INFLASI DALAM PANDANGAN ISLAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Advertisements

PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
PERSOALAN YANG DITANGANI ILMU EKONOMI
1. Tarikan Permintaan Bertambahnya permintaan terhadap barang- barang dan jasa-jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. 2. Desakan.
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM
Inflasi Idham Cholid.
Inflasi.
1 Pertemuan Teori Inflasi Matakuliah: A Ekonomi Tahun: 2005 Versi: Versi 01 / Revisi 0.
Aggregate Demand dan Aggregate Supply
Inflasi Pertemuan 8.
INFLASI.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pasar Faktor Produksi: Tanah & Modal
EKONOMI MONETER I INFLASI.
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
INFLASI.
EKONOMI UANG DAN BANK PTA 2016 /2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I
TEORI EKONOMI MAKRO.
TEORI INFLASI ABDUL KARIM, M.Si.
Mengukur Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dalam perhitungan pendapatan nasional (Y) LILI WINARTI, SP.MP.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
INFLASI.
Pertemuan 21 Inflasi Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
LINGKUNGAN BISNIS I. Lingkungan Ekonomi II. Lingkungan Industri
Indeks harga dan inflasi
PENGANTAR ILMU EKONOMI INFLASI DAN DEFLASI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KEBIJAKAN MONETER Yayat Sujatna
Pertumbuhan ekonomi, Inflasi dan Pengangguran Pertemuan 13
Inflasi Pertemuan 8.
PERTEMUAN KE-12 PENGANGGURAN, INFLASI & DEFLASI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM
INFLASI.
Mata Pelajaran: Ekonomi
I. Analisis Makroekonomi
INFLASI.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
BAB 12 PENGANGGURAN DAN INFLASI
Inflasi dan Indeks Harga
EKONOMI MONETER I INFLASI.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Makroekonomi Nama anggota kelompok: Adi Riyanto Sulistiyono
BAB 4 LINGKUNGAN EKONOMI.
INDEKS HARGA INFLASI BY : DEWI FORTUNA SARI.
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
INFLASI Disusun Oleh : Devi Yulianingsih (A )
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
EKONOMI MONETER I INFLASI.
PERTUMBUHAN UANG DAN INFLASI
TEORI INFLASI TEORI EKONOMI MAKRO Dr. Endri, SE. MA.
PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN PENGANGGURAN
MATERI EKONOMI MONETER JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
EKONOMI MONETER I INFLASI.
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
Uang Kelas X Semester 2. Uang Kelas X Semester 2.
EKONOMI MONETER I INFLASI.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Menilai Kondisi Ekonomi
EKONOMI KESEHATAN “INFLASI”. DISUSUN OLEH : EFRI(NPM ) BAGUS PRATAMA(NPM P) FEBRIAN SYAHRONI(NPM ) TEDI REZA(NPM )
TEORI INFLASI NAMA : SETIAWAN NIM : NAMA : JILAN MUTIARA Y NIM :
INFLASI.
Transcript presentasi:

INFLASI DALAM PANDANGAN ISLAM Yayat Sujatna

TEORI INFLASI KONVENSIONAL

INFLASI Kenaikan harga barang/komoditas dan jasa secara umum dalam periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan moneter terhadap suatu komoditas. Inflasi berupa kenaikan secara menyeluruh jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang/komoditas dan jasa. Lawannya  Deflasi

INFLASI Masyarakat yang menggunakan sistem barter dalam pertukaran barang dan jasa tidak akan mengalami inflasi. Pada masa kini, instrinsic value uang biasanya jauh lebih kecil daripada nilai nominalnya  inilah salah satu faktor penyebab terjadi inflasi.

Penggolongan Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya : Moderate Inflation, disebut juga inflasi satu digit. Inflasi dengan karakteristik terjadinya kenaikan harga secara lambat. Pada umumnya, dalam tingkat inflasi ini orang masih mau memegang uang tunai dan menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang daripada dalam bentuk aset riil. Galloping Inflation, inflasi yang terjadi pada tingkatan 20% sampai dengan 200% per tahun. Pada tingkatan inflasi ini orang hanya mau memegang uang seperlunya dan cenderung menyimpan kekayaan dalam bentuk aset-aset riil serta rumah dan tanah serta menyalurkan dananya untuk berinvestasi di LN (Capital outflow).

Penggolongan Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya : 3. Hyper Inflation, inflasi dengan tingkat sangat tinggi, berkisar antara jutaan sampai triliunan persen pertahun. Jika banyak pemerintahan masih sanggup bertahan menghadapi galloping inflation, maka tidak ada yang dapat bertahan menghadapi inflasi jenis ini. Contohnya adalah Weimar Republic di Jerman pada tahun 1920-an.

Penggolongan Inflasi berdasarkan penyebabnya : Natural Inflation  terjadi karena sebab alamiah yg tidak dapat dicegah dan Human Error Inflation  inflasi yang terjadi karena kesalahan manusia. Actual / anticipated / expected inflation  tingkat suku bunga pinjaman riil sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi dan Unaanticipated inflation  tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.

Penggolongan Inflasi berdasarkan penyebabnya : Demand pull  perubahan yang terjadi pada sisi permintaan agregatif (AD) barang dan jasa pada suatu perekonomian dan cost push inflation  adanya perubahan-perubahan pada sisi penawaran agregatif (AS) barang dan jasa pada suatu perekonomian. Imported inflation  inflasi yang dialami oleh suatu negara karena posisinya sebagai price taker dalam pasar perdagangan internasional dan domestic inflation  hanya terjadi di suatu negara tanpa mempengaruhi negara-negara lain.

Penggolongan Inflasi berdasarkan penyebabnya : 5. Spiralling inflation  inflasi yang diakibatkan oleh inflasi yang terjadi sebelumnya, sementara inflasi yang sebelumnya itu terjadi sebagai akibat inflasi terdahulu, demikian seterusnya.

PENANGANAN INFLASI Monetary Policy  stabilisasi harga melalui Tight Money Policy (penentuan tingkat pinjaman, syarat-syarat kredit, pembiayaan ketat). Fiscal Policy  pengawasan bea dan cukai barang-barang termasuk makanan, alat & perlengkapan rumah tangga, elektronik, dsb. 3. Pengaturan dan Perbaikan  menggalakkan persaingan sehat, memperbaiki sarana transportasi, peningkatan kapasitas produksi khususnya bidang-bidang pertanian, makanan dan lainnya.

TEORI INFLASI ISLAM

AKIBAT INFLASI Menimbulkan gangguan fungsi uang, terutama fungsi tabungan, pembayaran di muka, dan fungsi perhitungan. Melemahkan semangat masyarakat untuk menabung. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk barang-barang non primer & mewah Mengarahkan investasi kepada hal-hal yang tidak produktif.

PENYEBAB INFLASI Menurut Taqiuddin Ahmad bin Al-Maqrizi (1364 M-1441 M) Natural Inflation. Human Error Inflation

NATURAL INFLATION Berdasarkan penyebabnya natural inflation dapat dibedakan menjadi dua golongan : Akibat uang yang masuk dari luar terlalu banyak, dengan ekspor meningkat sedangkan impor menurun, nilai net export yang sangat besar mengakibatkan naiknya permintaan agregatif (AD). 2. Akibat turunnya tingkat produksi (AS) karena musim paceklik, perang, ataupun embargo dan boikot.

HUMAN ERROR INFLATION Disebabkan tiga hal sbb : Korupsi dan Administrasi yang buruk. Pajak yang berlebihan. Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan secara berlebihan.