Fransisca Dian Ratna Sari 292013164 PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS 5 Fransisca Dian Ratna Sari 292013164
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 01 Permasalahan yang terjadi pada siswa kelas 5 SD Negeri Bugel 01. Berdasarkan observasi ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi seperti prestasi belajar yang kurang maksimal dan kurangnya aktivitas belajar siswa saat mengikuti pembelajaran IPA. SD Negeri Bugel 01, pada pembelajaran IPA mengenai Hubungan antara gaya, gerak, dan energi beserta fungsinya untuk kelas 5 masih mengalami hasil yang kurang dari KKM yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh yaitu dari 20 siswa, terdapat 11 siswa yang sudah mencapai KKM, dan 9 siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini dapat dikatakan bahwa hampir setengah dari siswa yang belum mencapai KKM.
Oemar Hamalik, (2008: 25) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa. Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Permendiknas, 2008: 147) selain itu Ilmu Pengetahuan yang berasal dari kata asing natural science yang artinya ilmiah, berhubungan dengan alam.
TEAM GAME TOURNAMENT Presentasi Kelas(Class Presentations) Metode TGT untuk para siswa dikelompokkan dalam tim belajar yang terdiri dari 4-5 orang yang heterogen atau anggotanya memiliki kemampuan yang beragam, baik yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja sama dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran (Slavin, 2008). Team Game Tournament terdiri dari 5 komponen utama, yaitu: Presentasi Kelas(Class Presentations) Kelompok (Team) Rekognisi team Menempatkan siswa dalam team Menempatkan Para Siswa ke dalam Meja Turnamen Pertama.
METODE Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Hopkins (dalam Rochiati Wiriaatmadja 2012: 11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan instrumen unjuk kerja dan latihan soal yang diberikan kepada siswa secara kuis-kuis metode kooperatif tipe TGT, melibatkan langsung siswa untuk mencoba atau mengerjakan dengan bimbingn guru dan dilakukan secara turnamen akademik. Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain, dan variabel bebas adalah variabel yang mengalami perubahan akibat variabel terikat. Variabel terikat penelitian ini adalah metode pembelajaran Team Game Tournament (TGT) berbantuan LKS, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Instrumen pengumpulan data lembar observasi keaktifan siswa dengan 9 indikator dan lembar observasi kegiatan guru dengan 10 indikator, dan instrumen pengumpulan data prestasi belajar adalah tes dalam bentuk uraian untuk prestasi belajar dengan jumlah soal 5 butir.
HASIL BELAJAR Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2010: 22). Hamalik (2008: 114) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II F % Tuntas 9 45% 17 85% 19 95% Tidak Tuntas 11 55% 3 15% 1 5% Jumlah 20 100% Rata-rata 70 86,25 90