GAYA INTRA ANTAR MOLEKUL Kelas : XI Semester : 1
SK dan KD Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat – sifat periodik unsur, struktur atom dan sifat – sifat senyawa. Kompetensi Dasar : 1.3. Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya.
Indikator : Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul ( gaya Van der Waals, gaya London dan ikatan hidrogen)
Materi IKATAN IONIK LARUTAN GAYA VAN DER WALLS IKATAN HIDROGEN PENDAHULUAN IKATAN IONIK IKATAN KOVALEN POLAR IKATAN HIDROGEN LARUTAN GAYA VAN DER WALLS EFEK HIDROFOBIK IKATAN KOORDINAT
PENDAHULUAN Beberapa tipe interaksi dapat terjadi antara molekul atau dalam bagian molekul itu sendiri. Bentuk suatu molekul dan penataan atom dan gugusnya akan memberikan sifat yang spesifik terhadap fungsinya dalam organisme. Interaksi yang dapat mempertahankan bentuk molekul bisa melalui ikatan ionik, ikatan hidrogen, gaya tarik hidrofobik, ikatan koordinasi.
IKATAN IONIK Adalah ikatan yang terbentuk melalui transfer elektron antara atom. Biasanya logam akan memberikan elektron dan non logam menerimanya hingga diperoleh kulit terluar yang terisi penuh. Partikel yang melepaskan elektron akan bermuatan positif dan disebut kation. Partikel yang menerima elektron akan mendapatkan elektron sehingga bermuatan negatif dan disebut anion.
x x x x x x x x Na Cl x Na+ Cl- x x x x x Contoh NaCl Konfigurasi e- Na 2 . 8 . 1 Konfigurasi e- Cl 2 . 8 . 7
IKATAN KOVALEN POLAR Adalah ikatan yang terbentuk melalui pemakaian bersama sepasang elektron oleh dua atom. Ikatan kovalen dibentuk dengan pembagian yang sama dua e- hanya ketika kedua elektron yang terikat adalah sama. Jika unsurnya berbeda, pasangan elektron tidak dibagi merata. Sangat ditentukan dari nilai elektronegativitas. Unsur dengan nilai elektronegativitas tinggi akan mendapatkan pembagian elektron lebih besar. Polarisasi diberikan untuk suatu ikatan dengan pembagian elektron yang tidak merata karena ada perbedaan keelektronegativannya.
Nilai elektronegativitas beberapa unsur: Hidrogen Karbon Nitrogen Oksigen Klorin Fosfor Sulfur 2,1 2,5 3,0 3,5 - + Contoh: Ikatan oksigen-hidrogen O—H Perbedaan keelektronegatifan = 3,5 – 2,1 = 1,4, dalam hal ini elektron lebih terikat kuat pada oksigen. O—H
GAYA DIPOL-DIPOL - - + - + - - - Adalah gaya tarik antara molekul-molekul yang memiliki ikatan polar. - - + - + - - -
IKATAN HIDROGEN Adalah ikatan antara hidrogen yang terikat pada suatu unsur elektronegatif dengan unsur yang mengandung pasangan elektron sunyi. Contoh: H2O, memiliki 2 hidrogen dan 2 pasang elektron sunyi pada oksigen. Ikatan hidrogen Beberapa ikatan hidrogen yang lain: N—H----------N N—H---------O O—H----------N + - + - + -
LARUTAN Polaritas molekul air dan kemampuannya membentuk ikatan hidrogen dapat menentukan kemampuan air untuk menahan zat-zat yang ada di larutan. Zat yang larut dalam air disebut solut. Zat dimana solut dilarutkan disebut solvent. Air melarutkan padatan ionik dengan cara menahan ion dalam suatu sangkar polar dari air.
+ _ Senyawa non ionik disebut larut jika dapat berikatan hidrogen dengan air.
GAYA VAN DER WAALS Terjadi untuk molekul yang tidak memiliki polarisasi ikatan seperti O2 dan kelompok alkana. Gaya ini terjadi karena elektron dalam molekul berada dalam gerak cepat. Pada waktu yang cepat, elektron terdistribusi tidak merata, sehingga muncul ujung yang bermuatan positif dan yang lainnya bermuatan negatif. Dipol sesaat ini dapat menarik dipol yang sama pada molekul yang kedua. Sehingga munculah Gaya Van Der Waals yang lemah.
+ - - + -CH2-CH2- -CH2-CH2- -CH2-CH2- Elektron terdistribusi sama Elektron terdistribusi tidak sama Gaya Van Der Walls pada molekul lipid dengan rantai hidrokarbon yang panjang membantu dalam menstabilkan struktur bilayer dan misel.
EFEK HIDROFOBIK terjadi ketika struktur makin tidak teratur sehingga tingkat keacakan meningkat (entropi meningkat) yang membawa kepada kestabilan struktur. Terjadi ketika struktur molekul tidak terlipat sehingga bagian non polar harus kontak dengan air yang polar sehingga terjadi tolakan sehingga struktur tidak teratur. Merupakan salah satu faktor yang menstabilkan suatu protein globular dan struktur bilayer membran lipid.
Ikatan ionik Energi ikatan/kj mol-1 Ikatan hidrogen Ikatan dipol-dipol 100 200 300 400 Ikatan hidrogen Ikatan dipol-dipol Gaya Van Der Waals Ikatan kovalen C-C Ikatan kovalen C-H Ikatan kovalen C-O
IKATAN KOORDINAT Adalah ikatan yang terjadi antara ion logam yang kekurangan elektron dengan spesi yang kelebihan elektron (ligan) sehingga ion logam menjadi stabil dan kulit terluar terisi penuh. Contoh: oksigen berkoordinasi dengan besi (II) dalam lingkungan oktahedral dari molekul hemoglobin Fe2+
Latihan Soal 1. Titik didih metana (CH4) lebih tinggi daripada neon (Ne) karena … A. massa molekul metana lebih besar daripada neon B. molekul metana mempunyai lebih banyak elektron daripada neon C. polarisabilitas metana lebih besar daripada neon D. molekul metana membentuk ikatan hidrogen, neon tidak E. molekul metana polar, neon tidak
SALAH LANJUT KEMBALI
BENAR LANJUT
2. Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antar molekul NH3 adalah … . A. kovalen dan Van der Waals B. ion dan gaya dispersi C. kovalen koordinasi dan gaya dipol-dipol D. kovalen dan ikatan hidrogen E. kovalen dan gaya London
SALAH LANJUT KEMBALI
BENAR LANJUT
3. Dibawah ini adalah pasangan senyawa yang memiliki ikatan hidrogen adalah…. A. H2O dan HCl B. H2O dan HF C. H2S dan HF D. HCl dan HI E. HF dan HI
SALAH LANJUT KEMBALI
BENAR LANJUT
5. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih eter 5. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih eter. Alasan yang tepat untuk menjelaskan peristiwa tersebut adalah …. A. Antara molekul-molekul alcohol terdapat ikatan hidrogen B. Alkohol mudah larut dalam air C. Massa rumus alkohol lebih besar daripada eter D. Massa jenis alkohol lebih besar daripada eter E. Alkohol mudah bereaksi dengan logam-logam alkali
SALAH KEMBALI
BENAR OK!
Uji Kompetensi
Referensi : Irvan Permana, dkk. 2009, Memahami Kimia SMA/MA Klas 2, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Budi Utami, dkk. 2009, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI IPA, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Chrys Fajar Partana, dkk, 2009, Mari Belajar Kimia Untuk SMA-MA, Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Penyusun Agus Purwanto SMAN 1 Gombong Kebumen Email : aguspur_224@yahoo.com Blog : http://sakobere.co.cc Editor: Eko Nuryanto SMA 5 Semarang E-mail: ekonuryanto.smala@gmail.com
Terima kasih