MOTIVASI & DINAMIKA KELOMPOK Oleh : Zarius Rusli
KONSEP DASAR DINAMIKA KELOMPOK TUJUAN : Memberikan pengertian dasar tentang “ Dinamika Kelompok “. Menerapkan konsep tersebut pada kelompok kerja untuk menghasilkan kinerja kelompok yang efektif.
DEFINISI Sebuah kelompok adalah “ kumpulan dari orang dimana didalamnya terkandung tujuan untuk kebaikan bersama”. Efektifitas dari interaksi bersama. Efektifitas akan bertambah oleh hal-hal sebagai-berikut : a. Relasi yang serasi tanpa bentrokan. b. Perasaan puas diantara anggota group yang dihasilkan dari proses interaksi. c. Sinkronisasi antara harapan dan kenyataan dari interaksi.
DEFINISI lanjutan Tingkah laku kelompok. a. Kelompok terlihat sebagai satu kesatuan. b. Anggota mempunyai kebebasan tertentu. c. Ada peraturan untuk mencapai sasaran. d. Ada sistem yang hirarki dan prestise. e. Ada interaksi f. Ada ekspektasi dan pandangan bersama. g. Kelompok dipengaruhi oleh kekuatan dari luar.
INTERAKSI “YANG EFEKTIF” DARI SEBUAH KELOMPOK AKAN TERCERMINKAN OLEH : Adanya solidaritas diantara anggota kelompok. Membantu satu sama lainnya dan saling mengisi. Tertawa dan bersenda gurau. Memperlihatkan kepuasan Menerima dan menyetujui satu sama lainnya.
Tidak adanya persetujuan satu sama lainnya. Penolakan INTERAKSI “YANG TIDAK EFEKTIF” AKAN TERCERMINKAN OLEH HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT : Tidak adanya persetujuan satu sama lainnya. Penolakan Tidak bersedia membantu Pengunduran diri Menyalahkan teman sendiri Selalu waspada dan siap
PENGEMBANGAN SUATU KELOMPOK MENUJU KEDEWASAAN .
KRITERIA DARI KELOMPOK YANG EFEKTIF Lingkungan terlihat seperti tidak formal, santai dan menyenangkan. Terlihat adanya diskusi-diskusi dan partisipasi yang aktif dari anggota kelompok. Tugas dan sasaran dimengerti sepenuhnya dan dapat diterima oleh kelompok. Tiap anggota saling mendengarkan dan bebas untuk mengutarakan pemikirannya.
KRITERIA DARI KELOMPOK YANG EFEKTIF lanjutan Adanya perbedaan pendapat diantara kelompok terhadap ide-ide tertentu dan kelompok menerima perbedaan tersebut dengan senang hati. Perbedaan pendapat dapat diterima dan tidak diartikan sebagai sesuatu untuk menghindarkan konflik sebaliknya dalam kelompok tersebut tidak ada “Tirani Minoritas”. Tirani Minoritas adalah seseorang yang tidak setuju tetapi mendominasi kelompok.
KRITERIA DARI KELOMPOK YANG EFEKTIF lanjutan Keputusan dilihat berdasarkan konsensus. Kritik sering dilakukan, tetapi kritik tersebut adalah kritik yang membangun dan tidak diartikan sebagai kritik untuk menyerang individu. Bebas untuk mengutarakan ide atau perasaan, Ada sedikit indikasi dimana tingkah laku yang tersembunyi atau keengganan terlihat diantara anggota.
KRITERIA DARI KELOMPOK YANG EFEKTIF lanjutan Kalau ada kebutuhan untuk suatu tindakan, instruksi yang jelas akan dibuat dan diterima oleh anggota. Ketua kelompok tidak mendominasi kelompok, tetapi kepemimpinan digulir tergantung situasi, sebagian dari anggota yang berpengalaman berfungsi sebagai nara sumber. Kelompok mengadakan diskusi terbuka sampai mereka menemukan solusinya.
HAMBATAN PADA KELOMPOK Tidak ada pengakuan. Ketidak senangan pribadi dan resiko. Kinerja etik dan organisasi sangat lemah.
KEBIJAKSANAAN KELOMPOK Tantangan kinerja yang signifikan memberi energi terhadap kelompok tanpa melihat dimana kelompok tersebut berada dalam suatu organisasi. Pemimpin dari organisasi dapat memanatu kinerja kelompok dan cara terbaik untuk melakukan hal itu ialah dengan membentuk etika kinerja yang kuat dari pada pembentukan kelompok yang hanya mempromosikan lingkungan saja.
KEBIJAKSANAAN KELOMPOK lanjutan Prasangka terhadap individual mungkin ada tetapi jangan sampai menghambat kinerja kelompok. Disiplin dalam kelompok dan organisasi menumbuhkan kondisi buat kinerja kelompok.
MEMFOKUSKAN PADA DASAR-DASAR KELOMPOK. Pemecahan Masalah Teknis / Fungsi Antar Pribadi Saling menguntungkan Kelompok kecil Individu Sasaran tertentu Pendekatan bersama Tujuan yang penuh arti
KURVA KINERJA KELOMPOK D A M P K R I N E J
ORGANISASI YANG BERKINERJA TINGGI
KONSEP DASAR MOTIVASI
Memberikan pengertian akan konsep dasar dari motivasi TUJUAN : Memberikan pengertian akan konsep dasar dari motivasi Menerapkan konsep tersebut dalam individu dan organisasi
DEFINISI : Motivasi adalah kebutuhan yang menciptakan dorongan kearah suatu tindakan yang mempunyai tujuan tertentu. Manusia mempunyai kebutuhan tertentu yang pada saat tertentu akan membutuhkan kepuasan. Sesuatu yang dapat memberikan kepuasan untuk kebutuhan tertentu akan menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. Kebutuhan dan tujuan akan menciptakan dan memberikan dorongan usaha yang terlihat sebagai suatu tingkah laku.
Organizational Purpose TIGA FAKTOR UTAMA Needs Effort Organizational Purpose
LINGKARAN MOTIVASI KEBUTUHAN KEPUASAN USAHA TUJUAN TINDAKAN USAHA
KEBUTUHAN UTAMA Kebutuhan-kebutuhan secara alamiah terbentuk sejak manusia dilahirkan kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah : 1. Makanan, minuman, udara untuk bernafas. 2. Sex. 3. Suhu untuk menyejukan.
KEBUTUHAN TINGKAT KEDUA : BERKOMPETISI BERSOSIALISASI EKSPRESI DIRI KEBANGGAAN DIRI
KEBUTUHAN TINGKAT KEDUA : Secara spesifik kebutuhan-kebutuhan tingkat kedua mempunyai kriteria yang perlu kita perhatikan, adalah : 1. Dituntun oleh pengalaman. 2. Berbeda dalam pola dan intensitas antara satu dan lainnya. 3. Dapat berubah pada tiap individu 4. Fungsinya sangat terpengaruh oleh kelompok.
KEBUTUHAN TINGKAT KEDUA : Lanjutan Dirinya sering sekali tidak menyadarinya. Sesuatu yang tidak terasa secara jelas. Menciptakan situasi psikologis ditempat orang tersebut bertindak.
KONSEP MOTIVASI Kebutuhan tingkat kedua Kebutuhan utama Penghargaan Actualisasi diri Kebutuhan tingkat kedua Penghargaan Kebutuhan social Jaminan keselamatan Kebutuhan utama Kebutuhan fisik
KONSEP FREDERICK HERZBERG PEKERJAAN ITU SENDIRI Prestasi yang dicapai KESEMPATAN UNTUK MAJU Tanggung jawab Faktor Motivasi Kemajuan karir - Status Penghargaan Hubungan antar manusia Atasan - Teman Kerja Bawahan PENGAWASAN TECHNIK POLICY PERUSAHAAN / ADMINISTRATION JAMINAN PEKERJAAN KONDISI KERJA Faktors Hygienis PEKERJAAN GAJI / KEHIDUPAN PRIBADI
POLICY PERUSAHAAN & ADMINISTRASI GAJI / KEHIDUPAN PRIBADI MASLOW FREDERICK HERZBERG Actualisasi diri PEKERJAAN ITU SENDIRI PRESTASI YANG DICAPAI KESEMPATAN UNTUK MAJU TANGGUNG JAWAB Faktor Motivation PENGHARGAAN Kemajuan karir - Status Penghargaan Kebutuhan Social HUBUNGAN ANTAR MANUSIA Atasan - Bawahan Teman kerja PENGAWASAN TECHNIK Faktor Hygiene POLICY PERUSAHAAN & ADMINISTRASI JAMINAN PEKERJAAN KONDISI KERJA Jaminan Fisik PEKERJAAN GAJI / KEHIDUPAN PRIBADI
MENGAPA MOTIVASI KARYAWAN TIDAK BERKINERJA DENGAN BAIK ? ALASAN Bawahan tidak mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Bawahan tidak menerima, umpan balik / input untuk kualitas kinerjanya. Kinerja yang diharapkan terlampau tinggi dan sukar untuk dicapai hal tersebut hanyalah satu bentuk dari suatu hukuman SOLUSI Tentukan standar, objektif dan apa yang diharapkan dari dia. Ciptakan pertemuan yang sering untuk membahas kinerja bawahan, Hindarkan faktor-faktor yang akan menghalangi bawahan untuk mencapai objektif.
MENGAPA MOTIVASI KARYAWAN TIDAK BERKINERJA DENGAN BAIK ? SOLUSI Adakan pelatihan 5. Adakan pelatihan berikan acuan peralatan lainnya untuk membantu. 6. Tinjau ulang prioritas kerja kombinasikan tugas, kondisi fisik dari lingkungan kerja keberadaan sumber daya untuk mengidentifikasi masalah-masalah ALASAN Bawahan mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya, tetapi mereka sudah lama tidak mengerjakan hal tsb. Bawahan tidak tahu bagaimana mengerjakan pekerjaan yang diharapkan dari mereka. Adanya sesuatu dalam lingkungan kerja yang mengganggu bawahan.
MENGAPA MOTIVASI KARYAWAN TIDAK BERKINERJA DENGAN BAIK ? ALASAN 7. Berkinerja dibawah rata-rata akan lebih mudah untuk mendapat kompensasi. SOLUSI 7. Yakinkan bahwa berperilaku sengaja untuk berprestasi dibawah rata-rata supaya gampang mendapat kompensasi sudah diketahui oleh atasan dan peringatkan mereka akan konsekwensinya kalau mereka berperilaku demikian
LIMA LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Tinjau ulang kinerja karyawan dan fokuskan kepada hal-hal yang memerlukan perbaikan Kesepakatan bersama untuk hasil diskusi dari evaluasi kinerja yang terakhir. Dapatkan alasan kenapa objektif tidak tercapai. Rencanakan program pengembangan untuk peningkatan kinerja. Berikan jaminan bahwa peningkatan kinerja akan diberi imbalan
DUA PULUH KOMPETENSI MANAJERIAL YANG KRITIS Pendengar yang aktif Berikan instruksi yang jelas dan efektif. Terima bagian dari tanggung jawab anda dalam setiap permasalahan. Identifikasikan masalah yang sebenarnya. Pengelolaan waktu. DERAJAT DARI PENTINGNYA KOMPETENSI SUPER KRITIS
DUA PULUH KOMPETENSI MANAJERIAL YANG KRITIS Hargai kinerja yang luar biasa. Komunikasikan keputusan yang berasal dari karyawan. Kemampuan berkomunikasi secara efektif. Ubah prioritas, jika perlu. Terangkan uraian jabatan Dapatkan dan berikan umpan balik dalam komunikasi dua arah. DERAJAT DARI PENTINGNYA KOMPETENSI SANGAT KRITIS
DUA PULUH KOMPETENSI MANAJERIAL YANG KRITIS DERAJAT DARI PENTINGNYA KOMPETENSI KOMPETISI 12.Komunikasi secara tertulis yang efektif 13. Siapkan rencana tindak lanjut. 14. Tentukan kualifikasi kerja. 15.Terapkan perubahan organisasi secara efektif. 16.Terangkan dan terapkan program pengurangan biaya. 17.Siapkan dana untuk operasi dan laksanakan operasi dalam batas-batas dana yang telah ditentukan. KRITIS
DUA PULUH KOMPETENSI MANAJERIAL YANG KRITIS DERAJAT DARI PENTINGNYA KOMPETENSI KOMPETENSI 18. Buat sasaran secara tertulis. 19. Kebutuhan akan karyawan dan peralatan baru harus ada justifikasi. 20. Berpartisipasi dalam seminar dan banyak membaca. KRITIS
SAMPAI JUMPA TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN SEMOGA BERMANFAAT SAMPAI JUMPA TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN