Elisabeth Prasetiawati, S.Pd.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tugas Bahasa Indonesia Kelompok 7 Jonathan (XA-26) Juan (XA-27) Lusia (XA-33) Vinsensius (XA-39) Yosephine (XA-40)
Advertisements

NOVEL KASIH TAK TERLARAI
SEMESTER 5 PROGRAM STUDI S-1 PGSD FKIP UKSW SALATIGA
FRASA.
Si Tukang Kayu dan Rumahnya
PENYUSUNAN PARAGRAF YANG BAIK
TUGAS BAHASA INDONESIA “TEKS PROSEDUR” “KOMPLEKS”
Konjungsi dan Kata Tugas
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
A. KATEGORI/KELAS KATA Nomina (Kata Benda)
PARAGRAF PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
KLAUSA.
kalimat Pengertian kalimat
SATUAN KALIMAT DALAM KARANGAN ILMIAH
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
MENULIS GAGASAN UNTUK MENDUKUNG SUATU PENDAPAT DALAM BENTUK
KD: 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif Tujuan: Siswa dapat menulis gagasan berupa penyampaian pendapat.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
FRASA dan KLAUSA Maulfi Syaiful Rizal FIB UB.
Kelompok 9 Dinar W. Eggi I.P. Elis A.N.
Jawaban Tugas Sintaksis
Kata “pun” Klitika Sinonim kata juga
KONJUNGSI Nina Kartini Rahdiana.
Kalimat Simpleks dan Kompleks
Tipologi Bahasa dan Aliansi Gramatikal
Unsur-unsur Kebahasaan
KAIDAH TEKS LAPORAN OBSERVASI
Sintaksis Syntax = sintaksis Suntassein sun : dengan atau bersama
Bindo sepuluh-II (3-4) SK: Membaca: 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai 11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa.
Kelompok 9 Dinar W. Eggi I.P. Elis A.N.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
KALIMAT Disampaikan pada Mata Kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
KALIMAT Pertemuan Ke-6.
Apakah KEPADUAN dalam paragraf?
PENGERTIAN KALIMAT MAJEMUK
FUNGSI, KATEGORI, DAN PERAN DALAM KALIMAT
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Ragam Kalimat BAHASA INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL PENJELASAN KALIMAT
KALIMAT MAJEMUK.
1. KALIMAT INTI 2. KALIMAT TUNGGAL 3. KALIMAT MAJEMUK 4
KOHESI DAN KOHERENSI; PENANDA KOHESI, PENALARAN
Nomina 1. Pengertian Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertia. 2. Ciri-ciri Dalam kalimat.
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
Kelompok 3 Rahmaniar Irhamna Rizky atika Haiqal akbar Teuku harsya giffari.
SINTAKSIS (2) PERTEMUAN KE-10 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
Kata Depan Preposisi.
KALIMAT EFEKTIF
Kata Penghubung Konjungtor.
BUKU III (PSL KUHPerdata)
SINTAKSIS (1) PERTEMUAN KE-8 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Oleh : Komarudin Fakultas : Pertanian
ASSALAMUALAIKUM WR.WB..
Kata Penghubung Konjungtor.
Diksi dan Gaya Bahasa Oleh : Rahmat Hidayatullah Khairul Anwar.
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
KALIMAT MAJEMUK.
KALIMAT KOMPLEKS BAHASA INDONESIA
TAJUK 1: PENGENALAN KEPADA WACANA
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Artikel Ilmiah
JENIS- JENIS KALIMAT. KALIMAT A. Pengertian Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah pengertian dan pola tertentu dengan.
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMA
Paragraf dan Pengembangan Paragraf
Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni
Transcript presentasi:

Elisabeth Prasetiawati, S.Pd. KONJUNGSI Elisabeth Prasetiawati, S.Pd.

(Kata Sambung), adalah kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat; kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa. Konjungsi Toni dan Ali sedang belajar matematika. Hidup atau mati kita tergantung pada upaya kita sendiri. Saya mau pergi kalau pekerjaan rumah selesai. Contoh

Konjungsi Koordinatif Konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih yang sama pentingnya. Konjungsi koordinatif di samping menghubungkan klausa, juga menghubungkan kata. Pengertian Contoh dan penanda hubungan penambahan serta  penanda hubungan pendampingan atau penanda hubungan pemilihan melainkan penanda hubungan berlawanan padahal penanda hubungan pertentangan sedangkan penanda hubungan pertentangan

Konjungsi Korelatif Konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi ini terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, klausa yang dihubungkan. Pengertian Baik…maupun… Tidak hanya…tetapi juga… Bukan hanya…melainkan juga … Demikian…sehingga… Sedemikian rupa…sehingga… Apa(kah)…atau… Entah…entah… Jangankan…pun… Contoh

Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok. Kita tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus ppatuh. Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret. Kita harus mengerjakan sedemikian rupa sehingga hasilnya benar-benar baik. Apa(kah) Anda setuju atau tidak, kami akan jalan terus. Entah disetujui entah tidak, dia akan mengusulkan gagasannya. Jangankan orang lain, orang tuanya pun tidak dihormati.

Konjungsi Subordinatif Konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu adalah anak kalimat.

No Jenis Konjungsi Contoh 1 Subordinatif Waktu Sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, takkala, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, sesuai, hingga, sampai. 2 Subordinatif Syarat Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala. 3 Subordinatif Pengandaian Andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya. 4 Subordinatif Tujuan Agar, supaya, biar 5 Subordinatif Konsesif Biarpun, meski(pun), walau(pun), sekalipun, sungguhpun, kendati(pun). 6 Subordinatif Perbandingan Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih. 7 Subordinatif Sebab Sebab, karena, oleh karena, oleh sebab 8 Subordinatif Hasil Sehingga, sampai(sampai), maka(nya) 9 Subordinatif Alat/cara Dengan, tanpa 10 Subordinatif Komplementasi Bahwa 11 S. Atribut yang

Konjungsi Antarkalimat Konjungsi menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau pun bertentangan dengan kalimat sebelumnya.  Biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun, demikian/begitu. B. Menyatakan Kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.  Meskipun demikian/begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.

Tambahan pula, lagi pula, selain itu Sebaliknya Sesungguhnya, bahwasannya Malah(an), bahkan (akan) tetapi, namun Kecuali itu Dengan demikian Oleh karena itu, oleh sebab itu Sebelum itu