PENGEMBANGAN PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Ketenagakerjaan dan perekonomian (I)
KEPALA INSPEKTORAT UTAMA SEKRETARIAT UTAMA 1
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo Dr. Padang Wicaksono
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Wakil Presiden RI Drs. H . Muhammad Jusuf Kalla
GAMBARAN DEMOGRAFI Prof. Dr. Sri Moertiningsih S. Adioetomo.
Diseminasi Hasil Listing SENSUS EKONOMI 2016
KELEMBAGAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI
Berita Resmi Statistik
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
BERITA RESMI STATISTIK
PERKIRAAN EKONOMI MAKRO
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
Disampaikan pada: RAPAT KOORDINASI NASIONAL
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Direktorat Bina Intala Ditjen Binalattas
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
STRATEGI PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI JAMBI
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN MENGAHADAPI MEA 2015
ASPEK-ASPEK KETENAGAKERJAAN
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT Arah dan kebijakan
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Materi 3 Pembentukan Masyarakat Informasi Pengertian Perbedaan
GLOBALISASI dan DAMPAKNYA
UNDANG-UNDANG YANG BERKAITAN dengan UU Nomor.01 Tahun 1970
Oleh : Priyo Candra Pratama A
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
PROYEKSI PELATIHAN BERDASARKAN ANALISIS PASAR KERJA
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
Optimalisasi Demographic Dividend
BONUS DEMOGRAFI DESY ACHIRILFANI RIZKA INDAYANI Pendidikan Lingkungan
STANDARDISASI JABATAN PELAKSANA
Mempercepat Transformasi Industri Manufaktur Untuk Mewujudkan Industrialisasi Indonesia Yang Berdaya Saing Global Presented by :
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KETENAGAKERJAAN.
Job Vacancy Kelompok Donny Prasetyo ( )
KELOMPOK 2 ANDIKA ANNISA DWI NIRMALA NIRWAN BELLA SAFIRA
Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
Peluang dan Tantangan BONUS DEMOGRAFI INDONESIA.
USULAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SAMARINDA PADA APBD PROVINSI KALTIM
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
PERSPEKTIF PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN PP 18 TAHUN 2016
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
DISAMPAIKAN pada Musrenbang rkpd kabupaten belitung
Peran Assosiasi Profesi & Praktisi dalam K3 Lingkungan Kerja
KOMPETENSI SDM LOGISTIK PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG SISLOGNAS
Ir Andreas Eddy Susetyo MM
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh m.
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018
PROGRAM PENSIUN MENJELANG
Ketenagakerjaan dan perekonomian (I)
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2020
INDONESIA MENUJU POROS MARITIM DUNIA Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia.
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Transcript presentasi:

PENGEMBANGAN PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN (Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan – Kemnaker RI)

Sumber : BPS, Penghitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia 2016

PROFIL KETENAGAKERJAAN UMUM INDONESIA Februari 2017 Penduduk Usia Kerja 190.587.918 Angkatan Kerja 131.544.111 TPAK (69,02%) Bukan Angkatan Kerja 59.043.807 (30,98%) Bekerja 124.538.849 TKK (94,67%) Penganggur Terbuka 7.005.262 TPT (5,33 %) Sedang Bekerja 121.847.807 (97,84%) Sementara Tidak Bekerja 2.691.042 (2,16%) Mencari Pekerjaan 4.249.915 (60,67%) Mempersiapkan Usaha 205.236 (2,93%) Putus asa/ Merasa tidak Mungkin Mendapatkan Pekerjaan 2.493.143 (35,59%) Sudah Punya Pekerjaan, tetapi Belum Mulai Bekerja 56.968 (0,81%) Bekerja Tidak Penuh (< 35 jam/minggu) 37.539.415 (30,89%) Bekerja Penuh (>= 35 jam/minggu) 84.308.392 (69,19%) Tidak Pernah Bekerja Pernah Bekerja Sumber : BPS, Publikasi Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Februari 2017, diolah Pusdatinaker www.kemnaker.go.id @KemnakerRI @KemnakerRI NAKER TV NAKER TV

Sumber : BPS, Sakernas Februari 2017

Sumber : BPS, Sakernas Februari 2017

Penganggur Terbuka Per Februari 2017 Sumber : BPS, Sakernas Februari 2017

Sumber : Pusdatinaker, Barenbang – Kemnaker R.I.

Bonus Demografi The Window of Opportunity The Door to Disaster  PELUANG BENCANA DETERMINAN Kesempatan Kerja (Kuantitas & Kualitas) Kualitas Angkatan Kerja (Pendidikan & Keterampilan) The Window of Opportunity The Door to Disaster Para pemimpin politik saat ini sangat memimpikan dan antusias membicarakan Bonus Demografi (Demographic Dividend) sebagai suatu kondisi ideal untuk membangun dan sangat ampuh untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terwujudnya tingkat kesejahteraan yang dicita- citakan. Bonus Demografi adalah suatu momentum yang (diyakini) terjadi hanya satu kali dalam sejarah penduduk suatu negara, yakni terjadinya perubahan struktur umur penduduk akibat jumlah penduduk usia kerja (working age population) meningkat signifikan, sedangkan jumlah penduduk non produktif (the dependent population) menurun drastis, sehingga beban ketergantungan (dependency ratio) menurun dan negara tersebut memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi (accelerated economic growth) dan mewujudkan kesejahteraan negara yang dicita-citakannya. Bonus Demografi menunjukan Supply Tenaga Kerja yang sangat besar. Bonus Demografi akan memberikan jendela peluang (window of opportunity) jika diimbangi dengan kesempatan kerja yang memadai, baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Namun, Bonus Demografi ternyata juga dapat menjadi bencana kependudukan (the door to disaster) jika Supply Tenaga Kerja yang besar tersebut tidak mempunyai pekerjaan atau tidak diimbangi dengan kesempatan kerja yang memadai, baik kuantitasnya maupun kualitasnya. Berikutnya, Bonus Demografi juga akan menjadi peluang jika kualitas angkatan kerja cukup baik. Artinya, kesempatan kerja yang tersedia juga harus diimbangi dengan kualitas supply (angkatan kerja) yang mumpuni pula. Jangan sampai kesempatan kerja sudah tersedia dan kualitasnya baik, tetapi hanya sedikit angkatan kerja yang mampu meraihnya (qualified). Jika hanya sedikit saja angkatan kerja kita yang qualified, artinya posisi mereka akan digantikan oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) dan ini akan menjadi bencana pula. Jadi, kunci untuk meraih sukses pada saat Bonus Demografi adalah dengan menyediakan kesempatan kerja yang produktif dan remuneratif, sehingga terjadi peningkatan pendapatan per kapita secara signifikan, serta menyediakan angkatan kerja yang qualified pula untuk mengisi kesemapatan kerja tersebut. Working age population (15-64 Thn)  The Dependent Population (0-14 Thn & 65+ Thn)   Dependency Ratio  Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo (2012)

Kapan Waktu Bonus Demografi INDONESIA ??? Banyak ahli kependudukan (dalam & luar negeri) meramalkan bahwa Bonus Demografi di Indonesia akan terjadi pada tahun 2020 s.d. 2035 (selama + 15 tahun). Pada kurun waktu tersebut, diperkirakan angka ketergantungan (dependency ratio) akan mencapai titik terendah, yakni 44-46 persen. Artinya, tiga orang bekerja (penduduk usia produktif) akan menanggung 1 orang tidak bekerja (penduduk non produktif). Angka ini diperoleh dari perkiraan jumlah penduduk usia produktif/working age population (15-64 tahun) yang mencapai 68,1 persen. Sedangkan, penduduk non produktif (the dependent population) hanya 22,9 persen anak (0-14 tahun) dan 9 persen lansia (65+ tahun). Kondisi ini diprediksi akan memunculkan suatu kesempatan yang disebut the window of opportunity, yang dapat dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi (accelerated economic growth). Beban Ketergantungan 44-46 per 100 juga akan memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja dan membantu peningkatan pendapatan tanpa dibebani jumlah anak-anak yang besar. Ini semua diperkirakan terjadi pada tahun 2020 s.d. 2035 dimana puncaknya adalah pada tahun 2030. Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo (2012) dan Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, BPS (2013)

Indonesia Today… and Indonesia in 2030 Overview Indonesia Indonesia Today… and Indonesia in 2030 Sumber : McKinsey Global Institute, September 2012

NAWA KERJA Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional; Percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja; Percepatan sertifikasi profesi; Perluasan Kesempatan Kerja Formal; Penguatan wirausaha produktif; Penciptaan hubungan industrial yang sehat dan produktif; Penegakan hukum ketenagakerjaan; Peningkatan perlindungan pekerja migran; Pelayanan ketenagakerjaan SEDERHANA, TRANSPARAN, dan AKUNTABEL. M. Hanif Dhakiri (MENAKER R.I.)

Peran Perencanaan Ketenagakerjaan DALAM PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN Perencanaan Ketenagakerjaan Pelatihan Kompetensi Sertifikasi Pengakuan Penempatan dan PKK Produktivitas Hubungan Industrial dan JSTK Daya saing Pengawasan dan K3 Keberlanjutan SIKLUS KETENAGAKERJAAN

PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN NASIONAL HASIL PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN NASIONAL 2015-2019

SEKTOR PRIORITAS/UNGGULAN DALAM RPJMN 2015-2019 (YANG DIJADIKAN DASAR PERENCANAAN KESEMPATAN KERJA) KEDAULATAN PANGAN KEDAULATAN ENERGI MARITIM KELAUTAN PARIWISATA DAN INDUSTRI MANUFAKTUR KETAHANAN AIR, INFRASTRUKTUR DASAR, DAN KONEKTIVITAS

Sektor Prioritas/Unggulan RPJMN DISINKRONISASI dengan Sektor BPS Sektor Unggulan RPJMN Kedaulatan Pangan Pertanian Kehutanan Perikanan Konstruksi Industri Pengolahan Kedaulatan Energi Pengadaan Listrik ,Gas Pertambangan dan Penggalian Maritim dan Kelautan Transportasi Pergudangan Pariwisata dan Industri Manufaktur Transportasi &Pergudangan Informasi dan Komunikasi Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Jasa Perusahaan Ketahanan Air, Infrastruktur dasar dan Konetivitas Pertanian, Kehutanan Perikanan Pengadaan Listrik Gas Pengadaan Air Klasifikasi Sektor di BPS

PERKIRAAN QUICK WINS PER SEKTOR / LAPANGAN USAHA SELAMA TAHUN 2017-2019 Sumber : Perencanaan Tenaga Kerja B. SEKTOR PERTAMBANGAN Tekmisi Pertambangan dan Metalurgi Penulis Dan Tenaga yang berhubungan dengan itu (ytdi) Manajer personalia Ahli Teknik Listrik 12.963 org 320.707 org 16.511org 40.665 org

C. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN Ahli Perusahaan Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan Ditempat Lain (ytdl) Manajer Bagian Keuangan Dan Administrasi Asisten Ahli Keuangan dan Penjualan (ytdl) Tata Usaha Perkantoran Lainnya 48.979org 13.606 org 29.120 org 10.945 org Tenaga Jasa Perlindungan ytdl Pembuat Anyaman, Keranjang, Sikat dan ytdi Operator dan Perakit Mesin Lainnya Buruh Pengepak Barang Dan Buruh Pabrik Lainnya 24.832 org 189.904 org 64.079 org 435.338 org Ytdl : Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan Ditempat Lain

D. SEKTOR PENGADAAN LISTRIK DAN GAS Operator Komputer dan Mesin Pengolah Data Tata Usaha Perencanaan Produksi dan Bahan Perwakilan Penjual Teknis Dan Perniagaan Tenaga Penjualan Perdagangan Eceran Pelayan Toko dan Peraga Dagangan 4.580 org 526 org 5.510 org E. SEKTOR PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH, DAN DAUR ULANG Teknisi Teknik Sipil Sekretaris Administrasi Dan Asisten ybdi 5.515 org

Tukang Tembok dan Tukang Pengemudi Truk Berat dan Lori F. SEKTOR KONSTRUKSI Arsitek, Ahli Teknik Dan Ahli Lain ytdi Manajer Umum Usaha Konstruksi Pengawas Bangunan dan Bahaya Kebakaran Juru Tata Usaha Perkantoran Lainnya 13.403 org 36.260 org 55.392 org 32.479 org Tenaga Usaha Jasa Perorangan ytdi Tukang Tembok dan Tukang Pengemudi Truk Berat dan Lori Buruh Konstruksi Bangunan 1.114.110 org 7.914 org 14.041 org 2.090.837 org

H. SEKTOR SEKTOR TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN Juru Tata Usaha Perencanaan Produksi dan Bahan Pemadam Kebakaran Tukang Membuat Roda Pengasah,Tembukan dan Pekerja ybdi Operator Mesin Pembuat Amunisi dan Bahan Peledak 127.128 org 140.694 org 45.603 org 190.305 org I. SEKTOR PENYEDIA AKOMODASI DAN MAKAN MINUM Juru Tata Usaha Perencanaan Produksi Dan Bahan Pekerja Sosial Institusi Lembaga Tukang Potong Hewan, Penjual Ikan dan Tenaga Penyedia Operator Mesin Pengelolah Daging dan Ikan 49.338 org 29.295 org 198.685 org 78.946 org

K. SEKTOR JASA KEUANGAN DAN ASURANSI Manajer Bagian Periklanan Dan Hubungan Masyarakat Asisten Komputer Ahli Komputer ytdl 586.493 org 11.257 org 6.613 org Pengurus Kerumahtanggaan Dan Tenaga ybdi Operator Mesin Cetak 2.730 org 637.627 org

Juru Tata Usaha Statistik L. SEKTOR REAL ESTATE Asisten Ahli Keuangan Dan Penjualan ybdi Juru Tata Usaha Statistik Dan Keuangan Tukang Sapu dan Pekerja Direktur Utama dan Pimpinan Eksekutif 5.911 org 13.438 org 40.392 org 37.183 org Tenaga Penjualan Perdagangan Eceran Tukang Tembok Dan Tukang Batu Operator dan Perakit Mesin Lainnya 4.451 org 35.342 org 1.621 org

M.N. SEKTOR JASA PERUSAHAAN Manajer Bagian Keuangan Dan Administrasi Penulis dan Tenaga Lain ybdi Asisten Statistik, Matematika dan Asisten ybdi Penukar Uang dan Penata Usaha Tempat Pembayaran Lainnya 426.953 org 189.135 org 68.151 org 117.058 org Pekerja Sosial Lainnya Dan Pekerja ybdi Tukang Gabung, Penyusun Huruf dan Tenaga ybdi Pengemudi Bus, Trem Dan Kendaraan ybdi 41.738 org 168.969 org 68.504 org

O. SEKTOR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL Ahli Menejemen Kepegawaian dan Jabatan, Tenaga Bidang Keagamaan Kepolisian, TNI, Kepala Desa Ketua Adat Sekretaris Administrasi Dan Asisten ybdi 234.126 org 21.521 org 22.032 org

PROYEKSI KEBUTUHAN PASAR KERJA 2030 HASIL PROYEKSI KEBUTUHAN PASAR KERJA 2030

Pekerjaan Yang Tumbuh & Menurun 2017 2020 Tumbuh Turun Trainer Perawat Manajer Keuangan Pengacara Agen Penjualan Agen Pemasaran Analis & Periset Pasar Terapis Fisiologis Penasihat Keuangan Akuntan Manajer Personalia Manajer SDM Dokter Pengembang Sistem Pengembang Software Layanan Berita Reguler Manajer Administrasi Mekanik Tukang Cetak Operator Radio Pengantar Surat Supir Perusahaan Petugas Ekspedisi Perusahaan Pekerja Pabrik Manual Operator Mesin Jahit Operator Perangkat Komunikasi

Pekerjaan Yang Tumbuh & Menurun 2021 2025 Tumbuh Turun Pemeliharaan & instalasi Ahli persuasi & mediasi Manajer kesehatan & medis Pengendali jarak jauh Analis data Analis Manajemen Manajer Sistem Informasi & Komputer Konselor Vokasi Analis dampak lingkungan Ilmuwan Komputer Resepsionis Tukang kayu Pembuat maket & desain tiga dimensi Pengolah semikonduktor Teller bank Travel agents Juru masak fast-food Operator Mesin

Pekerjaan Yang Tumbuh & Menurun 2026 2030 Tumbuh Perancang & Pengendali robot Pemrogram kecerdasan buatan Perancang & pengendali mesin otomasi Perancang software hiburan dan game on-line

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING USAHA NASIONAL (INPRES No STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING USAHA NASIONAL (INPRES No.6/2014) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR KERJA 2015 - 2030 No Strategi Fokus 1 Pengembangan Industri Nasional Pengembangan Industri Prioritas  Pasar Asean Pengembangan Industru mengamankan pasar dalam negeri Pengembangan IKM Pengembangan SDM dan SNI 2 Pengembangan Pertanian Pengembangan investasi langsung dan peningkatan aklses pasar 3 Pengembangan Kelautan dan Perikatan Penguatan Kelembagaan dan posisi Daya saing kelautan & perikanan Pasar dalam negeri dan ekspor 4 Pengembangan energi Listrik, pengurangan penggunaan energi fosil (BBM Energi baru, terbarukan 5 Pengembangan Infrastruktur Konektivitas, daya saing infrastruktur, sistem pembayaran 6 Pengembangan sistem logistik nasional 7 Pengembangan Investasi Kepastian hukum, kemudahan berusaha, perluasan investasi, database investasi 8 Pengembangan Perbankan

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING USAHA NASIONAL (INPRES No STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING USAHA NASIONAL (INPRES No.6/2014) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR KERJA 2015 - 2030 No Strategi Fokus 9 Pengembangan UMKM Peningkatan dan pengembangan daya saing UMKM dari sisi pembiayaan dan dlm rangka peningkatan eligibilitas dan kapabilitas Mendorong pemberdayaan sektor riil 10 Pengembangan Tenaga Kerja Peningkatan daya saing tenaga kerja Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja 11 Pengembanan kesehatan Pasar Jamu dan akses pasar 12 Pengembangan Perdagangan Penguatan pasar dalam negeri, ekspor kerja sama international 13 Pengembangan Kewirausahaan Perluasan peran wirausaha Pengembangan usaha berbasis temuan baru 14 Pengembangan kepariwisataan Pengembangan destinasi wisata Pengembangan acara pariwisata

DUKUNGAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) DALAM MEMBANGUN DAYA SAING ANGKATAN KERJA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR KERJA 2015-2030 UPTP : 17 BLK Target BLK 3.765.114 orang Penganggur Lulusan SLTP & SLTA Total Kapasitas BLK 220.287 orang UPTD : 305 BLK