KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
TIK: Dengan materi kuliah kerukunan antar umat beragama, mahasiswa smt I dan II akan dapat memahami dan menjelaskan hidup bertoleransi antar umat beragama serta karakteristik agama Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.
Agama Islam merupakan Rahmat bagi Semesta. Makna kata “Islam” yang memiliki arti; damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Nabi Muhammad diutus ke bumi sebagai rahmat bagi semua alam. (QS. Al-Anbiya’: 107)
Kebersamaan dalam Kehidupan Sosial Allah mengkaruniakan akal kepada umat manusia dan diberi kebebasan dalam menentukan pilihannya. Setiap manusia harus mempertanggungjawabkan atas semua perbuatan yang telah dipilihnya. Manusia saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah. Manusia sebagai makhluk sosial harus menjalin hubungan baik dengan sesamanya, baik dengan orang yang seagama dengannya, maka hubungan seperti ini disebut dengan ukhuwah Islamiyah. Maupun dengan orang yang berlainan akidah dengan dirinya, yang disebut dengan ukhuwah insaniyah.
Batasan-batasan Toleransi antar Umat Beragama Tidak menyangkut dalam masalah akidah atau pokok-pokok ajaran agama. Tidak menjelek-jelekkan ajaran agama tertentu tanpa didasari oleh argumen yang kuat.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)
Pruralisme dan Toleransi Toleransi bukan berarti bahwa kita setuju terhadap paham pruralisme yang memandang semua agama sama. Kita sepakat kalau semua agama itu mengajak umatnya untuk menghiasi diri dengan sifat yang terpuji, akan tetapi hal itu tidak serta merta menunjukkan semua agama sama. Dalam surat al-Kafirun dengan tegas menjelaskan bahwa agama Islam berbeda dengan keyakinan yang lainnya.
Jihad dan Toleransi Kata Jihad berarti kesulitan atau kesukaran. Sedangkan al-juhdu berarti kemampuan. Adapun al-Majhud adalah susu yang dikeluarkan dari sumbernya dengan mengerahkan upaya yang keras.
Jihad dalam al-Qur’an Kemampuan (al-Taubah: 79) وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (79) Sungguh-sungguh (al-Maidah : 53) وَيَقُولُ الَّذِينَ آمَنُوا أَهَؤُلَاءِ الَّذِينَ أَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ إِنَّهُمْ لَمَعَكُمْ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَأَصْبَحُوا خَاسِرِينَ (53) Kuat (al-Nur: 53) وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ أَمَرْتَهُمْ لَيَخْرُجُنَّ قُلْ لَا تُقْسِمُوا طَاعَةٌ مَعْرُوفَةٌ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (53)
Paksaan (Lukman: 15) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15)