ANIMAL RESEARCH Arnita Yeyen ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Farmakologi STIKes Mitra Kencana.
Advertisements

UJI KULIT DAN MATA Esti Dyah Utami, M.Sc., Apt.
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
TOLOK UKUR KUANTITATIF
KEAMANAN JAMU Direktorat Bina Produksi dan Dsitribusi Kefarmasian 2014
PENUAAN SEL.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
Standardisasi Bahan Alam
TOKSIKOLOGI Ilmu yang mempelajari pengaruh negatif toksikan pada makhluk hidup Bidang ilmu yang menunjang: Ilmu murni Ilmu terapan Biologi Imunologi.
PENGANTAR BLOK 4.3 SUB 3A OBAT TRADISIONAL Erlina Rustam.
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
Hewan yang dipakai untuk suatu penelitian medis : Yaitu Semua hewan
Pengantar Kimia Medisinal
PRINSIP UMUM TOKSIKOLOGI
Teratologi Terapan.
Toksisitas & efek toksik bahan kimia industri materi.( 6 )
iNDUSTRI FARMASI OBAT TRADISIONAL
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Mengapa kita selalu memakai hewan coba ?
Road Map Kegiatan Penelitian
edited by : ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt.
DI BIDANG OBAT TRADISIONAL
OBAT TRADISIONAL DAN PENANDAANNYA JULIYANTY AKUBA.
Inovasi Formula Self Emulsifying Capsule Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam) pada Pengobatan Diabetes Melitus ARDIYAH NURUL FITRI M N
Sunarmi Aprlia intan M Amalia
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
BIOAVAILABILITAS DAN BIOEKIVALENSI
Sunarmi Amalia Aprilia intan murniati
PENGANTAR FARMAKOLOGI
OBAT TRADISIONAL (OBAT BAHAN ALAM INDONESIA)
Atasi Kolesterol dengan Jati Belanda
ILMU GIZI EKSPERIMENTAL
HUBUNGAN KUALITATIF STRUKTUR-AKTIVITAS
PENGANTAR FARMAKOLOGI
UJI PREKLINIS DAN UJI KLINIS
PERANAN OBAT TRADISIONAL DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
Konsep Farmakologi dan Patofisiologi
Antikanker Kunyit-Sambiloto
Penelitian di Bidang Neuroscience
UJI INVIVO PADA GINJAL Arnita Yeyen Fitri Annisa Pulan Widyanati
PENGGOLONGAN OBAT.
UP.5 Kesejahteraan Hewan Laboratorium Prof. drh. Bambang Hariono, Ph.D
TANAMAN BERKHASIAT OBAT
Obat Herbal, Kriterianya Harus Aman
UJI TOKSISITAS KUANTITATIF (Part 1)
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
SEJARAH FARMASI.
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
BIOASSAY oleh Lilik Zakiyaturrodliyah Mukhamad Syaifudin
OBAT TRADISIONAL INDONESIA
PENGERTIAN TOKSIKOLOGI Panah pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu pada anak panahnya terdapat racun.
Kelompok 1 Agung Ma’rufin Desy Purwasih Hamidah Nining Tri Sugiarti
PENGGOLONGAN OBAT.
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
Adme dan detoksifikasi
Adme dan detoksifikasi
FARMAKODINAMIK Nutrisia A Sayuti.
Adme dan detoksifikasi
REGULASI OBAT TRADISIONAL. Obat Tradisional merupakan salah satu produk budaya bangsa Indonesia. Kecendrungan penggunaan obat bahan alam oleh masyarakat.
Sediaan Obat Tradisional
Pasal 1 Ayat 9 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau.
KELOMPOK 1 PRAKTIKUM FARMAKOLOGI Ika Alfilia Iqbal Al Azazi Laila Raihana Mega Wulan Nawang Sari Noor Aida.
SENDI GAMYASITA, S.FARM.,APT. KONSEP KEFARMASIAN.
Pra Akademik Pengenalan Mapel Produktif Farmasi Oleh : Nur Diana,S.Kep.
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
PENGOBATAN ALTERNATIF
Sejarah Perkembangan Toksikologi Industri
Transcript presentasi:

ANIMAL RESEARCH Arnita Yeyen ( 1106027586) Fitriani Annisa A.M. (1106106842) Pulan Widyanati (1106107214) Tugas Metode Penelitian Program Magister Herbal Fakultas Farmasi Universitas Indonesia 2012

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuh, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (UU RI No 36 thn 2009 tentang Kesehatan). Obat tradisional yang akan digunakan pada unit pelayanan kesehatan terlebih dahulu harus diketahui secara pasti khasiat dan keamanannya dengan menggunakan kaidah- kaidah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai, yaitu : uji praklinik dan uji klinik.

Suatu senyawa yang baru ditemukan, terlebih dahulu dilakukan penelitian dengan serangkaian uji. Bila diperlukan pengaruh dari farmakokinetik dan farmakodinamik pada makhluk hidup, maka digunakan hewan coba. Jika ditemukan suatu aktivitas farmakologik yang mungkin bermanfaat  senyawa tersebut akan diteliti lebih lanjut. Studi farmakokinetik merupakan pengembangan teknik analisis untuk mengukur kadar senyawa tersebut dan metabolitnya dalam cairan biologik  untuk memperkirakan dosis efektif dan memperkecil risiko pemberian pada manusia

Uji praklinik merupakan penelitian eksperimental yang dapat dikerjakan secara in vivo maupun in vitro dengan menggunakan berbagai spesies hewan coba. Penelitian eksperimental pada hewan coba perlu dilakukan pada sekurang-kurangnya satu spesies hewan coba, biasanya hewan spesies pengerat yaitu mencit atau tikus, dewasa muda dan mencakup kedua jenis kelamin. Atau bisa juga dilakukan uji pada spesies bukan pengerat (non rodent) atau pada anjing dan babi.

Hewan coba Hewan percobaan yang paling sering digunakan adalah : Mencit Tikus Kelinci Marmut

Mencit : bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya; lebih aktif pada malam hari dibandingkan siang hari Tikus ; mudah ditangani, tidak begitu fotofobik dibanding dg mencit. Aktivitasnya tidak terganggu dengan adanya manusia. Bila diperlakukan kasar tikus menjadi galak.

3. Kelinci : harus diperlakukan dengan halus namum sigap karena cenderung bersifat pemberontak. Penanganan : pegang kulit pada leher kelinci dengan tangan kiri & angkat ke belakang dengan tangan kanan 4. Marmut : amat jinak dan jarang menggigit. Penanganan : pegang bagian atas dengan tangan yang satu dan pegang badan bagian belakang dengan tangan yang lain

Sejarah penggunaan hewan untuk penelitian di bidang kesehatan

Studi menggunakan hewan, terdiri dari: Studi toksikologi  untuk mengetahui keamanan suatu senyawa yang diuji  3 tahap yaitu: Toksisitas akut Pemberian dosis tunggal untuk melihat efek toksis dan LD 50 Toksisitas Jangka Panjang Meneliti efek toksis dalam jangka panjang Toksisitas Khusus  teratogenitas, mutagenisitas, karsinogenisitas Studi Manfaat/Khasiat  untuk mengetahui khasiat suatu senyawa yang diuji

Tujuan penggunaan hewan coba adalah untuk meneliti sifat farmakologik, farmakokinetik dan efek toksik suatu senyawa terhadap hewan coba, sehingga dapat memberikan data. Tetapi hasil data tersebut tidak dapat dibuat menjadi ramalan efek suatu senyawa terhadap manusia karena spesies yang berbeda tentu berbeda pula: Jalur dan kecepatan metabolisme; Kecepatan eksresi; Sensitivitas reseptor; serta Anatomi atau fisiologinya.

TERIMA KASIH