Pengukuran Nilai Bisnis TIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Integrasi Proyek
Advertisements

AUDIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERDASARKAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORECARD DAN STANDAR COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Pertamina.
Akuntansi Pertanggungjawaban adalah penyusunan Laporan-Laporan Prestasi yang dikaitkan kepada individu-individu atau anggota-anggota kelompok sebuah organisasi.
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN MODAL
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
PUSAT INVESTASI.
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
3. Ragam Teknik Evaluasi Investasi Teknologi Informasi
Perbandingan biaya ekonomis
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Analisa Kelayakan Sistem
ANALISIS BIAYA - MANFAAT
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Tata Kelola TI.
Pengukuran Kinerja, Kompensasi, dan Pertimbangan Multinasional
kinerja "BALANCE SCORECARD"
Pertemuan XIII Alat Ukur untuk Menilai Manfaat KM
BAB IV STRATEGI.
Pengantar Analisis Bisnis & Kompetensi Analis Bisnis
analisis kelayakan & proposal sistem Pertemuan 10 & 11
HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)    ·  Pengertian ·  Tujuan Harga Transfer ·  Metode Harga Transfer ·  Harga Jasa Korporasi ·  Administrasi Harga Transfer.
PERTEMUAN XII KINERJA KOPERASI INDONESIA
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
UKURAN KINERJA.
Nilai Teknologi Informasi
PENGUKURAN & PENGENDALIAN ASET
Pedoman Implementasi TK TI
Metode Pengembangan Arsitektur
Analisis Arsitektur Enterprise
Pembangunan Kasus Bisnis & Penentuan Alternatif
Strategi Pengadaan Sistem
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
MSDM : Mencapai Keunggulan Bersaing
Transisi Penggunaan Sistem Baru
Studi Kelayakan Bisnis
Peningkatan dan Inovasi Proses
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
Perencanaan Kapasitas
Pengantar Infrastruktur Teknologi Informasi & Komunikasi
Rancangan Infrastruktur Business-Driven (1)
Planning (perencanaan) - EKA WIDHI YUNARSO
BAB VI MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN ASET YANG DIKELOLA
Balance Scorecard OLEH KELOMPOK 10 Adinda Putra K ( )
Dokumentasi Rekomendasi Teknologi
Review Materi IK305 Infrastruktur Teknologi Informasi
UKURAN KINERJA.
Dokumentasi Perubahan Proses
Memamfaatkan Aplikasi Exel untuk Studi Kelayakan
MANAJEMEN PEMASARAN (EKMA4216) MODUL 2 PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN Tutor : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA.
UKURAN KINERJA.
Managers ’ Performance and
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT INVESTASI
PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN ASSET
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
Penyusunan Anggaran.
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
Perbandingan biaya ekonomis
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Metode Pengembangan Arsitektur
Balance Scorecard.
Model Pengambilan Keputusan (1)
Model Pengambilan Keputusan (2)
Pengembangan Sistem Informasi Erliyan Redy Susanto.
Transcript presentasi:

Pengukuran Nilai Bisnis TIK IK305 Infrastruktur Teknologi Informasi Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Capaian Pembelajaran Materi Perkuliahan Mahasiswa mampu menjelaskan penciptaan value melalui penggunaan TIK

Topik Bahasan Teori pengantar Model justifikasi teknologi Balanced Scorecard (BSC)

WHY? Organisasi memerlukan nilai (value) yang dapat diukur saat mengeluarkan investasi TIK. Saat proses yang diperbaiki atau inovasi melalui implementasi infrastruktur TIK telah ditentukan, maka perlu menentukan bagaimana mengukur keberhasilan perubahan proses. Pengukuran harus disertakan sebagai bagian perencanaan proyek untuk memantau perubahan dan memastikan kesuksesan. Pengukuran menjadi penting untuk: menyetujui investasi infrastruktur TIK, memantau dampak perubahan selama implementasi, menilai dampak dari investasi infrastruktur TIK.

Teori pengantar

Penentuan Payoff Beberapa metode yang umum untuk menentukan payoff proyek TIK dan untuk membuat keputusan biasanya menggunakan perangkat berbasis keuangan dan akuntansi, ekonomi, dan statistik. Sebagai dasar dari penerapan perangkat tersebut di atas, maka perlu memahami total cost of ownership (TCO) dan teori kurva teknologi (technology curve theory).

Total Cost of Ownership Total cost of ownership (TCO) adalah perkiraan keuangan yang melibatkan biaya langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost) yang berkaitan dengan pembelian barang-barang modal. Direct cost meliputi pembelian teknologi, pemasangan, dan pemeliharaan. Indirect cost tidak secara langsung berhubungan dengan pembelian aset tetapi biaya nyata yang harus disertakan dalam analisis keuangan untuk pembelian teknologi, misalnya: Pelatihan, Biaya gangguan keamanan (serangan fisik, virus atau malware), Biaya persiapan bencana dan pemulihan, Biaya pengembangan dan pengujian, dll.

Semua biaya dalam analisis TCO harus diidentifikasi. Biaya2 tersebut akan spesifik untuk sebuah proyek dan berbeda untuk proyek2 lainnya. Contoh TCO dalam pembelian mobil: TCO akan meliputi pemesanan mobil, biaya asuransi dan perawatan, biaya yang terjadi bila kecelakaan (misalnya rental mobil saat mobil diperbaiki), dan penjualan kembali (atau biaya yang hilang karena depresiasi) Semua biaya di atas akan membentuk TCO.

Model justifikasi teknologi

Model untuk persetujuan teknologi dapat dibagi ke dalam 3 jenis pendekatan, yaitu: Pendekatan keuangan-akuntansi adalah yang paling siap dipahami oleh pimpinan organisasi. Pendekatan ekonomi didasarkan pada kegunaan atau manfaat yang diberikan oleh sesuatu. Model ekonomi biasanya digunakan untuk menggambarkan faktor2 seperti kepuasan pelanggan. Pendekatan statistik memandang bahwa nilai (value) TIK harus ditunjukkan menggunakan analisis statistik.

1# keuangan-akuntansi 2 jenis pendekatan keuangan-akuntansi yang digunakan untuk menilai investasi teknologi adalah return on investment dan cost-benefit analysis. Kedua pendekatan ini dalat dimodifikasi dan dikembangkan untuk menangani setiap kasus implementasi infrastruktur.

Return on investment (ROI) adalah sebuah metode penilaian akuntansi. Biasanya berguna apabila ada perbandingan rasio ROI dari beberapa pilihan, termasuk investasi TIK. Saat menjalankan sebuah proyek, rumus ROI adalah: ROI = (Gain from investment−Cost of investment) ÷ Cost of investment

Contoh perhitungan ROI

Saat menggunakan ROI, perlu diartikan beberapa hal: Pada contoh, ROI menghitung biaya yang berhubungan dengan solusi yang diajukan dan nilai keuntungan yang diharapkan dari setiap solusi. Bila dapat menghitung semua biaya/cost (yaitu total cost of ownership) dan keuntungan yang diharapkan, ROI menjadi perangkat yang bagus untuk membantu memilih pilihan yang memberikan ROI paling tinggi. Saat menggunakan ROI, perlu diartikan beberapa hal: Bila ROI tidak positif, maka investasi berbiaya lebih besar dari yang dihasilkan  organisasi sebaiknya tidak menjalankan proyek kecuali diperlukan untuk memenuhi peraturan yang diharuskan, maka pilih solusi yang memiliki dampak terkecil pada ROI. Bila ROI digunakan untuk membandingkan alternatif  pilihkan alternatif dengan ROI paling tinggi.

2# kegunaan ekonomi Saat memantau keberhasilan proyek infrastruktur TIK biasanya perlu untuk menggunakan indikator2 soft seperti kepuasan pengguna/user, pelanggan/customer, atau karyawan/employee. Indikator2 ini memungkinkan untuk menentukan seberapa banyak kegunaan yang disediakan oleh sesuatu hal. Dalam istilah ekonomi, kegunaan didefinisikan sebagai manfaat yang dinikmati oleh individu dari sesuatu hal atau seberapa banyak kepuasan yang diberikan oleh sesuatu pada sebuah situasi tertentu.

3# pendekatan statistik Dalam pendekatan keuangan, keputusan diambil berdasarkan pilihan investasi modal; sementara dalam pendekatan ekonomi yang dilihat adalah perubahan kegunaan yang terjadi akibat investasi di TIK. Pendekatan statistik menggunakan beberapa perangkat lainnya untuk memeriksa isu payoff TIK, yaitu: Perangkat korelasi/correlation Perangkat regresi/regression.

Statistik korelasi Misalnya sebuah organisasi ingin mengetahui bila ada korelasi antara pengeluaran TIK dengan pendapatan bersih (net profit). Dengan menggunakan statistik korelasi, maka organisasi akan melakukan hal2 berikut ini: Tentukan periode untuk mengetahui apakah pengeluaran TIK mempengaruhi pendapatan bersih. Kumpulkan data pengeluaran TIK dan pendapatan bersih untuk periode tersebut. Nilai keduanya harus berada dalam periode yang sama (misalnya pendapatan bersih dilaporkan tiap bulan maka pengeluaran TIK juga harus tiap bulan). Buatlah tabel berisi pendapatan bersih dan pengeluaran TIK untuk setiap periode dan hitung korelasinya secara statistik.

Koefisien korelasi sempurna = 1 berarti bahwa pengeluaran TIK bertambah, demikian pula halnya dengan pendapatan bersih secara sinkron. Koefisien korelasi = 0 berarti bahwa pengeluaran TIK tidak berkaitan dengan pendapatan bersih.

Analisis regresi Untuk melakukan analisis regresi, maka variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent) harus ditentukan terlebih dahulu. Variabel terikat adalah variabel yang ‘‘bergantung pada’’ atau ‘‘dapat diprediksikan dengan’’ variabel lainnya yang bebas. Analisis regresi menggambarkan seberapa besar setiap variabel bebas berkontribusi pada perubahan variabel terikat.

Analisis akan berjalan sebagai berikut: Tentukan variabel bebas, misalnya berapa jumlah pesaing. Hitung matriks korelasi untuk variabel bebas untuk melakukan uji multikolinieritas. Matrik korelasi harus dihitung untuk variabel bebas. Gunakan data historikal mengenai jumlah pengeluaran TIK dan jumlah pesanan/order (variabel bebas) dan pendapatan bersih (variabel terikat), Buat persamaan regresi yang menjelaskan perbedaan dalam pendapatan bersih dan prediksi perubahan dalam variabel bebas akan berpengaruh pada variabel terikat.

Persamaan regresi untuk memprediksi perubahan pendapatan bersih adalah: Net profit = $2,017,283.49 + (ICT expenditures × $1,772.19) + (Number of orders × $22,405.25)

Balanced Scorecard (BSC)

Perangkat penilai TIK dapat digunakan secara bersamaan untuk memantau proyek TIK dan untuk menentukan payoff TIK dengan menggunakan metode yang disebut balanced scorecard (BSC).

Pengantar proses BSC BSC adalah sebuah cara bagi manajer untuk menilai dan mengawasi penyelarasan antara strategi dan investasi. BSC berguna bagi para pembuat strategi pada umumnya, dan secara khusus bagi para Analis Bisnis. BSC didorong oleh visi dan strategi organisasi, serta memberikan sebuah keseimbangan (balance) antara indikator keuangan dan non-keuangan.

Pembuatan BSC terjadi dalam 4 proses: Translasi visi. Manajer harus membangun kesepakatan dalam visi dan strategi organisasi. Definisi operasional terhadap keberhasilan proyek dalam bentuk tujuan dan pengukuran, harus ditentukan dan disepakati oleh tim manajemen proyek. Komunikasi dan hubungan. Setelah visi dan strategi dikonversi menjadi kumpulan tujua dan pengukuran yang disepakati, maka menjadi tanggung jawab Analis Bisnis dan tim proyek untuk mengkomunikasikan strateginya ke atas dan ke bawah organisasi serta menghubungkannya dengan proses bisnis.

Perencanaan bisnis. Supaya TIK bisa berhasil, maka harus mengintegrasikan perencanaan bisnis dan keuangan. Analis Bisnis harus mengintegrasikan sejumlah keahlian keuangan dan perencanaan agar proyek TIK berhasil. Pengukuran BSC menyediakan tujuan bagi Analis Bisnis untuk memantau dan menggerakkan organisasi menuju tujuan strategisnya. Umpanbalik dan pembelajaran. Memantau hasil keuangan perusahaan dan membandingkannya dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang departemen dan organisasi menjadi cara mengukur keberhasilan proyek. BSC memungkinkan organisasi untuk memantau dan mengubah strategi untuk mencerminkan pembelajaran real-time melalui pengungkapan tujuan, pengukuran, dan target.

Sudut pandang BSC BSC berisi 4 sudut pandang: Sumberdaya keuangan. BSC memiliki pengukuran keuangan yang memungkinkan organisasi untuk mengukur dampak ekonomi dari tindakan masa lampau. Pelanggan. Dengan melibatkan pelanggan dalam BSC, Analis Bisnis dapat memantau tujuan yang berkaitan dengan pelanggan dalam TIK. Proses bisnis internal. Analis Bisnis harus mengidentifikasi proses bisnis internal yang penting dimana organisasi harus melakukannya dengan baik untuk memberikan value kepada pelanggan. Pembelajaran dan pertumbuhan. Bila keuangan melihat kinerja masa lampau, dan pelanggan serta proses internal melihat kinerja saat ini, maka pembelajaran dan pertumbuhan melihat pada masa depan. Sudut pandang ini menekankan pada apa yang harus dilakukan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan dan peningkatan jangka panjang.

Saat mengembangkan BSC, Analis Bisnis perlu menciptakan tujuan, pengukuran, dan target. Tujuan/objective adalah pernyataan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Pengukuran/measure adalah satuan yang akan memungkinkan organisasi untuk menentukan apakah sudah memenuhi tujuannya. Target adalah tingkat dimana organisasi akan menentukan apakah telah memenuhi tujuannya.

Terima Kasih