GANGGUAN MAKAN Dr. Dewi Suriany Sp.KJ
Pendahuluan Adalah gangguan ekstrem dalam tingkah laku makan, seperti mengurangi jumlah makanan secara ekstrem atau makan terlalu banyak yang ekstrem Atau perasaan menderita atau keprihatinan tentang berat atau bentuk tubuh yang ekstrem Ada dua tipe utama yaitu anorexia nervosa dan bulimia. Tipe ketiga adalah gangguan makan lain yag tidak ditetapkan (eating disorders not otherwise specified=EDNOS)
Anorexia nervosa Kata anorexia dari bahasa yunani yaitu an- berarti tidak, arexia hasrat untuk (makan). Anorexia nervosa sesungguhnya jrg terjadi kehilangan nafsu makan. Tapi lebih merupakan gangguan makan, karena adanya keinginan keras untuk mendapatkan tubuh yang kurus dgn cara sengaja melaparkan dirihal ini berhubungan dengan gangguan citra tubuh (body image) untuk memiliki tubuhkurus yang menakjubkan.
Sebagian dari mereka kehilangan BB dengan cara mengurangi makan (atau dengan olahraga), sebagian dengan diet berlebihan dan hilang kendali diikuti makan berlebihan diikuti perilaku mengelurkan kembali. Beberapa secara rutin mengeluarkan kembali makanan setelah makan sedikit.
Anorexia nervosa Epidemiologi: Gangguan makan dalam berbagai bentuk dilaporkan hampir 4 % remaja dan pelajar dewasa muda Beberapa dekade belangan dilaporkan lebih sering daripada masa lampau Onset penyakit terjadi bimodal: tertinggi pada usia 12-15 thn, dan antara 17-21 thn, rata- rata pd usia 17 thn. Jrg pada pubertas atau usia sesudah 40 thn
Anak perempuan prepubertas dan anak laki usia remaja pertengahan Anorexia nervosa kira-kira 0.5-1%, perempuan lebih banyak 10-20 kali darip[ada laki-laki Survei terakhir menunjukkan distribusi merata pada semua kelas ekonomi Gangguan ini paling sering dinegara maju, pd wanita muda dengan profesi memerlukan kekurusan spt model dan penari balet
Etiologi Faktor biologis Opiat endogen berperan dalam penyangkalan rasa lapar. Kelaparan menimbulkan perubahan biokimia, terutama monoamin, norepinephrin dan serotonin dan beberapa neuropeptide pada system saraf. Beberapa diantaanya terjadi hiperkortisolemia dan nonsupresi dexametason dan dapat menyebabkan amenoroe (penurunan kdr hormen luteinizing, follicle stimulating dan gonadotropin-releasing hormon)., keadan ini terkoreksi dengan pemberian asupan nutrisi
Faktor sosial Expresi phenotype ditentukan oleh faktor kultur sosial. Kultur dengan penekanan pada figur cantik pada wanita slim adalah bentuk tubuh prapubertas yang banyak ditunjukkan pada majalah, kontes kecantikan dan entertain.anak dgn gangguan ini banyak ditemukan dlm keluarga kacau, permusuhan dan pengasuhan buruk. Pada kelurga dgn riwayat depresi ketergantungan dan riwayat gangguan makan
Faktor psikologis dan psikodinamik ebagai reaksi terhadap kebutuhan remaja lebih mandiri dan meningkatkan fungsi sosial dan seksual. Dgn menggantikan pada preokupasi makan dan penambahan berat badan untuk mengejar kesetaraan dgn remaja lain. Preokupasi mirip dengan obsesi. Pasien dgn anorexia nervosa biasanya tidak ada kemandirian, dan merasa tubuh dibawah pengendalian orang tua. Kelaparan diciptakan sendiri mungkin merupakan usaha meraih pengakuan sebagai org unuk dan khusus. Melalui tindakan disiplin diri yang tidak lazim pasien dpt mengembangkan rasa otonomi dan kemandirian.
Kriteria dignostik anorexia nervosa DSM-IV-TR Penolakan mempertahankan berat badan pada atau diatas BB normal minimal sesuai usia dan tinggi badan (cth. Penurunan BB untuk mempertahankan BB hingga dibawah 85 % dari yang diharapkan, atau kegagalan mencapai BB yg diharapkan selama pertumbuhan, sehingga menyebabkan BB dibawah 85 % dari yang diharapkan) Rasa takut yang hebat akan kenaikan BB atau menjadi gemuk meskipun BB kurang
Gangguan menghayati berat atau bentuk tubuhnya, pengaruh yg tidak semestinya pada evaluasi diri mengenai BB atau bentuk tubuh, atau penyangkalan terhadap penurunan BB yang serius Pada perempuan pasca menstruasi, amenore, yaitu tidak ada menstruasi sedikitnya 3 bulan berturut- turut (seorang perempuan dianggap amnenore jika periode haidnya terjadi hanya setelah pemberian hormon estrogen)
Ada 2 macam subtype: Tipe membatasi (restricting type): secara tida beratur pasien melakukan kegiatan makan berlebihan atau perilaku mengeluarkan makanannya kembali (dgn cara muntah atau menggunakan laksatif, diuretik atau enema) Tipe makan berlebihan/mengeluarkan makanan kembali (binge-eating/purging type): selama periode anorexia pasien melakukan kegiatan makan berlebihan atau perilaku mengeluarkan kembali makananyan (dgn cara muntah atau menggunakan laksatif, diurutik atau enema)
Diannosis dan gambaran klinis Kehilangan BB berhubungan dgn mengurangi makan secara total jenis makanan atau makanan yg tinggi kalori secara ekstrim. Mereka juga melakukan secara sengaja mengeluarkan makanan (dgn cara memuntahkan / menggunakan laksatif atau diuretik) BB turun terus, tetap takut menjadi gemuk, merasa BB lebih dari normal Distorsi body image: yakin diri BB berlebih, atau sekalipun kurus tapi bgn tubuh spt abdomen, pinggul atau bgn lain terlalu besar
Persepsi diri demikian dipengaruhi oleh faktor kultur lingkungan Persepsi diri demikian dipengaruhi oleh faktor kultur lingkungan. Mereka mungkin mengeluh tidak selera makan atau keluhan epigastrik. Kepercayaan diri sangat bergantung pada bentuk tubuh dan BB. Preokupasi tubuh ditunjukkan dengan sering menimbang dan mengukur tubuh, berkaca Mengagumi keberhasilannya bila BB turun. Namun peningkatan BB sebagai kegagalan kontrol diri. Mereka secara tipikal menolak pengobatan malnutrisinya
Sering terobsesi menimbun makanan dan mengoleksi resep makanan. Takut makan didepan publik, atau puasa makan gejala akibat puasa makan ialah kurus, hipotensi ortostatik, bradycardi, hipotermia, kulit kering, erosi dental emanel, rbt halus di tubuh, osteoporosis, kelenjar ludah hipertrofi (reduksi hormon estrogen), amenore/ menarche telambat Manifestasi gejala malnutrisi, preokupasi makanan spt menimbun makanan, binge eating, preferensi rasa yang tidak biasa, perubahan kepribadian berupa depresi dan keinginan bunuh diri, obsesi, apati, dan iritabilitas
Mereka dgn anorexia nervosa sering tidak berobat dan menyangkal berobat dan merahasiakan keadaannya. Mereka dengan tipe binge cenderung memiliki riwayat BB berlebihan sebelum sakit dibandingkan dengan tipe yg membatasi.Mereka ygmakan berlebihan dan memuntahkan kembali cenderung disebabkan penyalahgunaan zat, gg kendali impuls dan gg kepribadian. Mereka dgn subtype membatasi makan sedikit mungkin kalori dan memilih makanan dgn ciri obsesi kompulsi, dapat berolahraga berjam- jam.
Diagnosa banding Gangguan depresi dan anorexia nervosa terdapat kesamaanspt perasaan depresi, menangis sambil mengutuk, gg tidur, pikiran obsesi dan pikiran bunuh diri. Pada gg depresi sering dgn anorexia. Pd anorexia nervosa lbh sering nafsu makan normal. Pada depresi terdapat agitasi depresi sedang pd anorexia nervosa terdapat hiperaktivitas yg terencana dan bersifat ritualistik Gg somatsasi dgn BB, muntah dan penanganan makanan yang aneh dapat terjadi pada gg ini Skizofrenia dengan waham mengenai makanan biasanya yakin ada racum dlm makanan Bulimia lebih mempertahankan pd BB normal tdk dibawah 15 % dr normal
Prognosis 25 % dari mendapatkan kesembuhan , 50% lainnya membaik, 25% berfungsi buruk dan berlangsung khronis diantaranya termasuk angka mortalitas 7 %
Penatalaksanaan Perawatan rumah sakit dsiperlukan utk pemulihan keadaan nutrisi dan elektrolit (hipikalemia), memberi 500 kalori diatas jlh yang diperlukan utk BB saat dirawat Psikoterapi ekspresi suportif yang dinamik, diawali dengan membanguan hubungan terapeitik. Terapis berempati agar mereka merasa otonomi mereka dihormati. Psikoterapi orientasi tilikan dilakukan bila mereka telah distabilkan Terapi biologi: dengan Cyproheptadine pada tipe pembatasan makan. Amitriptylin atau fluoxetin dapat diberikan. Terutama amitriptylin hrs hati- hati pd mereka dgn BB rendah disertai hipotensi dan aritmia.
BULIMIA NERVOSA asal kata bulimia artinya “extreme hunger” Bulimia nervosa merupakan satu gg fungsi makan yang ditandai oleh episode nafsu makan yang lahap tanpa dpt dikendalikan, diikuti dgn muntah yg disengaja atau upaya pencahar lain utk mencegah meningkatnya BB DSN IV membagi 2 btk yaitu purging dan nonpurging. Pada purging penderita menggunakan cara memuntahkan kembali makanan atau dgn pencahar. Pada nonpurging tidak mengeluarkan kembal makanan, mereka melakukan diet ketat, puasa, olahraga berlebihan .
Epidemiologi Lebih sering pd wanita daripada laki Onset lebih sering pd remaja daripada dewasa awal Terdapat pada kira-kira 1-3 % populasi perempuan muda BB mereka biasanya normal, nampak sehat, sukses dan cenderung perfeksinis, percaya diri rendah dan sering depresi
Etiologi Faktor biologis: kadar endorfin meningkat pd bulimia diperkirakan sebagai penyebab perasaan nyaman setelah muntah. Juga norepinefrin dan serotonin deficiency diduga bertanggung jawab pada bulimia. Faktor sosial:status sosial standar tinggi dan memberi respon pada tekanan sosial yg menuntut utk ramping.umumnya mereka krg dekat dgn keluarga dan menggambarkan org tua telah mengbaikan mereka.
Faktor psikologis Pasien bulimia memiliki perilaku makan yang tidak terkendalikan yang sifatnya egodistonik. Mereka tidak memiliki kendali superego dan kekuatan ego yg mengendalikan perilaku makannya.kebanyakan mereka memiliki riwayat kesulitan berpisah dgn pengasuh yg ditunjukkan dgn tidak ada objek transisi selama thn awal masa kanak-kanak dan memggunakan tubuhnya sebagai objek transisional. Makan diartikan sebagai menyatu dgn pengasuh dan muntah sebagai keinginan utk berpisah
Diagnosis dan gambaran klinis Pasien bulimia makan berlebihan melebihi 3000 kalori setiap kali makan dlm waktu kurang dari 40 menit. Makanan yag dikosumsi yang mdh dicerna spt cake dan ice cream. Utk mengontrol BB mereka memuntahkan kembali makanan agar BB tdk naik. Kurang lebih 80% bulimia diikuti dgn muntah. Kebanyakan mereka menggunakan juga laksatif disamping enemas dan diuretik. Kepercayan diri banyak bergantung pada bentuk dan BB tubuh tapi tidak pada tingkatan observasi spt dilakukan anorexia nervosa.
Kriteria diagnostik DSM-IV-TR Episode makan berlebihan berulang. Ditandai dgn kedua hal berikut Makan, dlm periode wkt terpisah (cth 2 jam) jlh makanan yg jelas lebih besar daripada yg dpt dimakan oleh sebagian besar org selama periode wkt sama dan dlm keadaan yg sama Rasa tdk ada kendali terhadap makan selama episode ini (cth perasaan bahwa ia tdk dapat berhenti makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yg dimakan) Perilaku kompensatorik berulang yg tidak tepat utk mencegah kenaikan BB, spt muntah yg diinduksi, penggunaan laksatif, enema dan diuretk atau obat lain, berpuasa, atau olahraga berlebihan Evaluasi diri terlalu dipengaruhi bentuk dan BB Gangguan ini tdk hanya terjadi selama episode anoreksia nervosa
Tentukan tipe : Tipe mengeluarkan kembali makanan: selama episode bulimia, mereka secara teratur muntah yg diinduksi diri sendiri atau penggunaan laksatif, diuretik dan enema Tidak mengeluarkan kembali makanan: selama episode bulimia , org tersebut menggunakan perilaku kompensatorik yg tidak tepat lain spt berpuasa, olahraga berlebihan dan tidak dgn cara spt tipe 1.
Diagnosa banding Anoreksia nervosa: diagnosa bulimia tdk dapat ditegakkan bila perilaku makan berlebihan dan dimuntahkan kembali hanya terjadi selama episode anoreksia nervosa. Maka diagnosa adalah anoreksia nervosa, tipe makan berlebihan/mengeluarkan kembali (binge- eating/purging type) Kluver-Bucy syndrome, the kleine-Levin- syndrome: penyakit neurologis terjadi kondisi hiperfagia disamping gejala neurologis lain
Kebanyakan pasien tidak perlu rawat inap Terapi perilaku-kognitif: menerapkan sejumlah prosedur perilaku utk menghentikan siklus perilaku makan berlebihan mengubah kognitif dan keyakinan seseorang yang mengalami disfungsi mengenai makanan, berat dan bentuk tubuh, serta konsep diri secara keseluruhan
Farmakoterapi Obat SSRI spt fluoxetine dan obat antidepresan lain spt imipramin (Tofranil) dan bila bulimia disertai gangguan mood diberikan carbamazepin dan lithium
Gangguan makan yang tidak tergolongkan Kriteria diagnostik gg makan berlebihan menurut DSM-IV-TR Episode makan berlebihan yang berulang. Episode ini ditandai 2 hal berikut: 1. Makan untuk wkt yg berbeda (cth 2jam) jlh makanan jelas lebih besar daripada yg dimakan oleh sebagian besar org dlm periode wkt yg sama dan dlm keadaan yg sama 2. Rasa tdk ada kendali terhadap makan selama episode ini (cth perasaan bahwa ia tdk dapat berhenti makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yg dimakan)
Episode makan berlebihan disertai 3 hal/ lebih berikut ini: Makan lebih cepat dari normal Makan sampai merasa sangat kenyang hingga terasa tidak nyaman Makan dlm jlh besar meskipun secara fisik tidak lapar Makan sendirian karena malu makan banyak Rasa jijik dgn dirinya, depresi atau sangat bersalah setelah makan Distres yg nyata karena makan berlebihan Makan berlebihan rata-rata sedikitnya 2 hari dalam seminggu selama 6 bulan
Makan berlebihan tidak diikuti dengan perilaku kompensatorik yg tidak tepat secara teratur (cth. Mengeluarkan makanan kembali, puasa, olahraga berlebihan dan tidak hanya terjadi selama perjalanan gg anoreksia nervosa atau bulimia nervosa)