Aljabar Boolean Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom Bool

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Advertisements

Muh. Nurrudin Al-Faruqi
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
11. ALJABAR BOOLEAN.
Aljabar Boolean TUGAS KELOMPOK Moh. Furqan, S.Kom Bool
BAB 3 FUNGSI BOOLEAN.
11. ALJABAR BOOLEAN.
Logika Matematika Bab 1: Aljabar Boolean
Pertemuan ke 17.
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
ALJABAR BOOLE Aljabar boole diperkenalkan ( pada abad 19 oleh George Boole) sebagai suatu sistem untuk menganalisis secara matematis mengenai logika. Aljabar.
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE SISTEM DIGITAL NURVELLY ROSANTI.
TOPIK 3 BENTUK-BENTUK NORMAL Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Riri irawati, m.Kom Logika matematika 3 sks
Aljabar Boolean IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
BAB VII ALJABAR BOOLEAN waniwatining.
ALJABAR BOOLEAN DEFINISI :
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Seri Kuliah Logika Informatika - Wawan Laksito YS
DOSEN: SRI SUPATMI,S.KOM
Aljabar Boolean Bahan Kuliah IF2151 Matematika Diskrit
Pertemuan ke 17.
Bahan Kuliah RANGKAIAN DIGITAL
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
11. ALJABAR BOOLEAN.
Prinsip dan Perancangan Logika
Aljabar Boolean.
BAB 7 ALJABAR BOOLEAN.
Pertemuan ke 17.
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN
Logika dan Sistem Digital
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
ALJABAR BOOLE Aljabar Boole adalah salah satu aljabar yang berkaitan dengan variabel- variabel biner dan operasi-operasi logika. Variabel-variabel dalam.
TOPIK 3 BENTUK-BENTUK NORMAL.
Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku
ALJABAR BOOLEAN Universitas Telkom
Matematika Diskrit Nelly Indriani Widiastuti
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi boolean
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL
Aplikasi dan penyederhanaan Aljabar Boolean
Aljabar Boolean Fungsi dan Ekspresi Boole
Pertemuan 9 Aljabar Boolean.
(ii) a + (b c) = (a + b) (a + c)
Aljabar Boolean Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Penyederhanaan Fungsi Boolean
PERTEMUAN 05 APLIKASI GERBANG LOGIKA BINER
Aljabar Boolean Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom Bool
LOGIKA INFORMATIKA.
MATERI 8 BENTUK-BENTUK NORMAL.
ALJABAR BOOLEAN Sistem digital.
GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE
CCM110 MATEMATIKA DISKRIT Pertemuan ke- 5 , Aljabar Boolean
Aljabar Boolean.
PRINSIP & PERANCANGAN LOGIKA
Aljabar Boolean Kusnawi, S.Kom Logika Informatika 2008.
(6) Bab IV. Aljabar Boolean
BAB 3 ALJABAR BOOLEAN.
SISTEM DIGITAL MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
Bab II Aljabar Boole Pertemuan Ke-7 : Definisi Aljabar Boole
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
III. ALJABAR BOOLEAN DAN GERBANG LOGIKA
Sistem Digital BAB 2 Aljabar Boolean
Fungsi Boolean, Bentuk Kanonik dan Bentuk Baku
Aplikasi dan penyederhanaan Aljabar Boolean
Transcript presentasi:

Aljabar Boolean Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom Bool Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Program Studi Teknik Informatika Shannon

About… Didefinisikan sebagai himpunan unsur, himpunan operator, dan sejumlah aksioma yang tidak perlu dibuktikan Dikembangkan oleh George Bool (1854) dan dilanjutkan oleh C.E. Shannon (1939) Memperkenalkan dua nilai boolean (disebut juga aljabar switch) yang dipakai luas di teknologi elektronika dan komputer

Definisi Aljabar Boolean Simbol keterangan Contoh = Relasi ekuivalen yang memenuhi prinsip substitusi a=b + Operator OR a+b . Operator AND a.a Operator NOOT a

Sifat-Sifat Closure pada operasi dot(.) dan plus (+) Elemen identitas = dot(1) ;plus(0) Komutatif terhadap operasi dot dan plus Distributif dot  plus : a.(b+c)=(a.b)+(a.c) plus  dot : a+(b.c)=(a+b).(a.c) Untuk setiap unsur x terdapat x’ (x=1;x’=0) Minimal terdapat dua unsur x dan y (x ≠ y)

Prinsip Dualisme 1 + 0 = 1 ; 0 . 1 = 0 x + 1 = 1; x . 0 = 0 jika dalam suatu ekspresi dilakukan pertukaran operator AND dengan OR atau sebaliknya, dan diikuti dengan pertukaran nilai 0 dengan 1 atau sebaliknya, maka kedua ekspresi itu benar 1 + 0 = 1 ; 0 . 1 = 0 x + 1 = 1; x . 0 = 0

Postulat Aljabar Boolean Bersifat Clossure x + 0 = x ; x . 1 = x (identitas) x + y = y + x ; x . y = y . x (komutatif) x . (y + z) = x . y + x . z; x + (y . z) = (x + y) . (x + z) (distributif) x + x’ = 1 ; x . x‘ = 0 (inverse)

x + x = x dan x . x = x TERBUKTI TERBUKTI Teorema 1 : x + x = x x + x = (x + x) . 1 P2 x . x = x x . x = x . x + 0 P2 TERBUKTI TERBUKTI = (x + x) . (x + x’) P5 = x + x . x ‘ P4 = x + 0 P5 = x P2 = (x . x) + (x . x’) P5 = x . (x + x ‘) P4 = x . 1 P5 = x P2

x + 1 = 1 dan x . 0 = 0 TERBUKTI TERBUKTI Teorema 2 : x + 1 = 1 x + 1 = 1 . (x + 1) P2 x . 0 = 0 x . 0 = 0 + x . 0 P2 TERBUKTI = (x + x’) . (x + 1) P5 = x + x’ . 1 P4 = x + x’ P5 = 1 P2 = (x . x’) + (x . 0) P5 = x . (x’ + 0) P4 = x . x’ P5 = 0 P2 TERBUKTI

Teorema 3 : (x’)’ = x P5 tentang komplemen Unsur; x’ adalah komplemen x; dan (x’)’ adalah komplemen dari x’; dengan demikian (x’)’ = x terbukti

x+(y+z)=(x+y)+z x.(y.z)=(x.y)z Teorema 4 : x+(y+z)=(x+y)+z x.(y.z)=(x.y)z x y z x+(y+z) (x+y)+z x.(y.z) (x.y).z 1 terbukti

(x+y)’ = x’.y’ ; (x.y)’ = x’+y’ Teorema 5 : (x+y)’ = x’.y’ ; (x.y)’ = x’+y’ x y x’ y’ (x+y)’ x’.y’ (x.y)’ x’+y’ 1 terbukti Teorema ini dikenal juga dengan Teorema de Morgan

Teorema ini dikenal juga dengan Teorema Absorsi x+x.y=x dan x.(x+y)=x x+x.y = x x+x.y = x . 1 + x . y P2 x.(x+y) = x x.(x+y) = (x+0).(x+y) P2 TERBUKTI TERBUKTI = x . (1 + y) P4 = x . 1 P2 = x P2 = x + (0 . y) P4 = x + 0 P2 = x P2 Teorema ini dikenal juga dengan Teorema Absorsi

Fungsi Boolean Terbentuk dari: - gabungan variabel biner - operator OR atau AND Fungsi boolean mempunyai makna bila bernilai 1 Nilai fungsi boolean tergantung dari nilai variabel biner dan operator penyusun Cara paling cepat mencari nilai fungsi adalah dengan TABEL KEBENARAN

Uji Nyali…!!! Carilah nilai x,y,z untuk agar fungsi-fungsi berikut bernilai 1 - F1 = xyz’ - F2 = x+y’z - F3 = xy’+x’y - F4 = x’y’z+x’yz+xy’ Lakukan uji coba dengan menggunakan software EWB dan tulis hasil uji coba pada tabel kebenaran!

F1 = xyz’ x y z z’ xyz’ 1 KESIMPULAN: 1 KESIMPULAN: Fungsi F1=xyz’ bernilai 1 jika x=1,y=1, z=0

F2 = x+y’z x y z y’ y’z x+y’z 1 KESIMPULAN?

F3 = xy’+x’y x y z x’ y’ xy’ x’y F3 1 KESIMPULAN?

F4 = x’y’z+x’yz+xy’ x y z x’ y’ x’y’z x’yz xy’ F4 1 KESIMPULAN?

Manipulasi Aljabar Fungsi Suatu fungsi boolean sering tersusun dari literal (variabel penyusun) yang berulang, sehingga fungsi menjadi kompleks dan mahal Dengan postulat dan teorema, fungsi tersebut dapat direduksi sehingga jumlah literal minimum tanpa merubah nilai fungsi

Contoh Uji dengan EWB!!! F1 = x + x’y = (x + x’) (x + y) = 1.(x + y) 1 F1 = x + x’y = (x + x’) (x + y) = 1.(x + y) = x + y x y x+y 1 Uji dengan EWB!!!

Contoh Uji dengan EWB!!! F2 = x . (x’ + y) = x . x’ + x . y 1 F2 = x . (x’ + y) = x . x’ + x . y = 0 + x . y = x . y x y x.y 1 Uji dengan EWB!!!

berapa? F3 = xy+x’z+yz F3 = x.y+x’.z+y.z = x.y+x’.z+y.z.(x+x’) = x.y+x’.z+x.y.z+x’.y.z = x.y.(1+z)+x’z(1+y) = x.y.1+x’z.1 = xy + x’z

xy+x’z+yz = xy+x’z; benarkah? 1 Uji dengan EWB!!!

catatan Caranya: Carilah komplemen : F=(A+B+C) P = A+B Tak jarang dalam penyederhanaan fungsi boolean kita memerlukan Komplemen dari fungsi. Untuk menentukan komplemen suatu fungsi, digunakan teori De Morgan yang dikembangkan Menjadi banyak variabel. Caranya: ikat sejumlah variabel menjadi satu variabel sehingga terbentuk sistem dua variabel yangmemenuhi teorema De Morgan catatan Carilah komplemen : F=(A+B+C) P = A+B (A+B+C)’ = (P+C’) = P’.C’ = (A+B)’.C’ = A’.B’.C’

Tentukan Komplemen Fungsi F1 = x’yz’+x’y’z F2 = x(y’z’+yz) F1’ = (x’yz’+x’y’z)’ = (x’yz’)’.(x’y’z)’ = (x+y’+z).(x+y+z’) F2’ = x’+(y’z’+yz)’ = x’+(y’z’).(yz)’ = x’+(y+z).(y’+z’)

tips C F1 = x’yz’+x’y’z Dual F1 --------------> (x’+y+z’).(x’+y’+z) Komplemen fungsi boolean yang lebih komplek dapat dilakukan dengan prinsip dualisme (mengganti operator AND dengan OR atau sebaliknya, kemudian komplemenkan masing-masing literalnya F1 = x’yz’+x’y’z Dual F1 --------------> (x’+y+z’).(x’+y’+z) Kompl tiap literal---> (x+y’+z).(x+y+z’) nr F2 = x(y’z’+yz) Dual F2 --------------> x+(y’+z’).(y+z) Kompl tiap literal---> x’+(y+z).(y’+z’)

next >> bentuk standar & kanonik sekian next >> bentuk standar & kanonik