PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Menyimpulkan isi Informasi
Advertisements

D. Memebaca: Menulis Paragraf Naratif
PARAGRAF.
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
PARAGRAF PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Paragraf Deduksi Paragraf Deduksi menguraikan masalah umum ke masalah khusus. Proses pengembangan paragraf deduksi adalah: Memandang masalah secara umum.
Sugeng rawuh ! Fb : sholihin aminarta.
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
Menulis sebagai Proses
Penentuan Ide Tulisan:controlling idea dan supporting ideas
PARAGRAF 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf
BERBICARA Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita Membahas cerita pendek melalui kegiatan.
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
Topik Topik: pokok pembicaraan atau permasalahan atau suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Bersifat umum. Berhubungan dengan pertanyaan masalah.
KUTIPAN BAHASA INDONESIA
Alinea Alinea atau paragraf adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk makna yang serasi antarkalimat tersebut. Struktur alinea terdiri.
Paragraf.
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
PEMAKAIAN KALIMAT.
FORMAT PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
BAB VIII. PARAGRAF DALAM TULISAN Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat menerapkan paragraf yang benar dalam tulisan Paragraf adalah kalimat-kalimat yang bertalian.
Menulis Karya Ilmiah Rian Rahmanda Putra
Rini Astuti S.I.Kom Menulis Karya Ilmiah Rini Astuti S.I.Kom
Tata Tulis Karya Ilmiah
PERTEMUAN KETIGA KETERAMPILAN MENULIS oleh Teguh Prakoso
Pertemuan 3 PARAGRAF.
PARAGRAF DISUSUN OLEH : Ulfa Yana Dhiro ( )
PARAGRAF.
PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari
Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
KUTIPAN Disusun oleh Agustinus Suyoto, S.Pd
Danang Wahyu Utomo PEMARAGRAFAN Danang Wahyu Utomo
DEFINISI PARAGRAF 1 Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Modul 2 Kegiatan Belajar 1
Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K PARAGRAF JURNALISTIK.
Assalamu’alaikum Kami kelompok 3
PARAGRAF.
Kuliah V: PARAGRAF JURNALISTIK
PARAGRAF ABDUL HALIM ( ) HELDA YANTI ( ) SUDARLIAH ( )
F. Sapaan Menggunakan kata sapaan yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Lead ini seolah melibatkan pembaca dalam rangkaian cerita. Contoh:
PENYUSUNAN LAPORAN ILMIAH
MERANGKUM SELURUH ISI INFORMASI TEKS BUKU KE DALAM BEBERAPA KALIMAT
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
Kerangka Karangan/Outline
Paragraf/ Alinea Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasn.
PARAGRAF DALAM WACANA BAHASA INDONESIA
Pendahuluan Pada dasarnya kerangka tulisan ilmiah agak mudah disusun karena hanya terdiri atas tiga bagian besar. Setiap bagian itu adalah pendahuluan,
WACANA NARASI TUJUAN CIRI-CIR I LANGKAH MENULIS NARASI MENULIS NARASI POLAJENIS WACANA DESKRIPSI CIRI 2MACAM DESKRIPSI DESKRIPSI TAHAP PENULISAN WACANA.
KERANGKA TULISAN suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-ketentuan tentang bagaimana penulis menyusun tulisannya. Sebuah tulisan minimal terdiri.
JASON A MARTIN L MICHAEL L REYVIN A RONALDO M
MENULIS PARAGRAF NARASI
KERANGKA TULISAN suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-ketentuan tentang bagaimana penulis menyusun tulisannya. Sebuah tulisan minimal terdiri.
Menulis Paragraf Pertemuan 14
F. Sapaan Menggunakan kata sapaan yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Lead ini seolah melibatkan pembaca dalam rangkaian cerita. Contoh:
Reza Praditya Yudha, M.Ikom
HAKIKAT MAKALAH Kelompok 3: DEVRIE ADITYA PURNAMA GINA ARTHA
ABSTRAK PENELITIAN Bahasa Indonesia 1.
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
JENIS KARANGAN DAN PEMARAGRAFAN.   Pengertian Karangan Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya.
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
Paragraf dan Pengembangannya
Paragraf / Alinea Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu.
P A R A G R A F Paragraf atau alenia adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat (Keraf, 1977:51). Paragraf dapat juga dikatakan.
PARAGRAF DAN WACANA.
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN KERANGKA PEMIKIRAN
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
PENDAHULUAN JIKA ANDA INGIN DAPAT MENULIS SUATU KARYA ILMIHA MAKA YANG HARUS ANDA MILIKI ADALAH KEMAUAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN DAPAT MEMOTIVASI DIRI.
Kerangka Karangan.
Penulisan Karangan Ilmiah
Menulis Karya Ilmiah Rini Astuti S.I.Kom
Transcript presentasi:

PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7 HEDI SUHARTONO

PARAGRAF/ALINEA Paragraf adalah miniatur sebuah tulisan; kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas ketimbang kalimat. Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu. Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan terkait dalam satu kesatuan serta hanya mempunyai satu pokok pikiran atau gagasan. HEDI SUHARTONO

A. Ciri-ciri Paragraf Kalimat pertama menjorok ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa (makalah, skripsi, tesis, dan desertasi). Karangan berbentuk lurus ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada jarak antar baris lainnya. Paragraf menggunakan pikiran (gagasan) utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik. Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat itu berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya. HEDI SUHARTONO

B. Fungsi Paragraf Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri atas beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti gagasan. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembaca. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel. HEDI SUHARTONO

C. Pikiran Utama dan Kalimat Topik 1. Paragraf Tanpa Kalimat Topik Paragraf itu tidak memiliki pikiran utama dan pikiran penjelas, juga tidak memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Semua pikiran dan kalimat sama kedudukannya. 2. Kalimat Topik Dalam Paragraf Kalimat Topik Pada Awal Paragraf: kalimat ini umumnya berisi pikiran utama yang bersifat umum. Kalimat selanjutnya berisi pikiran penjelas yang bersifat khusus (kalimat penjelas). Isi kalimat itu berupa penjelasan, uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan, atau rincian kalimat topik. Paragraf tersebut menggunakan penalaran deduktif. HEDI SUHARTONO

b. Kalimat Topik di Akhir Paragraf: paragraf diakhiri kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya, paragraf menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan, keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat topik. Paragraf tersebut menggunakan penalaran induktif. c. Kalimat Topik di Awal dan Akhir Paragraf: kalimat topik pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir menjadikan paragraf bersifat induktif, sementara pada awal dan akhir menjadikan paragraf bersifaf deduktif-induktif. d. Kalimat Topik di Tengah Paragraf: paragraf dengan kalimat topik di tengah paragraf berarti diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas. Paragraf ini menggunakan pola penalaran iduktif-deduktif. HEDI SUHARTONO

D. Syarat Utama Paragraf Kesatuan: jika mengandung hanya satu gagasan utama; informasi lain merujuk gagasan utama (mengembangkan, memperjelas, menganalisis) Kepaduan: hubungan antara satu kalimat dan lainnya, tercermin pada urutan pikiran yang teratur, tidak meloncat-loncat, logis, dan gramatikal. Kepaduan dapat dibangun melalui: 1) Penggunaan kata kunci dan sinonim; 2) Penggunaan rincian peristiwa (kronologis, sebab- akibat); 3) Penggunaan kata transisi; 4) Penggunaan paralelisme (repetisi); 5) Penggunaan pronomina (kata ganti). HEDI SUHARTONO

Lanjutan ; Syarat Utama Paragraf 3. Konsistensi Sudut Pandang: konsistensi sudut pandang diperlukan bagi seorang penulis karya tulis ilmiah, untuk dapat menentukan gaya penulisan yang tepat. Sudut Pandang; aku (diri sendiri), dia (orang lain), penulis (untuk karya ilmiah). 4. Ketuntasan: paragraf telah mencakup semua hal yang diperlukan dalam mendukung gagasan utama, sehingga pembaca tidak bertanya-tanya maksud si penulis. HEDI SUHARTONO

E. Struktur Paragraf Struktur sebuah paragraf lazimnya terbagi atas: 1) paragraf pembuka; 2) paragraf tubuh; 3) paragraf penutup. Paragraf Pembuka, adalah paragraf yang diletakkan di awal tulisan, ditujukan sebagai pengantar gagasan utama si penulis. a. Model 5W 1H; yakni memilih salah satu unsur dalam 5W 1H (what, who, where, when, why, dan how). b. Model Kisahan; menciptakan suasana yang membuat pembaca seolah terlibat di dalamnya peristiwa. c. Model Pertanyaan; menyodorkan pertanyaan yang kreatif, menggelitik, dan merangsang rasa ingin tahu pembaca. d. Model Kutipan Langsung; mengutip secara ringkas pendapat seseorang, baik itu objek tulisan maupun narasumber. e. Model Deskriptif; menghadirkan gambaran suatu peristiwa dalam pikiran pembaca, seolah pembaca mengalami peristiwa tersebut. f. Model Ucapan Kondang; mengutip ungkapan yang sudah dikenal secara umum. g. Model Menuding; mengupayakan ada komunikasi langsung bernada akrab dengan pembaca. HEDI SUHARTONO

Lanjutan ; Struktur Paragraf Paragraf Tubuh, adalah paragraf yang menguraikan gagasan utama yang terdapat dalam di dalam paragraf pembuka ke dalam paragraf-paragraf berikutnya. a. Model Spiral; merinci gagasan utama yang terdapat dalam paragraf pembuka ke dalam paragraf2 berikutnya, hingga mencapai suatu gambaran persoalan yang bulat, padu, dan komprehensif. b. Model Rekatan; dilakukan dengan cara menghubung2-kan antarparagraf secara kohesif melalui partikel penghubung atau partikel penegas; seperti “sehubungan hal di atas”, “berpijak dari hal di atas”, “akan tetapi”, “oleh karena itu”, “selanjutnya”, atau “kendati demikian”. Tujuan penggunaan paragraf model ini untuk memecah gagasan utama (pokok pikiran) yang semula ‘bertunpuk’ di dalam satu paragraf. HEDI SUHARTONO

Lanjutan ; Struktur Paragraf c. Model Block; model ini dengan cara menyebarkan (bagi2) gagasan utama menjadi beberapa pokok pikiran dan menyebarkannya ke dalam paragraf2 yang terpisah. Namun, pokok pikiran yang diuraikan dalam paragraf yang terpisah-pisah ini harus merujuk ke paragraf pembuka. d. Model Tematik; model ini digunakan untuk menggaris-bawahi atau menegaskan gagasan utama pada paragraf pembuka. Pokok pikiran yang terdapat dalam tiap-tiap paragraf menjelaskan gagasan utama yang telah dkemukakan pada paragraf pembuka. e. Model Kronologis; model ini digunakan jika kita hendak merinci dan mengembangkan paragraf tubuh berdasarkan hukum sebab- akibat (kausalitas). Rincian dan pengembangan yang kausalitas ini, tentu berpangkal dari gagasan utama dalam paragram pembuka. Kronologis dalam kaitan dengan karya tulis ilmiah dianggap efektif untuk mendeskripsikan sebab-akibat (proses) terjadinya suatu persistiwa yang diteliti si penulis. HEDI SUHARTONO

Lanjutan ; Struktur Paragraf Paragraf Penutup, adalah paragraf yang terletak pada paragraf akhir bagian simpulan. Fungsi utamanya menyimpulkan tulisan kita, namun upayakan membangun paragraf penutup sedemikia rupa agar mengesankan pembaca. a. Model Simpulan; model ini dilakukan dengan cara merumuskan antiklimaks dari keseluruhan persoalan yang telah diteliti dan dibahas oleh penulisnya dalam paragraf tubuh. Cocok untuk paragraf tubuh model kronologis. b. Model Menggantung; model ini efektif digunakan jika kita sengaja hendak membuat pertanyaan atau pernyataan yang tidak selesai, menyentak, atau menyengat. Kesengajaan ini berkaitan dengan upaya kita membuat pembaca ikut berpikir atau terlibat di dalam persoalan yang kita teliti. c. Model Ringkasan; model ini dilakukan jika kita hendak meringkas intisari persoalan atau temuan penelitian, dengan catatan ringkasan tersebut harus memfokus pada gagasan utama pada paragraf pembuka. HEDI SUHARTONO

F. Pengembangan Paragraf Secara Alamiah: Pengembangan paragraf didasarkan pada urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam satu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggmbarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Klimaks-Atiklimaks: Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau konflik. Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik, mencapai puncak konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini lazim digunakan untuk menulis sejarah dan cerita fiksi, kisah permusuhan, atau peperangan. Deduksi dan Induksi: Deduksi adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan utama yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan gagasan-gagasan yang bersifat khusus. Sementara, induksi adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan- gagasan khusus dan dilanjutkan dengan gagasan utama. HEDI SUHARTONO

G. Paragraf Berdasar Fungsi Perbandingan dan Pertentangan: adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. a. Perbandingan; mengemukakan persamaan dan perbedaan antara kedua hal, yakni dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal tersebut memiliki perbedaan dan persamaan. b. Pertentangan; merupakan proses argumentasi dengan melakukan penolakan. Maka, pertentangan ditargetkan menolak eksistensi dan disertai pembuktian. Analogi: paragraf berupa analogi biasanya digunakan penulis untuk membandingkan sesuatu yang dikenal oleh umum dengan yang kurang dikenal. Sebab - Akibat: Dalam paragraf sebab-akibat, sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai rincian penjelasnya. HEDI SUHARTONO

HEDI SUHARTONO