Problem Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan KAPITA SELEKTA KE.12 Problem Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan
Penyiapan guru berkualitas Kecenderungan globalisasi yang makin kuat. Perkembangan Iptek yang makin cepat Perkembangan arus informasi Kebutuhan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia Penyiapan guru berkualitas
Kriteria Dasar Guru Profesional masa depan Menguasai pengembangan disiplin ilmunya dan pengembangan kurikulum yg berlaku Menguasai perkembangan peserta didik dan lingkungan sosial peserta ddik Menguasai filsafat dan landasan penddkn dan proses pembelajaran yg menddk Menguasai praktek penelitian dan TIK yang mendukung peningkatan kinerjanya sbg guru profesional dan kualitas pembelajaran
Permasalahan Pendidikan Sebagai Sebuah Sistem Kompleks Manajemen Guru Keterbatasan aksesibilitas dan daya tampung, Kerusakan sarana dan prasarana, Kekurangan tenaga guru, Kinerja dan kesejahteraan guru yang belum optimal, Proses pembelajaran yang konvensional, Jumlah dan kualitas buku yang belum memadai, Otonomi pendidikan. Keterbatasan anggaran Mutu SDM Pengelola pendidikan Life skill yang dihasilkan belum sesuai kebutuhan Pendidikan yang belum berbasis masyarakat dan lingkungan
Guru Elemen Penting Guru mrpkn elemen penting dlm penddkn Kita dpt menuls, membaca, berfikir scr jernih dan sistematis berkat jasa para guru Dlm skala besar Guru menyiapkan dan mengembangkan SDM, menyiapkan moralitas yang baik, mensejahterakan masyrkt, kemajuan bangsa, dan negara. Dengan demikian guru harus ditingkatkan kualitasnya.
Proses pendidikan yang optimal it untk mencapai tujuan pembelajaran ? Bagi guru : Guru harus mempunyai kompetensi Pemahaman ttg kontek pembelajaran Penguatan penguasaan materi Pengembangan metode mengajar Inovasi pembelajaran Pengalaman teori2 terkini
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi GURU Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi Memiliki Kualifikasi Akademik Diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4 G U R Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. WAJIB Memiliki Kompetensi Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi yang ditunjuk oleh Pemerintah. Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan kualifikasi akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, dan masyarakat Memiliki Sertifikat Pendidik
Kualifikasi Akademik Kompetensi Sertifikasi Profesionalisme GURU Kompetensi Sertifikasi
Komp. Komp. Pedagogik Sosial Kompetensi Guru Komp. Kepribadian Komp. Profesional 03/06/2018
menentukn 7an belajar siswa Apayg hrs dilakukan siswa Sumber2 belajar siswa mana yg hrs dipersiapkn /disediakan Menentukan dan mengarahkan bagaimana cara siswa melakukn kegiatan belajar, mengatur l ingkungan belajar, mengoptimalkan sumber2 belajar,mendorong motivasi belajar siswa
Mengontrol /mengawasi kegiatan belajar siswa Mengawasi,memberi bantuan,bimbingan ,petunjuk,mencatat kekurangan, dan kesalahan untuk dibahas d an diperbaiki Menilai proses belajar dan hasil belajar yg dicapai mengelola kelas Melakukan hub sosial dg siswa Memahami individu siswa Memberikan bimbingan belajar Demokratis dldm PBM dg ciri2
Guru di garda terdepan Pendidikan Ho Chi Minh (Vietnam) menerapkan prinsip pembangunan pendidikan, “ no teacher no education, no eduction no economic and social development” Seharusnya di Indonesia dlm membuat kebijakan2 dan program dlm membangun pendidikn hrs dimulai dari subyek Guru. Masalah : guru belum memperoleh haknya untk mengajar secara profesional dan efektif : (jumlah guru yg terbatas, sehingga melebihi lingkup tugasnya Mutu blm sesuai denga tuntutan Distribusi yg kurang merata Manajemen yg tdk kondusif Kesejahteraan yg tidak menunjang
Guru sebagai salah satu kunci keberhasilan penddikn Guru adalah pendidik profesional dg tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Oleh krn itu guru memiliki andil yg sngt besar thd keberhasilan pembelajaran. Mengapa? Guru berperan mengembangkn kecerdasan intelektual,emosional,dan kecerdasan spiritual siswanya Guru juga mengembangkan minat ,bakat, kemampuan dan potensi yg dimiliki oleh siswa
1. Manajemen Guru Dari sudutpandang SDM guru, guru masih berada dlm pengelolaan yg bersifat birokaratis-administratif (manjemen pemerintah, kekuasaan, politik dsb) Dari aspek unsur dan prosesnya terdpt kekurangpaduan antara sistem pendidikan, rekruitmen, pengangkatan,penempatan,supervisi dan pembinaan guru Belum terdpt keseimbangan dan kesinambungan antara kebutuhan dan pengadaan guru Rekruitmen dan pengadaan guru masih diliputi masalah dan kendala yaitu apabila dilihat dari kuantitas,kualitas dan distribusi
Pembinaan dan supervisi dalam jabatan guru belum mendukung terwujudnya pengembangan pribadi dan profesi guru scr proporsional Mobilitas mutasi guru, baik vertikal maupun hotizontal msh terbentur berbagai peraturan yg terlalu birokratis Latar belakang Pendidikan dan karakteristik lingkungan kerja guru
8. karakteristik lingkungan kerja guru (warisan satu kamar bangunan sekolah) PBM secara monoton sehingga guru : Ter isolasi Dilema psikologis Rutinitas Guru pemula dlm orientasi Karier tak berjenjang (langsung terjung mengajar) Kurang dialog mengenai pengajaran Kurang keterlibatan dlm mengambil keputusan
2. Keterbatasan Aksesibilitas dan Daya Tampung APK= perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia tertentu) yaitu meningkatnya siswa SLTP Berkaitan dengan pencapaian APK dan APM, hingga tahun 2003 secara nasional ketercapaiannya ternyata masih rendah, hal ini didasarkan pada indikator: (1) anak putus sekolah tidak dapat mengikuti pendidikan (usia 7-15) sekira 693.700 orang atau 1,7%, (2) putus sekolah SD/MI ke SMP/MTs dan dari SMP/MTs ke jenjang pendidikan menengah mencapai 2,7 juta orang atau 6,7% dari total penduduk usia 7-15 tahun
Kondisi ini sebenarnya belum menunjukkan bahwa pemerintah telah berhasil dalam menyelesaikan problematika aksesibilitas pendidikan secara tuntas, karena indikator angka-angka di atas belum merepresentasikan aksesibilitas terhadap seluruh warga negara usia sekolah SD dan SMP.
3. Kerusakan Sarana/prasarana 4. Kekurangan Guru
5. Kinerja dan Kesejahteraan Guru Belum Optimal 6. Proses Pembelajaran Yang Konvensional Jumlah dan Kualitas Buku Yang Belum Memadai Otonomi pendidikan 9. Keterbatasan Anggaran 10. Mutu SDM Pengelola Pendidikan
11. Belum Menghasilkan Life Skill Yang Sesuai dg kebutuhan pelanggan 12. Pendidikan Yang Belum Berbasis Pada Masyarakat dan Potensi Daerah 13. Belum Optimalnya Kemitraan Dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri
Stop dulu ya Wassalamualaikum