Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Evaluasi KD 5.2 START.
Advertisements

METODE PENGHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
PERKEMBANGAN AREAL TEMBAKAU di KAB. BOJONEGORO TAHUN
4.1.1 Identifikasi Kondisi dan Kecenderungan Kadar Besi (Fe) Dalam Air Minum dan Air Bersih Konsentrasi zat besi (Fe) dalam air di daerah kota dan kabupaten.
Tugas Individu Tugas di buat masing-masing oleh 2 orang.
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Produk Domestik Regional Bruto
E-katalog BUKU KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB
Berita Resmi Statistik
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Indeks Harga dan Perkembangannya
BERITA RESMI STATISTIK
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
EVALUASI DAN PENCAPAIAN KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2013
UU 23 / 14 ??.
Musrenbang Provinsi Jawa Timur
BERITA RESMI STATISTIK
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI DAN PROSPEK EKONOMI TAHUN 2013
Berita Resmi Statistik
KOORDINASI INTEGRASI SINKRONISASI DAN SINERGI TAHUN 2009
LPMP Provinsi Jawa Timur Di Hotel Utami – Sidoarjo
Hotel "SUN CITY" Sidoarjo, 28 Januari 2009
Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
PENDAPATAN NASIONAL.
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
PAPARAN GUBERNUR JAWA TIMUR PADA MUSRENBANG PROVINSI
SEKRETARIS BAPPEDA PROVINSI JAWA TIMUR
Oleh : Ketty Tri Setyorini
BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL
Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Jenderal Dikdasmen
INDUSTRI & PERDAGANGAN
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
PELUANG INVESTASI KOTA SINGKAWANG
KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA TIMUR UU KIP Ketty Tri Setyorini.
Rapat Panitia Anggaran DPR RI Tentang Asumsi Makro APBN 2009 dan RAPBN 2010 Bank Indonesia Jakarta, 1 Juni 2009.
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
LINGKUNGAN KEMENAG PROVINSI JAWA TIMUR
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Jumlah Mahasiswa TA/Maba di masing-masing CC (1)
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
I. MASALAH-MASALAH DALAM PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN INDONESIA
MK. PIE BY: TRIANI RW, S.PD., M.PD.
ANALISIS PDRB KAB.CIREBON SEKTORAL PERTANIAN
PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI
Ekonomi Makro Perekonomian nasional -
Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Prospek Ekonomi Sektoral
MEMPERKUAT DAYA SAING INVESTASI UNTUK MEMPERCEPAT HILIRISASI INDUSTRI
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
UU KIP Ketty Tri Setyorini. UU KIP Eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang mendapat APBD / APBN atau sumbangan masyarakat PEMOHON / PUBLIK.
bps#Sampang2018#statistics
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN WILAYAH
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN
SEKSI BAGASI BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
MEMAHAMI ILMU EKONOMI Nuryana Haprin. Teori Ekonomi Mikro Teori Ekonomi Mikro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil.
PENINGKATAN AKSES, MUTU & LAYANAN MADRASAH Tahun Anggaran 2019
Transcript presentasi:

Kinerja Kebijakan Ekonomi & Perekonomian Jawa Timur 2010 dan Perkiraan Pertumbuhan 2011 23 Mei 2011

1. PENDAHULUAN Perekonomian Indonesia, yang bersifat terbuka (open market economy), saat ini sudah mulai bergerak menuju perbaikan setelah terimbas oleh dampak krisis ekonomi global tahun 2009 lalu, yang diawali krisis di sektor moneter, kendati minimal, dengan berkurangnya likuiditas dari penyandang dana internasional, sehingga pemerintah perlu meningkatkan likuiditas ke dalam perekonomian, dan di lanjutkan terjadinya imbas krisis di sektor riil. Secara makro, pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di dorong oleh 3 sektor utama, yaitu sektor pertanian, sektor industri serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Disamping itu terbukanya ekonomi terhadap investasi asing, SDA yang besar dan perkembangan perdagangan luar negeri yang sudah mulai bergerak ikut mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selama tahun 2010. Jawa Timur letaknya sangat strategis, di perlintasan Barat dan Timur Indonesia, dan didukung oleh SDA yang berlimpah, dan melayani permintaan Indonesia Bagian Timur. Jumlah penduduk yang besar juga menjadi salah satu faktor produksi utama di industri padat karya seperti industri rokok, industri tekstil, industri sepatu dan alas kaki, dan industri makanan dan minuman.

Ekonomi Jawa Timur Tahun 2010 Tumbuh 6,68 Persen Rp 778,45 triliun (ADHB) Tahun 2009 6,68 Rp 342,28 triliun (ADHK 2000) 5,01 Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur searah dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2010 meningkat cukup tinggi dibandingkan tahun 2009, yaitu dari 5,01 persen menjadi 6,68 persen pada tahun 2010 Sementara pertumbuhan ekonomi nasional melambat dari 4,58 persen pada tahun 2009 menjadi 6,10 persen pada tahun 2010.

Pertumbuhan PDRB Jawa Tmur tahun 2010 terjadi pada SEMUA Sektor Ekonomi Pertumbuhan Tertinggi: Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (10,67 persen) Pertumbuhan Terendah: Sektor Pertanian (2,23 persen)

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2010 Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008—2010, Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2010 Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah) Harga Konstan 2000 Laju Pertumbuhan 2010 Sumber 2008 2009 (Persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 102,82 112,23 122,62 48,32 50,21 51,33 2,23 0,35 2. Pertambangan dan Penggalian 13,81 15,28 17,03 6,65 7,10 7,76 9,18 0,20 3. Industri Pengolahan 176,92 193,26 214,02 81,03 83,30 86,90 4,32 1,12 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 9,79 10,63 11,77 4,25 4,36 4,64 6,43 0,09 5. Konstruksi 24,14 27,55 34,99 9,89 10,31 10,99 6,64 0,21 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 177,01 195,18 229,40 90,91 95,98 106,23 10,67 3,19 7. Pengangkutan dan Komunikasi 32,65 37,79 42,95 20,16 22,78 25,08 10,07 0,72 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 29,73 33,15 38,06 16,52 17,40 18,66 7,27 0,39 9. Jasa-jasa 54,51 61,79 67,61 27,82 29,42 30,69 4,34 0,40 Produk Domestik Bruto (PDB) 621,39 686,85 778,46 305,54 320,86 342,28 6,68

Tahun 2010 Menurut Penggunaan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 Menurut Penggunaan 6,68% 6,32 % Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 8,64 % Pengeluaran Lembaga Swasta Nirlaba 13,46 % Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4,54 % Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) -2,23 % Ekspor 3,65 % Impor

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2010 Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2008—2010, Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2010 Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah) Harga Konstan 2000 Laju Pertum- buhan 2010 Sumber 2008 2009 (Persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Konsumsi Rumah Tangga 408,88 463,59 529,38 212,67 229,34 243,83 6,32 4,51 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3,97 4,31 4,82 1,95 2,05 2,23 8,64 0,06 3. Konsumsi Pemerintah 46,26 53,90 60,38 20,82 23,40 26,55 13,46 0,98 4. PMTB 110,50 122,64 152,24 54,70 57,56 60,17 4,54 0,81 5. Perubahan Inventori/stock 21,52 11,20 8,85 12,58 4,22 9,83 132,86 1,75 6. Ekspor 274,94 317,54 378,10 138,61 148,49 163,47 10,09 4,67 7. Dikurangi: Impor 244,68 286,33 355,31 135,78 144,20 163,80 13,59 6,11 (PDRB) 621,39 686,85 778,46 305,54 320,86 342,28 6,68

Struktur Ekonomi Menurut Penggunaan Tahun 2010 (persen)

Produk Domestik Bruto (PDB) Perkembangan Struktur PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2008—2010 (persen) Komponen 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) 1. Konsumsi Rumah Tangga 65,80 67,50 68,00 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,64 0,63 0,62 3. Konsumsi Pemerintah 7,45 7,85 7,76 4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 17,78 17,86 19,56 5. Inventory/stock 3,46 1,63 1,14 5. Ekspor Barang dan Jasa 44,25 46,23 48,57 6. Dikurangi: Impor Barang dan Jasa 39,38 41,69 45,64 Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 Sektor industri pengolahan, sektor PHR, dan sektor angkutan dan komunikasi menjadi pendukung utama perekonomian Jawa Timur. Selama tahun 2010 peran sektor pertanian dan sektor industri pengolahan cenderung menurun, sementara peran sektor PHR dan sektor angkutan dan komunikasi meningkat.

PDRB Per Kapita Jawa Timur Tahun 2008—2010 PDRB Jawa Timur per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai Rp. 20,77 juta (US$ 2.311,73), sementara tahun 2009 sebesar Rp 18,42 juta (US$ 1.810,95). PDRB Per Kapita Jawa Timur Tahun 2008—2010 Uraian 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) PDB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku - Nilai (juta rupiah) 16,8 18,4 20,8 - Indeks Peningkatan (persen) 5,8 10,0 12,8 - Nilai (US$) 2.245,2 2.349,6 3.004,9

Gambar Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2010 Menurut Sektoral dan Penggunaan Source of growth (%) Source of growth(%) SEKTORAL Pertanian 2,23 % Pertambangan 9,18 % Industri 4,32 % Listrik, Gas dan Air 6,43 % Bangunan 6,64 % Perdagangan 10,67 % Pengangkutan 10,07 % Keuangan 7,27 % Jasa-Jasa 4,34 % 0,35 3,19 0,40 0,20 1,12 0,09 0,21 0,72 Konsumsi Pemerintah 13,46 % Pembentukan Modal Dan Stok 13,31 % Ekspor 10,09 % Impor 13,59 % Konsumsi RT 6,32 % 4,51 2,57 0,98 4,67 6,11 Konsumsi LNPRT 8,64 % P D R B 6,68 % 0,06

Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Per Kapita Tahun 2008 LPE Jawa Timur 5,94% PDRB Perkapita Jawa Timur Rp. 16,75juta Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Per Kapita Tahun 2008 Kota Madiun Kab. Tuban Kab. Bojonegoro Kota Batu Kab. Blitar Kota Blitar Kab. Jember Kab. Lamongan Kota Surabaya Kota Malang Kab. Gresik Kota Probolinggo Kab. Pacitan Kab. Mojokerto Kab. Ponorogo Kab. Jombang Kab. Trenggalek Kab. Nganjuk Kab. Tulungagung Kab. Madiun Kab. Kediri Kab. Magetan Kab. Malang Kab. Ngawi Kab. Lumajang Kab. Bangkalan Kab. Banyuwangi Kab. Sampang Kab. Bondowoso Kab. Pamekasan Kab. Situbondo Kab. Sumenep Kab. Probolinggo Kota Pasuruan Kab. Pasuruan Kab. Sidoarjo Kota Kediri Kota Mojokerto

PDRB Perkapita Jawa Timur Rp. 20,77 juta LPE Jawa Timur 6,68 % PDRB Perkapita Jawa Timur Rp. 20,77 juta Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Per Kapita Tahun 2010 Kota Madiun Kab. Tulungagung Kota Batu Kab. Bojonegoro Kab. Mojokerto Kab. Blitar Kab. Pasuruan Kab. Nganjuk Kab. Lamongan Kab. Gresik Kota Surabaya Kab. Pacitan Kab. Ponorogo Kab. Trenggalek Kab. Malang Kab. Lumajang Kab. Jember Kab. Banyuwangi Kab. Bondowoso Kab. Situbondo Kab. Probolinggo Kab. Kediri Kab. Jombang Kab. Madiun Kab. Magetan Kab. Ngawi Kab. Tuban Kab. Bangkalan Kab. Sampang Kab. Pamekasan Kab. Sumenep Kota Blitar Kota Pasuruan Kab. Sidoarjo Kota Kediri Kora Mojokerto Kota Probolinggo Kota Malang

Tabel LQ Jawa Timur Tahun 2007 - 2010 Lapangan Usaha 2007 2008 2009 2010 1. Pertanian 1,20 1,14 1,07 1,02 2. Pertambangan dan Penggalian 0,19 0,20 0,21 3. Industri Pengolahan 1,04 1,11 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,78 1,91 1,84 1,93 5. Konstruksi 0,50 0,46 0,40 0,43 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,04 2,14 7. Pengangkutan dan Komunikasi 0,83 0,87 0,85 8. Keuangan, Sewa dan Jasa Perush. 0,60 0,64 0,67 9. Jasa-jasa 0,86 0,90 0,88

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2011 Gambar Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 2001-Maret 2011 Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur cenderung lebih tinggi dan fluktuasinya searah dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2008-2009, periode krisis, perekonomian Jawa timur tumbuh melambat sebesar 5,94 persen di tahun 2008 dan 5,01 persen di tahun 2009, kemudian meningkat menjadi 6,68 persen pada tahun 2010. Pada periode yang sama, perekonomian nasional tumbuh sebesar 6,01 persen, 4,55 persen, dan 6,10 persen. Pada triwulan 1-2011 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 6,99 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 6,50 persen.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur q-to-q, Triw 1/2009 – Triw 1/2011 Ekonomi Jawa Timur pada triwulan I/2011 tumbuh 1,95 persen (q-to-q) lebih rendah dibandingkan triwulan I/2010 yang sebesar 2,14 persen. Pertumbuhan ekonomi triwulan I/2011 terutama didorong oleh ekspor yang tumbuh 10,43 persen dan investasi yang tumbuh 6,72 persen.

Gambar 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi y-on-y Triw 1/2009 – Triw 1/2011 Pada triwulan I/2011, ekonomi Jawa Timur (y-on-y) tumbuh meningkat (6,99 persen) dibandingkan dengan triwulan I/2010 (5,81 persen). Meningkatnya laju pertumbuhan ini disebabkan meningkatnya daya beli dan berdampak pada meningkatnya konsumsi rumahtangga sebesar 9,96 persen, konsumsi pemerintah 27,20 persen, dan pembentukan modal 5,03 persen. Sementara ekspor naik 12,13 persen dan impor 8,48 persen.

Gambar Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Januari-Maret 2011 Menurut Sektoral dan Penggunaan 6,99 % Source of growth(%) growth (%) Pertanian 2,82 % Pertambangan 10,34 % Industri 5,61 % Listrik, Gas dan Air 7,22 % Bangunan 7,42 % Perdagangan 8,24 % Pengangkutan 19,92 % Keuangan 8,21 % Jasa-Jasa 3,89 % 0,51 2,49 0,33 0,20 1,40 0,10 0,22 1,31 0,44 Konsumsi Pemerintah 27,20 % Pembentukan Modal Dan Stok -14,14 % Ekspor 12,13 % Impor 8,48 % Konsumsi RT 9,96 % 6,97 -3,37 5,92 4,15 Konsumsi LNPRT 12,35 % PENGGUNAAN SEKTORAL 0,08 1,54

Pertumbuhan Ekonomi dan Sumber Pertumbuhan Jawa Timur Tahun 2010 dan Triwulan I-2011 Lapangan Usaha Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan 2010 Triw 1-2011 1. Pertanian 2,23 2,82 0,35 0,51 2. Pertambangan 9,18 10,34 0,20 3. Industri Pengolahan 4,32 5,61 1,12 1,40 4. Listrik, Gas, Air 6,43 7,22 0,09 0,10 5. Konstruksi 6,64 7,42 0,21 0,22 6. PHR (Perdagangan, Hotel dan Restoran) 10,67 8,24 3,19 2,49 7. Transportasi 10,07 19,92 0,72 1,31 8. Keuangan 7,27 8,21 0,40 0,44 9. Jasa-jasa 4,34 3,89 0,33 PDRB 6,68 6,99 Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didukung oleh sektor PHR (3,19 persen), sektor industri pengolahan (1,12 persen), dan sektor transportasi (0,72 persen). Pada triwulan I/2011, sumber pertumbuhan dari sektor PHR menurun menjadi 2,49 persen, sementara sektor industri pengolahan dan sektor transportasi meningkat menjadi 1,40 persen dan 1,31 persen.

Struktur Ekonomi Jawa Timur 2001-Maret 2011 Lapangan Usaha 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jan-Mar 2011 1. Pertanian 19,73 19,02 18,27 17,63 17,21 17,13 16,69 16,55 16,34 15,75 19,08 2. Pertambangan 2,15 2,12 2,05 1,98 2,07 2,13 2,17 2,22 2,19 3. Industri Pengolahan 29,54 29,15 29,33 29,49 29,94 29,21 28,75 28,47 28,14 27,49 26,58 4. Listrik, Gas, Air 1,09 1,31 1,42 1,64 1,50 1,49 1,59 1,58 1,55 1,51 1,44 5. Konstruksi 4,54 4,46 4,38 4,31 4,22 4,05 3,93 3,89 4,01 4,50 4,13 6. PHR (Perdagangan, Hotel dan Restoran) 23,82 24,68 25,39 26,02 26,45 27,25 28,07 28,49 28,42 29,47 28,98 7. Transportasi 4,99 5,45 5,49 5,29 5,32 5,35 5,25 5,50 5,52 5,40 8. Keuangan 5,04 4,87 4,69 4,71 4,62 4,61 4,70 4,79 4,83 4,89 9. Jasa-jasa 9,09 8,95 8,98 8,94 8,67 8,78 8,77 9,00 8,68 7,51 PDRB 100,00 Sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sektor PHR, menjadi pendukung utama perekonomian Jawa Timur. Selama tahun 2001-Maret 2011 peran sektor pertanian dan sektor industri pengolahan cenderung menurun, sementara peran sektor PHR meningkat. Selama Januari-Maret 2011, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 19,08 persen, sektor industri pengolahan sebesar 26,58 persen, dan sektor PHR sebesar 28,98 persen.

Perubahan Struktur Ekonomi Jawa Timur 2001 – Maret 2011

Ekspor dan Impor Tabel Ekspor Non Migas Sepuluh Kelompok Barang HS 2 Digit Januari – Maret 2011 Ekspor non migas selama Januari-Maret 2011 mencapai US$ 4.207,9 juta, meningkat 37,70 persen dibanding ekspor non migas pada Januari-Maret 2010. Peningkatan ekspor non migas terbesar, secara absolut, terjadi pada bahan kimia organik sebesar US$ 220,8 juta dan tembaga sebesar US$ 175,8 juta.

Tabel Ekspor Non Migas Jawa Timur Ke Sepuluh Negara Tujuan Utama Januari – Maret 2011 Ekspor non migas ke Jepang selama Jan-Mar 2011 mencapai nilai terbesar, yaitu US$ 497,1 juta, diikuti Cina US$ 281,1, Malaysia US$ 240,7 juta, dan Amerika Serikat US$ 208,0 juta. Kontribusi keempat negara tersebut mencapai 29,18 persen terhadap total ekspor non migas.

Tabel Impor Non Migas Sepuluh Kelompok Barang HS 2 Digit Januari – Maret 2011 Selama Jan-Mar 2011 impor non migas terbesar terjadi pada mesin dan pesawat mekanik dengan nilai US$ 417,8 juta atau 11,82 persen dari total impor non migas, diikuti besi dan baja sebesar US$ 330,5 juta, gandum-ganduman US$ 275,9 juta, plastik dan barang dari plastik US$ 231,3, dan ampas/sisa industri makanan US$ 200,3 juta. Kelima kelompok barang tersebut memberikan sumbangan sebesar 41,19 persen terhadap total impor non migas.

Tabel 10. Impor Non Migas Jawa Timur Dari Sepuluh Negara Asal Utama Januari-Maret 2011 Negara pemasok barang impor terbesar ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 710,2 juta atau 20,10 persen dari total impor non migas, diikuti Amerika Serikat (8,58 persen), Jepang (5,76 persen), dan Thailand (6,76 persen). Kontribusi keempat negara ini sebesar 40,20 persen terhadap keseluruhan impor non migas.

Prediksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2011 7.27 6.68

Prediksi Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2011 Menurut 9 Sektor Ekonomi Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 1. Pertanian 3,12 3,92 2,23 3,31 2. Pertambangan 9,31 6,92 9,18 9,95 3. Industri Pengolahan 4,36 2,80 4,32 4,97 4. Listrik, Gas, Air 3,00 2,72 6,43 6,58 5. Konstruksi 2,71 4,25 6,64 6,82 6. PHR (Perdagangan, Hotel dan Restoran) 8,07 5,58 10,67 10,68 7. Transportasi 8,98 12,98 10,07 10,81 8. Keuangan 8,05 5,30 7,27 7,11 9. Jasa-jasa 6,32 5,76 4,34 5,36 PDRB 5,94 5,01 6,68 Sektor industri pengolahan, sektor PHR dan sektor angkutan dan komunikasi, diperkirakan masih menjadi pendukung utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur selama tahun 2011. Selama Januari-Maret 2011, ke tiga sektor di-atas sudah menunjukkan kinerja yang sangat potensial. Sektor konstruksi juga diperkirakan akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 hingga mencapai angka 7,27 persen.

Terima kasih