LATAR BELAKANG PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER TERKAIT DGN MASALAH YANG DIJUMPAI DI MASYARAKAT PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMDIKNAS JANUARI 2011
10 tanda-tanda zaman sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran, yaitu:(Lickona. Educating for Character: How our school can teach respect & responsibility., New Yor Bantam Books, 1992:12-22) Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja; Membudayanya ketidak jujuran; Sikap fanatik terhadap kelompok/peer group; Rendahnya rasa hormat kepada orang tua & guru; Semakin kaburnya moral baik & buruk; Penggunaan bahasa yang memburuk; Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, & seks bebas; Rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu & sebagai warga negara; Menurunnya etos kerja & adanya rasa saling curiga; Kurangnya kepedulian di antara sesama.
Apakah 10 tanda tersebut sudah ada di negara tercinta kita INDONESIA ???
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA BANGSA BERKARAKTER Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa. Ancaman disintegrasi bangsa Melemahnya kemandirian bangsa. 1. Tangguh; 2. kompetitif; 3. berakhlak mulia; 4. bermoral; 5. bertoleran; 6. bergotong royong; 7. berjiwa patriotik; 8. berkembang dinamis; 9. berorientasi Iptek yang semuanya dijiwai oleh IMTAQ kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR + R A N: POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN pembagunan karakter bangsa STRATEGI: 1.Sosialisasi/ Penyadaran 2.Pendidikan 3.Pemberdayaan 4.Pembudayaan 5.Kerjasama KONSENSUS NASIONAL LINGKUNGAN STRATEGIS 1. PANCASILA 2. UUD 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. NKRI Global, Regional, Nasional
APA PENDIDIKAN KARAKTER? Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujud-kan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)
BEBERAPA PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER Perilaku seseorang berkarakter dalam proses perkembangan & pembentukannya dipengaruhi 2 faktor: 1. lingkungan (nature) & 2. bawaan (nurture). Lingkungan sebagai faktor eksternal yang membentuk karakter maka pendidikan menjadi sangat penting; Socrates (469-399 SM): tujuan pendidikan yang paling mendasar membentuk individu menjadi baik & cerdas (good & smart). “Goodness is knowledge…to be good at something as a matter of knowledge.” (G.M.A. Grube: 1980: 216-217); 3. Plato (428-348 SM) murid Socrates merefleksikan pemikiran gurunya untuk hal yang lebih makro dari sekedar kebajikan individu menjadi negarawan yang baik. Dalam bukunya yang terkenal “Republic” menjelaskan bahwa agar anak dapat meraih kebenaran & kebajikan diperlukan pedoman yang jelas agar moral dapat diaplikasikan dalam kehidupan. 4. Aristoteles (384-322 SM), murid Plato juga mengarahkan pendidikan kepada kebajikan atau nilai (virtue) individu yang mengandung 2 aspek: intelektual & moral ”…intellectual virtue in the main owes both its birth and its growth to teaching, while moral virtue comes about as a result of habit…”
KESIMPULAN (1-12): Secara filosofis & sosiologis, pendidikan adalah pendidikan karakter yang diharapkan berguna bagi kehidupan seseorang dalam kedudukannya sebagai pribadi, anggauta masyarakat, & sekaligus warga Negara suatu Negara bangsa. Megawangi (2004:95): Pendikar adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada anak-anak: adalah nilai universal yang mana seluruh agama, tradisi, & budaya pasti menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai universal ini harus dapat menjadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat walaupun berbeda latar belakang budaya, suku, & agama. Pendikar ini merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010).
Tujuan, Fungsi, Media Pendidikan Karakter Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat politik; pemerintah; dunia usaha; media massa. 4
LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, cerdas, kritis, bertanggung jawab, kreatif, inovatif, berempati, berani ingin tahu, berpikir mengambil resiko, OLAH terbuka, produktif, OLAH pantang menyerah, rela PIKIR berorientasi Ipteks, HATI berkorban, dan berjiwa dan reflektif patriotik ramah, saling OLAH OLAH menghargai, toleran, bersih dan sehat, RASA/ RAGA peduli, suka menolong, disiplin, sportif, KARSA gotong royong, tangguh, andal, nasionalis, kosmopolit , berdaya tahan, mengutamakan bersahabat, kepentingan umum, kooperatif, bangga menggunakan determinatif, bahasa dan produk kompetitif, ceria, Indonesia, dinamis, dan gigih kerja keras, dan beretos kerja
CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR Pertimbangan : dimulai dari sedikit, yang esensial,yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing masing sekolah/wilayah. OLAH OLAH HATI PIKIR OLAH RASA/‐ KARSA OLAH RAGA CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN),DISIPLIN, SOPANSANTUN
TERIMA KASIH