PERSEPSI & SENSASI

Persepsi ? Sensasi ?

Persepsi adalah proses mengetahui / mengenali objek dan kejadian obyektif dengan bantuan indra Sensasi adalah proses atau pengalaman yang timbul bila satu perangsang merangsang atau membangkitkan satu reseptor. Contoh ; sensasi dan persepsi terhadap api?

Sistem sensori manusia Panca indra (exteroceptive sensory) Penglihatan Pendengaran Perabaan Pembauan/penciuman Perasa

Bagaimana kita melihat ? Sistem visual Bagaimana kita melihat ?

Cahaya : partikel atau gelombang ? Kucing, burung hantu dan binatang malam lainnya dapat melihat dalam kegelapan ? Cahaya : partikel atau gelombang ? Panjang gelombang manusia apakah sama dengan panjang gelombang ular derik ?

Cahaya memasuki mata dan mencapai retina Pupil dan Lensa Cahaya masuk mata melalui pupil (lubang di iris) Iris memberi warna khas pada mata Ukuran besar kecilnya pupil diatur iris respon terhadap perubahan iluminasi (cahaya) yang merupakan kompromi antara sensitivy (Kepekaan mendeteksi benda saat cahaya redup) dan acuity (kemampuan melihat detil-detil objek) * Pupil mengerut (kontriksi) iluminasi tinggi, sensitifitas tidak penting gambar di retina lebih tajam dan fokus * Pupil melebar iluminasi rendah akuitas dan kedalaman fokus menjadi rendah

Lensa ; memfokuskan cahaya yang datang di retina ; terdapat dibelakang pupil Ciliary muscles (otot siliaria) ; berfungsi mempertahankan lensa agar tetap ditempatnya saat ligamen-ligamen tegang akibat kita melihat jarak dekat lensa silindris meningkatkan lensa untuk merefraksi (membelokkan) cahaya untuk mendekatkan objek ke fokus yang tajam. Saat kita melihat jauh lensa datar Proses menyesuaikan konfigurasi lensa untuk memfokuskan gambar pada retina akomodasi

Posisi mata dan disparitas binokuler Mengapa spesies vertebrata posisi kedua matanya ada yang menghadap ke depan tetapi ada pula yang menghadap ke samping ? Disparitas binokuler ; perbedaan posisi gambar yang sama di kedua retina, lebih besar pada obyek yang dekat daripada obyek yang jauh. Percobaan disparitas binokuler dan sosis koktail misterius ?

Retina dan translasi cahaya menjadi sinyal-sinyal neural Cahaya pupil dan lensa retina Lapisan retina terdiri dari lima lapisan dengan tipe neuron berbeda yang memiliki subtipe masing-masing yaitu ; - receptors - Horizontal cells - bipolar cells - amacrine cells - Retinal ganglion cells Sel amakrin dan sel horizontal komunikasi lateral ( komunikasi di seluruh saluran utama input sensorik)

Cahaya mencapai reseptor setelah melalui keempat lapisan lainnya reseptor aktif pesan neural dibalik melalui lapisan lainnya menuju sel ganglion retinal yang aksonnya berproyeksi di seluruh bagian retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan keluar dari bola mata Ada dua masalah visual ; 1. Cahaya yang datang terdistorsi oleh lapisan retina sebelum mencapai reseptor 2. Agar bundel akson sel ganglion meninggalkan mata harus ada celah di lapisan reseptor (blind spot)

Solusi - Masalah pertama diatasi adanya fovea yaitu daerah retina untuk melihat detil halus , lapisan sel ganglion yang tipis mengurangi distorsi cahaya. - Masalah kedua diatasi dengan completion (kelengkapan) atau filling in (pengisian) sistem visual menggunakan informasi dari reseptor disekitar titik buta untuk memenuhi celah gambar dalam retina.

Penglihatan cone dan rod Dua reseptor pada manusia Cone ; reseptor berbentuk kerucut (spesies yang aktif di sing hari) Rod ; reseptor berbentuk batang (spesies yang aktif di malam hari) Teori dupleksitas (teori bahwa con dan rod memdiasi jenis penglihatan yang berbeda). 1. Photopic vision (penglihatan yang dimediasi con) dominan dalam iluminasi yang baik, memberi persepsi berwarna dengan akuitas tinggi/detil tentang dunia. 2. Scotopic vision (penglihatan yang dimediasi rod) Kehilangan detil dan warna seperi penglihatan fotofik.

Visus (ketajaman penglihatan) faktor-faktor yang mempengaruhi visus ; a. Sifat fisis mata ; ada tidaknya aberasi, besar pupil, komposisi cahaya, fiksasi obyek, mekanisme akomodasi dan elastisitas muscular ciliaris menyebabkan ametropia yang meliputi ; - myopia - hypermetropia - astigmatisma b. Faktor stimulus c. Faktor retina

Melihat warna - Teori tentang penglihatan warna (Young dan Helmholtz) terdapat tiga jenis sel kerucut yang masing-masing beraksi secara maksimal terhadap suatu warna yang berbeda dan ada tiga macam conus yaitu conus yang menerima warna hijau, merah dan biru. Buta warna ; suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat warna sama sekali secara total ataupun sebagian. Variasi buta warna ; a. akromatisme ; buta warna total hanya melihat abu-abu b. Diakromatisme ; buta warna tidak sempurna, tidak bisa lihat warna merah dan hijau - deatrinophia ; tidak ada con hijau , buta warna hijau - protanophia ; tidak ada con merah, buta warna merah - trianophia ; tidak ada conus biru dan kuning.

Tes deteksi buta warna; - tes holmgren ; tes kemampuan beda warna - tes isihara & tes stilling ; lukisan angka dan huruf dengan titik-titik dengan macam-macam warna Medan penglihatan adalah daerah yang terlihat oleh mata pada keadaan tertentu. Ada dua ; 1. medan penglihatan nasal; daerah yang terlihat di sisi nasal 2. medan penglihatan temporal ; daerah yang terlihat di sisi lateral.

Mekanisme kortikal pada penglihatan - Kerusakan pada primary visual cortex pada sebelah hemisfer akan mengakibatkan scotoma (daerah buta) di bagian cotralateral yang menyebabkan buta bisa melakukan kegiatan dengan sempurna yang butuh visual seperti merengkuh benda bergerak (blindsight) bukan buta tetapi kehilangan kesadaran dalam melihat.

Korteks visual sekunder dan korteks asosiasi - kortek visual sekunder ; bagian otak yang berperan dalam penglihatan, terdapat dua bagian yaitu ; 1. peristriate cortex 2. inferotemporal cortex fungsinya ; menerima sebagian besar proyeksi dari primary visual cortex dan terlibat dalam analisis yang lebih komplek dibanding primary visual corteks

Agnosia adalah kegagalan dalam melakukan rekognisi Tidak berhubungan dengan kerusakan sensoris, verbal, intelektual, Berkaitan dengan sensoris tertentu Contoh ; visual agnosia (terhambat dalam merekognisi stimulus dari sistem visual) terdapat beberapa jenis yaitu prosopagnosia (gagal rekognisi wajah), onject agnosia ( gagal rekognisi objek), color agnosia (gagal rekognisi warna). Persepsi subjective countours (kontur visual yang sebenarnya tidak ada).