Aspek Kognitif, Aspek Fisiologis, Aspek Sosial Bahasa dpuspitasari.lecture.ub.ac.id
Aspek Kognitif Bahasa Proses kognitif: proses untuk memperoleh pengetahuan di dalam kehidupan yang diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman: penglihatan, penciuman, perabaan, pengecapan, pendengaran, kesadaran, perasaan. Hubungan antara otak manusia dan bahasa (stroke).
Otak Manusia Otak Manusia terdiri dari: otak besar (sereberum), otak kecil (serebelum), batang otak. Otak besar: mengatur dan mengelola proses kognitif. Korteks Serebral: bagian terbesar dari sistem otak manusia. Terdiri atas hemisfer kiri & Hemisfer kanan.
Otak manusia Hemisfer kanan / belahan otak kanan: mengontrol proses informasi spasial dan visual. Con. Intonasi kalimat Hemisfer kiri / belahan otak kiri: mengontrol kegiatan berbahasa. Terdiri atas: Area Wernicke (Pusat Pemahaman lisan); Area Broca (penyampaian lisan); Area Auditori Primer (Area pendengaran primer).
Memori Sensory memory ‘memori sensorik’ Short term memory ‘memori jangka pendek’ Long term memory ‘memori jangka panjang’ Informasi akan tersimpan lebih baik dalam memori manusia jika informasi yang diperoleh secara bertahap dan melalui penyebaran dalam satu kurun waktu.
Pemerolehan dan Pemelajaran Bahasa Pemerolehan bahasa pertama Pemelajaran bahasa asing Explication: diterangkan oleh seseorang Induction: menemukan dengan cara sendiri. Faktor sosial berpengaruh (situasi natural dan situasi buatan)
Bilingualitas Bilingualitas: keadaan psikologis seseorang yang mampu menggunakan lebih dari satu bahasa dalam komunikasi sosial. Ada 2 jenis bilingualitas, yaitu majemuk dan setara. Contoh : keluarga dan family
Aspek Fisiologis Bahasa Wujud fisik bahasa: ciri-ciri fisik bahasa yang dilisankan dan diujarkan. Bagaimana bunyi bahasa dihasilkan oleh alat bicara / aspek produksi bunyi bahasa Bagaimana ciri-ciri bunyi bahasa yang diujarkan / aspek akustis bunyi bahasa Bagaimana bunyi bahasa itu dipahami melalui indra pendengaran / aspek persepsi bunyi bahasa.
Produksi Bunyi Bahasa Proses pembunyian Proses aliran udara Proses artikulasi Proses oronasal Dalam kajian Fonetik Artikulatoris
Proses Produksi Bunyi
Tempat Artikulasi Labial: artikulasi yang dilakukan di bibir atas; Dental: di gigi atas; Alveolar: di gusi atas; Palatal: dilangit-langit keras; Vetal: di langit-angit lunak; Glotal: tidak dihasilkan oleh artikulator tetapi penutup glotis secara total.
Cara Artikulasi Hambat (letupan, plosif, stop): [p] [b] [t] [d] [k] [g] Geseran / Frikatif: [f] [s] [z] Paduan / Frikatif: [c] Sengauan / Nasal: [m] [n] [ŋ] Getaran / Trill: [r] Sampingan / Lateral: [l] Hampiran / Aproksiman: [w] [y]
Aspek Sosial Bahasa Keberagaman bahasa yang hidup di masyarakat dipengaruhi: The users ‘pemakainya’ The uses ‘pemakaiannya’
Keberagaan bahasa menurut Pemakainya Ragam bahasa yang dipengaruhi Dialek regional: Jusuf, Fahrudin [f] [p] Jalan Embong Malang (Sby)
Keberagaan bahasa menurut Pemakaiannya Peristiwa komunikasi meliputi 3 hal: Field ‘medan’ mengacu pada topik pembicaraan. Contoh: Kata [mahasiswa, dosen, kelas, kuliah] mengacu pada topik pembicaraan ? Tenor ‘suasana’ mengacu pada hubungan para peserta tuturan. Contoh: saya, aku, gue, loe, dan lain sebagainya. Mode ‘cara’ mengacu pada jalur yang digunakan ketika berkomunikasi. Contoh: bahasa tulis dan bahasa lisan.
Ragam dalam Pemakaian Bahasa Intimate ‘ragam intim’ Casual ‘santai’ Consultative ‘Konsultatif’ Formal ‘resmi’ Frozen ‘beku’ I Can Catch Five Fish
Unsur-unsur yang terdapat dalam setiap komunikasi (Hymes, 1974:51) Setting dan Scene ‘latar’ Participants ‘Peserta’ Ends ‘hasil’ Act Sequence ‘Amanat’ Key ‘cara’ Instrumentalities ‘sarana’ Norms ‘norma’ Genres ‘jenis’
Contoh SPEAKING A : Gimana ujian kemarin? B : Emm, lumayan susah. A : Iya deh, semoga dirimu lulus ya B : Makasih.
Bilingual dan Multilingual 1. Alihkode 2. Interferensi : penyimpangan dari kaidah dalam tataran leksikon, fonologi, morfologi, sintaksis. Contoh Interferensi: mBatu Batu Di sini toko Laris yang mahal sendiri. Ning kene toko Laris sing larang dewe. Toko Laris adalah toko yang paling mahal di sini.
Ragam bahasa dalam masyarakat Multibahasa Bahasa Baku / bahasa standar Bahasa Vernakular: tidak mengalami kodifikasi, sebagai lambang solidaritas, dan sering diidentikkan dengan bahasa daerah. Bahasa Perantara Bahasa Pijin: bahasa yang bukan bahasa Ibu dalam keadaan kosakata yang terbatas serta gramatikal yang disingkat tetapi menjadi lingua franca. Lingua Franca, bahasa yang menjadi alat komunikasi sehari- hari di suatu masyarakat tertentu. Bahasa Kreol: bahasa pijin yg sudah menjadi bahasa ibu di suatu masyarakat tertentu.