Pertemuan 3 Prinsip Manajemen Mutu ( lanjutan ) MK. Manajemen Mutu Binus University
Prinsip ISO 9001 : 2008 Customer fokus Leadership Involvement of People Process approach System approach to management Continual Improvement Factual approach to decision making Mutually benefical supplier relationship
Prinsip 5 Prinsip Dasar : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT ( Pendekatan Sistem pada Manajemen ) Prinsip Dasar : 1. Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien 2. Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem 3. Mempersiapkan organisasi untuk tetap konsisten, efektif dan efisiensi.
Prinsip 6 Continual Improvement ( Perbaikan yang berkesinambungan ): Prinsip Dasar : Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan Melaksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system
Prinsip 7 Factual Approach to Decision Making ( Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan ) Prinsip Dasar : Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi Pastikan data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya dan mudah diakses Membuat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi
Prinsip 8 Mutually Benefical Supplier Relationships : ( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier ) Prinsip Dasar : 1. Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan. 2. Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci Source : http://igit.wordpress.com/2007/05/09/8-prinsip-manajemen-mutu-versi-iso/
Prinsip Manajemen Mutu Prinsip Manajemen Mutu sebagaimana yang dikemukakan Masaake Imae ( 1971) yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims yang kemudian juga menjadi acuan dalam standar ISO 9001. 1.Terapkan PDCA dalam Setiap Tindakan Pengendalian dan perbaikan mutu merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang harus dijalankan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan manajemen (PDCA) PLAN, DO, CHECK and ACTION ( Urutan Prioritas) dari setiap Karakteristik 2.Kendalikan kegiatan sejak awal Pengendalian mutu hendaknya dilakukan sejak awal atau sedini mungkin pada setiap proses, sebab keterlambatan pengendalian akan menjadi penerobosan yang tidak perlu yang sebenarnya dicegah
Prinsip Manajemen Mutu 3. Jangan menyalahkan orang lain Sikap menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya akan menimbulkan masalah baru. Bila ditemukan masalah, jangan mencari siapa yang bersalah.Tetapi pikirkanlah penyebab terjadinya masalah dan temukan langkah-langkah perbaikannya. 4.Bertindak berdasarkan prinsip prioritas Prinsip prioritas adalah prinsip mengutamakan yang utama, atau mendahulukan yang penting dalam melakukan suatu tindakan.
Prinsip Manajemen Mutu 5.Proses berikutnya adalah Pelanggan Pelanggan adalah proses berikutnya yang menerima atau menggunakan jasa atau produk dari proses sebelumnya. 6.Setiap Tindakan Perbaikan Diikuti Pencegahan Tindakan koneksi adalah tindakan awal untuk menghilangkan fenomena dari suatu kondisi yang tidak diinginkan. Kondisi yang tidak diinginkan adalah masalah.
Prinsip Manajemen Mutu 7.Berbicara berdasarkan Data Data adalah dasar untuk melakukan suatu tinadakan. Dalam penyelesaian masalah data menjadi landasan bertindak agar keputusan yang diambil tepat dan benar. 8.Perbaikan Diawali dengan Penetapan Sasaran Tujuan dari suatu tindakan haruslah jelas dan ditentukan sejak awal agar efektivitas tindakan dapat dinilai secara objektif. Sistem manajemen mutu ISO 9001 mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan. Dikatakan : sasaran-sasaran muttu
Prinsip Manajemen Mutu 9.Market in Concept Konsep dasar merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan produk dengan memfokusakan perhatian pada kebutuhan pasar, bukan pada apa yang mampu diproduksi atau dibuat oleh perusahaan. 10.Biasakan Mencatat, Membuat Prosedur dan Menetapkan Standar. Menyediakan prosedur tertuilis dan penetapan standar mutu/hasil kerja harus selalu dijadikan kebiasaan dalam setiap kegiatan, sehingga tidakan pengendalian dan penungkatan mutu dapat lebih konsisten dan mudah dilakukan. Source : http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=10.0