Sejarah Filsafat (dari buku Sejarah Filsafat, Robert C Sejarah Filsafat (dari buku Sejarah Filsafat, Robert C. Solomon & Kathleen M. Higgins) oleh Karda. D. Yayat 34211001 SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN (SAPPK) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011
Filsafat kuno Kelompok kecil filsuf serba ingin tahu dan kadang bertabiat buruk di pantai timur Mediterania, Yunani dan Asia Kecil (Turki)mempertanyakan alam dan tingkah dewa-dewi ; “Bagaimana cara hidup sebagai manusia?” Sokrates (470-399 SM) bersikeras bahwa orang baik dan sejati takkan melakukan kejahatan dieksekusi Siddharta Gautama (563-483 SM) : keinginan, nafsu yang menipu adalah penyebab penderitaan. Konfusius (Kong Fuzi) (551-479 SM) jalan tengah (tao) yang harmonis. Fondasi kebudayaan China adalah keluarga. di Timur Tengah (Persia), Zarathustra dai Balkh (628-551 SM) monotheisme moral yang komprehensif “kebaikan dan kejahatan ada dalam diri manusia”
Religius dan Filsafat (Abad Pertengahan) Agama mendahului filsafat, filsafat bersifat kritis dan naturalistik dan agama berupa kepercayaan bersifat supranatural Perbedaan filsafat dan agama = akal budi dan iman Tiga tema filosofis utama agama dan spiritualitas : kesadaran prasejarah (asali), keadilan, dan esensi personal sesudah kematian.
Filsafat Modern Filsafat modern adalah suatu serangan terhadap gereja yang menguasai abad pertengahan dan mendiktekan ide-idenya, serangan terhadap pengertian otoritas itu sendiri ; Filsafat modern lahir dalam paradoks: objektivitas yang dihasilkan dari subjektivitas, kesombongan pengetahuan berpasangan dengan pemeriksaan terhadap diri sendiri yang tampak rendah hati. Sulit membedakan filsafat dari Ilmu untuk filsuf Yunani awal namun mudah untuk zaman modern seperti Copernicus, Galileo dan Newton. Rene Descartes (1596 – 1650) “Bapak Filsafat Modern”, menekankan pada subjektivitas dan pemakaian logika, “metode matematika” untuk membuktikan jalan menuju objektivitas.
Dari Modernisme ke Postmoderisme Nietzsche (1900) meramalkan abad baru dengan “matinya Tuhan” pencarian mitos baru dan perang yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Zaman industri, keberhasilan kapitaslime, gerakan ke arah demokrasi dan sosialisme sama dengan zaman Yunani (sokrates = kemenangan kekacauan atas keteraturan) eintsein Perang Dunia Kedua (Hitler, pembantaian, positivisme dan eksistensialime) konsepsi “borjuis” Kekeliruan eksistensialisme adalah mencampuradukan penekanannya atas “ketidakbermaknaan” alam semesta dengan pembelaan atau keputusasaan atau “angst eksistensial” Feminisasi Filsafat kesamaan gender.