PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN
Advertisements

1 MODUL PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Oktober 2007.
PSAP NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Universitas Sriwijaya
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
1 PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN. PERSEDIAAN Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan.
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PEDOMAN AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL
PSAP NO. 01 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 01 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
1 MODUL PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Agustus 2007.
NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan-Ditjen Perbendaharaan
PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) LKPD TAHUN 2015
AKUNTANSI BEBAN & BELANJA 9/24/2017 9:41 PM
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
PEDOMAN AKUNTANSI PERSEDIAAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN PEMPROV DKI JAKARTA
AKUNTANSI PERSEDIAAN.
AKUNTANSI PERSEDIAANAK AKUNTANSI AKUNTANSI PERSEDIAAN
BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
AKUNTANSI ASET (Lanjutan)
Kebijakan Akuntansi Persediaan dan Penyajiannya di Laporan Keuangan
PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN
DIREKTORAT BARANG MILIK NEGARA
PSAK 14 PERSEDIAAN.
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL A. B. Triharta
PSAK 14 PERSEDIAAN.
ASSET LANCAR PERSEDIAAN.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN BY : HIDSAL JAMIL TITO BAGUS SETIAWAN ERMANTHA RANI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Disampaikan oleh : M. Erfin Fatoni,S.E., M. Acc
PSAP NO. 09 AKUNTANSI KEWAJIBAN
PSAP NO. 08 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
PERSEDIAAN PSAK
Hal-hal Yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam Pengelolaan BMN
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
URGENSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pemerintah Desa
Bab 15 sistem akuntansi persediaan
Pendapatan dan Belanja
Disusun Oleh: Lyta Indriyani ( ) Ellysa Wahyu Putri W. ( )
AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PEMERINTAH DAERAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL Pernyataan 01
By: Hajar Cherry Puspalillah
AKUNTANSI PERSEDIAAN.
Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 2 Atma S Asep Badru Salam Badriah Cyntia Rossa Rahmela
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA PEMERINTAH DAERAH
STANDAR AKUTANSI PEMERINTAHAN
KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
AKUNTANSI PERSEDIAAN (Aplikasi pada SAPD SKPD)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PSAP NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN
AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Created By : Kelompok 6 Please Wait......
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PSAP NO. 01 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI 2 Persediaan Oleh : Herlambang Pudjo Santosa.
PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
AKUNTANSI DASAR Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan MEDIA MENGAJAR UNTUK SMK/MAK KELAS X.
Inventory. PERSEDIAAN Aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional atau barang-barang.
Penentuan Biaya Bahan Baku
Transcript presentasi:

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN

PERSEDIAAN KSAP Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.(PSAP 05 Par. 4) lampiran I PP No.71 Tahun 2010

KSAP CAKUPAN PERSEDIAAN Persediaan merupakan aset yang berupa: Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah; Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses produksi; Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan. lampiran I PP No.71 Tahun 2010

KSAP CONTOH PERSEDIAAN Persediaan dapat terdiri dari : Barang konsumsi Amunisi Bahan untuk pemeliharaan Suku cadang Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga Pita Cukai dan leges Bahan baku Barang dalam proses/setengah jadi Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat lampiran I PP No.71 Tahun 2010

PENGAKUAN PERSEDIAAN Persediaan diakui : pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya berpindah lampiran I PP No.71 Tahun 2010

KSAP PENGUKURAN PERSEDIAAN Biaya perolehan Harga pokok produksi Nilai wajar Persediaan diperoleh dengan pembelian Persediaan diperoleh dengan memproduksi sendiri Persediaan diperoleh dengan cara lain, misalnya donasi/rampasan = Harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya penanganan – potongan harga – rabat Biaya Langsung + biaya tidak langsung Nilai tukar aset secara wajar lampiran I PP No.71 Tahun 2010

PENGUKURAN PERSEDIAAN KSAP Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan: Metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbang Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis lampiran I PP No.71 Tahun 2010

PENGUKURAN PERSEDIAAN KSAP Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan Operasional Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian persediaan. lampiran I PP No.71 Tahun 2010

PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN KSAP LAPORAN KEUANGAN MENGUNGKAPKAN: Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan, seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang lampiran I PP No.71 Tahun 2010

PENCATATAN Metode Perpetual Metode Periodik Mencatat setiap persediaan yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan selalu terupdate dalam pembukuan Memiliki internal kontrol yang lebih baik namun mengharuskan disiplin dalam mencatat  harus dilengkapi sistem terkomputerisasi Metode Periodik Persediaan tidak di-update apabila ada persediaan yang masuk atau keluar. Persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir periode. Persediaan yang tidak ada pada saat perhitungan stock opname = persediaan yang digunakan (persediaan yang hilang dianggap digunakan, karena tidak ada kontrol pencatatan)

METODE PERPETUAL Pembelian persediaan : Dr. Persediaan 5.000 Cr.Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000 Pemakaian persediaan: Dr.Beban persediaan 3.000 Cr.Persediaan 3.000 Di akhir periode/saat penyesuaian: Tidak dilakukan penjurnalan Saldo Persediaan 5.000 – 3.000 = 2.000

METODE PERPETUAL - kehilangan Di akhir diketahui persediaan tersisa 1500 padahal berdasarkan pencatatan sebesar 2.000 sehingga ada 500 yang hilang. Penyesuaian: Dr. Kerugian kehilangan barang 500 Cr.Persediaan 500 *jika kegiatan ini rutin terjadi dapat diklasifikasikan sebagai beban persediaan, namun jika jumlahnya material dan jarang terjadi masuk beban non operasional. Jurnal ini juga digunakan untuk mencatat nilai persediaan yang rusak / mengalami penurunan nilai, karena daluwarsa (perlu berita acara yang menyatakan barang persediaan rusak.

METODE PERIODIK Pembelian persediaan (pendekatan aset) : Dr. Persediaan 5.000 Cr.Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000 Pemakaian persediaan: Tidak dilakukan penjurnalan Di akhir periode/saat penyesuaian: Diketahui persediaan yang tersisa 2.000 Dr.Beban persediaan 3.000 Cr.Persediaan 3.000

METODE PERIODIK Pembelian persediaan (pendekatan beban) : Dr. Beban Persediaan 5.000 Cr.Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000 Pemakaian persediaan: Tidak dilakukan penjurnalan Di akhir periode/saat penyesuaian: Diketahui persediaan yang tersisa 2.000 Dr.Persediaan 2.000 Cr. Beban Persediaan 2.000 Di awal periode dibuat jurnal balik untuk konsistensi Dr. Beban Persediaan 2.000 Cr. Persediaan 2.000

MENYUSUN LO DARI CTA Informasi tersedia Persediaan 31/12/20X1 7.000 Belanja Persediaan selama 20X2 30.000 Persediaan 31/12/20X2 10.000 Persediaan yang terpakai 30.000 + 7.000 – 10.000 = 27.000 Nilai beban persediaan dalam LO sebesar 27.000 Belanja persediaan dalam LRA 30.000

TRANSAKSI PERSEDIAAN Saldo persediaan 31 Des 20X1 sebesar 30.000.000. Entitas pada 1 Feb 20X2 melakukan belanja persediaan sebesar 200.000.000. Pada 31 Des 20X2 saldo persediaan 50.000.000 Tanggal Finansial Anggaran 1 Feb Persediaan 200.000.000 Belanja Barang Kas Perubahan SAL 31 Des Beban Persediaan 180.000.000 Tidak ada jurnal Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010