Dipanggil dan Diutus Menjadi Berkat (Kej 12)

LANGKAH PA MEMBACA TEKS, RENUNGKAN MEMBUAT PERTANYAAN-PERTANYAAN BEDAH TEKS – TAFSIR – IDE UTAMA MEMAHAMI KATA “PANGGILAN” dan “MENJADI BERKAT”. PENGENAAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA APLIKASI,

PERTANYAAN-PERTANYAAN MENDASAR 1. Mengapa Tuhan memilih Abraham? 2. Mengapa harus ke Tanah Kanaan, padahal di tanah kanaan juga terjadi kelaparan? 3. Mengapa Fira’un kena Tulah, padahal ia tidak tahu hal yang sebenarnya? 4. Mengapa Abraham koq menurut/taat saja pada perintah Tuhan? 5. Sejauh mana kita “boleh” berbohong? 6. Mengapa Abraham tidak berkonsultasi denga Tuhan? 7. Apakah Abraham sudah punya instint, istrinya akan ditaksir sama raja.

PERTANYAAN-PERTANYAAN MENDASAR 8. Apakah tujuan Allah memanggil Abraham? 9. Selain nama besar, berkat lain apa yang dijanjikan pada Abraham? 10. Abraham umur 75 thn, apakah ukuran waktu pada saat itu, sama dengan sekarang? 11. Mengapa Abraham takut dibunuh? 12. Mengapa Sara’ mau nurut saja pada Abraham, dan Abraham tidak dimarahi sama Tuhan.

13. mengapa Abraham tidak mau menjawab pada Fira’un; bahwa dia bohong? 14. Pada waktu terjadai kelaparan, mengapa Abraham pergi ke Mesir? 15. Apakah Abraham tahu, tujuan dari misi yang diembannya?

PEMBAGIAN TEKS – TAFSIR – IDE UTAMA Kej 12:1-9 Abraham merespon panggilan Allah Kej 12:10-20 Abraham takut, sehingga ia berbohong di Mesir

ABRAHAM Abraham (bahasa Ibrani: אַבְרָהָם, bahasa Arab: ابراهيم, Ibrāhīm) adalah tokoh penting dalam Alkitab dan Al-Quran. Agama Yahudi dan Kristen mengakuinya sebagai patriarkh, sementara dalam tradisi Islam ia dikenal sebagai Nabi Ibrahim. Dalam tradisi agama Abrahamik, Abraham adalah bapak rohani dari banyak orang

LATAR BELAKANG Menurut Alkitab, Abraham dipanggil Allah dari tanah Ur-Kasdim (Mesopotamia) ke negeri Kanaan, ± thn 2000 SM. Di sana ia mengadakan perjanjian, yang isinya: Abraham diminta mengakui bahwa Yahweh sebagai Tuhan dan otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya.

PERGULATAN ABRAHAM KETIKA DIPANGGIL ALLAH Pergulatan keyakinan dari yang politheistik (isme) menuju monotheistik (isme). Pergulatan “desimbolisasi” bentuk/wujud allah; dari allah yang berwujud menuju Allah yang tidak berwujud; dari allah yang kelihatan dan dapat disentuh menuju Allah yang tidak kelihatan dan tidak dapat disentuh. Pergulatan dari kemapanan hidup, menuju ketidakmapanan, “nomaden” Perjalanan menuju tanah perjanjian; tanah yang berlimpah susu dan madu, suatu: “sorga dunia”

MERUMUSKAN KATA PANGGILAN Panggilan hidup adalah kecenderungan hati untuk melakukan suatu pekerjaan, tindakan, atau pelayanan. Terpanggil = merasa berkewajiban atau bertanggung-jawab Panggilan menggambarkan sebuah keterbebanan hati?

dipanggil Dipanggil, bertalian dengan pemilihan Allah terhadap manusia Supaya ia/mereka mengalami persekutuan dengan Allah dan menjalankan misi-Nya, dalam Konteks sejarah Penebusan/Keselamatan (kesediaan untuk dilibatkan dalam “meta narasi” penyelamatan Ilahi)

Dua Macam Panggilan Personal Calling (Panggilan Pribadi) Institutional Calling (Panggilan Institusi)

Komentar atas Kejadian 12 Kejadian 12 adalah salah satu pasal di Alkitab yang sarat ironi. Pada ayat 1-9 dicatat salah satu peristiwa terbesar di dalam sejarah hidup manusia yaitu perjumpaan Tuhan dengan Abraham. Di situ dicatat bagaimana Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dan memanggilnya keluar dari tanah kelahirannya untuk pergi ke tanah yang akan Tuhan berikan kepadanya. Setelah memanggilnya, Tuhan pun menjanjikan berkat kepada Abraham; suatu berkat yang besar karena lewat Abraham segala bangsa akan diberkati pula

Komentar atas Kejadian 12 Ironinya adalah, pada pasal yang sama, mulai ayat 10-20 dicatat peristiwa yang menyedihkan yaitu Abraham menyerahkan istrinya Sara kepada Firaun raja Mesir karena takut dibunuh. Abraham mengulang perbuatannya ini. Ia menyerahkan istrinya kepada Abimelekh raja Filistin karena takut dibunuh (Kej 20). Orang yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi saluran berkat-Nya kepada semua bangsa di bumi ternyata, ternyata tidak selalu seorang yang berjiwa ksatria.

Komentar atas Kejadian 12 Di dalam dua peristiwa ini Abraham mengatakan kepada kedua raja itu bahwa Sara bukanlah istrinya melainkan adiknya. Singkat kata Abraham menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan perlindungan atas dirinya. Satu hal yang menarik adalah putranya, Ishak, ternyata melakukan hal yang sama. Sewaktu ia menetap di Gerar tanah Filistin, ia pun mengklaim bahwa Ribka adalah saudaranya, karena takut dibunuh (Kej 26:7)

Komentar atas Kejadian 12 Kebohongan menurun Ternyata tradisi berbohong ini tidak berhenti di sini. Putra Ishak yang bernama Yakub juga membohongi kakaknya Esau dan ayahnya sendiri, Ishak, untuk mendapatkan berkat kesulungan. Belakangan 10 putra Yakub berbohong kepada Yakub dan mengatakan bahwa Yusuf adik kandung mereka, telah dimangsa binatang buas, padahal mereka menjualnya sebagai budak.

Untuk direnungkan Sosiolog New York pernah meneliti genealogi keluarga Pdt. Jonathan Edwards dan Sarah, yang dinilai sebagai keluarga yang hidup dengan mengamalkan nilai-nilai kesalehan Alkitab. Dari penelitian terhadap keturunannya, ditemukan data berikut. 300 orang sebagai pendeta/misionaris/guru besar teologi. 120 orang sebagai profesor di universitas. 110 orang adalah pengacara. 60 orang pengarang terkenal, 60 orang sebagai dokter. 30 orang adalah hakim. 14 orang sebagai rektor di universitas. 80 orang pemuka masyarakat. Tiga orang sebagai anggota konggres, dan satu orang sebagai wakil presiden Amerika Serikat

Untuk direnungkan Sosiolog Amerika meneliti genealogi pasangan Max Juxes dan Aita Teg, yang dinilai sebagai keluarga yang atheis. Dari keturunan mereka didapati data sebagai berikut. Sebanyak 440 orang keturunan mereka, punya kebiasaan hidup berpesta pora. 310 orang menjadi gelandangan dan peminta-minta. 190 orang jadi pelacur. 130 orang pernah jadi napi. 100 orang menjadi pecandu alkohol. 60 orang punya kebiasaan mencuri. 55 kurban pelecehan seksual. Tujuh orang pernah jadi pembunuh. Seluruh keturunannya telah merugikan New York sebesar 1.200.000 dolar

PENGENAAN TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA Sebagai orang tua kita harus memberi contoh kehidupan yang baik kepada anak-anak; sebab ternyata kebiasaan buruk berpotensi besar untuk ditiru dan akhirnya diadopsi oleh anak, sebagaimana dapat kita lihat pada kehidupan ketiga tokoh iman ini. Kakek berbohong, anak berbohong, cucu berbohong, dan akhirnya cicit-pun berbohong.

Jika demikian kita sebagai orang tua harus memperhatikan (a) bagaimanakah kita memperlakukan anak, (b) bagaimanakah kita hidup, dan (c) apakah yang sesungguhnya teramat penting bagi kita. Mari kita lihat ketiganya dengan lebih mendetail :

1. Kita harus memperlakukan anak dengan mengutamakan keseimbangan antara kasih dan disiplin. Kasih membuat anak tahu dengan pasti bahwa ia BERHARGA sedangkan disiplin yang sesuai membuat anak belajar MENGHARGAI apa yang dimilikinya dan orang di sekitarnya.

2. Kita harus hidup dalam damai sejahtera antara satu sama lain. Sewaktu anak melihat relasi kita yang harmonis dengan pasangan, anak pun belajar untuk hidup harmonis dengan orang di sekitarnya. Ia belajar untuk mengedepankan kepentingan orang ketimbang kepentingan diri sendiri.

3. Kita harus menyusun ulang prioritas dalam hidup sedemikian rupa sehingga apa yang penting bagi Tuhan, menjadi penting bagi kita dan apa yang tidak penting bagi Tuhan, tidak penting bagi kita pula. Tidak mudah bagi siapa pun untuk hidup benar di tengah dunia ini. Itu sebabnya anak memerlukan contoh hidup lewat kehidupan pribadi kita agar ia mendapatkan kekuatan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Sewaktu ia tidak melihat kita hidup dengan benar, ia pun tidak akan menerima dukungan untuk hidup benar. Kekuatannya untuk melawan dosa menjadi lemah dan keinginannya untuk menaati Tuhan pun meredup.

APA ARTINYA JADI BERKAT Berkat dalam PL, mengarah kepada harta benda, kesuburan tanah/kandungan, panen melimpah, Berkat dalam PB mengarah pada bentuk kebahagiaan dan hidup kekal