POLA PIKIR MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
INTI BAB 3 HAKEKAT SEBAGAI MANUSIA SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA SUB BAB I HAKEKAT SEBAGAI MANUSIA II SIFAT KEINGINTAHUAN MANUSIA III PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA
PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA MITOS (3000 sM- 600 sM) II MASA DEDUKTIF SEDERHANA ( 625 sM) III MASA DEDUKTIF ANTHROPOLOGIS (500 sM) IV MASA DEDUKTIF (DIALOGISME DAN SILOGISME), 400 sM V MASA EKSPERIMENTASI SEDERHANA, 300 sM VI MASA EKSPERIMENTASI, INTELEKTUAL DAN INTUITIF (800-1350) VII MASA RENAISSANCE (ABAD 14). VIII MASA PENDEKATAN ILMIAH MULAI 1880-AN
MANUSIA MAKHLUK YANG BERSIFAT UNIK Manusia memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang berkembang. Manusia memiliki akal budi (homo sapiens). Manusia dapat membuat alat dan mempergunakannya (homo faber) Manusia dapat berbicara (homo longuens) Manusia hidup bermasyarakat (homo soscius) Manusia hidup berdasarkan azas ekonomi (homo aeconomicus) Manusia menyadari adanya kekuatan ghaib (homo religieus)
Alam pikiran manusia Hakekat manusia dan sifat keingintahuannya: rasa ingin tahu terhadap benda-benda di sekitarnya Sejarah pengetahuan manusia: bahwa rasa ingin tahu tidak terpuaskan berdasarkan pengamatan dan pengalamannya tetapi manusia berusaha mereka-reka.
KURIOSITAS PADA MANUSIA Rasa ingin tahu manusia TIDAK TETAP sepanjang zaman. Bila suatu masalah dapat dipecahkan, maka timbul masalah berikutnya lagi. Misal : manusia bertanya terus setelah tahu apanya, ingin tahu bagaimana dan mengapa. Akumulasi pengetahuan berlangsung berabad-abad, sehingga timbul ilmu pengetahuan, dan tidak pernah berhenti.
KURIOSITAS MANUSIA IPA berkembang karena “RASA INGIN TAHU” (curiousity) manusia. Rasa ingin tahu (apa, mengapa, bagaimana ? berkembang tanpa batas) Keterbatasan indera manusia (penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman) membuat manusia mencari jawaban atas berbagai rasa ingin tahunya, muncul MITOS.
I. MITOS : penget hasil kombinasi pengalaman dan kepercayaan. Mitos, terjadi karena keterbatasan penget, keterbatasan penalaran, merupakan jawaban sementara atas rasa ingin tahu manusia/ memuaskan rasa ingin tahu. (contoh : pelangi adalah selendang bidadari, gunung meletus akibat penguasa gunung marah). Puncak pemikiran mitos pada zaman Babilonia dan Mesir (3000 sM-600 sM).
Konsep orang Babilonia tentang alam semesta: 1. Alam semesta merupakan ruangan setengah bola dg bumi yang datar sebagai lantai dan langit sebagai atapnya. Alam semesta berdimensi waktu, misal satu tahun = 365,25 hari. Pengetahuan perbintangan telah berkembang dan muncul pengetahuan tentang rasi-rasi kelompok bintang. Misal: rasi Scorpio, Virgo, Pisces, dll.
Pengetahuan yang masih merupakan campuran antara dugaan, imajinasi, kepercayaan, dan mitos, dinamakan pseudo science (sains palsu, mirip sains, tetapi bukan sains.
II. Masa DEDUKTIF SEDERHANA ( 625 sM) Masa deduktif sederhana ini pada zaman Yunani Kuno masih dipengaruhi pseudo science. Sains palsu masih terdapat pada pola pikir orang Yunani Kuno. Misal: Thales (624-548 sM) seorang filosof, astronom, ahli matematika, dan ahli teknik. Pendapat Thales: a. Bintang2 mengeluarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan sekedar memancarkan cahaya dari matahari.
b. Bumi merupakan suatu piring yang datar terapung di atas air. Pendapat Thales: b. Bumi merupakan suatu piring yang datar terapung di atas air. c. Semua kehidupan berasal dari air. d. Bahan dasar semua benda di alam adalah air. SEIRING PEMIKIRAN MANUSIA SEMAKIN MAJU DAN INSTRUMEN PENGAMATAN MAKIN SEMPURNA, MAKA MITOS MAKIN DITINGGALKAN, DAN CENDERUNG MENGGUNAKAN AKAL ATAU RASIO.
TOKOH LAIN MASA DEDUKTIF SEDERHANA ANAXIMANDER LANGIT HANYA SETENGAH SAJA. LANGIT DAN SEGALA ISINYA BEREDAR MENGELILINGI BUMI (SAMPAI ABAD PERTENGAHAN) MEMBUAT JAM MATAHARI, YAKNI TONGKAT TEGAK LURUS DI PERMUKAAN BUMI; BAYANGAN YANG TERBENTUK DARI SINAR MATAHARI DIJADIKAN PETUNJUK WAKTU.
2. ANAXIMENES UNSUR DASAR PEMBENTUK SEMUA BENDA ADALAH AIR. AIR SALAH SATU BENTUK BENDA; BILA MERENGGANG MENJADI API DAN BILA MEMADAT MENJADI TANAH. (PENDAPAT PERTAMA TENTANG TRANSMUTASI UNSUR-UNSUR). 3. HERAKLEITOS MENGOREKSI PENDAPAT ANAXIMENES, JUSTRU APILAH YANG MENYEBABKAN TRANSMUTASI, TANPA API BENDA2 TETAP SEPERTI ADANYA.
4. PYTHAGORAS UNSUR DASAR SEMUA BENDA SEBENARNYA ADA 4: TANAH, API, UDARA, DAN AIR. BUMI ADALAH BULAT DAN BERPUTAR, SEHINGGA SEOLAH-OLAH BENDA2 ALAM LAINNYA MENGELILINGI BUMI. AHLI MATEMATIKA; DALIL PYTHAGORAS 5. DEMOKRITOS BAGIAN TERKECIL DARI SUATU BENDA ADALAH ATOM. BILA BENDA DIBAGI SECARA TERUS-MENERUS MAKA SUATU SAAT MENJADI BAGIAN TERKECIL YANG TIDAK DAPAT DIBAGI LAGI (ATOMOS)
III. MASA DEDUKTIF ANTHROPOLOGIS , 500 sM) BERKEMBANG PEMIKIRAN TENTANG ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA MENGARAH PADA SEGI ANTHROPOLOGIS (MENGARAH KE KEGIATAN MANUSIA). SETIAP PENEMUAN TERHADAP KEBENARAN SELALU DIDEKATI DARI ASPEK KEMANUSIAAN. MANUSIA SEBAGAI SUBYEK (PELAKU) MENEMUKAN KEBENARAN ALAM SEMESTA. SOCRATES: UNSUR PADA MANUSIA ADALAH JASMANI DAN ROHANI. TOKOH LAINNYA GORGIAS, HIPPIAS, PRODIKOS.
IV. MASA DEDUKTIF (DIALOGISME DAN SILOGISME), 400 sM BERUSAHA MEMADUKAN PEMIKIRAN TERDAHULU, DENGAN MENGENALKAN CARA BERPIKIR CARA BERPIKIR DEDUKTIF. PLATO: DI DALAM BERPIKIR UNTUK MENGGALI KEBENARAN CENDERUNG MELAKUKAN DIALOG; AGAR LEBIH OBYEKTIF. ARISTOTELES MENGEMBANGKAN LOGIKA BERPIKIR, YAKNI SILOGISME.
SILOGISME ARISTOTEES SILOGISME: SUATU PEMIKIRAN DEDUKTIF UNTUK MENARIK KESIMPULAN DARI PENGERTIAN YANG LUAS DAN MEMPUNYAI KEBENARAN UMUM MELALUI TAHAP MENYUSUN PREMIS DAN KESIMPULAN. PREMIS MAYOR: SEMUA TUMBUHAN MEMPUNYAI DAUN BERWARNA HIJAU PREMIS MINOR: POHON BERINGIN MEMPUNYAI DAUN BERWARNA HIJAU. KONKLUSI: POHON BERINGIN ADALAH TUMBUHAN.
V. MASA EKSPERIMENTASI SEDERHANA, 300 sM DIKENAL ERA ISKANDARIAH. SUATU PENDAPAT PADA ERA INI HARUS DAPAT MENUNJUKKAN DASAR ATAU METODE EKPERIMENTASI WALAUPUN MASIH SEDERHANA (PERALATAN SEDERHANA) BEBERAPA AHLI: PTOLOMEUS BUMI SEBAGAI PUSAT JAGAD RAYA (GEOSENTRIS), BERBENTUK BULAT, DIAM SEIMBANG TANPA PENYANGGA. ARCHIMEDES, HUKUM ARCHIMEDES HERON, TEMUAN AIR MANCUR DAN MESIN UAP.
VI. MASA EKSPERIMENTASI, INTELEKTUAL DAN INTUITIF MASA KEEMASAN ISLAM (800-1350) PENDEKATAN DENGAN EKSPERIMEN, INTELEKTUAL DAN INTUITIF. MEMADUKAN OTORITAS DALAM ILMU AGAMA DENGAN ILMU ALAM. BEBERAPA TOKOH: AL-KINDI FILSUF PENGGERAK ILMU PENGETAHUAN: 7 BUKU ASTRONOMI, 15 BUKU METEOROLOGI, 5 BUKU PENGOBATAN, GEOMETRI, ILMU HITUNG, LOGIKA, DAN BESARAN FISIKA.
2. IBNU SINA (AVICENNA). RAJA DIRAJANYA DOKTER, PENULIS PERTAMA ENSIKLOPEDI KEDOKTERAN. JUGA SEORANG FILOSOF. 3. IBNU HAYYAN BAPAK ILMU KIMIA, PENDIRI PERTAMA LABORATORIUM KIMIA. 4. AL-BIRUNI AHLI PENGETAHUAN ALAM 5. IBNU RUSHD (AVEROES), FILOSOF 6. AL-GHAZALI, FILOSOF
PERAN MASA KEEMASAN ISLAM MENTERJEMAHKAN, MENGEMBANGKAN, DAN MENYEBARLUASKAN KE EROPA PENEMUAN2 DAN LITERATUR ILMUWAN YUNANI. MENGEMBANGKAN LANGKAH EKSPERIMENTASI, SEHINGGA DAPAT MENGEMBANGKAN PENYELIDIKAN DI BIDANG KEDOKTERAN, KIMIA, OBAT-OBATAN, ASTRONOMI, BIOLOGI, DLL.
VII. MASA RENAISSANCE MASA ILMU PENGETAHUAN MODERN (ABAD 14). PEMIKIRAN BERDASARKAN INDUKTIF. METODE INDUKTIF, CARA BERPIKIR SINTESIS DENGAN BERLANDASKAN FAKTA2 KHUSUS UNTUK MENYUSUN SUATU KESIMPULAN UMUM. BEBERAPA TOKOH: FRANCIS BACON, CARA BERPIKIR INDUKTIF MERUPAAN SATU2NYA JALAN MENCAPAI KEBENARAN. SEJAK ITU, DIKENAL LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH.
2. NICOLAUS COPERNICUS MENOLAK KONSEP GEOSENTRIS 3 2. NICOLAUS COPERNICUS MENOLAK KONSEP GEOSENTRIS 3. JOHANNES KEPPLER, TENTANG PEREDARAN TATA SURYA 4. GALILEO GALILEI ILMUWAN YANG TELAH MENGGUNAKAN TEROPONG BINTANG DAN MEMBENARKAN HELIOSENTRISME. BEBERAPA ILMUWAN BERANI BEBAS BERPIKIR ATAU MELAKUKAN EKSPERIMEN TANPA CAMPUR TANGAN AGAMA.
VIII. MASA PENDEKATAN ILMIAH ERA MULAI 1880-AN. CHARLES DARWIN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DEDUKTIF INDUKTIF. DALAM PERKEMBANGANNYA METODE DEDUKTIF INDUKTIF DISEBUT DENGAN PENDEKATAN ILMIAH.