PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
Advertisements

MATHEMATICS FOR JUNIOR HIGH SCHOOL
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Dr.Eng. Retno Supriyanti, ST,MT
PENERAPAN BILANGAN BULAT DAN PECAHAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
KELIPATAN DAN KPK SUATU BILANGAN CACAH
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
CONTOH SOAL.
Open. Open 3 opening Main Menu SK & KD Operasi Hitung Bilangan Bulat Tujuan Pembelajaran Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung Pada Bilangan.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
Penjumlahan Pecahan dan Pengurangan Pecahan.
BAB II PECAHAN II.1. Pecahan Desimal. Pecahan desimal tersusun atas
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
FPB dan KPK.
Chapter 3 Math Essential 3rd week.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Bilangan Asli Dan Cacah
Disusun oleh : Ummu Zahra
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
BILANGAN BULAT.
Bilangan Bulat By: Novika Anggrieni, S.Pd.
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
BILANGAN BULAT DAN OPERASI +, -, x, : BESERTA PEMBELAJARANNYA
Menerapkan Operasi pada Bilangan Real l
Fungsi Eksponensial, Logaritma & Invers
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
ARITMATIKA PERTEMUAN V-VI BILANGAN RASIONAL Oleh
Bilangan bulat Definisi dan operasi.
Bilangan Bulat dan Pecahan
BILANGAN BULAT Oleh Ira Selfiana ( )
OPERASI BILANGAN BULAT
Matematika Lanjutan Bilangan Bulat Ke Pokok Pembahasan.
FAKTORISASI SUKU ALJABAR DAN FUNGSI
ARITMATIKA PERTEMUAN IV FPB dan KPK Oleh
BILANGAN REAL STANDAR KOMPETENSI
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Maya Nurlastyaningtyas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Sistem Bilangan Bulat.
BILANGAN.
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN BULAT OLEH: AINNA ULFA NST PENDIDIKAN MATEMATIKA
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Sistem Bilangan Cacah.
FKIP MATEMATIKA UMS 2013 MATH IS FUN... TRI SUNARNI (A )
Pembelajaran Bilangan Bulat
PERTEMUAN II Nur Edy, PhD.
Bilangan Pecahan Kelas VII Surasta Sari Dewi SMP Negeri 6 Banda Aceh Kompetensi Inti: KI.1, KI.2, KI.3, KI.4 Kompetensi.
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
2. Dengan garis bilangan Ketentuan : Ketentuan : –Operasi Penjumlahan dan Pengurangan adalah operasi 2 atau lebih bilangan yang di operasikan dengan tanda.
BILANGAN BULAT By_hidayati (a ).
ARITMATIKA PERTEMUAN I BILANGAN DESIMAL DAN PERSEN Oleh
SELAMAT DATANG PALUS WEI EBOOK PENGEMBANGAN MODEL KESETARAAN.
SISTEM BILANGAN.
PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT SD
ARITMATIKA PERTEMUAN V-VI BILANGAN RASIONAL Oleh
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
1. 2 Bilangan Bulat Pengertian Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif dan bilangan cacah, ditulis:
PENANAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
Menyebutkan sifat-sifat operasi pecahan Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung yang melibatkan pecahan Menentukan hasil operasi hitung bilangan pecahan.
Transcript presentasi:

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT Dalam pembelajaran ini kita akan mempelajari bagaimana caranya menambah dan mengurangi dua bilangan dengan bantuan mobil mainan . Mobil berada di atas garis bilangan , bilangan positif berada disebelah kanan 0 dan bilangan negatif ada disebelah kiri 0.

Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat Letak mobil berdasarkan aturan berikut ini: 1. Selalu diawali pada angka nol dan menghadap ke kanan.. 2. Jika mobil menunjuk bilangan posistif, mobil akan maju. 3. Jika mobil menunjuk bilangan negatif, mobil akan berjalan mundur. 4. Jika menghadapi tanda tambah , mobil akan melaju terus ke angka berikutnya. 5. Jika menghadapi tanda kurang , maka mobil akan berbalik dan kemudian meneruskan untuk menuju angka berikutnya. Click untuk contoh 1.

Contoh 1: 2 + 4 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap kanan. Kemudian mobil akan bergerak 2 satuan ke kanan (click untuk animasi )

Contoh 1: 2 + 4 Mobil berangkat dari menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan

Contoh 1: 2 + 4 Mobil berangkat dari 0 menghadap ke kanan Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan

Contoh 1: 2 + 4 Mobil beangkat dari 0 menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan.

Contoh 1: 2 + 4 Mobil berangkat dari 0 menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. 3. Kemudian mobil bergerak 4 satuan lagi ke kanan (click untuk animasi berikutnya)

Contoh 1: 2 + 4 Mobil berangkat dari 0 menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. 3. Kemudian mobil akan bergerak 4 satuan lagi ke kanan (click untuk animasi berikutnya.)

Contoh 1: 2 + 4 Mobil berangkat dari 0 menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. 3. Kemudian mobil bergerak 4 satuan lagi ke kanan Sehingga mobil berhenti pada angka 6, jadi jawaban 2 + 4 adalah 6. (click untuk contoh berikutnya)

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda - . (click untuk animasi )

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda -

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda -.

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda -. Kemudian bergerak 5 satuan ke depan. (click untuk animasi)

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda -. Kemudian bergerak 5 satuan ke depan

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda -. Kemudian bergerak 5 satuan ke depan

Contoh 2: (-2 ) + 5 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian dia akan mundur 2 satuan ke kiri karena ada tanda -. Kemudian bergerak 5 satuan ke depan Sekarang mobil berhenti di angka 3,Sehingga jawaban dari (-2) + 5 adalah 3. Berikut tentang pengurangan.

PENGURANGAN Perbedaan antara penjumlahan dan pengurangan. Dalam penjumlahan ,mobil selalu menghadap ke kanan Tetapi dalam pengurangan mobil berputar 180 derajat sehingga mobil akan berbalik arah Click jika sudah siap

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 5 satuan ke depan. (Click untuk memulai animasi)

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan.

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan.

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan.

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan. Kemudian dia akan berbalik karena adanya pengurangan yang disimbolkan dengan - Click untuk animasi.

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan. Kemudian dia akan berbalik karena adanya pengurangan yang disimbolkan dengan -

Contoh 3: 5 – 3 Mobil berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan. Kemudian dia akan berbalik karena adanya pengurangan yang disimbolkan dengan -

Contoh 3: 5 – 3 Mobil kita berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan . Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan. Kemudian dia akan berbalik karena adanya pengurangan yang disimbolkan dengan - Akhirnya mobil akan bergerak 3 satuan ke kiri. click untuk animasi.

Contoh 3: 5 – 3 Mobil kita berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan. Kemudian dia akan berbalik karena adanya pengurangan yang disimbolkan dengan - Akhirnya mobil akan bergerak 3 satuan ke kiri.

Contoh 3: 5 – 3 Mobil kita berangkat dari angka 0 menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan bergerak 5 satuan ke depan. Kemudian dia akan berbalik karena adanya pengurangan yang disimbolkan dengan -. Akhirnya mobil akan bergerak 3 satuan ke kiri. Maka mobil berhenti di angka 2, jadi 5 – 3 = 2. Click untuk melihat contoh berikunya

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4. (Click untuk melihat animasi.)

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4.

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4.

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4. Sekarang mobil akan berbalik karena ada simbol pengurangan. –. (click )

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4 . Sekarang mobil akan berbalik karena ada simbol pengurangan –.

Contoh 4: (-4) – 2 Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian mobil akan mundur 4 satuan karena ada simbul – di depan angka 4. Sekarang mobil akan berbalik karena ada simbol pengurangan –.

Contoh 4: (-4) – 2 Akhirnya dia akan bergerak 2 satuan ke depan. (click )

Contoh 4: (-4) – 2 Akhir mobil akan bergerak 2 satuan ke depan.

Contoh 4: (-4) – 2 Akhirnya dia akan bergerak 2 satuan ke depan.

Contoh 4: (-4) – 2 Akhirnya dia akan bergerak 2 satuan ke depan.

Contoh 4: (-4) – 2 Akhirnya dia akan bergerak 2 satuan ke depan .

Contoh 4: (-4) – 2 Akhirnya dia akan bergerak 2 satuan ke depan . Sekarang mobil berada di angka -6, karena itu jawaban dari (-4) – 2 adalah -6. Click untuk contoh berikutnya

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan (Click untuk animasi)

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan. (Click untuk animasi berikutnya)

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan.

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan . Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan . Kemudian mobil akan mundur 3 langka karena adanya tanda negatif. (click untuk animasi)

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan . Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan Kemudian mobil akan mundur 3 langka karena adanya tanda negatif. .

Contoh 5: 2 – (-3) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan . Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan. Kemudian mobil akan mundur 3 langka karena adanya tanda negatif. .

Contoh 5: 2 – (-3) Kemudian bergerak 2 satuan ke kanan. Sekarang mobil akan berbalik karena adanya tanda tanda pengurangan Kemudian mobil akan mundur 3 langka karena adanya tanda negatif. Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. maka mobil berhenti di angka 5 sehingga jawaban 2 – (-3) adalah 5. Click untuk contoh berikutnya.

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 (click untuk animasi)

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 . Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan. (click untuk animasi)

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan. Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 . Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 . Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan.

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 . Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan. Akhirnya mobil mundur 5 satuan karena bilangan berikutnya adalah -5. (click untuk melihat animasi)

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3. Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan . Akhirnya mobil mundur 5 satuan karena bilangan berikutnya adalah -5 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3. Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan. Akhirnya mobil mundur 5 satuan karena bilangan berikutnya adalah -5 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 . Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan . Akhirnya mobil mundur 5 satuan karena bilangan berikutnya adalah -5 .

Contoh 6: (-3) – (-5) Mobil selalu berangkat dari 0 dan menghadap ke kanan . Mobil mundur 3 satuan karena ada tanda – di depan angka 3 . Berikutnya mobil berbalik karena tanda penguragan. Akhirnya mobil mundur 5 satuan karena bilangan berikutnya adalah -5 . Jadi (-3) – (-5) = +2.

Latihan Tentukan nilai dari : 1. 5 + (-2) = …. 2. -4 + 2 = …. 1. 5 + (-2) = …. 2. -4 + 2 = …. 3. -3 + (-2) = …. 4. -2 - 4 = …. 5. 2 - 6 = ….

Jawaban Terimah kasih 1. 5 + (-2) = 3 2. -4 + 2 = -2 3. -3 + (-2) = -5 1. 5 + (-2) = 3 2. -4 + 2 = -2 3. -3 + (-2) = -5 4. -2 - 4 = -6 5. 2 - 6 = -4 Terimah kasih

Operasi Bilangan Bulat 1. Penjumlahan a. Tertutup  a + b  bilangan bulat b. Komutatif  a + b = b + a c. Asosiatif  (a + b) + c = a + (b + c) 2. Pengurangan Lawan (invers)  a – b = a + (-b)

3. Perkalian a. Tertutup  a x b  bilangan bulat b. Komutatif  a x b = b x a c. Asosiatif  (a x b) x c = a x (b x c) d. Unsur identitas  a x 1 = a e. Distributif  a (b + c) = ab + ac a (b - c) = ab – ac

4. Pembagian Kebalikan (invers) dari perkalian a : b = a x 1/b

KPK dan FPB KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) KPK dari 2 bilangan atau lebih dapat diperoleh dengan :

Dari anggota himpunan kelipatan persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang terkecil dan bukan nol, atau Dengan cara mengalikan faktor-faktor prima yang berbeda dengan pangkat tertinggi.

Contoh : Tentukan KPK dari 8 dan 12 ! KP dari 8 dan 12 = {0, 24, 48, 72, …}, maka KPK dari 8 dan 12 adalah 24. Dengan faktor prima : 8 = 2 x 2 x 2 = 23 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3 KPK dari 8 dan 12 adalah 23 x 3 = 24

FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) FPB dari 2 bilangan atau lebih dapat diperoleh dengan :

Dari anggota himpunan faktor persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang terbesar atau, Dengan cara mengalikan faktor-faktor prima yang sama dengan pangkat terendah.

Contoh : Tentukan FPB dari 8 dan 12 ! FP dari 8 dan 12 = {1, 2, 4}, maka FPB dari 8 dan 12 adalah 4. Dengan faktor prima : 8 = 2 x 2 x 2 = 23 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3 FPB dari 8 dan 12 adalah 22 = 4

Jika dari 25 soal, Andi menjawab dengan benar 18 soal dan 5 soal salah serta sisanya tidak dijawab, maka nilai yang diperoleh Andi adalah… a. 62 b. 65 c. 70 d. 82

Contoh Soal 1 Dalam suatu tes, jawaban yang benar diberi nilai 4, yang salah diberi nilai -2, dan untuk soal tidak dijawab diberi nilai 0.

Pembahasan Benar (b) = 4, Salah (s) = -2, dan Kosong (k)=0 Rumus nilai siswa adalah: N = 4b – 2s + 0k Nilai Andi ; b = 18, s = 5, dan k = 2 adalah; N = 4(18) – 2(5) + 0(2) = 72 – 10 + 0 = 62 Jadi, jawaban yang benar adalah A

Contoh Soal 2 Dalam sebuah lomba, terdapat 17 orang ikut lomba busana dan 11 orang ikut lomba melukis. Jika jumlah peserta lomba seluruhnya ada 25 orang, maka persentase banyak peserta yang hanya mengikuti lomba melukis saja adalah … a. 20 % b. 25 % c. 32 % d. 44 %

Pembahasan n (M) = 11 n (B) = 17 n(M  B) = = n(M) + n(B) – n(M  B) 8 3 14 S n (M) = 11 n (B) = 17 n(M  B) = = n(M) + n(B) – n(M  B) = 11 + 17 – 25 = 3 n (M) saja = 11 – 3 = 8 Persentasenya = 8/25 x 100% = 32 %

Contoh Soal 3 Seorang petani memiliki lahan seluas 1 ha dan 3/5 nya akan digunakan untuk menanam jagung, setiap 1 m2 lahan memerlukan bibit jagung sebanyak 11/2 ons.

Jika harga bibit jagung Rp 2000,- per kilogram maka biaya untuk membeli jagung seluruhnya adalah… a. Rp 2.000.000,- b. Rp 1.800.000,- c. Rp 1.500.000,- d. Rp 1.200.000,-

Pembahasan Lahan yang digunakan untuk menanam jagung = 3/5 x 10.000 m2 = 6.000 m2 Tiap 1 m2 lahan memerlukan jagung 11/2 ons = 0,15 kg

Banyak jagung seluruhnya = 6000 x 0,15 kg = 900 kg Biaya membeli jagung = Rp 2.000,- x 900 = Rp 1.800.000,- Jadi, jawaban yang benar adalah B

BILANGAN PECAHAN

Bentuk dan Macamnya a disebut pembilang Bentuk umum bilangan pecahan adalah a/b a disebut pembilang b disebut penyebut , b bilangan bulat dan b  0

Bentuk-bentuk pecahan ; a. pecahan biasa, contoh : ½ , 3/5, 4/7 b. pecahan campuran, contoh : 1 ½ , 2 ¼ c. pecahan desimal, contoh : 0,5 ; 0, 25 d. persen, contoh : 25%, 32%, 76%

Mengubah bentuk suatu pecahan ke pecahan lain Pecahan biasa ke persen. a. ½ = ½ x 100% = 50% b. ¼ = ¼ x 100% = 25%

Pecahan desimal ke persen. a. 0,5 = 0,5 x 100% = 50% b. 0,62 = 0,62 x 100% = 62%

Pecahan biasa ke desimal a. ½ = ½ x 50/50 = 50/100 = 0,5 b. ¼ = ¼ x 25/25 = 25/100 = 0,25

Pecahan desimal ke persen a. 0,4 = 4/10 x 100% = 40% b. 0,7 = 7/10 x 100% = 70%

Operasi bilangan pecahan 1. Penjumlahan a + b = a + b c 2. Pengurangan - a - b

3. Sifat Komutatif a + c = b d f d b e + c a = 4. Sifat Asosiatif

b x d d b a x c = c x a 5. Perkalian c b d x a = : 6. Pembagian

Contoh Soal - 1 Luas daerah yang diarsir pada gambar dibawah ini adalah . . . a. 2/8 b. 3/8 c. 3/5 d. 5/12

Pembahasan Luas daerah yang diarsir = 2 dari 8 bagian Maka ditulis : = 2/8 Jadi, jawaban yang benar A

Contoh Soal - 2 c. 14/15 > 11/12 d. 8/9 < 11/15 Pecahan berikut yang benar adalah . . . a. 5/9 > 4/7 b. 7/12 > 11/18 c. 14/15 > 11/12 d. 8/9 < 11/15

Pembahasan 5/9 > 4/7  35 > 36 ( S ) Jadi, jawaban yang benar C

Cotoh soal 3 Pecahan yang tidak senilai dengan 15/40 adalah . . . a. 0,375 b. 37,5% c. 6/16 d. 5/12

Pembahasan 15/40 = 15/40 x 25/25 = 375/1000 = 0,375 = 15/40 x 100% = 37,5% = 15/40 = 3/8 = 6/16 5/12 tidak senilai dengan 15/40 Jadi, jawaban yang benar D

Contoh soal 4 Ubahlah bentuk pecahan dibawah ini kedalam bentuk pecahan desimal dan persen. a. 2/5 b. 7/8 C. 4/5

Pembahasan a. 2/5 = 2/5 x 2/2 = 4/10 = 0,4 = 2/5 x 100% = 40 % b. 7/8 = 7/8 x 125/125 = 875/1000 = 0,875 = 7/8 x 100% = 87,5% C. 4/5 = 4/5 x 2/2 = 8/10 = 0,8 = 4/5 x 100% = 80%

3

Latihan 1 3 hari b. 5 hari c. 7 hari d. 8 hari Ibu memberi uang kepada Tika Rp 5.000,- dan Tika membelanjakan uang tersebut Rp 600,- tiap hari. Jika sekarang sisa uangnya Rp 200,- maka Tika telah membelanjakan uangnya selama… 3 hari b. 5 hari c. 7 hari d. 8 hari

Pembahasan Jumlah uang = Rp 5.000,00 Sisa uang = Rp 200,00 Yang dibelanjakan = Rp 4.800,00 Belanja tiap hari = Rp 600,00 Lamanya Tika membelanjakan uang : = Rp 4.800,00 : Rp 600,00 = 8 hari Jawaban yang benar D

Latihan 2 Suhu dipuncak gunung -15oC dan suhu dikota A 32oC. Perbedaan suhu kedua tempat itu adalah… a. 17oC b. 32oC c. 47oC d. 57oC

Pembahasan Suhu di gunung = -15 0C Suhu di Kota = 32 0C Perbedaan suhu : = 15 0C + 32 0C = 47 0C Jawaban yang benar C

Latihan 3 Tiga orang yaitu A, B, dan C melakukan jaga (piket) secara berkala. A tiap 3 hari sekali, B tiap 4 hari sekali, dan C tiap 5 hari sekali. Pada hari Selasa 2 November 2004 mereka berjaga bersama.

Kapankah mereka akan tugas bersamaan lagi pada kesempatan berikutnya? a. Sabtu, 1 Januari 2005 b. Minggu, 2 Januari 2005 c. Senin, 3 Januari 2005 d. Rabu, 5 Januari 2005

Pembahasan Tugas I bersama : 2 Nopember 2004 KPK dari 3, 4 dan 5 = 60 hari Tugas bersama lagi untuk kedua kalinya adalah 60 hari kemudian. Nop = 30 hari , Des = 31 hari 60 Hari setelah 2 Nopember 2004 adalah tanggal 1 Januari 2005. Jawaban yang benar A

Latihan 4 FPB dari 18 x2y5z3 dan 24 x3y2z5 adalah… 18 x3y5z5 b. 18 x2y2z3 c. 6 x3y5z5 d. 6 x2y2z3

Pembahasan FPB dari 18 x2y5z3 dan 24 x3y2z5 FPB 18 dan 24 = 6 FPB x2 dan x3 = x2 FPB y5 dan y2 = y2 FPB z3 dan z5 = z3 Maka FPB = 6 x2y2z3 Jawaban yang benar D

Latihan 5 KPK dari bilangan 6, 8, dan 12 adalah… a. 24 b. 48 c. 72 d. 96

Pembahasan Kelipatan 6 = 6,12,18,24,30,36,42, 48,… Maka KPK 6, 8, dan 12 = 24 Jawaban yang benar A

Latihan 6 Dari 20 siswa yang mengikuti lomba Matematika, 5 orang berhak maju ke babak final dan 3 orang berhasil menjadi juara. Persentase siswa yang menjadi juara adalah . . . a. 3% b. 6% c. 15% d. 30%

Pembahasan. Jumlah peserta = 20 orang Peserta yang juara = 3 orang Persentase Juara adalah : = 3/20 x 100% = 15% Jadi, jawaban yang benar C

Latihan 7 Dalam ruang perpustakaan terdapat 40 siswa, 20 siswa membaca puisi 15 siswa membaca novel, sedangkan sisanya membaca surat kabar, persentase siswa yang senang membaca koran adalah . . . a. 50% b. 37,5 % c. 12,5% d. 5%

Pembahasan Baca surat kabar = 40 – (20 + 15 ) = 5 siswa. Persentase SK = 5/40 x 100% = 12,5% Jadi, jawaban yang benar C

Terima Kasih ,,, Sampai Jumpa !!