Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy: a randomized controlled trial Dimas Wahyu P.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Results of a multicentre randomised controlled trial of statistical process control charts and structured diagnostic tools to reduce ward-acquired meticillin-resistant.
Advertisements

Desain Penelitian widaningsih.
Studi Eksperimen.
Studi Eksperimen.
Studi Eksperimen.
Mira Febrina Teknik Industri
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS)
PENELITIAN KUANTITATIF DI BIDANG KEPERAWATAN
Amputation Rahayu Setyowati.
EVALUASI CLINICAL PATHWAY TubeRculosis
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
MANFAAT SENG DALAM PENGOBATAN PNEUMONIA BERAT PADA ANAK-ANAK USIA 2 TAHUN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT INDIA SELATAN Oleh : Annisa Nurjanah
KELOMPK KONTROL (The control Group)
Evidence Based Practice
JOURNAL OF THE ACADEMY OF NUTRITION AND DIETETICS
SUBYEK PENELITIAN.
Effect of preventive (β blocker) treatment, behavioural
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, M.Sc
Indah Putri Permatasari
Cryptococcal Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome after Antiretroviral Therapy in AIDS Patients with Cryptococcal Meningitis: A Prospective Multicenter.
Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy
KHEMOPORT/PORT-A-CATH
Ninis Indriani, M. Kep., Sp.Kep.An
Fatigue in early Parkinson’s disease: the Norwegian ParkWest study
JOURNAL READING Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan Sp, S
Kritik Jurnal Fery Mendrofa.
HIV (Human imunodeficiency virus)
Desain Penelitian.
Pengaruh Usia dan Tingkat Keparahan Kelumpuhan Wajah terhadap Ambang Batas Rasa pada Pasien Bells Palsy Hanna Husna.
Dionissa shabira FK UPN “Veteran” Jakarta
Tranexamic Acid for spontaneous intracerebral hemorrage
JOURNAL READING Sheilla Ratnasari
RIZA HUDA PRATAMA RAHAYU
Effect of Exercises on Quality of Life in Women
KELOMPOK:12 NURBAITY R E N A SAFRINA
Critical Appraisal Low Haemoglobin Levels Increase Unilateral Spatial Neglect In Acute Phase Of Stroke (Tingkat Hemoglobin Rendah Meningkatkan Unilateral.
Efek Pengobatan Clopidogrel + Aspirin dalam 12 jam Stroke Minor Akut atau Transient Ischemic Attack by Grace Fidia.
TOPIK NO Keterangan Hlmn, Jelaskan Judul dan abstrak 1 Subyek penelitian 581, pada judul tidak dijelaskan, namun pada abstrak di jelaskan Memberikan ringkasan.
Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc
Post-Stroke Epilepsy in Young Adults: A Long Term Follow Up Study
Glaukoma By Ronalda.
Oleh : Andri Markhoni Permana
Journal Reading Intranasal Lidocaine for Primary Headache Management
ANALISA JURNAL Equal antipyretic effectiveness of oral and rectal acetaminophen: a randomized controlled trial [ ISRCTN ] (Efektinitas penggunaan.
JOURNAL READING Mucuna Pruriens pada Penyakit Parkinson : A Double-Blind, Randomised, Controlled, Crossover Study PEMBIMBING : Dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan,
ENDANG SULISTYARINI GULTOM OBAT ANTIEPILEPSI DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA EPILEPSI : STUDI DI RUMAH SAKIT RAWATAN TERSIER.
Jurnal Reading Sylvan Rubama, S.Ked Pembimbing: dr. A. Yani, Sp.S. M. Kes Tricyclic Antidepressants for Preventing Migraine in Adults.
SITI FATIMAH Di bimbing oleh: 1.Dr. Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes 2.Dr. Usep Abdullah Husin, dr., MS. SpMK PERBANDINGAN.
EFEKTIFITAS INTRADIALYTIC STRETCHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN GEJALA RESTLESS LEG SYNDROME DAN PENINGKATAN SLEEP QUALITY PADA PASIEN HEMODIALISIS DI.
Uji 2 Sampel Independen Uji Mann-Whitney.
Journal reading MANITOL AND OUTCOME IN INTRACEREBRAL HEMORRHAGE propensity score and multivariable intensive blood pressure reduction in acute cerebral.
KELENGKAPAN ASESMEN AWAL MEDIS PASIEN JANTUNG ≤24 JAM TAHUN 2018
Pembimbing: dr. Kemalasari
Rangkaian Awal terjadinya Perdarahan Mayor pada Penggunaan Antiplatelet Setelah TIA atau Stroke Iskemik Andhitya WP Teibang
JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN
dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S
Pasien Rawat Jalan Sugito Wonodirekso
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN SARAF RSUD AMBARAWA 2018
Efikasi dari Obat Antidepresi untuk Gejala Depresi pada Penyakit Parkinson : Sebuah Penelitian Meta-analisis Chuanjun Zhuo, MD, PhD, Rong Xue, MD, Lanlan.
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S,M.Sc
Sesi 11: Metode Sampel pada Penelitian Eksperimen
Journal Reading Efficacy and Safety of Acupuncture for Dizziness and Vertigo in Emergency Department: a pilot cohort study Pembimbing : dr. Nurtakdir Kurnia.
VARIANS DAN CONTROL DALAM
Meminta Pendapat Lain/ Pendapat kedua. Pendapat medis yang diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnosis atau terapi maupun rekomendasi medis lain.
Migrain Without Aura; A New Definition
Pembimbing : dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S Siska Sulistiyowati
Sesi 1: Pengantar Rancangan Sampel
Transcript presentasi:

Acupuncture for the sequelae of Bell’s palsy: a randomized controlled trial Dimas Wahyu P

Pendahuluan

Bell’s palsy adalah pralisis idiopatik secara mendadak dari salah satu sisi wajah yang biasanya akan kembali selama 6 bulan Gejala sisa dari pasien, yaitu paresis yg tidak pulih, kontraktur otot wajah, spasme wajah, atau sinkinesis Dari Gejala sisa tersebut, menyebabkan gangguan pada kualitas hidup penderita Terapi yang sering digunakan adalah steroid dan antivirus, dimana focus pada masa akut dari penyakit.

Akupuntur merupakan terapi yang aman untuk beberapa gejala, termasuk bell’s palsy. Dalam penelitian ini, mengindikasikan bahwa manipulasi akupuntur dapat lebih memberikan dampak daripada non- manipulasi akupuntur

Metode

Partisipan Penelitian dilakukan di Kyung Hee University Hospital of Korean Medicine (Seoul, Korea). Partisipan diambil dari agustus 2010 hingga juli 2011, dan follow up dilakukan hingga September 2011 Peserta yang memenuhi syarat di rekrut dengan mendatangani informed consent.

Etik Penelitian ini telah disejui oleh institusi etik Kyung Hee University Hospital of Korean Medicine pada 11 Juni 2010 Dilakukan berdasarkan the provisions of the Declaration of Helsinki and Good Clinical Practice guidelines Setiap partisipan telah di berikan informed consent

Kriteria inklusi dan eksklusi Telah di diagnosis bell’s palsy setidaknya 6 bulan sebelum skrining Usia 18 – 65 tahun Skor FDI physical subscale < 70 Skor FDI social subscale < 80 Facial palsy sekunder dari infeksi Multiple neuritis Tumor tulang temporal Stroke Ramsy – hunt syndrome Rekuren facial palsy kondisi serius yang memerlukan intervensi medis

Prosedur penelitian Pasien berikut juga di eksklusi untuk menghindari efek bias yang dapat mempengaruhi perhitungan outcomes : Sedang dalam penggunaan obat steroid dan antivirus Riwayat operasi facial palsy Riwayat akupuntur moxibustion, vesiculation atau terapi pijat dalam 3 bulan terakhir Wanita hamil atau menyusui Pasien dengan tanda vital tidak stabil

Tanda vital dari setiap partisipan di kedua grup selalu di monitor Grup tanpa akupuntur digunakan sebagai control Obat bebas dibolehkan, kecuali obat yang berdampak pada gejala bell’s palsy Terapi akupntur lain, dan obat herbal atau intervensi medis tidak diperbolehkan

Intervensi Akupuntur dilakukan oleh spesialis di Korean medicine, yang telah lulus dari Korean medical school dengan 6 tahun pendidikan dan telah memiliki ijin di Korean Medicine dari the Korean Ministry of Health and Welfare Sebagai tambahan, para spesialis telah dilatih di acupuncture and moxibustion medicine selama 4 tahun program residen

Kelompok akupuntur 3 kali terapi perminggu selama 8 minggu dengan total 24 sesi Jarum disposable (0.2 mm(diameter) x 30 mm(panjang)) dimasukkan ke setiap titik akupuntur dengan kedalaman 5-30 mm selama 10 menit (sesuai titik akupuntur) Pasien dalam posisi supine Terapi ini menggunakan18 jarum untuk 12 titik Semua spesialis akupuntur menggunakan tehnik de-qi sensation.

Kelompok kontrol Akan mendapatkan terapi setelah 8 minggu.

Outcomes Outcome utama dilakukan setelah 8 minggu menggunakan FDI Score Outcome penunjang dilakukan di minggu ke 5 untuk FDI Social Score, dan FDI Physical Score di minggu ke 5 dan 8

Jumlah sampel Perbandingan jumlah partisipan kelompok akupuntur dan tanpa akupuntur adalah 2:1 Jumlah kelompk akupuntur 26 Jumlah kelompk tanpa akupuntur 13

Pengacakan, pengalokasian, pelaksanaan, dan blinding Pengacakan secara computer dilakukan oleh orang lain selain peneliti yang tidak mengetahui partisipan Partisipan dibagi dalam 2 kelompok: Kelompok akupuntur : partisipan menerima akupuntur selama 8 minggu Kelompok tidak akupuntur : partisipan menerima akupuntur selama 8 minggu setelah 8 minggu

Untuk menghindari bias, asesor dibutakan dalam pengalokasian kelompok Terapis tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan partisipan dan asesor menyangkut prosedur dan outcomes terapi Amplop tertutup akan dibuka setelah partisipan telah memenuhi kriteria dan menandatangani informed consent Pengacakan dilakukan untuk 26 partisipan kelompk akupuntur dan 13 partisipan kelompok tidak akupuntur

Analisis statistik Analisis menggunakan intention-to-treat population yang terdiri dari semua partisipan tanpa tmenerima terapi actual Analisis statistic menggunakan SAS statistical package program (ver. 9.1.3; SAS Institute, Inc., Cary, NC, USA) Tingkat signifikan α=0.05 Semua data dianalisis secara descriptive

Perhitungan outcomes utama dan tambahan menggunakan FDI Score Rata-rata dari perbedaan dari hasil minggu ke 5 dan 8 dibandingkan dengan two sample t tests Dalam perhitungan outcoomes dari kedua kelompok digunakan analisis ANCOVA dimana imbalaced variables sebagai covarian dan assigned group sebagai fixed factor

Hasil

Karakteristik dari kedua kelompok secara umum sama Semua partisipan dari kedua grup dalam tanda vital yang stabil Tidak ada obat bebas yang digunakan pada kedua grup

Outcomes

keamanan Tidak ada kejadian yang merugikan selain luka kecil dan memar

Diskusi Dalam penelitian ini, terlihat bahwa aupuntur memberikan dampak positif dalam memperbaiki ganguan social dan fisik dari penderita bell’s palsy yang di alami oleh partisipan. Hasil positif didapatkan pada perbaikan FDI Score, selain itu juga didapat dalam perubahan Sunnybrook Facial Nerve Grading Score, yang didalamnya termasuk : aspek facial symmetry, movement asymmetery, and synkinesis

Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa akupuntur aman dan dapat memberikan keuntungan dalam mengatasi gejala sisa bell’s palsy. sehingga menunjukkan kelayakan akupunktur sebagai cara yang efektif untuk mengobati gejala sisa dari Bell palsy

Terima Kasih