Trauma thoraks Oleh klp 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asuhan Keperawatan dengan Cedra Kepala
Advertisements

Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
PENANGANAN HENTI JANTUNG
Bab 9 Masalah bedah umum.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS SESAK NAFAS
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
DOSEN PEMBIMBING : Ns.HANI RUH DWI, S.Kep
Hernia Diafragmatika.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
PNEUMO TORAK OEA KHAIRSYAF.
Sudden cardiac arrest n CPR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TETRALOGI FALLOT
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
Perikarditis B. Rudy Utantio.
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda Yogyakarta
DIAGNOSA, INTERVENSI DAN EVALUASI PADA SISTEM RESPIRASI
EDEMA PARU.
Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
TRAUMA THORAX.
OKSIGENASI Ns.Ika Kartika,S.Kep.
BEDAH THORAX KARDIOVASKULER Dr.SOEBAGJO SpB.(K)TKV.
dr. evi artsini sp.rad (K)
Pengantar Biopsikologi – KUL VI
PENANGANAN PRAKTIS TRAUMA TORAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Sindrom Guillain–Barré
PEMERIKSAAN FISIK.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TRAUMA MEDULA SPINALIS
TRAKEOTOMI DAN SUMBATAN JALAN NAPAS ATAS
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
KEGAWAT DARURATAN PADA TRAUMA ABDOMEN
TRAUMA KEPALA Kelompok 4 Chiquita Silalahi, Malkhi Lintang, Marini Wahani, Rendy Woran, Vivi Sangkota.
Askep Atelektasis By: Sholihin.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
PENDAHULUAN.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
TRAUMA THORAX REFERAT Pembimbing: dr. Lisa Irawan, Sp. Rad
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
TRAUMA ABDOMEN oleh Ns. ARLANSYA, S.Kep.
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Kelompok IV 1. Okto Lusi 2. Melayati Ha’e 3.Niki Selan
NURSING CARE OF CLIENT with L U N G C A N C E R
Asuhan keperawatan angina pectoris
PNEUMOTHORAK.
BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau BLS (Basic Life Support)
Askep klien VENTRIKEL SEPTAL DEFEK (VSD)
REVIEW trauma aurikuler Pembimbing: dR.sri hening R. Sp.THT-KL
PROSEDUR MEMBEBASKAN JALAN NAPAS
Cor pulmonale NOVITA HARDIANTY. Apa itu Cor Pulmonale? O Kor pulmonale didefenisikan sebagai suatu disfungsi dari ventrikel kanan yang dihubungkan dengan.
Trauma Toraks Lilis Fazriah Putri Ufairah Supervisor: Dr. Yopie Afriandi, Sp.BTKV.
Resusitasi jantung PARU (RJP ) ROSMALIANA. PURBA.S.Kep, Ns Disampaikan Oleh :
TRAUMA ABDOMEN.
Keperawatan Medikal Bedah Pneumothoraks dan Hemathoraks KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018 Oleh:
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
REFERAT EMFISEMA Disusun Oleh: A Siti Nabila Nurfajri P Pembimbing: dr. Yusuf Kidingallo, Sp. RAD M.Kes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM.
Hasil Kritis dalam Akreditasi SNARS
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
ASUHAN GAWAT DARURAT SISTEM PERNAPASAN Ns. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep. CWCCA.
ARDS (ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM) By Fikri Mubarok
Transcript presentasi:

Trauma thoraks Oleh klp 1

Definisi Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001). Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada thorax dan dinding thorax, baik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. (Hudak, 1999).

Anatomi Thoraks Anatomi Rongga Thoraks Kerangka dada yang terdiri dari tulang dan tulang rawan, dibatasi oleh : Depan : Sternum dan tulang iga. Belakang : 12 ruas tulang belakang (diskus intervertebralis). Samping: Iga-iga beserta otot-otot intercostal. Bawah : Diafragma Atas : Dasar leher.

Etiologi Dan Klasifikasi Tamponade jantung : disebabkan luka tusuk dada yang tembus ke mediastinum/daerah jantung. Hematotoraks : disebabkan luka tembus toraks oleh benda tajam, traumatik atau spontan Pneumothoraks : spontan (bula yang pecah) ; trauma (penyedotan luka rongga dada) ; iatrogenik (“pleural tap”, biopsi paaru-paru, insersi CVP, ventilasi dengan tekanan positif) (FKUI, 1995).

Patofisiologi Trauma toraks disebabkan oleh cedera tumpul yang mengakibatkan rusuk yang fraktur menusuk /merobek membrane pleura atu oleh kompresi tiba-tiba dari sangkar rusuk ,udara memasuki ruang leura,sehingga meningkatkan tekanan intra pleiura dan mengempiskan paru pasian dan trauma terbagi 2 yaitu : Trauma toraks terbuka Trauma toraks tertutup

Manifestasi Klinis Tamponade jantung merupakan Trauma tajam didaerah perikardium atau yang diperkirakan menembus jantung disertai dengan rasa : Gelisah Pucat keringat dingin Bunyi jantung melemah Hematotoraks ditandai dengan WSD darah yang keluar cukup banyak dari WSD serta Gangguan pernapasan (FKUI, 1995). Pneumothoraks : Nyeri dada mendadak dan sesak napas. Gagal pernapasan dengan sianosis. Kolaps sirkulasi. Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara napas yang terdengar jauh atau tidak terdengar sama sekali.

Komplikasi Iga : fraktur multiple dapat menyebabkan kelumpuhan rongga dada. Pleura, paru-paru, bronkhi : hemo/hemopneumothoraks- emfisema pembedahan. Jantung : tamponade jantung ; ruptur jantung ; ruptur otot papilar ; ruptur klep jantung. Pembuluh darah besar : hematothoraks.

Pemeriksaan diagnostik Radiologi : foto thorax (AP). Gas darah arteri (GDA), mungkin normal atau menurun. Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa. Hemoglobin : mungkin menurun. Pa Co2 kadang-kadang menurun. Pa O2 normal / menurun. Saturasi O2 menurun (biasanya). Toraksentesis : menyatakan darah/cairan,

Penatalaksanaan Bullow Drainage / WSD Perawatan WSD dan pedoman latihanya Terapi Keadaan Darurat Pernyataan keberhasilan perawatan

askep Pengkajian : Data subyektip Data objektif. Pemeriksaan fisik Sistem pernapasan Sistem Kardiovaskuler : Sistem Persyarafan Sistem Perkemihan Sistem Pencernaan Sistem Muskuloskeletal - Integumen. Sistem Endokrine Sistem Sosial / Interaksi Spiritual Pemeriksaan Diagnostik

lanjutan Diagnosa keperawtan Ketidakefektifan pola pernapasan b/d ekpansi paru yang tidak maksimal karena akumulasi udara/cairan. Inefektif bersihan jalan napas b/d peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut b/d trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder. Gangguan mobilitas fisik b/d ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal. Intervensi keperawatan Ketidakefektifan pola pernapasan b/d ekspansi paru yang tidak maksimal karena trauma Berikan posisi yang nyaman Observasi fungsi pernapasan Jelaskan tindakan yang akan di lakukan demi keamanan Pertahankan prilaku tenang Cek 1-2 jam bullow drainesse masih berpungsi baik atau tidak Kolaborasi dengan tim kesehatan lain evaluasi

Jurnal trauma thoraks Sumber identifikasi Tindakan penanggulangan Abstrak Pengantar Definisi Insidensi Prediksi Deteksi dini Pengelolaan

Sumber identifikasi Departemen Internal Medicine, Mercy Hospital dan Medical Center, Chicago, Illinois, USA Departemen Anestesiologi Perawatan / Kritis, Tampa Rumah Sakit Umum, Tampa, FL, USA Florida Teluk untuk Bay Anestesiologi, Tampa, FL, USA Departemen Critical Care, Kairo University Hospital, Kairo, Mesir Darurat Departemen, Elagouza Hospital, Kairo, Mesir Departemen Bedah / Anestesiologi, University of South Florida, Tampa, FL, USA

Sumber identifikasi Emfisema Subkutis : Tertuju pada penyebab utamanya. keadaan emfisema subkutis yang hebat, bila mana terjadi penekanan leher dan gangguan pernafasan, dilakukan trakheostomi dan insisi kutis-subkutis. Tension Pneumotoraks : Secara darurat dengan menusukan jarum yang cukup besar kedalam rongga pleura untuk drainase udara.

Abstrak Pneumotoraks merupakan penyebab yang diakui, berikut kematian trauma dinding dapat dicegah dengan intervensi sederhana sehingga dapat menyelamatkan hidup. Dalam kasus di mana pasien trauma imobilisasi tulang belakang leher , wajib terlentang AP.

Pengantar Entitas pneumothorax okultisme yang lebih sering dikenal saat ini karena difusi meningkatnya CT scan dan ultrasonografi toraks dalam evaluasi pasien trauma. Alat- alat diagnostik memungkinkan kita untuk mendeteksi kelainan kecil tidak merebut oleh radiograf dada

Definisi Trauma dada adalah trauma tajam atau tembus thoraks yang dapat menyebabkan tamponade jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematothoraks, hematompneumothoraks (FKUI, 1995).

Insidensi Kejadian dilaporkan pneumothorax okultisme bervariasi antara 3,7% pada anak-anak terluka yang datang ke bagian gawat darurat menjadi 64% Namun, publikasi yang paling setuju dengan kejadian rata-rata 5% untuk semua pasien trauma. Ini menyoroti kekurangan dada terlentang AP X-ray dibandingkan dengan dada CT dalam deteksi dari pneumotoraks pasca-trauma

Apakah pneumothorax okultisme diprediksi? Ya, ada beberapa penanda klinis yang dapat memprediksi untuk peningkatan insiden pneumothorax bahkan jika tidak terdeteksi pada foto toraks awal anteroposterior. Tanda tersebut harus dikenal dokter darurat dan ICU untuk awal mencurigai diagnosis

Deteksi Dini Meskipun CT scan paru-paru saat ini dianggap sebagai pencitraan diagnostik standar untuk Pneumotoraks, ia memiliki beberapa kelemahan, termasuk kebutuhan untuk transportasi pasien (yang biasanya tidak layak pada pasien tidak stabil) dan radiasi dosis tinggi. Lung ultrasonografi telah muncul dalam dekade terakhir sebagai teknik baru dan sensitif dalam evaluasi penyakit pernapasan dengan sensitivitas pneumothoraces mendeteksi mulai dari 92% sampai 100% di antara pasien dengan cedera tumpul

Pengelolaan Dokter tampaknya memiliki kesulitan yang lebih besar memutuskan terapi yang tepat pada pasien dengan pneumothorax okultisme. Pilihan antara observasi ketat vs penempatan tabung awal interkostal masih diperdebatkan, dengan laporan komplikasi lebih dari penempatan tabung dada daripada dari pnemothorax tersebut, asalkan tim tetap sadar akan pneumotoraks.