PROTEIN Disusun oleh : Kelompok 6 Arpin Eka. Septiawan Novi Zahrani Delia Sri Yufikasari Cindy Dwi Astuti Yola Dwi Jayanti
Pengertian Protein Protein adalah bagian dari semua sel hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separonya ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, sebagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein
Fungsi Protein Fungsi protein pada umumnya, protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan pelindung tubuh, pendorong metabolisme dan penyokong organ tubuh dalam berbagai aktivitasnya, tidak hanya itu saja, ada banyak fungsi protein selain itu yang dapat dilihat dibawah ini. 1. Membantu dan mendorong pertumbuhan dan memelihara susunan/struktur tubuh dari sel, jaringan hingga ke organ-organ tubuh. 2. Protein sebagai sumber karbohidrat. 3. Membantu tubuh dalam melawan, menghancurkan dan menetralkan zat-zat dari luar atau asing yang masuk di dalam tubuh.
Lanjutan ............... 4. Protein berfungsi sebagai penyediaan energi bagi tubuh. 5. Protein berfungsi sebagai asupan diet dan rendah gula. 6. Memelihara dan menjaga keseimbangan asam basa dan cairan tubuh karna protein juga berfungsi sebagai buffer (penahan). 7. Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh karna protein sebagai enzim artinya protein mengaktifkan dan masuk kedalam reaksi kimia. 8. Protein juga berfungsi sebagai biokatalisator 9. Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi penting seperti halnya hormon, enzim, antibodi dan kromosom
Klasifikasi Protein Protein Serabut Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehngga menyerupa batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan
Protein Globular Protein Globular dalam globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larutan garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi Protein Konjugasi Protein Konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan nonasam amino. Gugus non asam amino ini dinamakan gugus prostetik
Angka Kecukupan Protein Komposisi protein yang mengandung unsur karbon menjadikan protein sebagai bahan bakar sumber energi. Apabila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh maka protein akan dibakar untuk sumber energi. Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energi yang berasal dari protein lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat. Sebagai dasar perhitungan, kecukupan protein = 10-15 % dari total suplai kalori. Misalnya 10% dari kecukupan energi = 210 kalori = 52,5 gram protein, (1 kalori = 4 gram protein)
Akibat Kekurangan Protein Kwashiorkor Marasmus Akibat Kelebihan Protein Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah dan demam
Sumber Protein Sumber Protein Nabati contohnya seperti kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede, kacang hijau, kacang hazel, kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan biji labu. Sumber Protein Hewani contohnya seperti daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk susu.
Jenis-Jenis Protein Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya - Protein Sempurna - Protein Kurang Sempurna - Protein Tidak Sempurna b. Jenis Protein Berdasarkan Komponen- Komponen Penyusunnya - Protein Sederhana (Simple Protein) - Protein Kompleks (Complex Protein) - Protein Derivat (Protein derivative)
Struktur Protein 1. Struktur primer Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Gbr.1 Struktur primer
2. Struktur sekunder Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut: > alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral; > beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
Gbr 2. Alpha helix dan Beta-sheet. > beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); Gbr 3. β-turn
> gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-gamma”). Gbr 4. γ-turn
3. Struktur tersier Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
Gbr 5. Struktur Tersier
Gbr 6. Struktur Kuartener Struktur primer, sekunder, dan tersier umumnya hanya melibatkan 1 rantai polipeptida. Tetapi bila struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener. Gbr 6. Struktur Kuartener
Denaturasi Denaturasi menyebabkan hilangnya kegiatan biologis dari suatu protein. Umumnya juga kelarutannya berkurang dengan jelas. Contoh yang paling umum ialah berubahnya kelarutan ovalbumin, protein terbanyak dalam putih telur, yang mengalami denaturasi dengan pemanasan bila sebutr telur dipanaskan dalam air mendidih atau bila dikocok secara mekanis misalnya dalam membuat kue yang sama akan terjadi dengan menambahkan HCL atau NaOH pekat, walaupun citarasanya tidak sama.
Sintesis Protein Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang asam amino yang dinamakan rantai peptida. Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena satu hydrogen(H) dari gugus amino suatu asam amino bersatu dengan hidroksil(OH) dari gugus karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan satu molekul air, sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentuk ikatan peptide. Sebaliknya, ikatan peptida ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau enzim pencernaan dengan penambahan satu molekul air. Proses ini dinamakan hidrolisis. Bila dua asam amino saling terikat dalam bentuk ikatan peptida dinamakan dipeptida.
Informasi Genetik DNA dan RNA Petunjuk pembuatan tiap jenis protein dalam tubuh seseorang dilakukan melalui informasi genetik yang diterima seseorang pada tahap pembuahan. Informasi ini tersimpan dalam DNA(deoxyribonucleic acid) yang berada dalam inti tiap sel. Spesifikasi suatu protein, jenis, dan urut-urutan asam amino yang membentuknya kemudian disampaikan oleh pesuruh RNA(ribonucleic acid) kepada mesin pembuat protein yang terdiri atas DNA dan suatu protein di dalam sel. Asam amino yang dibutuhkan kemudian dibawa oleh RNA lain yang dinamakan alat angkut RNA ke tempat yang membutuhkan.
Mutu Protein Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensal dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan.
Absorpsi dan Transportasi Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera diabsorpsi dalam waktu15 menit setelah makan. Absorpsi terutama terjadi dalam usus halus berupa 4 sistem absorpsi aktif yang membutuhkan energi yaitu masing-masing untuk asam amino netral, asam asam dan basa. serta untuk prolin dan hidroksiprolin Absorpsi ini menggunakan mekanisme transpor natrium seperti halnya pada absorpsi glukosa. Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke sel-sel jaringan
Ekskresi absorpsi protein mungkin tidak terjadi secara komplit dengan beberapa jenis protein, karena struktur fisika atau kimianya tidak dapat dicerna dan dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Di samping itu absorpsi asam amino bebas dan mungkin tidak terjadi 100%, terutama bila fungsi usus halus terganggu, seperti pada infeksi saluran cerna atau kehadiran faktor-faktor antigizi seperti lesitin atau protein yang mencegah terbentuknya tripsin dalam makanan.
. Pengertian Asam Amino Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino dan gugus asam (biasanya asam karboksilat). Terdapat sekitar 500 jenis asam amino yang sebagian besar adalah non-fisiologis. Selain itu, banyak asam amino fisiologis penting tidak digunakan dalam protein.
Jenis Asam Amino Essensial Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh tubuh sehingga kebutuhannya dipasok dari makanan Berasal dari bahan makanan, tubuh tidak dapat mensintesa Leusin, Isoleusin, Valin, Triptofan, Fenilalanin, Metionin, Treonin, Lisin, Histidin
Lanjutan ........... Non Essensial Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh dan mencukupi kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan. Tubuh dapat mensintesa melalui transaminase Glutamat, Alanin, Aspartat, Glutamin
Fungsi Biologis Asam Amino Bahan utama penyusun protein. Pertumbuhan Pemeliharaan tubuh Beberapa asam amino bertindak sebagai neurotransmitter dan beberapa bertindak sebagai awal bahan untuk biosintesis neurotransmitter, hormon, dan senyawa biokimia penting lainnya. Asam amino dapat dimetabolisme untuk menghasilkan energi setelah cadangan karbohidrat dan lemak habis.
ASAM AMINO Ada 3 jalur metabolisme asam amino : 1. penguraian 2. sintesis dan 3. pemanfaatan
Terima Kasih