PERSEPSI TERHADAP POLRI YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KKN, PENINGKATAN PELAYANAN PRIMA DAN AKUNTABILITAS KINERJA Disampaikan pada Acara Peluncuran ITK Polri , 20 Oktober 2015 OLEH : AMY Y.S RAHAYU
MATERI Manajemen Perubahan di Polri Perubahan struktur organisasi polri dari pandangan akademik Perubahan sdm polri dari kajian akademik Pandangan intelektual terhadap penanganan kasus di polri Persepsi akademisi terhadap reformasi polri
Review :Trajectory RB Polri Reformasi Pembangunan (Tap MPR No X/MPR/1998 Tentang Pokok pokok Reformasi Pembangunan) Pemisahan TNI-Polri (Tap MPR No VI/2000 Pemisahan Polri dari TNI) Tap MPR NO VII/2000 dan UU No 2/2002 Tentang Polri. landasan Reformasi : 1. Perubahan Cultural 2. Perubahan Instrumental 3. Perubahan Struktural
Lanjutan…………….. 2005-2010 …. Trust Building (Service Quality) 2011-2015 …..Partnership Building (manajemen, akuntabel, rasa aman-adil, transparan, open, patuh hukum) 2016-2025…..Strive for Excellent (pelayanan prima , multidimensional servqual)
MASALAH : BAD GOVERNANCE BAD POLICY POOR IMPLEMENTATION ETHICAL FAILURES - CULTURE INABILITY OF GOVERNMENT TO CHANGE CORRUPTIONS, THE VICTIMS ARE CITIZENS etc
Polri : Multidimensional Services 1. Operasional Investigasi (penyelidikan dan penyidikan, kriminal - pidana ) 2. Operasional para-militer (Sabhara, Densus 88, Narkotika) 3. Operasional Administrasi umum (SIM, BPKB, STNK)
GOOD GOVERNMENT ADALAH SUATU KONSEP YANG STATIS, KEBERHASILAN PEMERINTAH DAN JUGA INSTITUSI DI DALAMNYA TERGANTUNG TIDAK HANYA PADA BUKAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL SAJA TANTANGAN ESENSIAL PEMERINTAH SAAT INI ADALAH MEMBUAT KEPUTUSAN YANG DINAMIS DAN SALING TERKAIT SATU SAMA LAIN , TERMASUK KEBUTUHAN PEMBELAJARAN LEBIH LANJUT DAN IMPLEMENTASINYA SECARA CEPAT.
+ Konsep Perubahan Dynamic Governance Culture Capabilities Change Sumber :Neo and Chen, 2012
Antara Dynamic Governance dan Landasan Reformasi Polri 1. Perubahan Cultural 2. Perubahan Instrumental 3. Perubahan Struktural
Framework for Dynamic Governance System CAPABILITIES Future uncertainties Insight s Fit Thinking Ahead Conceptualize CHANGE Able People Challenge Policy Adaptive Policy Dynamic Governance Thinking Again Execution Agile Process Customize Thinking Across Ideas External Practices Trade-offs Constraints Confronts Catalizes CULTURE : : Incorruptibility, Meritocracy, Pruden, Relevan, Trust, and so on …. Sumber : Neo and Chen, 2012
THREE CRITICAL GOVERNANCE CAPABILITIES 1) Thinking Ahead Kemampuan Organisasi (polri) dalam mengidentifikasi dan memprediksikan pertumbuhan Polri ke depan sesuai dengan lingkungan polri yang dinamis. Pandangan ke depan untuk mendorong agar organisasi menilai resiko akibat strategi dan kebijakan saat ini, menyegarkan kembali tujuan organisasi, dan membuat konsep kebijakan baru untuk masa depan.
Implementasi “Thinking Ahead” Ekplorasi dan antisipasi trend dan perkembangan lingkungan ke depan yang kemungkinan besar berdampak pada kebijakan pencapaian tujuan Mengamati setiap perkembangan dan pengaruhnya terhadap tujuan saat ini Menyiapkan strategi untuk menghadapi ancaman, dan menyiapkan untuk kesempatan baru Pentingnya para pengambil keputusan dalam mempengaruhi seluruh anggota organisasi untuk secara serius merespon perubahan lingkungan
THREE CRITICAL GOVERNANCE CAPABILITIES 2) Thinking Again Kemampuan dan kerelaan organisasi (Polri) dalam hal berpikir dan meninjau kembali semua fungsi dan kebijakan yang selama ini dianggap sudah ‘baik’ Kemampuan untuk menghadapi realitas strategi, kebijakan, dan program saat ini yang dirasa sudah tidak sesuai lagi, dan kemudian melakukan ‘redesign’ untuk mencapai yang lebih baik lagi
Implementasi ‘Thinking Again’ Meninjau dan menganalisis data dan kinerja serta feedback masyarakat saat ini Menyelidiki penyebab umpan balik dan fakta-fakta, informasi, dan perilaku yang menjadi gap pencapaian target Meninjau kembali strategi, kebijakan, dan program untuk mengidentifikasi aktivitas yang menghambat Mendesain ulang kebijakan dan program, secara parsial dan lengkap, termasuk perbaikan kinerja. Mengimplementasikan kebijakan dan sistem baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
THREE CRITICAL GOVERNANCE CAPABILITIES 3) Thinking Across Kemampuan organisasi (Polri) untuk berpikir terbuka dan melintasi batas-batas pemikiran tradisional, berani belajar dari pengalaman organisasi lain, agar dapat menyerap ide-ide baru dan gagasan lain yang dapat diperkenalkan di organisasi sendiri
Implementasi “Thinking Across” Studi banding best practices, adopsi dan implementasikan bila issue dan pendekatannya sesuai Refleksi atas apa yang mereka lakukan, mengapa dan bagaimana mereka melakukan hal tsb. Pelajari pengalaman organisasi lain tersebut Evaluasi apa yang mungkin dapat diterapkan dalam konteks organisasi sendiri Menemukan ide-ide dan kombinasi baru dan pendekatan-pendekatan baru Menyesuaikan kebijakan dan program
Fenomena Gunung Es : Culture artifacts BEHAVIOR MENTAL MODELS NORMS VALUES
KAPABILITAS STRUKTUR- CULTURE POLRI CHANGE CULTURE CULTURE DARI ASPEK DAN KAPABILITAS STRUKTUR MEMPENGARUHI CULTURE. SAAT INI GEMUK DI ATAS (MABES) RESOURCES DAN KAPABILITAS TERPUSAT DI ATAS SEHARUSNYA STRUKTUR RAMPING DI ATAS (MABES), RESOURCES DAN KAPABILITAS SEMAKIN KE BAWAH SEMAKIN KUAT CULTURE NYA
Perubahan struktur organisasi polri Struktur yg baik adalah yang kaya akan fungsi Pertimbangkan span of control thd anggota Bagaimana institusionalisasi culture ? Apakah ada yang mungkin untuk didesentralisasikan ke daerah ? Review kembali struktur dan fungsi Polres dan Polsek Ujung tombak harus kuat
Sumber Daya Manusia Kemungkinan diterbitkan UU Aparatur Negara (PNS Sipil, Polri dan Militer) Pengukuran Kinerja jelas ( PPP : Performance – Payment - Promotion) Rekruitmen menggunakan sistem merit , dan transparan Perkuat kapabilitas kualitas SDM di level Polres dan Polsek Pembinaan anggota ke arah kualitas Rasio anggota : masyarakat yang dilayani Dengarkan kata ‘pelanggan’
Dinamic Governance Polri ? LEADERSHIP SHIFT OF MINDS DARI ATAS HINGGA BAWAH NEW IDEAS FRESH PERCEPTIONS CONTINUAL UPGRADING QUICK ACTIONS FLEXIBLE ADAPTIONS, AND CREATIVE INNOVATIONS
Thank You