Metode Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap aktiva yang temasuk Kelompok I s.d. Kelompok IV, wajib pajak diperkenankan untuk memilih antara metode garis lurus (straight line methode) atau metode saldo menurun (decline balance methode). Terhadap aktiva kelompok bangunan, wajib pajak harus menerapkan metode garis lurus. Penggunaan metode penyusutan tersebut harus dilakukan secara taat azas.
Metode penyusutan Garis lurus (straight line) mengalokasikan biaya penyusutan dalam bagian yg sama besar selama masa manfaat yg ditetapkan dari harta Saldo menurun mengalokasikan biaya penyusutan dalam bagian-bagian yg menurun dg cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku
masa manfaat dan tarif penyusutan Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Garis Lurus Tarif Saldo Menurun Kelompok I 4 Th 25 % 50 % Kelompok II 8 Th 12,5 % Kelompok III 16 Th 6,25 % Kelompok IV 20 Th 5 % 10 % Bangunan permanen - Bangunan tidak permanen 10 Th
contoh PT A membeli 1 unit mobil truck untuk distribusi barang pada tanggal 5 Januari 2001 senilai Rp 200.000.000 PT A membeli 1 unit mesin fotocopy pada tanggal 31 Maret 2001 senilai Rp 40.000.000
contoh PT ABC membeli mobil pick up untuk distribusi barang dagangan tanggal 10 Oktober 2001 seharga 100.000.000 Pada tanggal 5 April 2004 mobil tersebut dijual seharga Rp 70.000.000 Hitung laba (rugi) penjualan mobil tsb
Amortisasi harta tak berwujud 1 Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, yang digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
Amortisasi harta tak berwujud 2 Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya perluasan modal (dapat dipilih apakah diamortisasi dengan metode di atas atau langsung dibebankan seluruhnya pada tahun terjadinya). Pengeluaran yang dilakukan sebelum perusahaan beroperasi komersial yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, dikapitalisasi (sebagai biaya praoperasi) kemudian dimortisasi
Amortisasi harta tak berwujud 3 pengeluaran praoperasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum perusahaan beroperasi komersial, misalnya biaya study kelayakan dan biaya produksi percobaan, tetapi tidak termasuk biaya-biaya operasional yang sifatnya rutin, seperti gaji pegawai, rekening listrik dan telepon, dan biaya kantor lainnya. Pengeluaran yang rutin tersebut harus dibebankan sekaligus pada tahun terjadinya
masa manfaat dan tarif amortisasi Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Garis Lurus Tarif Saldo Menurun Kelompok I 4 Th 25 % 50 % Kelompok II 8 Th 12,5 % Kelompok III 16 Th 6,25 % Kelompok IV 20 Th 5 % 10 %