Pertemuan 3 Prinsip Manajemen Mutu ( lanjutan )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
Advertisements

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh.
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
MANAJEMEN KUALITAS ISO:9000 Disusun Oleh : Freddy ( )
PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
Tugas Kelompok Pengantar Manajemen Kualitas
Audit Produksi dan Operasi
Kelompok 5 Etika Sari ( ) Nieke Wijayanti ( )
Q Suryadi Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI 2012.
ISO 9000 DALAM INDUSTRI JASA KONSTRUKSI
AUDIT KEPASTIAN MUTU.
Dikerjakan Oleh : Nama : Roma Mulyana Npm :
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
Customer Relationship Management
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
PEMASARAN PERTEMUAN 12.
Pertemuan 5 ISO 9000 DALAM INDUSTRI JASA KONSTRUKSI
APTISI Wilayah V DIY Workshop Konsep & Aplikasi SPMI Berbasis Teknologi Informasi dalam Rangka Audit Eksternal (AIPT, LAM dan ISO) Yogyakarta, Maret.
Pertemuan 1 Manajemen Mutu ISO 9000
STANDAR MANAJEMEN LABORATORIUM
PENGENALAN ISO 9001:2000.
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
Klausul 8, SMM ISO 9001:2008 PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN
Pemasaran untuk Memulai Bisnis
Sistem informasi manajemen (SIM)
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi.
Pertemuan 8 Membangun Sistem Manajemen Mutu Dengan ISO 9000
AUDIT MUTU INTERNAL TIM GAMA SOLUTION.
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
ANALISIS PROSES BISNIS 10 The first step in quality … is to know the requirements of the customer or consumer; not only external customers, but also.
PENJAMINAN MUTU UM PALANGKARAYA 2014
Model ISO 9001:2008.
Pertemuan 11 Catatan Mutu
Oleh Untung Widodo, SE, MM
Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
MANAJEMEN DAN KENDALI MUTU STIE MAHARDHIKA SURABAYA
PDCA PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN By. SILVER AS. AMKL, SKM
MK Manajemen Mutu Binus University
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
PERTEMUAN 7 PENGENDALIAN KUALITAS TQM Pada Industri Jasa
KETERKAITAN DAN KESINAMBUNGAN DALAM INDUSTRI PANGAN
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
BAB 3 MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH
MANAJEMEN KUALITAS Manajemen Operasi
PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU KIMIA
UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh.
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
RANGKUMAN ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu (P-D-C-A) 4.1. Identifikasi Proses (core-support-improvement) 4.2. Identifikasi Dokumen Pengendalian.
ISO 9001:2015. Tujuan utama dari ISO 9001 adalah meningkatkan kepuasan pelanggan dan mutu produk. Dipilih kata meningkatkan, bukan memenuhi karena agar.
CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi.
Penjaminan Mutu Asuhan Keperawatan OLEH : KELOMPOK 8.
MANAJEMEN KUALITAS ISO:9000.
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
Manajemen K3 dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim. Manajemen risiko pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,  tujuan.
Quality Management System (ISO 9001) The world's most recognised quality management standard Kelompok 2 : 1.Puji Susanti 2.Marni 3.Siti Jahroni Daulay.
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
PENGENDALIAN RISIKO & MUTU PADA USAHA/INDUSTRI KECIL
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Dr. Sailendra, M.Ak. Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI.
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
Transcript presentasi:

Pertemuan 3 Prinsip Manajemen Mutu ( lanjutan ) MK. Manajemen Mutu Binus University

Prinsip ISO 9001 : 2008 Customer fokus Leadership Involvement of People Process approach System approach to management Continual Improvement Factual approach to decision making Mutually benefical supplier relationship

Prinsip 5 Prinsip Dasar : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT ( Pendekatan Sistem pada Manajemen ) Prinsip Dasar : 1. Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien 2. Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem 3. Mempersiapkan organisasi untuk tetap konsisten, efektif dan efisiensi.

Prinsip 6 Continual Improvement ( Perbaikan yang berkesinambungan ): Prinsip Dasar : Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan Melaksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system

Prinsip 7 Factual Approach to Decision Making ( Pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan ) Prinsip Dasar : Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi Pastikan data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya dan mudah diakses Membuat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi

Prinsip 8 Mutually Benefical Supplier Relationships : ( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier ) Prinsip Dasar : 1. Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan. 2. Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci Source : http://igit.wordpress.com/2007/05/09/8-prinsip-manajemen-mutu-versi-iso/

Prinsip Manajemen Mutu Prinsip Manajemen Mutu sebagaimana yang dikemukakan Masaake Imae ( 1971)  yang ditulis dalam bukunya berjudul 10 QC Maxims yang kemudian juga menjadi acuan dalam standar ISO 9001. 1.Terapkan PDCA dalam Setiap Tindakan Pengendalian dan perbaikan mutu merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang harus dijalankan secara sistematis dengan menerapkan pendekatan manajemen (PDCA) PLAN, DO, CHECK and ACTION  ( Urutan Prioritas) dari setiap Karakteristik 2.Kendalikan kegiatan sejak awal Pengendalian mutu hendaknya dilakukan sejak awal atau sedini mungkin pada setiap proses, sebab keterlambatan pengendalian akan menjadi penerobosan yang tidak perlu yang sebenarnya dicegah

Prinsip Manajemen Mutu 3. Jangan menyalahkan orang lain Sikap menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya akan menimbulkan masalah baru. Bila ditemukan masalah, jangan mencari siapa yang bersalah.Tetapi pikirkanlah penyebab terjadinya masalah dan temukan langkah-langkah perbaikannya. 4.Bertindak berdasarkan prinsip prioritas Prinsip prioritas adalah prinsip mengutamakan yang utama, atau mendahulukan yang penting dalam melakukan suatu tindakan.

Prinsip Manajemen Mutu 5.Proses berikutnya adalah Pelanggan Pelanggan adalah proses berikutnya yang menerima atau menggunakan jasa atau produk dari proses sebelumnya. 6.Setiap Tindakan Perbaikan Diikuti Pencegahan Tindakan koneksi adalah tindakan awal untuk menghilangkan fenomena dari suatu kondisi yang tidak diinginkan. Kondisi yang tidak diinginkan adalah masalah.

Prinsip Manajemen Mutu 7.Berbicara berdasarkan Data Data adalah dasar untuk melakukan suatu tinadakan. Dalam penyelesaian masalah data menjadi landasan bertindak agar keputusan yang diambil tepat dan benar. 8.Perbaikan Diawali dengan Penetapan Sasaran Tujuan dari suatu tindakan haruslah jelas dan ditentukan sejak awal agar efektivitas tindakan dapat dinilai secara objektif. Sistem manajemen mutu ISO 9001 mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan. Dikatakan : sasaran-sasaran muttu

Prinsip Manajemen Mutu 9.Market in Concept Konsep dasar merupakan suatu pendekatan dalam pengembangan produk dengan memfokusakan perhatian pada kebutuhan pasar, bukan pada apa yang mampu diproduksi atau dibuat oleh perusahaan. 10.Biasakan Mencatat, Membuat Prosedur dan Menetapkan Standar. Menyediakan prosedur tertuilis dan penetapan standar mutu/hasil kerja harus selalu dijadikan kebiasaan dalam setiap kegiatan, sehingga tidakan pengendalian dan penungkatan mutu dapat lebih konsisten dan mudah dilakukan. Source : http://www.pdambandarmasih.com/forumpdam/index.php?topic=10.0