Disusun Oleh : Christina Kun Hutami 272013014 2017 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI TK KAMULYAN TERPADU SALATIGA Disusun Oleh : Christina Kun Hutami 272013014 2017
LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH PENELITIAN Kemampuan Kognitif, penelitian terfokus pada Kemampuan Berhitung di 4 sampai 5 tahun Apakah permainan kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berhitung di kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga ? Adanya perbedaan kemampuan berhitung anak di lapangan dengan standar perkembangan anak di usia 4-5 tahun yang ditetapkan di dunia pendidikan Pembelajaran yang tidak sesuai dengan prinsip bermain
Kajian TEORI Ada beberapa tahap-tahap dalam perkembangan Kognitif menurut Jean Piaget, yaitu : Sensorimotor (0 hingga 2 tahun) Praoperasi (2 hingga 7 tahun) Operasi Konkret (8 hingga 11 tahun) Operasional Formal (11 tahun hingga dewasa) Tahap praoperasi : Artinya di tahap ini anak mampu memahami sub tahapan yaitu : Fungsi simbolik (2-4 tahun) Pemikiran intuitif (4-7 tahun) Pengertian Berhitung : Karakteristik untuk mengembangkan kemampuan berhitung dimulai dari lingkungan terdekat dengan diri anak yang sejalan dengan pengembangan kemampuan berhitung anak agar dapat meningkatkan ke tahap pengertian mengenai penjumlahan dan pengurangan (Rindha Kuniawati, 2013). Tahap-tahap Berhitung : Menurut Diknas, 2007 dalam Siti Fauziyah Nur, 2013 sebagai berikut : 1. Penguasaan Konsep 2. Masa Transisi 3. Lambang
Jenis-jenis permainan untuk anak usia dini dalam pra sekolah, menurut Kurniawati, 2013 : Permainan aktif merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak melalui aktivitas yang dilakukan sendiri. Permainan pasif merupakan anak memperoleh kesenangan bukan berdasarkan kegiatan yang dilakukan sendiri. Gambar adalah sesuatu tanda yang konkrit dan fungsinya dapat memberikan kesenangan (Piaget & Inhelder, 2010) Maka bentuk pembelajaran dibentuk menjadi permainan agar membuat anak lebih cepat belajar sesuai tahapan usia perkembangan 4-5 tahun Kartu bergambar merupakan media kartu yg terdapat gambar dan disediakan benda lambang bilangan dari 1-10 yang disengaja dibuat untuk permainan G. H. Luquet (dlm Piaget & Inhelder, 2010) mengklasifikasikan gambar itu sbgai permainan
Metodologi Penelitian Instrumen Pengumpulan data bersadarkan Permendiknas nomor 146 tahun 2014 Teknik Pengumpulan data : Observasi dan Dokumentasi Tipe Penelitian : PTK menurut Arikuntoro, 2006 Rancangan Penelitian Deskriptif Kualitatif Analisis Data menurut Sugiyono, 2009 dalam Siti Fauziyah Nur, 2013 P = f/N x 100%
Instrumen atau Kriteria penilaian kemampuan anak No Indikator Bobot Skor Kriteria penilaian Oral Lisan 1 Anak mengingat nama angka atau bilangan 2 3 4 Anak dpt menyebutkan 1-3 angka dalam bilangan 1-10 Anak hanya dpt menyebutkan dari 4-6 angka dlm bil 1-10 Anak hanya dpt menyebutkan 7-9 angka dlm bil 1-10 Anak dpt menyebutkan kesepulang angka dlm bil 1-10 Anak dpt mengenali 1-3 nama lambang bilangan dari kartu angka yg diperlihatkan Anak dpt mengenali 4-6 nama lambang bil dari kartu angka yang diperlihatkan Anak dpt mengenali 7-9 nama lambang bil dari kartu angka yg diperlihatkan Anak dpt mengenali semua (10) nama lambang bil dari kartu angka yg diperlihatkan
2 1 3 4 No Indikator Bobot skor Kriteria Penilaian Oral Lisan Mengucapkan urutan angka secara benar dan konsisten (ulang 2-3) 1 3 4 anak mampu membilang dari 1-3 secara urut dan konsisten Anak mampu membilang dari 1-5 bilangan secara urut dan konsisten Anak mampu membilang smpai angka 8 secara urut dan konsisten Anak mampu membilang dari 1-10 dengan benar dan konsisten anak mampu mengurutkan kartu angka yang teracak dari 1-3 secara urut dan konsisten Anak mampu mengurutkan kartu angka yg teracak dari 1-5 secara urut dan konsisten Anak mampu mengurutkan kartu angka yg teracak dari 1-8 scra urut dan konsisten Anak mampu mengurutkan kartu angka yang teracak dari 1-10 secara urut dan konsisten
No Indikatior Bobot skor Kriteria penilaian Oral Lisan 1 Anak paham satu angka mewakili 1 benda, 2 angka mewakili 2 benda 2 3 4 anak mampu menyebutkan jumlah material yg dipaparkan dg benar 3 soal Anak mampu menyebutkan 5 material yg dipaparkan dg benar Anak mampu menyebutkan 8 jumlah material yg dipaparkan dg bnr Anak mampu menyebutkan kesepuluh jumlah material yg dipaparkan dg benar anak mampu mencocokkan kartu lambang bil sesuai dg jumlah material yg dipaparka 3 soal dg benar Anak mampu mencocokkan kartu lambang bil sesuai dg jumlah material yg dipaparkan 5 soal Anak mampu mencocokan kartu lambang bil sesuai dg jumlah material yg dipaparkan 8 soal dg bnr Anak mampu mencocokkan kartu lambang bil sesuai dg jumlah material yg dipaparkan kesepuluh soal
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ALASAN TERJADI PENINGKATAN DI SIKLUS I adanya kendala waktu yang kurang saat dilakukannya permainan kartu bergambar namun ada kelebihan saat pelaksanaan siklus I 3. Anak-anak terlibat secara langsung atau melakukan permainan yang aktif 4. pembelajaran yang di setting dalam bentuk permainan maka anak tidak merasa bosan 2. Anak-anak teratur saat permainan dilaksanakan Anak-anak merasa antusian dan senang 5. Belajar dengan benda nyata untuk untuk korespondensi 1-10 angka mempermudah dalam belajar berhitung
SIMPULAN Pra tindakan ke siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan berhitung oral dan lisan melalui permainan kartu bergambar Hasil penelitian Di berhitung lisan anak cenderung melakukan sendiri sehingga berhitung lisan diperlukannya keaktifan anak dalam permainan seperti bersosialisasi dengan temannya. Jika anak cenderung diam dan tidak mau bersosialisasi dg temannya maka anak akan melakukan kesalahan berulang kali. Adanya model pembelajaran yang di setting dalam bentuk permainan atau tidak dengan model pembelajaran yang klasikal sehingga anak merasa antusias ingin mencoba dan aktif dalam pembelajaran.