Latar Belakang Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002). Faktor risiko terjadinya low back pain antara lain usia, obesitas, indeks massa tubuh, kehamilan dan faktor psikologi. Seorang yang berusia lanjutakan mengalami low back pain karenapenurunan fungsi-fungsi tubuhnyaterutama tulang, sehingga tidak lagi elastisseperti diwaktu muda(Fathoni, 2009). Bertambahnya umur juga akan mempengaruhi pada kondisi fisik diantaranya berkurangnya fleksebilitas tulang belakang (Tarwaka,2004) Fenomena umum yang terjadi adalah apabila penderita mengalami keluhan gangguan kesehatan akibat nyeri punggung bagian bawah, mereka lebih senang untuk minum obat, pijat atau mencari upaya penyembuhan lain. Dalam penanganan penderita Low Back Pain untuk mengurangi disabilitas dan perbaikan fungsional direkomendasikan dengan program back exercise (Abenhaim, 2002). Back exercise yang dilakukan secara baik dan benar dalam waktu yang relative lama akan meningkatkan kekuatan otot secara aktif sehingga disebut stabilisasi aktif.
LOW BACK PAIN PENGERTIAN Nyeri punggung bawah atau LBP adalah nyeri yang terbatas pada regio lumbal, tetapi gejalanya lebih merata dan tidak hanya terbatas pada satu radik saraf, namun secara luas berasal dari diskus intervetebral lumbal. Sedangakan istilah lumbago adalah nyeri hebat dan akut pada regio lumbal yang disertai penurunan mobilitas.
Di dalam tulang punggung terdapat chorda spinalis Di dalam tulang punggung terdapat chorda spinalis. Di sepanjang chorda spinalis ini, saraf-saraf tulang belakang keluar melalui rongga diantara ruas-ruas tulang belakang untuk berhubungan dengan saraf-saraf di seluruh tubuh. Bagian saraf tulang belakang yanng terdekat dengan chorda spinalis dapat terjepit ketika terjadi cedera pada tulang belakang.
Tulang punggung bagian bawah berfungsi dalam pergerakan untuk membungkuk atau memutar tubuh. Selain juga berperan dalam menyokong tubuh untuk berdiri, berjalan, dan mengangkat beban. Punggung bawah berperan dalam hampir seluruh aktivitas tubuh sehari-hari. Dengan demikian, adanya nyeri punggung bawah dapat membatasi banyak kegiatan dan menurunkan kualitas hidup.
Robekan atau herniasi diskus Stenosis tulang pinggang, PENYEBAB Keseleo atau terkilir, misalnya akibat mengangkat sesuatu, olahraga, atau pergerakan yang tiba-tiba, misalnya saat jatuh atau kecelakaan Osteoarthritis (arthritis degeneratif) menyebabkan gangguan pada tulang rawan yang melindungi tulang belakang (vertebra). Gangguan ini diperkirakan disebabkan oleh penggunaan dan robekan sendi yang lama Fraktur kompresi yang terjadi ketika densitas tulang menurun karena osteoporosis, yang biasanya terjadi dengan bertambahnya usia Robekan atau herniasi diskus Stenosis tulang pinggang, Spondylolisthesis Fibromyalgia,
LBP akibat sikap yang salah TANDA DAN GEJALA LBP akibat sikap yang salah Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku dan tidak enak namun lokasi tidak jelas. Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot paraspinal agak spastik di daerah lumbal, namun motalitas tulang belakang bagian lumbal masih sempurna, walaupun hiperfleksi dan hiperekstensi dapat menimbulkan perasaan tidak enak Lordosis yang menonjol Tidak ditemukan gangguan sensibilitas, motorik, dan refleks pada tendon Foto rontgen lumbosakral tidak memperlihatkan kelainan yang relevan.(Sidharta, Priguna., 2004)
Pada Herniasi Diskus Lumbal Nyeri punggung yang onsetnya perlahan-lahan, bersifat tumpul atau terasatidak enak, sering intermiten, wala kadang onsetnya mendadak dan berat Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batukatau bersin. Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkaiyang sakit difleksikan. Sering terdapat spasme refleks otot-otot paravertebrata yang menyebabkannyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak secara penuh Setelah periode tertentu timbul skiatika atau iskialgia.
LBP pada Spondilosis Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi diskus, walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilisis Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yangterkena Dapat disertai kelumpuhan otot dan gangguan reflex Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebrayang menekan medula spinalis. Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapatstenosis kanal lumbal.
LBP pada Spondilitis Tuberkulosis Terdapat gejala klasik tuberkulosis seperti penurunan berat badan, keringat malam, demam subfebris, kakeksia. Gejala ini sering tidak menonjol. Pada lokasi infeksi sering ditemukan nyeri vertebra/lokal dan menghilangbila istirahat. Gejala dan tanda kompresi radiks atau medula spinalis terjadi pada 20%kasus (akibat abses dingin) Onset penyakit dapat gradual atau mendadak (akibat kolaps vertebra dankifosis) Diawali nyeri radikular yang mengelilingi dada atau perut, diikutiparaparesis yang lambat laun makin memberat, spastisitas, klonus,hiperrefleksia dan refleks Babinsky bilateral. Dapat ditemukan deformitasdan nyeri ketok tulang vertebra. Penekanan mulai dari bagian anterior sehingga gejala klinis yang munculterutama gangguan motorik.
LBP pada Spondilitis Ankilopoetika Biasanya dirasakan pada usia 20 tahun. Tidak hilang dengan istirahat dan tidak diperberat oleh gerakan. Pemeriksaan fisik menunjukkan pembatasan gerakan di sendi sakrolumbaldan seluruh tulang belakang lumbal. Laju endap darah meninggi. Terjadi osifikasi ligamenta interspinosa (Mansjoer, Arif, et all., 2007)
BACK EXERCISE PENGERTIAN Back exercise adalah suatu bentuk latihan yang ditujukan untuk otot-otot stabilisator punggung. Back exercise mempunyai manfaat untuk memperkuat otot-otot perut dan otot-otot punggung sehingga tubuh dalam keadaan tegak secara fisiologi. Back exercise yang dilakukan secara baik dan benar dalam waktu yang relative lama akan meningkatkan kekuatan otot secara aktif sehingga disebut stabilisasi aktif. Peningkatan kekuatan otot juga mempunyai efek penigkatan daya tahan tubuh terhadap perubahan gerakan atau pembebanan secara statis dan dinamis.
TUJUAN Memperkuat otot dinding perut atau otot-otot fleksor Mengurangi spasme otot Mengurangi otot-otot yang memendek terutama otot-otot ekstensor punggung, otot hamstring dan otot quadrantus lumborum Mengurangi gaya yang bekerja pada tulang punggung degan cara mengurangi beban Koreksi postur tubuh
LANGKAH-LANGKAH BACK EXERCISE Gerakan 1 Posisi tidur telentang dengan kedua lutut ditekuk, kemudian menekankan punggung ke dasar lantai dengan cara mengkontraksikan otot-otot perut, kontraksi otot perut dilakukan selama 5-8 hitungan dengan 4 kali pengulangan.