PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Memulai agenda reformasi PBK di Indonesia – gambaran praktis mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun kerangka kerja Disajikan oleh.
Advertisements

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Pusat Tanggung Jawab: Pusat Pendapatan dan Beban
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
KARAKTERISTIK dan LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
Akuntansi Sektor Publik
Anggaran Berbasis Kinerja
Chapter 09 PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Latar Belakang Perkembangan Sistem Penganggaran Publik
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
SIKLUS APBN dan APBD.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Penganggaran Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
sistem pengukuran dan indikator kinerja kebijakan publik
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Universitas Negeri Semarang
BAB I PENDAHULUAN.
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA
PENGUKURAN EFEKTIVITAS ORGANISASI PEMERINTAHAN
Akuntansi Manajemen Sektor Publik
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pengantar MANAJEMEN (Konsep Dasar Manajemen)
Studi Kelayakan Bisnis
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Latar Belakang Perkembangan Sistem Penganggaran Publik
BAB 1 Organisasi Sektor Publik serta memahami terhadap Ruang lingkup Akuntansi sektor publik.
Kelompok 3 Aini Musfiroh
SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA
Keuangan Sekolah/Madrasah
Nama Anggota : Firdaus M. Taufik
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Kelompok 6 Maria Widi Hapsari
SISTEM PENGUKURAN DAN INDIKATOR KINERJA
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
BALANCED SCORECARD (BSC)
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
Balance Scorecard.
Anggaran Sektor Publik Pertemuan 6 KELOMPOK 6 : Ni Made Mia Damayanti Ni Putu Santa Oktaviani
Akuntansi sektor publik
PENINGKATAN KINERJA Nama mata Kuliah, jurusan,sks.
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Transcript presentasi:

PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK

Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor Publik Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non-finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi, karena pengukuran kinerja diperkuat dengan menetapkan reward and punishment system. Maksud dilakukannya pengukuran kinerja sektor publik: Membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja Mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom up); Mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang Mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual dan kemampuan kolektif yang rasional.

Manfaat Pengukuran Kinerja Sebagai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan Sebagai media monitor, evaluasi, dan koreksi atas pencapaian kinerja Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward & punishment) secara obyektif Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan Mengidentifikasi tingkat kepuasan pelanggan Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.

Informasi yang Digunakan untuk Pengukuran Kinerja Finansial revenue variance expenditure variance Analisis Varians recurrent expenditure variance capital expenditure variance Informasi Non-Finansial key variable/key success factor key result factor/pulse point financial perspective customer perspective internal process efficiensy learning and growth perspective Balanced Scorecard

Karakteristik Key Variable Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi; Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat; Perubahannya tidak dapat diprediksi; Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera; Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate)

Membuat Sistem Pengukuran Kinerja Langkah 1 : Memperkirakan Kesiapan Organisasi Langkah 2 : Merumuskan Tujuan Langkah 3 : Menyiapkan Pertanyaan Kebijakan Langkah 4 : Mengembangkan Rencana Kerja Langkah 5 : Memulai Orientasi dan Pelatihan Langkah 6 : Memilih Bidang Pelayanan Yang Akan Diukur Langkah 7 : Merumuskan Misi, Tujuan dan Sasaran Langkah 8 : Mengenali Pengukuran Langkah 9 : Membuat Sistem Pengumpulan Data, Analisa dan Pelaporan Langkah 10 : Pemantuan dan Evaluasi

Indikator Kinerja Hal-hal yang diperlukan dalam menentukan indikator kinerja: Sistem perencanaan dan pengendalian Spesifikasi teknis dan standardisasi Kompetensi teknis dan profesionalisme Mekanisme ekonomi dan dan mekanisme pasar Mekanisme ekonomi terkait dengan pemberian penghargaan dan hukuman (reward & punishment) yang bersifat finansial, sedangkan mekanisme pasar terkait dengan penggunaan sumber daya yang menjamin terpenuhinya value for money Mekanisme sumber daya manusia

VALUE FOR MONEY Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi: pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang rendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standard kinerja atau target yang telah ditetapkan. Efektivitas: tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suau aktivitas tertentu. Ekonomi Efisiensi Efektivitas Nilai Input (Rp) Input Output Outcome Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas, dan kebijakan. Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suau aktivitas tertentu.

Manfaat Implementasi Konsep Value for Money Meningkatan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran Meningkatkan mutu pelayanan publik Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunan input Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntanbilitas publik

Pengukuran Value For Money Kriteria pokok yang mendasari pelaksanaan manajemen publik: ekonomi, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik. Tujuan yang dikehendaki terkait pelaksanaan value for money: hemat cermat dalam pengadaan dan alokasi sumber daya Ekonomi berdaya guna dalam penggunaan sumber daya (maximizing benefits and minimizing costs), Efisien berhasil guna dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. Efektif

Pengukuran Value For Money NILAI INPUT (Rp) INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN EKONOMI (hemat) EFISIENSI (berdaya guna) EFEKTIVITAS (berhasil guna) Cost - Effectiveness Sumber: Mardiasmo, 2002

Pengukuran Ekonomi Pertanyaan sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah: Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi? Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan? Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?

Pengukuran Efisiensi Output Efisiensi = Input Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi. Output Efisiensi = Input Efisiensi Alokasi Efisiensi Manajerial Perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara: Meningkatkan output pada tingkat input yang sama Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input Menurunkan input pada tingkatan output yang sama Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi penurunan output

Pengukuran Efektivitas Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Pengukuran Outcome Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat. Peran Retrospektif Peran Prospektif

Elemen-Elemen Pengukuran Kinerja Value for Money Distribusi Manfaat Outcome Output Throughput Kapasitas Fungsi Produksi Input Nilai Input (Rp) Equity & Equality Efisiensi 2 Efisiensi 1 Ekonomi Efektivitas Value for Money Sumber: Mardiasmo, 2002