HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT IM TELKOM
RANGKUMAN KAJIAN BERLOGIKA RIA BERSAMA KANDA M. SIGIT ISMAIL Oleh : Imam Mursyid Sudibyo Nandaru
ARTI DAN SEJARAH SINGKAT LOGIKA Logika adalah bahasa latin yang berasal dari kata ‘logos’ yang berarti perkataan atau sabda. Istilah lain yang digunakan sebagai gantinya adalah mantiq, kata Arab yang diambil dari kata kerja ‘nataqa’ yan berarti berkata atau berucap. Dalam buku Logic and Language of Education, mantiq atau logika disebut sebagai “ penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berfikir benar”
ARTI DAN SEJARAH SINGKAT LOGIKA Menurut Prof. Thaib Thahir A. Muin membatasi dengan “ ilmu untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran.
ARTI DAN SEJARAH SINGKAT LOGIKA Kata ‘logika’ pertama kali dipergunakan oleh Zeno dari Citium. Lalu kaum Sofis, Socrates dan Plato dicatat sebagai perintis lahirnya logika. logika akhirnya lahir sebagai ilmu atas jasa Artistoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa.
ARTI DAN SEJARAH SINGKAT LOGIKA Pada abad ke II Hijriah, ilmu-ilmu Yunani banyak diterjemahkan ke dalam dunia Arab sehingga logika menjadi salah satu bagian yang menarik minat kaum Muslimin dan akhirnya dipelajari secara luas. Beberapa ulama pada waktu itu memiliki berbagai pendapat tentang hal mempelajari logika. Seperti Ibnu Salih dan Imam Nawawi yang menghukumi haram mempelajari Mantiq secara mendalam.
ARTI DAN SEJARAH SINGKAT LOGIKA Tetapi ada pula yang mempelajari dan menyelidiki logika secara khusus, seperti Al-Kindi, Al-farabi. Bahkan Al-Farabi bagi para filsuf dan pemerhati logika diberikan label sebagai Aristoteles kedua, bahkan disebut Aristotelesnya Arab.
PENGETAHUAN, ILMU DAN PEMIKIRAN Untuk memasuki pembahasan selanjutnya perlu diketahui sekilas tentang apa yang disebut dengan Pengetahuan, Ilmu dan Pemikiran. Dalam tradisi mantiq (logika yang berkembang di kalangan umat Islam) tidak ada pembedaan yang terjadi antara ilmu dan pengetahuan, yang ada hanya perbedaan tingkat/fokusnya. Pembedaan antara ilmu dan pengetahuan terjadi di logika barat, karena pengaruh pandangan filsafat sains yang mengukur kebenaran sesuatu secara materi saja.
PENGETAHUAN Pengetahuan adalah hasil aktifitas mengetahui, yakni tersingkapnya suatu keraguan kedalam jiwa manusia, sehingga tidak adalagi keraguan terhadapnya. Pengetahuan dibagi dalam tiga hal yaitu berdasarkan sumbernya (epistimoligi), Hakikatnya (Ontologi) dan Nilainya (Aksitimologi). Pengetahuan berdasarkan sumber nya dibagi menjadi dua yaitu khuduri (dari dalam diri) dan Khusuri (dari luar diri).
ARTI ILMU Ilmu adalah kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan memiliki metodologi yang dapat dibuktikan kebenarannya.
ARTI ILMU Informasi yang sampai kepada kita betapapun luasnya, bermanfaat dalam kehidupan praktis, menyenangkan, dan dapat dipertanggung jawabkan selama pernyataan itu terpisah satu sama lain, maka hal itu hanya menjadi pengetahuan bukan ilmu. Dalam pengetahuan modern dikenal pembagian ilmu atas kelompok ilmu aposteriori (datang dalam bentuk teori) dan kelompok ilmu apriori (datang dengan sendirinya).
Arti Pikiran Ilmu Logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berpikir, hal ini berbeda dengan ilmu Psikologi yang mempelajari pikiran dan cara kerjanya tanpa menyinggung sama sekali urusan benar salah. Urusan benar dan salah menjadi masalah pokok dalam logika. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan.
AZAZ MENOLAK KEMUNGKINAN KETIGA AZAS-AZAS PEMIKIRAN AZAZ IDENTITAS AZAZ KONTRADIKSI AZAZ MENOLAK KEMUNGKINAN KETIGA
ARTI BENAR Benar pada dasarnya adalah persesuaian pikiran dengan kenyataan. Berdasarkan arti tersebut maka Ukuran kebenaran adalah: adanya persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam dirinya. Jadi suatu pernyataan dikatakan benar manakala ia tidak mengandung pertentangan dari awal hingga akhir.
SYARAT SYARAT KEBENARAN UNIVERSAL ARGUMENTATIF MANUSIAWI ILMIAH
CARA MENDAPATKAN KEBENARAN Ada dua cara berfikir yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan pengetahuan baru yang benar, yaitu melalui metode induksi (khusus ke umum) dan metode deduksi (umum ke khusus).
PEMBAGIAN LOGIKA logika naturalis (mantiq Al-fitri) Logika dapat disistematisasikan menjadi beberapa golongan, tergantung darimana kita meninjaunya. Dilihat dari segi kualitasnya, mantiq/logika dapat dibedakan menjadi : logika naturalis (mantiq Al-fitri) logika artifisialis (mantiq As-suri)
logika naturalis (mantiq Al-fitri) logika naturalis (mantiq Al-fitri) yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia. Akal manusia yang normal dapat bekerja secara spontan sesuai hukum-hukum logika dasar. Bagaimanapun rendahnya intelegensi seseorang ia dapat membedakan bahwa sesuatu itu adalah berbeda dengan sesuatu yang lain, dan bahwa kedua kenyataan yang bertentangan tidaklah sama. Kemampuan berlogika naturalis pada tiap-tiap orang berbeda-beda tergantung dari tingkatan pengetahuannya.
logika artifisialis (mantiq As-suri) logika artifisialis (mantiq As-suri) yang bertugas membantu mantiq Al-fitri. Mantiq ini memperhalus mempertajam serta menunjukan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien, mudah dan aman.
MANFAAT LOGIKA Bahwa secara keseluruhan informasi keilmuan merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika. Logika membantu manusia berfikir lurus, efesien, tepat dan teratur untuk mendeapatkan kebenaran, dan menghindari kekeliruan. Dalam segala aktifitas berfikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini. Logika menyampaikan kepada berfikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang; karena itu ia mendidik manusia bersikap objektif tegas dan berani, suatu sikap yang di butuhkan dalam segala suasana dan tempat.