Karakteristik Demografi, Sosial, dan Ekonomi Konsumen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
3. Memilih sepatu yang di inginkan 1. Ke tempat tujuan
Advertisements

SEGMENTASI PASAR Segmentasi Pasar : Yaitu sebagai suatu proses membagi pasar menjadi irisan-irisan (bagian-bagian) konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan.
SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230)
1 PENDIDIKAN KARAKTER MOH. SALEH, SH., MH. UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2011 BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA.
SUMBER NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
STATISTIK PERTAMBANGAN NON MIGAS
ANGKET PEMBACA HARIAN Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009 Jumlah.
ANGKET PEMBACA TABLOID Field Data dan Sampel Angket dimuat pada hari Jumat, 1 Mei 2009 Penantian pengembalian Angket dari tanggal 1-15 Mei 2009.
BONUS DEMOGRAFI ADALAH DIVIDEN DARI MELIMPAHNYA TENAGA MUDA YANG JUMLAHNYA BESAR SEBAGAI HASIL DARI PENURUNAN TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI.
THE ISLANDS IN INDONESIAN. IN 1972, INDONESIAN INSTITUTE OF SCIENCES (LIPI) PUBLISH AS MANY AS 6,127 NAMES OF ISLANDS IN INDONESIA. [CITATION NEEDED]
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
PEMBANTU KETUA I BIDANG AKADEMIK
EKSPOSE HASIL SURVEI NASIONAL
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
Rakornas MAjlis Dikti-Litbang PP Muhammadiyah
WILAYAH SASARAN PROGRAM PKB PPPPTK MATEMATIKA 2017
Aplikasi Pemetaan Mutu
Efektivitas Penelitian Dosen Terhadap Pemberantasan Narkoba
Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia
PELAKSANAAN SPF DI PROVINSI MALUKU
Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta
DIREKTORAT FASILITASI PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA”
Kelompok Sosial & Perilaku Konsumen
Kelas Sosial dan Perilaku Konsumen
Jumlah KK yang Sudah Terdata Per Provinsi Tahun 2017
BAB 9 KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, EKONOMI DAN SOSIAL KONSUMEN
MENGENALI PELANGGAN ANDA
Pengembangan Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kabupaten/Kota yang telah Menginisiasi KLA sampai Tahun 2014
BAB 10 KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
Bab 5 Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
SUMBER DATA UNTUK TUJUAN ANALISIS KEPENDUDUKAN
Sumber Jurnal: Agung Eddy Suryo Saputro PPT oleh: Siska Anggraeni
Disampaikan pada Rakornas BAN-S/M Jakarta , Maret 2014
Penduduk Dan Tingkat Pendidikan
Lesson Learned 2015.
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
UPAYA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KEMISKINAN DI JAWA TENGAH
STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI 2013
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
MATERI PRAKTIKA PERILAKU KONSUMEN
Keragaman Suku Bangsa di Indonesia
Nama : juni mawardi Kelas : 2F bahasa indoesia NPM :
Trend menonton tv yang terus naik
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KEBIJAKAN BAN-S/M TAHUN 2014
Mungkinkah Tercapai “Universal Coverage” BPJS Kesehatan tahun 2019? POLITEKNIK NEGERI JEMBER SITI ZULAIKHA (G ) GOLONGAN C.
SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU & PENGAWAS DALAM JABATAN
Gender, Kelas Sosial, dan Gaya Hidup PERTEMUAN 13
Negara Kesatuan Republik Indonesia
PENGHARGAAN DAN SISTEM PENGUPAHAN
Aspek Pemasaran Menganalisis pemasaran secara komprehensif bertujuan untuk merinci pemasaran secara lebih jelas dimulai dari memahami dan mengerti betul.
Disusun oleh :       Kasmiati (H )
JURUSAN FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI.
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
TINGKAT SEGMENTASI PASAR Titik awal untuk mendiskusikan segmentasi adalah pemasaran massal. Dalam pemasaran massal, penjual melakukan produksi massal,
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
Progres dan Rencana Kerja Tindak Lanjut PFI
SIKLUS PERENCANAAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN
Traditional Houses of Indonesia
EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN PERCEPATAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL
Disusun Oleh: Fitra Firmansyah Mutia Agnes Hambali Rozi Syaputra Wahyu Pradana Ginting UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018/2019 PERKEMBANGAN WILAYAH.
Transcript presentasi:

Karakteristik Demografi, Sosial, dan Ekonomi Konsumen Novia Trisnawulan H14100087

Demografi dan Subbudaya Konsumen Budaya menggambarkan nilai-nilai, kepercayaan, ide, dan tindakan dari suatu bangsa. Budaya yang ada di dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil,yang disebut dengan subbudaya. Pengelompokkan masyarakat biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi tinggal, pekerjaan,dsb. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan kepada perbedaan karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi konsumen

Definisi Subbudaya menurut para ahli Mowen dan Minor (1998,hal.590) “A subculture may be defined as a subdivision of a national culture that is based on some unifying characteristic, such as sosial status or nationality, and whose members share similar patterns of behavior that are distinct from those of the national culture” 2. Peter dan Olson (2010) “Subcultures are distinctive groups of people in a society that share common cultural meanings for affective and cognitive responses (emotional reactions, beliefs, values, and goals), behaviors (customs, scripts and rituals, behavioral norms), and the environmental factors (living conditions, geographic location, important objects)” 3. Hawkins, Best, dan Coney (2001,hal.146) “A subculture is a larger culture whose members share distinguishing patterns of behavior”

Karakteristik Demografi dan Subbudaya di Indonesia Contoh Subbudaya 1. Usia Anak-anak, Remaja, Dewasa Awal, Dewasa Lanjut, Lansia 2. Agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha 3. Suku Bangsa Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak, Minahasa, Bugis 4. Warga Indonesia Keturunan Pribumi, Tionghoa, India, Arab 5. Pendapatan Miskin, Menengah, Kaya 6. Jenis Kelamin Laki-laki, Wanita 7. Status Pernikahan Lajang, Menikah, Janda, Duda 8. Jenis Keluarga Orangtua Tunggal, Orangtua Legkap, Keluarga dengan satu anak, dua anak 9. Pekerjaan Dosen, Guru, Buruh, Karyawan, Dokter, Akuntan, Montir, Pengacara 10. Lokasi Geografi Jawa, Luar Jawa, Kota, Desa 11. Jenis Rumah Tangga Rumah Tangga Keluarga, Bukan Rumah Tangga Keluarga (tinggal sendiri, tinggal bersama teman, di asrama) 12. Kelas Sosial Kelas Atas, Kelas Menengah, Kelas Bawah

Usia Memahami usia konsumen adalah penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek. Berdasarkan siklus hidupnya, seorang manusia akan mengikuti siklus berikut. Bayi dibawah satu tahun Batita (bayi di bawah tiga tahun) Balita (bayi di bawah lima tahun) Anak usia sekolah (6-12 tahun) Remaja awal (ABG: 13-15 tahun) Remaja lanjut (16-18 tahun) Dewasa awal (19-24 tahun) Dewasa lanjut (25-35 tahun) Separuh baya (36-50 tahun) Tua (51-65 tahun) Lanjut usia (di atas 65 tahun)

Segmen Konsumen Anak Indonesia Penjelasan % 1. Self Determined Tingkat kepercayaan tinggi, membeli produk karena keinginan sendiri, bertanggungjawab atas keputusannya 26 2. Sluggish Kid Kurang aktif, banyak menonton tv, kurang taat menjalankan perintah agama, sulit menerima nasihat 27 3. Obedient Kid Ambisius, aktif di luar sekolah, menonton tv pada waktu yang ditentukan, rajin belajar, sebagian besar anak perempuan 13 4. Happy Jolly Kids Sangat periang, tidak stres, senang bepergian dengan orangtua, jarang melakukan pembelian sendiri, mempengaruhi orangtua dalam membeli 24 5. Reliant Kids Dekat dengan orangtua, uang saku sedikit, kurang bermain, kurang mandiri, mempengaruhi orangtua dalam pembelian 10

Pendidikan dan Pekerjaan Pendapatan Proses Keputusan dan Pola Konsumsi

Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang, bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Pendidikan yang berbeda akan menyebabkan selera konsumen juga berbeda. Dari sisi pemasaran, semua konsumen dengan tingkat pendidikan yang berbeda adalah konsumen yang potensial bagi semua produk dan jasa.

Lokasi Geografik Dimana seorang konsumen tinggal, akan mempengaruhi pola konsumsinya. Orang yang tinggal di desa akan memiliki akses terbatas kepada berbagai produk dan jasa, sedangkan konsumen yang tinggal di kota-kota besar lebih mudah memperoleh semua barang dan jasa yang dibutuhkannya. Para pemasar harus memahami dimana konsumen tinggal, agar ia bisa memfokuskan kemana produknya akan dijual. Indonesia memiliki jumlah penduduk kurang lebih 218 juta (BPS, hasil sensus 2005). Kurang lebih 58,6% penduduk Indonesia (128 orang) tinggal di Pulau Jawa, dan sisanya tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya Pulau Jawa merupakan pasar potensial yang paling besar untuk semua produk barang dan jasa. Tidaklah mengherankan jika semua program pemasaran diarahkan untuk membidik penduduk di Jawa

Kepadatan Penduduk per km persegi Jumlah Penduduk, Distribusi Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Indonesia 2005 Provinsi Jumlah Penduduk % Kepadatan Penduduk per km persegi Nanggroe Aceh Darussalam 4.031.589 1,84 78 Sumatra Utara 12.450.911 5,69 169 Sumatra Barat 4.566.126 2,09 106 Riau 4.579.219 62 Jambi 2.635.968 1,2 49 Sumatra Selatan 6.782.339 3,1 73 Bengkulu 1.549.273 0,71 Lampung 7.116.177 3,25 201 Kep. Bangka Belitung 1.043.456 0,48 65 Kepulauan Riau 1.274.848 0,58 Na Sumatra 46.029.906 21,03 881 DKI Jakarta 8.860.381 4,05 13,344 Jawa Barat 38.965.440 17,8 1,126 Jawa Tengah 31.977.968 14,61 982 DI Yogyakarta 3.343.651 1,53 1,049 Jawa Timur 36.294.280 16,58 757 Banten 9.028.816 4,13 1,044 Jawa 128.470.536 58,70 1.756

Kepadatan Penduduk per km persegi Provinsi Jumlah Penduduk % Kepadatan Penduduk per km persegi Bali 3.383.572 1,55 601 Nusa Tenggara Barat 4.184.411 1,91 208 Nusa Tenggara Timur 4.260.294 1,95 90 Bali, Nusa Tenggara 11.828.277 5,41 899 Kalimantan Barat 4.052.345 1,85 28 Kalimantan Tengah 1.914.900 0,87 12 Kalimantan Selatan 3.281.993 1,5 75 Kalimantan Timur 2.848.798 1,3 Kalimantan 12.098.036 5,52 127 Sulawesi Utara 2.128.780 0,97 139 Sulawesi Tengah 2.294.841 1,05 36 Sulawesi Selatan 7.509.704 3,43 136 Sulawesi Tenggara 1.963.025 0,9 51 Gorontalo 922 0,42 Sulawesi Barat 969 0,44 Na Sulawesi 13.898.242 7,21 437 Maluku 1.251.539 0,57 27 Maluku Utara 884 0,4 29 Irian jaya Barat 643 0,29 Papua 1.875.388 0,85 7 Maluku dan Papua 3.128.454 2,11 63 Indonesia 218.868.791 100 116

Karakteristik Ekonomi Konsumen Pendapatan Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah Pendapatan adalah sumber daya material yang sangat penting bagi konsumen karena dengan pendapatan itulah konsumen bisa membiayai kegiatan konsumsinya. Jumlah pendapatan Daya Beli Konsumen Banyaknya produk dan jasa yang dibeli dan dikonsumsi konsumen

Pendapatan yang diukur dari seorang konsumen biasanya bukan hanya pendapatan yang diterima oleh seorang individu, tetapi diukur semua pendapatan yang diterima oleh semua anggota keluarga dimana konsumen berada. Dengan demikian, daya beli dari sebuah rumah tangga akan ditentukan oleh total jumlah pendapatan dari semua anggota rumah tangga tersebut. Pencatatan pendapatan dari semua anggota keluarga menjadi semakin penting ketika diketahui bahwa rumah tangga tersebut memiliki lebih dari satu orang yang bekerja

Pengukuran Pendapatan Pendapatan yang diterima oleh seorang konsumen yang memiliki status pekerjaan sebagai pegawai, karyawan, buruh, atau pegawai negeri biasanya terdiri dari : - gaji pokok - tunjangan - bonus - pendapatan lainnya Jumlah pendapatan yang diterima biasanya setelah dikurangi berbagai potongan (utang, iuran,dll) disebut sebagai pendapatan bersih (take home pay) Jumlah pendapatan yang yang sesungguhnya diterima oleh seorang pegawai negeri biasanya lebih kecil dari jumlah gaji bersih yang dibayarkan, karena ia harus membayar kewajiban kepada unit di tempat ia bekerja.

Pengeluaran sebagai Indikator Pendapatan Rumah Tangga Para peneliti sering kali merasa kesulitan untuk mendapatkan data pendapatan dari konsumen karena konsumen merasa tidak nyaman jika harus mengungkapkan pendapatan yang diterimanya. Untuk itu para peneliti menggunakan pendekatan pengeluaran konsumen/rumah tangga untuk mengukur pendapatannya. Untuk kepentingan pemasaran, para peneliti sering menggolongkan pendapatan konsumen ke dalam beberapa kelompok untuk menggambarkan perbedaan daya beli. Salah satu cara pengelompokkan pendapatan penduduk adalah menggunakan kriteria Bank Dunia

Bank Dunia membagi penduduk ke dalam tiga kelompok, yaitu 40% penduduk berpendapatan rendah 40% penduduk berpendapatan sedang 20% penduduk berpendapatan tinggi

Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita dan Indeks Gini di Indonesia 2006, 2007, 2008 Daerah Tahun 40% pengeluaran rendah 40% pengeluaran sedang 20% pengeluaran tinggi Indeks Gini Kota - Urban 2006 2007 2008 19,79 19,08 18,55 36,90 37,13 37,00 43,33 43,80 44,45 0,350 0,374 0,367 Desa - Rural 23,24 22,00 22,06 39,04 37,94 38,58 37,53 40,05 39,36 0,276 0,302 0,300 Total 21,42 18,74 18,72 37,65 36,51 36,43 41,26 44,75 44,86 0,357 0,376 0,368

Kredit dan Kartu Kredit sebagai Sumber Daya Ekonomi Konsumen Pendapatan bukanlah satu-satunya daya ekonomi konsumen Kredit dan kartu kredit merupakan sumber daya ekonomi konsumen lainnya yang sangat penting Melalui mekanisme kredit, konsumen bisa mengkonsumsi produk dan jasa saat sekarang tanpa harus menunggu punya uang yang cukup Kredit akan meningkatkan daya beli konsumen Konsumen yang memperoleh sumber kredit akan punya peluang untuk meningkatkan konsumsi berbagai produk dan jasa

Fungsi Utama Kartu Kredit Alat Pembayaran Jika konsumen membayar semua tagihan kartu kredit untuk transaksi yang dilakukan sebulan yang lalu Kredit Bergulir (revolving credit) Jika konsumen membayar hanya sejumlah minimal dari tagihan atau sebagian dari tagihan yang jatuh tempo

Kelas Sosial Konsumen Pengertian Kelas Sosial Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga, sehingga pemasar tertarik untuk mengetahui kelas-kelas sosial di masyarakat karena kelas sosial akan mempengaruhi apa yang akan dibeli/dikonsumsi oleh konsumen

Faktor-Faktor yang Menentukan Kelas Sosial Status atau Kelas Sosial seseorang dapat digolongkan ke dalam tiga kategori berikut. Variabel Ekonomi Status Pekerjaan Pendapatan Harta Benda Variabel Interaksi Prestis Individu Asosiasi Sosialisasi Variabel Politik Kekuasaan Kesadaran Kelas Mobilitas

Pembagian Kelas Sosial 3 indikator yang digunakan untuk menentukan kelas sosial konsumen: Ketiga variabel tersebut saling mempengaruhi dan terkait. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya memperoleh pekerjaan yang baik, dan pekerjaan yang baik akan mendatangkan pendapatan yang lebih baik. Pembagian Kelas sosial: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Kelas Bawah Kelas Menengah Kelas Atas

Sekian Terima Kasih