AKUNTANSI FIRMA Mei, 2017 Prodi Manajemen Pengantar Akuntansi II Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Jenis Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Bentuk Organisasinya Perusahaan Perorangan (Proprietorship) Bentuk perusahaan yang paling sederhana. Dimiliki oleh satu orang, sehingga jika perusahaan memperoleh keuntungan maka akan dinikmati sendiri oleh pemiliknya, demikian pula, jika menderita kerugian maka akan ditanggung sendiri. Perusahaan Persekutuan / Firma (Partnership) Dimiliki oleh dua orang atau lebih, dibentuk atas dasar kepercayaan. Masing2 anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditur atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan perusahaan. Perusahaan Perseroan (Corporation) Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau modal disetor (paid in capital) Dalam persero berlaku limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang saham kepada kreditur hanya sebatas pada besarnya investasi atau jumlah saham yg dibeli.
Pendirian firma
Pendirian firma Dalam pendirian Firma, setoran (investasi) dari masing-masing anggota sekutu akan dicatat dalam jurnal secara terpisah di pembukuan Firma. Aset yang disetor masing-masing anggota sekutu ke dalam Firma akan didebet ke akun asset Firma, sebesar nilai wajar yang berlaku pada saat penyerahan aset dan nilai tersebut harus disepakati anggota sekutu lainnya. Demikian juga, jika terdapat kewajiban yang dibawa masing-masing anggota sekutu dan disepakati akan ditanggung Firma, maka kewajiban tsb akan dicatat di sebelah kredit sebagai akun kewajiban firma.
Ilustrasi 1 Tanggal 5 September 2015, Pak Karto dan Pak Karta sepakat menggabungkan kedua perusahaan perorangannya ke dalam sebuah Firma. Masing-masing akan menyetor sejumlah kas dan aset lainnya. Pak Karto menyetor uang kas sebesar Rp 350.000.000 dan peralatan kantor dengan nilai pasar wajar saat itu Rp 25.000.000. Peralatan kantor yang diserahkan Pak Karto memiliki harga perolehan (cost) sebesar Rp 50.000.000 dengan akumulasi penyusutan Rp 30.000.000. Sedangkan Pak Karta menyetor uang kas sebesar Rp 275.000.000 dan mentransfer sejumlah piutang dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp 125.000.000 dan nilai bruto Rp 140.000.000.
Solusi ilustrasi 1 Ayat jurnal untuk mencatat setoran Pak Karto Ayat jurnal untuk mencata setoran Pak Karta Kas 350.000.000 Peralatan Kantor 25.000.000 Modal Pak Karto 375.000.000 Kas 275.000.000 Piutang Usaha 140.000.000 Cadangan Piutang Tak Tertagih 15.000.000 Modal Pak Karto 400.000.000
Pembagian laba (rugi) bersih
Pembagian laba (Rugi) bersih Laba / Rugi Firma dapat dibagi rata diantara sesama anggota sekutu, kecuali jika ada kesepakatan tertentu yang dibuat. Banyak firma yang akhirnya bubar karena tidak tercapainya kesepakatan yang adil mengenai bagaimana laba / rugi bersih didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu. Metode atau dasar perhitungan pembagian laba / rugi bersih Firma harus dinyatakan secara tertulis dalam kontrak atau perjanjian yang ditandatangani oleh seluruh anggota sekutu.
Pembagian laba/rugi bersih Secara umum, metode pembagian laba/rugi bersih firma dapat dibedakan menjadi: dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan, prosentase, atau bagian Berdasarkan rasio tetap (Fixed Ratio) saldo modal masing-masing anggota pada awal periode Saldo modal rata-rata sepanjang periode rasio tertentu
Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan fixed ratio Mudah diterapkan Dapat dijadikan pembagian laba/rugi bersih yang adil Tepat dipakai jika masing-masing anggota sekutu memiliki jumlah kontribusi modal yang sama Adanya anggota sekutu yang memiliki nilai tambah bagi firma bersedia bekerja lebih aktif dibandingkan anggota lainnya
ILUSTRASI 2 Firma ABC melaporkan adanya laba bersih pada akhir periode sebesar Rp 120.000.000. Firma ini beranggotakan Pak Aji, Pak Bode, dan Pak Cecep. Masing-masing anggota memiliki besaran modal atau kepemilikan yang sama dalam Firma. Akan tetapi karena Pak Cecep menyanggupi untuk bekerja (aktif terlibat) secara purna waktu, maka anggota sekutu lainnya, Pak Aji dan Pak Bode, menyepakati untuk memberikan bagian laba lebih besar kepada Pak Cecep. Berdasarkan kesepakatan tsb maka laba bersih firma akan dibagikan berdasarkan rasio tetap dengan perbandingan 1 : 1 : 2 masing-masing untuk Pak Aji, Pak Bode dan Pak Cecep.
Solusi ilustrasi 2 Fixed Ratio ini dapat dinyatakan dalam (semua sama saja, dapat diambil salah satu) Perbandingan 1 : 1 : 2 Prosentase 25% untuk Pak Aji, 25% untuk Pak Bode dan 50% untuk Pak Cecep Bagian ¼ bagian Pak Aji, ¼ bagian Pak Bode, dan ½ bagian Pak Cecep
Solusi ilustrasi 2 Maka pembagian laba bersih berdasarkan Fixed Ratio tersebut : Pak Aji 25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000 Pak Bode 25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000 Pak Cecep 50% dari Rp 120.000.000 = Rp 60.000.000 Rp120.000.000
Solusi ilustrasi 2 ….lanjutan Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku: Nama Perkiraan Debet Kredit Ikhtisar Laba Rugi 120.000.000 Modal Pak Aji 30.000.000 Modal Pak Bode Modal Pak Cecep 60.000.000
Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan Rasio tertentu Tepat dipergunakan ketika besar kecilnya jumlah dana yang disetor masing-masing anggota sekutu merupakan faktor yang utama / menentukan. Tepat dipakai ketika seorang manajer dipekerjakan untuk mengelola perusahaan, dan tidak ada anggota sekutu yang ikut terlibat aktif dalam aktifitas operasional perusahaan sehari-hari
Ilustrasi 3 Firma RHS yang beranggotakan 3 orang sekutu, yaitu Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti, melaporkan laba bersih akhir tahun 2015 sebesar Rp 90.000.000 Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal dari masing-masing anggota sekutu pada awal tahun. Modal Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti di awal tahun 2015 masing-masing sebesar Rp 200 juta, Rp 300 juta, dan Rp 400 juta. Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal awal tahun: Bu Ranti (200 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 20.000.000 Bu Heni (300 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 30.000.000 Bu Siti (400 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 40.000.000
Solusi ilustrasi 3 Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku: Nama Perkiraan Debet Kredit Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000 Modal Bu Ranti 20.000.000 Modal Bu Heni 30.000.000 Modal Bu Siti 40.000.000
Ilustrasi 4 Sebuah Firma yang beranggotakan 2 orang sekutu, yaitu Tn. A dan Tn. B, pada tanggal 31 Desember 2016 melaporkan adanya laba bersih Rp 90.000.000. Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal rata-rata sepanjang tahun dari masing-masing sekutu. Besar modal Tn. A dan Tn. B pada 1 Januari 2016 masing-masing Rp 250 juta dan Rp 390 juta Besar investasi tambahan maupun penarikan yang dilakukan Tn. A dan Tn. B: Tn. A tanggal 1 April menyetor uang kas Rp 80 juta sebagai tambahan investasi Tn. A tgl 1 Agustus menarik uang tunai (prive) sebesar Rp 5 juta Tn. B tgl 1 Maret menyerahkan seperangkat computer dengan nilai pasar Rp 10 juta untuk aset firma Tn. B tgl 1 Oktober menarik prive sebesar Rp 6 juta
Solusi ilustrasi 4 Besar saldo modal rata-rata sepanjang tahun: Tn. A 1 Januari – 1 April 3/12 x Rp 250 juta Rp 62.500.000 1 April – 1 Agustus 4/12 x Rp 330 juta Rp 110.000.000 1 Agustus – 31 Desember 5/12 x Rp 325 juta Rp 135.416.667 Rp 307.916.667 Tn. B 1 Januari – 1 Maret 2/12 x Rp 390 juta Rp 65.000.000 1 Maret – 1 Oktober 7/12 x Rp 400 juta Rp 233.333.333 1 Okt – 31 Des 3/12 x Rp 394 juta Rp 98.500.000 Rp 396.833.333 Rp 704.750.000
Solusi ilustrasi 4 … lanjutan Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal rata-rata: Tn. A (307.916.667 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 39.322.455 Tn. B (396.833.333 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 50.677.545 Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku: Nama Perkiraan Debet Kredit Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000 Modal Bu Ranti 39.322.455 Modal Bu Heni 50.677.545
Solusi ilustrasi 4 … lanjutan Jurnal penarikan uang kas (prive) Tn. A dan Tn. B Jurnal Penutupan akun Prive 1 Agt Prive Tn. A 5.000.000 Kas 1 Okt Prive Tn. B 6.000.000 Modal Tn. A 5.000.000 Modal Tn. B 6.000.000 Prive Tn. A Prive Tn. B
Laporan keuangan firma
Laporan keuangan firma Laporan Keuangan Firma sama seperti laporan keuangan perusahaan perorangan, bedanya hanya terletak pada jumlah pemilik. Laporan laba rugi Firma sama seperti laporan laba rugi perusahaan perorangan, kecuali dalam hal pembagian laba atau rugi bersih. Dalam perusahaan perorangan seluruh laba akan dinikmati sendiri, sedangkan dalam Firma akan didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu. Laporan perubahan modal perusahaan perorangan disebut Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) , sedangkan untuk firma dinamakan Laporan Modal Sekutu (Statement of Partner’s Capital)
Laporan keuangan firma … lanjutan Neraca untuk Firma sama seperti Neraca perusahaan perorangan, kecuali di bagian pelaporan modalnya. Untuk Firma, saldo modal untuk masing-masing anggota sekutu akan ditunjukkan secara terpisah dalam Neraca.
Contoh laporan perubahan modal Firma ABC Laporan Modal Sekutu Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 Modal Ali Bobi Caca Total Modal Saldo Modal, 1 Jan 2013 233.678.100 188.699.100 164.257.800 586.635.000 Tambahan Investasi 10.000.000 Laba Bersih 32.841.953 27.517.478 20.306.445 80.665.876 Prive (5.000.000) Saldo Akhir, 31 Des 2013 276.520.053 211.216.578 184.564.245 672.300.876
Contoh neraca
tugas Tanggal 2 Pebruari 2014, Joko dan Wido mendirikan Firma JoWi dengan menyetorkan uang kas masing-masing Rp 250 juta, dan bangunan dari Joko yang bernilai pasar Rp 350 juta, serta peralatan dari Wido senilai Rp 270 juta. Tanggal 5 Mei 2014, Joko menambah investasinya sebesar Rp 10.000.000 dengan menyetor uang kas Tanggal 3 Mei 2014, Wido menarik uang kas untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 5.000.000 Tanggal 4 Juli 2014 Wido menyetor modal tambahan sebesar Rp 8.000.000 Tanggal 2 Agustus 2014, Joko menarik prive sebesar Rp 7.500.000 Tgl 31 Desember, laba bersih yang diperoleh Firma selama tahun 2014 sebesar Rp 85.000.000 Diminta: Buatlah jurnal atas transaksi tersebut, berikut pembagian laba masing-masing anggota sekutu, dimana pembagian laba bersih berdasarkan saldo modal rata-rata.