“Saya hanya berpikir praktis saja, Pak,” sanggah saya lagi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK MENIKAH
Advertisements

Sabda Kehidupan Sabda Kehidupan Agustus 2012 Agustus 2012.
Kita sebagai manusia selalu menginginkan banyak pilihan terhadap sesuatu. Misalkan anak anda lulus SMA, lalu melamar di 3 universitas. Universitas pertama.
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Manajemen Asuhan Keperawatan Disampaikan Oleh: Ns
Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si.
Cara Berfikir Etis Ferly David, M.Si..
DAMAI SEJAHTERA BUAH ROH IALAH Pdt. Y. V. Doloksaribu, M.A.
Pertemuan ii Kesiapsiagaan Terhadap Bahaya Gempa Bumi
PERTANYAANNYA … MENURUT BUKU YANG SAYA BACA, TERNYATA …
DENGAN BANYAK MELAKUKAN SUJUD
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
ASKEP WAHAM.
BAHASA INDONESIA KELAS V SMT 1
KITAB NEHEMIA GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI
Meluncur Tanpa Mobil Pengawal Sabtu, 26 Januari 2002, pertemuan antara kelompok Islam dan Kristen secara terpisah dengan Menko Polkam, Susilo Bambang Yudoyono,
LEBURNYA KEBHINEKAAN DALAM SALAM LEBARAN
Berjanji di Malino (2) “Bila Anda sudah susun, perlihatkan saya dulu sebelum Anda coba sosialisasikan kepada masing-masing pihak. Nanti Farid yang atur.
SUMBER TRAUMA Trauma bertunas dari apa yang disaksikan atau dialami anak selama suatu masa yang menakutkan (traumatis). Pada dasarnya ada empat macam pengalaman.
Topik Topik: pokok pembicaraan atau permasalahan atau suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Bersifat umum. Berhubungan dengan pertanyaan masalah.
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 2
PERJANJIAN PERKAWINAN Menurut KUHPerdata
MASA PENEMPATAN SETIAP TKI WAJIB MELAPORKAN KEDATANGANNYA KEPADA PERWAKILAN RI DI NEGARA TUJUAN BAGI PENGGUNA PERORANGAN KEWAJIBAN MELAPOR DILAKUKAN OLEH.
Deklarasi Malino untuk Poso
Diskusi & Rapat Efektif Dirangkum oleh: Raswan Udjang
Pemiskinan pelaku kejahatan narkotika oleh : slamet pribadi kepala bagian humas badan narkotika nasional.
Dibalik Kehidupan insan
ANCAMAN LINGKUNGAN SOSIAL
Kalla Membalikkan Logika
Teknik Penutupan Yang Berkesan
HUBUNGAN TERAPEUTIK Sri Warsini.
Mimpi adalah komunikasi antara tubuh, pikiran, dan jiwa kita
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pemakaian Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
Mengapa Bisa Damai (3) Di perundingan Malino sendiri, taktik berjenjang JK masih dipakai. Masing-masing kelompok memaparkan daftar kemarahan dan keinginannya.
BIARLAH GEREJA MENGETAHUINYA
Kalla Jadi Penengah di Poso
Mengapa Bisa Damai (2)   Sikap tegas JK ini sekaligus berarti, dan memang diyakini oleh masing-masing pihak, bahwa negara amat netral di tengah kecamuk.
CIRI KEPEMIMPINAN KATOLIK
01.1 Hari-1 Sesi-1 Pendahuluan.
Menjawab Pertanyaan Saat Presentasi.
Teknik Pembelajaran IPA
Character Building
Hidup & Beruntungan Kematian & Kecelakan
Salat Tarawih dan Tadarus Al Qur’an di Bulan Ramadhan
18 NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Petolongan Pertama Psikologis Psychological First Aid (PFA)
LISTENING, OBSERVING, QUESTIONING, RESPONDING
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK MENIKAH
Character Building
Menggunakan Kalimat Tanya Secara tertulis sesuai dengan Situasi Komunikasi Kalimat tanya/kalimat interogatif merupakan kalimat yang isinya menanyakan sesuatu.
logika matematika Standar Kompetensi:
Hak dan Kedudukan Wanita dalam Islam
Beberapa Kata Kunci Karakter - Dibangun dengan keteladanan Bukan diajarkan Temperamen - Genetis (sulit diubah) Hati Nurani - Fitrah Nilai -
Analisa buku katak hendak menjadi lembu
Oleh: F.X. Arsiandi Dewangga B. Roberto Universitas Jember
Dibalik Kehidupan insan
Dibalik Kehidupan insan
Dibalik Kehidupan insan
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
Topik 34 Hidup Bersama Secara Aman
Dibalik Kehidupan insan
Dibalik Kehidupan insan
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
Dibalik Kehidupan insan
Sesi 5 Pengumpulan Data Surveilans
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
Transcript presentasi:

“Saya hanya berpikir praktis saja, Pak,” sanggah saya lagi. Masjid dan Gereja (1)   Tak banyak yang terungkap, sembari memimpin pertemuan damai, JK juga membuat oret-oretan tangan tentang apa yang pertama dilakukan bila naskah perjanjian damai telah ditandatangani. Dari berbagai oretan tersebut, baik dalam perundingan damai Poso maupun Ambon, JK sangat konsisten. Dalam tahapan implementasi, semua catatan JK selalu memberi tempat utama rehabilitasi masjid dan gereja. Lalu, saya pun bertanya di sebuah keheningan malam di Ambon, “Pak, orang ‘kan bisa salat di mana saja. Rehabilitasi masjid, karena itu, masih bisa jadi nomor berikut, tak perlu nomor satu,” kata saja. “Hamid, orang berperang di Poso dan Ambon, temanya adakah soal agama. Karena itu, institusi agama yang bernama masjid dan gereja selalu menjadi simbol. Ia bisa jadi simbol itu, orang bisa marah lagi,” jawab JK. “Saya hanya berpikir praktis saja, Pak,” sanggah saya lagi. “Begini Saudara, meski mereka telah berpelukan dan berikrar untuk damai satu sama lain, tetapi jika mereka melintasi jalan dan melihat puing-puing masjid dan gereja mereka tetap di sana, memori mereka akan kembali lagi ke belakang. Masjid dan gereja yang gosong karena terbakar itu akan membangkitkan lagi semangat marah dan ingin berperang karena rumah ibadah mereka dibakar atau dirobohkan oleh orang lain. Begitu psikologinya, Hamid. Karena itu, tidak boleh ada puing-puing masjid dan gereja yang berserakan lagi. Harus segera dibangun. Kalau perlu, masjid dan gereja baru sudah dibangun sebelum jamaahnya bangun di subuh hari. Itu baru damai,” tegas JK. Setelah urusan masjid dan gereja, JK berikutnya memberi prioritas pada pemulangan para pengungsi ke tempat mereka masing-masing. “Pak, bukankah kepulangan mereka justru bisa jadi soal besar, sebab mereka masih trauma. Apa tidak sebaiknya kita lakukan kalau segalanya sudah settled down,” kata saya ke JK. “Ai, Hamid, kamu belum lulus dalam bidang perdamaian,” jawab JK. “Ah, Bapak ini tidak konsisten. Bapak sudah memberi saya penilaian bagus karena bisa merumuskan naskah deklarasi perdamaian Poso dan Ambon, dan ikut menegosiasikannya dengan pihak-pihak yang bertikai. Sekarang Bapak bilang saya tidak lulus,” saya menangkis. “Pak, boleh dong saya berpendapat, dan berbeda pendapat dengan Bapak,” kata saya pada JK. “Kapankah saya larang kamu berbeda pendapat dengan saya? Kan sudah reformasi, toh. Apa lagi keberatanmu?”, tanya JK. “Begini ya, Pak Ucup, kalau para pengungsi itu dikembalikan segera, bagaimana jaminan keamanan  mereka? Apa tidak jadi soal?”, saya bertanya. “Nah, sekali lagi, kita balikkan logika itu. Kalau mereka di pengungsian, sanak keluarga mereka yang tidak ikut mengungsi pasti gelisah dan merasa mereka yang di pengungsian itu sudah mati atau diculik. Ini ‘kan bisa menimbulkan soal baru. Nanti saling tuding lagi. Padahal sanak keluarga itu masih sehat walafiat di tempat pengungsian. Jadi, jauh lebih baik mereka segera dikembalikan. Soal keamanan, itulah tugas kita semua,” tegas JK. “Lagi pula Hamid, kalau pengungsi, pasti secara kejiwaan, mulai terbangun persepsinya bahwa kita memang sudah damai. Tak ada lagi soal. Ini yang harus dibangun. Biar semua orang tahu dan mengakui bahwa memang Poso dan Ambon sudah damai,” kata JK lagi.