West Java Leader’s Reading Challenge WJLRC
Latar Belakang “Berawal dari keikutsertaan Indonesia dalam PISA (Programme for International Student Assessment)” “PISA digunakan untuk mengukur kemampuan matematika, membaca, dan sains siswa berumur 15 tahun di banyak negara di dunia” “PISA banyak digunakan oleh negara yang berpartisipasi untuk memperbaiki kualitas dan kebijakan pendidikan”
Latar Belakang “PISA digunakan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan penting yang berguna bagi kehidupan modern serta kemampuan mengekstrapolasi pengetahuan dan menggunakannya dalam kondisi-kondisi yang belum dikenali” “Sejak keikutsertaannya dari tahun 2003, Indonesia tidak pernah beranjak dari posisi terbawah. Terakhir, tahun 2016, Indonesia berada di posisi ke-60 dari 61 negara”
Latar Belakang “SANGAT MENYEDIHKAN kemampuan siswa Indonesia dalam kecepatan membaca, menyimak bacaan, dan bernalar menerjemahkan isi bacaan dengan benar, SANGATLAH RENDAH”
Latar Belakang “Pemerintah Pusat kemudian menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti” “Salah satu butir pentingnya adalah penumbuhan budaya baca yang diawali dengan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai” “Ditegaskan oleh Kemendikbud dengan diluncurkannya Gerakan Literasi Sekolah (GLS)”
GLS Jawa Barat “Kegiatan literasi sekolah di Jawa Barat sesungguhnya dirintis sejak tahun 2013 melalui kegiatan tantangan membaca West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC) bekerja sama dengan Pemerintah Australia” “Secara formal eksistensi WJLRC telah dituangkan dalam MoU yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat dan Kepala Pemerintahan Australia Selatan”
Payung Hukum WJLRC Pembukaan UUD 1945, mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh. UUD 1945 Pasal 28c, salah satu hak asasi manusia adalah mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya untuk kesejahteraan umat manusia, serta pasal 31 tentang pendidikan. UU nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pasal 4 ayat 5, pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) salah satunya mengenai Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan. Permendikbud nomor 23 tahun 2015, tentang Penumbuhan Budi Pekerti melalui kegiatan nonkurikuler pembiasaan membaca buku nonpelajaran setiap hari di sekolah untuk menciptakan iklim yang menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti anak bangsa. MoU, Sister Cooperation between West Java and South Australia Government tanggal 24 September 2015
WJLRC 2016 “Tantangan membaca (Reading Challenge) yang ditujukan bagi para guru dan siswa di sekolah dari para pemimpin di Jawa Barat” “Pemimpin (Leader) adalah yang memimpin kegiatan ini, yaitu kepala sekolah, lurah, camat, bupati/walikota, gubernur hingga presiden ” “Dalam kegiatan WJLRC 2016 yang menjadi penantangnya adalah Gubernur Jawa Barat dan Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan South Australia Departement for Education and Children Development”
WUJUD WJLRC 2016 “Terbentuknya kelompok siswa yang melakukan aktivitas membaca, menulis dan diskusi buku secara terprogram di luar jam pelajaran di bawah bimbingan guru yang ditugaskan untuk menjadi pembimbing” “Tantangan yang harus dilalui adalah mampu membaca 24 buku secara tuntas dalam waktu 10 bulan”
GLS & WJLRC 2016 “WJLRC diharapkan dan memberikan efek percepatan terhadap pelaksanaan GLS di Jawa Barat” “Hal ini dikarenakan karakteristik WJLRC yang cenderung masuk ke tahapan Pengembangan (tahap ke-2) pada pentahapan GLS”
TUJUAN WJLRC 2016 Membangun budaya literasi di lingkungan sekolah dan masyarakat luas. Memotivasi siswa untuk bisa menemukan banyak hal yang menarik dan berguna dari beragam buku, Meningkatkan keterampilan berdiskusi secara positif di komunitas sekolah, keluarga dan masyarakat. Meningkatkan keharmonisan komunikasi antara orang tua dengan guru dan keterlibatan nyata orang tua dalam proses belajar anak.
TUGAS DAN PERAN DALAM WJLRC 2016 PENGGERAK LITERASI, KEPALA SEKOLAH, GURU PEMBIMBING, SISWA, ORANG TUA DAN PUSTAKAWAN
PENGGERAK LITERASI DAN PERANANNYA “Pengawas, kepala sekolah atau guru yang ditugaskan secara khusus untuk melakukan pendampingan dan memberikan bantuan teknis” Menjadi guru pembimbing minimal 1 kelompok (5 siswa) WJLRC di tempat tugasnya. Mengkoordinasi dan mendampingi pelaksanaan WJLRC sekolah-sekolah sesuai penugasan dan ikut terlibat dalam diskusi minimal 1 kali dalam setahun. Melakukan monev pelaksanaan GLS dan memeriksa laporan fisik hasil reviu siswa serta dokumentasi foto-foto kegiatan. Menerima laporan online dari guru pembimbing dan mengunggahnya ke web sesuai jadwal. Menjembatani komunikasi antara sekolah dengan tim Gerakan Literasi Sekolah Dinas Pendidikan Pemprov Jabar.
“Kepala sekolah merupakan bagian komunitas Perintis Literasi Sekolah” KEPALA SEKOLAH DAN PERANANNYA “Kepala sekolah merupakan bagian komunitas Perintis Literasi Sekolah” Menetapkan kebijakan sekolah berkaitan dengan GLS dan WJLRC. Menugaskan guru untuk menjadi pembimbing kegiatan GLS dan WJLRC. Melakukan sosialisasi dan promosi kepada guru, siswa, orang tua dan seluruh warga sekolah. Memonitor pelaksanaan GLS dan WJLRC. Menetapkan agenda pelaksanaan Readathon. Memfasilitasi pemberian apresiasi dan promosi dalam berbagai bentuk kepada siswa yang konsisten dan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan GLS dan WJLRC.
PERINTIS LITERASI DAN PERANANNYA “Perintis literasi adalah guru pembimbing yang bertugas dalam GLS dan WJLRC” Melakukan sosialisasi kepada siswa dan orang tua; Menerima pendaftaran calon peserta yang siap berkomitmen memenangkan tantangan selama 10 bulan; Membentuk kelompok diskusi WJLRC; Mendaftarkan data siswa peserta ke website WJLRC; Bekerja sama dengan orang tua dalam memvalidasi kepantasan buku yang akan dibaca; Memverifikasi kartu peserta WJLRC; Mendokumentasikan dan mengawasi jalannya diskusi kelompok; Memotivasi peserta untuk melengkapi portofolio reviu bukunya dan mengirimkannya website WJLRC secara rutin perbulan; Mengikuti kegiatan tantangan dengan membaca, meriviu dan mendiskusikan 10 buku dalam 10 bulan; Mencatat jurnal kegiatan WJLRC.
SISWA DAN PERANANNYA “Siswa adalah peserta literasi yang yang mendaftar dalam kegiatan WJLRC” Mendaftarkan diri dengan menyertakan persetujuan tertulis dari orang tua; Aktif dan secara konsisten mengikuti kegiatan; Membuat buku harian untuk menuliskan pengalaman sehari-hari dalam rangka menumbuhkan kebiasaan menulis. Setiap tulisan minimal 50 kata dan memuat pengalaman berkesan tidak bersifat rahasia dan tidak mengandung SARA.
ORANG TUA DAN PERANANNYA Membantu siswa mendapatkan sumber yang bermutu; Bekerja sama dengan guru pembimbing dalam memvalidasi buku yang akan dibaca; Memeriksa kartu prestasi WJLRC; Memotivasi peserta untuk rajin membaca, melengkapi portofolio reviu dan melaporkan hasil reviu kepada guru pembimbing; Menemani siswa berlatih berdiskusi dan mempresentasikan reviu buku bacaannya.
PUSTAKAWAN DAN PERANANNYA Menyiapkan buku-buku koleksi perpustakaan yang akan dibaca siswa; Membantu guru pembimbing dalam memvalidasi buku yang akan dibaca; Menciptakan suasan kondusif untuk kegiatan WJLRC; Memberikan motivasi kepada peserta literasi;
BENTUK DAN TAHAPAN KEGIATAN WJLRC Kegiatan Membaca Menulis Reviu (Ishikawa Fish bone, Y Chart, AIH) Diskusi (tema, penulis, hal menarik, hal yang tidak disukai, inspirasi positif, dll) Melaporkan ke Website WJLRC
KEGIATAN RUTIN WJLRC PERBULAN Minggu ke I dan II Siswa Membaca buku yang sudah tervalidasi Minggu ke III Kegiatan presentasi buku dan diskusi kelompok Minggu ke IV Merekap rekaman kegiatan dan portofolio peserta untuk siap dikirim ke web sesuai jadwal
PENGHARGAAN “Peserta yang berhasil melalui tantangan berhak atas medali dan sertifikat pionir WJLRC 2016-2017” “Guru pembimbing yang berhasil membimbing minimal 80% peserta WJLRC berhak sertifikat Pelatihan dan Penerapan Pendidikan Literasi dari Dinas Pendidikan Pemprov Jabar” “Setiap sekolah yang sukses membantu 100% peserta WJLRC menuntaskan tantangan selama 10 bulan berhak atas piagam penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai sekolah inspiratif”
INDIKATOR KEBERHASILAN GLS DAN WJRLC “Gerakan membaca menjadi aktivitasi keseharian seluruh warga sekolah” “Terbentuknya komunitas siswa membaca” “Publikasi hasil karya literasi siswa dan guru” “Meningkatnya dukungan orang tua dan masyarakat terhadap gerakan literasi”
TEAM WJRLC SMP TARUNA BAKTI Kepala Sekolah: Insan Waluyo, S. Pd Guru Pembimbing: Dra. Anke Ratna Dewi Imam Wibawa Mukti, S. Pd Detty Nurwendah, S. Pd Bambang, S. Kom Ira Afrianti, S. Pd Renny, S. Pd Ai Ratna, S. Pd Rina, S. Pd Support: Dra. Lucia Diki Saprudin, S. Sn Oki Nugraha, S. Pd Dadang
TERIMA KASIH “Buku yang kita baca hari ini ikut menentukan masa depan kita” TERIMA KASIH