ELVIRA YULIANNA ANUGRAHWATI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Tugas Mata Kuliah METODOLOGI PENELITIAN HUKUM Sub – Bab VARIABEL PENELITIAN Dosen : Dra. Oksiana Jatinigsih, M.Si OLEH : ELVIRA YULIANNA ANUGRAHWATI 104704214 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PMPKN S1 ILMU HUKUM 2012
III. Pengukuran variabel IV. Korelasi Antar Variabel VARIABEL PENELITIAN I.Pengertian Variabel II.Variabel Dapat Dibedakan Menjadi Beberapa Jenis Berdasarkan Kriteria Yang Menyertainya III. Pengukuran variabel IV. Korelasi Antar Variabel
I. PENGERTIAN VARIABEL Suryabrata mendifinisikan variable sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian dan sering pula variable penelitian itu dinyatakan sebagai gejala yang akan diteliti Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata – kata. Contoh : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, produksi
A. Berdasarkan hubungannya, variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : 4. Variabel intervening Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat diukur atau diamati. 1. Variabel bebas Adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. 2. Variabel terikat Adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Namun, suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan terikat. 5. Variabel kontrol Adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini biasanya digunakan apabila penelitiannya adalah penelitian yang bersifat membandingkan 3. Variabel moderator Adalah variabel yang mempengaruhi, dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas kedua.
B. Berdasarkan Sifat Nilainya, Variabel Dapat Dibedakan Menjadi Dua , Yaitu Sebagai Berikut: 1. Variabel kategorik (diskrit) Adalah variabel yang diibagi menjadi golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap golongan atau kategori 2. Variabel kontinyu Adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara bersambung
C. Berdasarkan Dapat Tidaknya Dimanipulasi, Variabel Dapat Dibedakan Menjadi Dua, Yaitu Sebagai Berikut: 1. Variabel aktif (variabel nonsubjek) Adalah variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan), seperti temperature ruangan, frekuensi kekerasan dalam acara televisi 2. Variabel atribut (variabel subjek) Adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang menyangkut variabel pada subjek penelitian, seperti umur, tingkat kecerdasan, status sosial.
III. Pengukuran variabel proses pengukuran yaitu dengan menetapkan angka atau tabel terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan jumlah dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti.
Pada dasarnya terdapat 4 jenis skala pengukuran, yaitu : 1. Skala Nominal Adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan subyek kedalam katagori atau kelompok. Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam 2 katagori : Pria dan wanita. Skala gender dapat dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan Wanita = 2.
2. SKALA ORDINAL Skala Ordinal tidak hanya menyatakan katagori tapi juga menyatakan peringkat katagori tersebut. • Skala Ordinal menjawab atas suatu pertanyaan, responden diminta untuk memberikan urutan alternatif jawaban yang paling sesuai. Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan preferensi Responden : 1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang senang, 4. Kurang senang sekali. ( beda antara dua titik tidak dapat diukur). > Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
3. SKALA INTERVAL Skala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam skala, menghitung means dan standar deviasi data. Contoh : Jarak waktu jam.08.00 – 10.00 adalah sama dengan jarak waktu 16.00 – 18.00. Tetapi kita tidak dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua kali lebih lambat dibandingkan jam.08.00.
4. SKALA RASIO Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki nilai nol yang orisinal. Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan aset perusahaan B sebanyak Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1. Misal : Tinggi Badan sebagai skala ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini juga dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm.
IV. Korelasi Antar Variabel 1. Korelasi Simetris terjadi bila antar dua variabel atau lebih secara kebetulan muncul bersamaan, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh – mempengaruhi; masing – masing bersifat mandiri. Contoh : 1. Adakah hubungan antara warna kulit dengan kemampuan memimpin ?
2. Korelasi Asimetris ialah korelasi antara dua variabel dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (Variabel Bebas dan Variabel Terikat) Contoh : Insentif Disiplin Kerja
3. Korelasi Timbal Balik adalah korelasi antar dua variabel yang antara keduanya saling pengaruh-mempengaruhi. Contoh : Hubungan antara motivasi dengan prestasi. Dapat dinyatakan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi motivasi.
“ SEMOGA BERMANFAAT UTK SEMUA TERIMA KASIH UNTUK PERHATIANNYA MOHON MAAF JIKA ADA KEKURANGAN DLM PENYAJIAN PRESENTASI INI “ SEMOGA BERMANFAAT UTK SEMUA SEKIAN DAN ATURNUWUN