Optimalisasi MRP dengan Model Goal Pemprograman Jurnal oleh Davood Gharakhani Review Jurnal, oleh : Kel 4 Dimas Ronggo 105100300111052 Muh. Idham 105100303111001 Nurisya Alfiolena 105100307111006 Nur Anas 105100301111025
Tujuan Jurnal Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menunjukkan kegunaan dan pentingnya Model Goal pemrograman untuk Optimasi MRP
L a t a r B e l a k a n g Jurnal ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan yang biasa terjadi pada perusahaan seperti untuk meminimalkan biaya backlogging dan biaya penyimpanan , pengendalian persediaan antar komponen bahan, menentukan waktu pemesanan untuk setiap komponen seperti untuk meminimalkan jumlah biaya holding dan backlogging, dll
Apa itu MRP ? (MRP) adalah rencana untuk produksi dan pembelian komponen yang digunakan dalam membuat item dalam jadwal induk produksi.
Tujuan pendekatan pemprograman Tujuan pemrograman (GP) adalah optimasi obyektif majemuk, artinya memiliki beberapa tujuan seperti meminimalkan deviasi antara target sasaran dan hasil aktual. Jadi tujuan utama model goal program ialah: Meminimalkan biaya produksi Meminimalkan biaya penyimpanan, dan Meminimalkan biaya tambahan
Notasi Pada bagian ini, notasi yang digunakan oleh Yenisey (2006). Gunanya untuk meminimalkan jumlah biaya dalam sistem MRP. Indeks: p Indeks untuk produk i, j indeks untuk periode c indeks untuk subkomponen r indeks untuk bahan baku Biaya: pcc satuan biaya dari p produk termasuk semua biaya produksi selain mentah bahan 'dan subkomponen' biaya pembelian
ccc biaya unit subkomponen c rcc unit cost r bahan baku php memegang biaya produk p chc memegang biaya subkomponen c rhr memegang biaya r bahan baku pihp memegang biaya p produk untuk periode awal cihc memegang biaya subkomponen c untuk periode awal rihr memegang biaya r bahan baku untuk periode awal Parameter: PDp, I permintaan untuk produk p pada periode i TPISp jumlah tingkat persediaan awal produk p TCISc jumlah tingkat persediaan awal subkomponen c TRISr jumlah tingkat persediaan awal bahan baku r TPFSp jumlah tingkat persediaan akhir dari produk p TCFSc jumlah tingkat persediaan akhir dari subkomponen c TRFSr jumlah tingkat persediaan akhir dari r bahan baku cup, c unit penggunaan subkomponen c untuk produk p ruc, r unit penggunaan r bahan baku untuk subkomponen c CLc lead time dari subkomponen c RLr lead time bahan baku r
Variabel: Dasar keputusan variabel: PPp, j kuantitas p produk yang harus diperoleh dalam periode j CPc, j kuantitas subkomponen c yang harus diperoleh dalam periode j RPr, j kuantitas r bahan baku yang harus diperoleh dalam periode j Sekunder variabel keputusan: PIp, i, j persediaan produk p dibawa dari periode i ke j periode CIc, i, j inventarisasi subkomponen c dibawa dari periode i ke j periode RIr, i, j inventarisasi r bahan baku dibawa dari periode i ke j periode PISp, I kuantitas p produk yang akan digunakan pada periode i dari persediaan awal onhand CISc, I kuantitas c komponen yang akan digunakan dalam periode I dari onhand awal inventaris RISr, I kuantitas r bahan baku yang akan digunakan dalam periode i dari onhand awal inventaris
Bantu variabel dp- deviasi variabel pencapaian rendah dari tujuanp (Tujuan produksi) dp+ deviasi variabel pencapaian tinggi dari tujuanp (Tujuan produksi) dh- deviasi variabel pencapaian rendah dari tujuanh (Tujuan meyimpan) dh+ deviasi variabel pencapaian tinggi dari tujuanh (Tujuan meyimpan) ds- deviasi variabel pencapaian rendah dari tujuans (Tujuan sumber) ds+ deviasi variabel pencapaian tinggi dari tujuans (Tujuan sumber)
Model Formula Biaya Produksi
Biaya Penyimpanan
Biaya Tambahan
Contoh Sebuah model tiga tingkatan dibuat sebagai contoh untuk penelitian ini. Struktur BOM untuk contoh kasus diberikan pada Gambar di slide selanjutnya. Contoh ini terdiri dari satu produk, enam subkomponen dan dua bahan baku. Dalam Gambar ini, angka dalam kurung oleh mewakili lead time untuk item, dan angka dalam tanda kurung di dekat busur mewakili penggunaan unit subitems.
Perusahaan telah menetapkan nilai target, yang ingin dicapai dalam tiga tujuan, yaitu: produksi biaya sebesar 4.500.000.000, biaya penyimpanan sebesar 20.000.000 dan biaya tambahan sebesar 100.000.000. Optimal nilai-nilai dari variabel keputusan dasar dan nilai target dirangkum dalam Tabel 1. Tanda dari ‘’N/A‘’ dalam sel-sel dari Tabel 1 berarti bahwa pasokan untuk pembagian pada periode dan item tidak ada, karena struktur dari masalah sampel.
Kelebihan (A) Jenis ketidakpastian dapat dimasukkan, seperti, ketidakpastian permintaan, ketidakpastian dalam lead time, ketidakpastian sumber daya kapasitas atau ketidakpastian karena variasi kualitas. (B) model yang diusulkan dalam makalah ini dapat menjadi konstruksi blok untuk membuat keputusan sistem pendukung untuk perencanaan produksi dengan tepat data. (C) Penelitian lebih lanjut dapat fokus pada model goal programming nonlinier. (D) Selanjutnya penelitian dapat digunakan dari koefisien fuzzy dalam model.
Kesimpulan Perencanaan dan penggunaan sumber daya produksi dan perencanaan untuk pengadaan / produksi bahan adalah proses sangat kompleks. model goal programming disajikan untuk meminimalkan biaya produksi, meminimalkan biaya penyimpanan dan meminimalkan biaya tambahan yang digunakan oleh sumber daya. Karena, produksi dalam setiap periode dibatasi oleh ketersediaan Makalah ini mempertimbangkan batas-batas kapasitas sumber daya tersebut. Model ini dapat efektif menemukan Produksi / pengadaan volume bahan. Model ini diimplementasikan dalam kasus Geabox produsen mobil dan dihasilkan production cost 4,528,400,000 , holding cost 20,000,000 dan sources cost 108,000,000
thank you for your attention Kelompok 4 Kami sayang kalian