APERSEPSI MATERI PERTEMUAN 9.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dahulu kala di negeri Cina,
Advertisements

Bahan KLB Pertemuan ke 11 Kamis, 12 Mei 2011 Jam Oleh: Sarmiati
Terapi Aktivitas kelompok ( TAK )
OPINI Publik Dari TINJAUAN ilmu Sosial
Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi
Menilai Diri Sendiri Nur Hidayat.
GENERALISASI KONSEP DISIPLIN ILMU SOSIAL DAN KETERHUBUNGANNYA
MEMAHAMI KONDISI DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
Pertemuan 9 Dra. Sri Hastuti Handayani, M.Si
Membangun Saling Percaya
Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
KOMUNIKASI NON VERBAL.
Pertemuan 2 Subyek diminta untuk menceritakan setiap gambar pada tester, yang meliputi kejadian yang tampak pada gambar, apa yang menyebabkannya terjadi,
Assalamua Alaikum Senang berjumpa dengan ilmuan sejati..
TAT & CAT sebagai Salah Satu Tes Proyeksi
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
VIENA RUSMIATI HASANAH
Administrasi TAT dan Prosedur Penyajian Tes
PROSES MENDENGARKAN AKTIF
Komunikasi Antarpribadi (2)
Latihan Kasus.
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI
SOSIOLOGI DESAIN TIU: Setelah mengikuti Mata Kuliah Sosiologi Desain, mahasiswa mengerti tentang proses pemikiran dan perwujudan hasil karya yang terkait.
MODUL 4. CUSTOMER MOTIVATION
Arti Psikodiagnostika
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
PERSEPSI DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
Oleh: Muhammad Okto Rahmanto NIM:
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
KEPUTUSAN DALAM PEMBUATAN PERTANYAAN
SOPAN Hormat akan atau kepada ketertiban menurut adab yang baik, merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral, nurani dan juga.
Modul Praktik Klinik Psikiatri FKUI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Pertemuan 12 Psikologi Pendidikan Keluarga
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Adhyatman Prabowo, M.Psi
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
FUNGSI & RAGAM BAHASA.
Teknik (Tes) Rorschach
PERSEPSI.
TUGAS KELOMPOK 6.
BAHASA & KERANGKA ACUAN
Aplikasi Teori-teori Konseling
DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOK
SKORING & INTERPRETASI A. Dian Savitri,S.Psi,MSi,Psikolog
PELAKSANAAN TES TAT A. Dian Savitri.
PENYUSUNAN GUIDANCE ANAMNESA
PENGENALAN TERHADAP AFEKSI DAN KOGNISI
ADMINISTRASI TES TAT.
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Pertemuan 9 Konsep Berubah
KONSEP SEKSUALITAS By. Retno HS, SST.Keb., MPH.
Yang benar vs yang salah
POTRET KONFLIK ORANG TUA - ANAK
Pertemuan 9 Konsep Berubah
KONSTRUKTIVISME Pertemuan 6
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
KONSEP KOLABORASI DAN NEGOSIASI. Konsep Kolaborasi Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
“Diri dalam Komunikasi”
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Teori Persepsi dalam Komunikasi Antar Pribadi
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KELUARGA - KELUARGA BERIMAN
Transcript presentasi:

APERSEPSI MATERI PERTEMUAN 9

INGATLAH KAWAN INGAT SELALU MAU KULIAH BERDOA DULU PUSATKAN PIKIRAN SIAPKAN HATIMU KULIAH OPTIMAL TAK BUANG WAKTU

Tujuan UMUM Mahasiswa paham dasar teori TAT & landasan pemilihan kartu KHUSUS Mahasiswa dapat membedakan contoh: persepsi, apersepsi, distorsi apersepsi; serta latihan memilih kartu sesuai dng tuj. pemeriksaan

PERSEPSI PENGERTIAN Interpretasi hasil penginderaan MACAM Persepsi direktif / obyektif (obyek yang memunculkan interpretasi) 2. Persepsi konstruktif / subyektif (subyek yang membangun interpretasi)  apersepsi

APERSEPSI PENGERTIAN Interpretasi hasil penginderaan yang berbeda dengan realita (persepsi subyektif, tergantung kumpulan pengalaman masa lalu) DISTORSI APERSEPSI Apersepsi yang signifikan menyimpang dari realita

DISTORSI APERSEPSI MACAM Inverted projection Proyeksi sederhana Sensitisasi Persepsi autistik Eksternalisasi

CONTOH Inverted projection: reaksi formasi Saya bukan pencemburu (padahal realitanya saya amat mudah cemburuan)  menekan dorongan id yang tidak diterima 2. Proyeksi sederhana: menganggap orang lain berpikiran & merasa sama spt pengalaman saya Pacar saya pasti tidak suka saya bepergian berdua dengan teman lawan jenis (padahal mantan pacar saya yang tidak suka bila saya bepergian berdua dng teman lawan jenisnya)

CONTOH 3. Sensitisasi: menyerupai proyeksi sederhana tetapi tanpa objek yang jelas Pacar saya menanyakan keberadaan saya saat saya tidak memberitahukannya kemana saya pergi. Saya merasa pacar saya marah. (padahal menurut temannya yang lain pacarnya terlihat khawatir) 4. Persepsi autistik: mempersepsikan apa yang tidak ada Saya merasa pacar saya mengawasi setiap gerak gerik saya di mana pun saya berada (padahal pacar tidak bersamanya)

CONTOH 5. Eksternalisasi: proyeksi yang disadari kemudian Melihat sepasang muda mudi sedang makan di restoran sambil berdiam diri. Lalu saya cerita kepada teman “pasti mereka sedang bertengkar” saat ditanya teman alasan saya tahu – mungkin saya terpikir demikian karena situasinya seperti saya dan pacar saya beberapa hari yang lalu”

PEMILIHAN KARTU TAT A. PROSEDUR B. DASAR PEMILIHAN

1. STANDARD 2. SHORT VERSION 3. INDIVIDUAL A. PROSEDUR 1. STANDARD 2. SHORT VERSION 3. INDIVIDUAL

1. Standard diberikan 20 kartu dilakukan dalam 2 x pertemuan untuk mengatasi kelelahan dan kebosanan Pembagian kartu: Sesi I  1, 2, 3BM/3GF, 4, 5, 6BM/6GF, 7BM/7GF, 8BM/8GF, 9BM/9GF, 10 Sesi II  11, 12M/12F/12BG, 13MF/13B/13BG, 14, 15, 16 (kartu kosong), 17BM/17GF, 18BM/18GF, 19, 20

2. Short version diberikan 10 kartu (Bellak, 1953) Pembagian kartu: untuk laki & perempuan (umum)  1, 2, 3BM, 4, 6BM, 7 GF, 8BM, 9GF, 10, 13MF untuk laki  1, 2, 3BM, 4, 6BM, 7BM, 11, 12M, 13 MF untuk perempuan  1, 2, 3BM, 4, 6GF, 7GF, 9 GF, 11, 13MF

WHY ? (intepretation session) 3. Individual biasanya diberikan sesuai dengan permasalahan subjek misal: 3BM dan 10  homosexuality 1, 2, dan 13MF  obsessive compulsive 3BM, 13B, dan 14  depression WHY ? (intepretation session)

B. DASAR PEMILIHAN 1. Stimulus laten yang ditimbulkan 2. Hubungan interpersonal 3. Penyajian kenyataan 4. Intensitas konflik 5. Fleksibilitas 6. Kecocokan dengan simbol budaya 7. Kecocokan dengan masalah khusus

1. Stimulus laten yang ditimbulkan berkaitan dengan karakteristik kartu misal: kartu 1  mengenai dorongan hati dan masalah kehendak pribadi vs kekuatan di luar diri kartu 7BM  penyebab rasa sedih kartu 9GF  konflik (antar saudara atau perebutan seorang pria)  kecocokan keadaan S – karakteristik kartu

2. Hubungan interpersonal berkaitan dengan hubungan antar pribadi: anak – ibu, anak – bapak, pria – wanita, diri sendiri, antar anggota kelompok, hubungan sejenis, antar sebaya dapat menyimpulkan pengalaman hidup pembuat cerita dan analisis hubungan antar pribadi yang dihadapinya  S ada masalah hubungan antar pribadi?

3. Penyajian keadaan Gambar sesuai realitas  sederhana Susunan/komposisi gambar logis  mudah merelasikan Gambar yang ditampilkan ‘luar biasa’  pelampiasan pikiran patologis & estimasi S u/ menangani hal mengejutkan Gambar disajikan ambigu  dapat diintepretasikan macam-macam  kecocokan dengan kepribadian/sifat S

4. Intensitas konflik 5. Fleksibilitas memancing konflik dan menuntut penyelesaian  S ada konflik / masalah penyelesaian masalah? 5. Fleksibilitas memberikan kebebasan untuk pengungkapan emosi dan tindakan  S pendiam / tertutup?

6. Kecocokan dengan simbol budaya gambar benda, pakaian, dan lingkungan hendaknya familiar dengan latar belakang budaya subjek  Budaya, tempat tinggal, status ekonomi, dll? 7. Kecocokan dengan masalah khusus pada budaya tertentu  butuh adaptasi? masalah klinis  siapa S saya?