KEBIJAKAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Bambang Wiyono Disampaikan pada: GLADIAN PEMBINA II TKK MPK KEUSKUPAN SURABAYA 2 OKTOBER 2014
PENDAHULUAN Pembangunan Nasional yang dilaksanakan dalam tiga dasa warsa terakhir, telah memberikan banyak kemajuan, termasuk kemajuan di bidang kehidupan kaum muda Tingkat pendidikan Kegiatan kepemudaan (olahraga, kesenian) Kegiatan sosial, politik, ekonomi dan kemasyarakatan Namun bersamaan dengan itu, karena pengaruh pelbagai faktor, muncul pelbagai masalah yang dihadapi oleh kaum muda
MASALAH KAUM MUDA Masalah sosial Masalah kebangsaan Penggunaan NAPZA dan obat terlarang Hubungan seksual pra-nikah dan aborsi Perkelahian, tawuran dan kekerasan Kriminalitas remaja Solidaritas sosial rendah Semangat kebangsaan rendah Semangat bela negara rendah Semangat persatuan dan kesatuan rendah
PENYEBAB MASALAH Banyak faktor yang diperkirakan berperan sebagai penyebab munculnya pelbagai masalah kaum muda Salah satu diantaranya adalah terkait dengan karakter kaum muda Karena pengaruh pelbagai faktor antara lain modernisasi, globalisasi, keterbukaan informasi serta pesatnya kemajuan komunikasi, menyebabkan kaum muda Indonesia kehilangan karakter (jati diri)
KARAKTER Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai dengan focus bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku Karakter adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak (Pusat Bahasa Depdiknas) Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills) (Musfiroh, 2008)
BERKARAKTER Seseorang disebut berkarakter apabila orang tersebut berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak sesuai dengan nilai-nilai tertentu berkarakter mulia (baik): berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak baik seperti ramah, jujur, suka membantu berkarakter tercela (buruk) : berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak tidak baik seperti kejam, tidak jujur, rakus
PENDIDIKAN KARAKTER Untuk membentuk karakter guna mengatasi masalah kaum muda, perlu dilakukan pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut (Kemendiknas, 2010) Pendidikan karakter mengalami perkembangan pesat sejak tahun 1990-an, dipelopori antara lain oleh Thomas Lickona melalui karyanya yang spektakuler “The Return of Character Education”
PENDIDIKAN MORAL DAN AKHLAK Pendidikan karakter sering dibedakan dengan pendidikan moral dan akhlak Pendidikan moral memiliki makna lebih rendah dari pendidikan karakter, karena pendidikan moral hanya mengajarkan yang benar dan yang salah, sedangkan pendidikan karakter mencakup upaya meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk melakukan yang benar Pendidikan akhlak memiliki orientasi yang sama dengan pendidikan karakter, yaitu sama-sama membentuk karakter. Perbedaannya, pendidikan karakter terkesan barat dan sekuler, sedangkan pendidikan akhlak terkesan timur dan religius
TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia, anggota masyarakat serta warga negara yang berkarakter baik Memiliki nilai-nilai luhur tertentu sesuai dengan budaya masyarakat setempat
NILAI-NILAI LUHUR TERKAIT KARAKTER Indonesia Heritage Foundation Character Counts USA Cinta kepada Allah dan alam semesta beserta isinya Tanggung jawab, disiplin dan mandiri Jujur Hormat dan santun Kasih sayang, peduli, dan kerja sama, Percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah Keadilan dan kepemimpinan Baik dan rendah hati Toleransi, cinta damai dan persatuan Dapat dipercaya (trustworthiness) Rasa hormat dan perhatian (respect) Tanggung jawab (responsibility) Jujur (fairness) Peduli (caring) Kewarganegaraan (citizenship) Ketulusan (honesty) Berani (courage) Tekun (diligence) Integritas (integrity)
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER Otonomi : mata pelajaran tersendiri Integrasi : terpadu dengan mata pelajaran lain Suplemen : berupa kegiatan tambahan yang bersifat ekstrakurikuler atau kemitraan Kolaborasi : berupa kegiatan gabungan dari ketiga model pendidikan MODEL PENDIDIKAN KARAK TER OTO NOMI INTEGRASI SUPLEMEN KOLA BORASI
PROSES PENDIDIKAN KARAKTER Knowing the good : tahap memberikan pemahaman secara logis dan rasional tentang hal-hal baik dalam kehidupan. Sasaran utama adalah dimensi akal, rasio dan logika Doing the good : tahap mempraktekkan hal-hal baik. Sasaran utamanya adalah dimensi perilaku Loving the good : tahap menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap hal-hal baik. Sasaran utama adalah dimensi emosional, hati, atau jiwa Loving the good Doing the good Knowing the good
KARAKTER YANG DIHARAPKAN BERSUMBER OLAH PIKIR BERSUMBER OLAH HATI Cerdas Kritis Kreatif Inovatif Rasa ingin tahu Produktif Orientasi iptek Reflektif Beriman Bertaqwa Berbudi luhur Berjiwa patriotik Taat aturan Terbit Teladan Empati Jujur BERSUMBER OLAH RAGA BERSUMBER OLAH RASA Bersih Sehat Sportif Tangguh Andal Daya tahan Bersahabat Koperatif Determinatif Kompetitif Ceria Gigih Saling menghargai Gotong royong Kebersamaan Ramah Toleran Nasionalis Peduli Kosmopolit Kepentingan umum cinta tanah air
GERAKAN PRAMUKA Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan non formal, bersifat sukarela, non politik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku bangsa dan agama Internasional : didirikan tahun 1907 oleh Lord Baden Powell di Inggeris Indonesia : masuk tahun 1912 dibawa dari Belanda Tahun 1961 melalui Keppres No 238 dihimpun dalam Gerakan Pramuka Tahun 2010 dasar hukum Gerakan Pramuka diperkuat melalui UU No 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Berkembang pesat : 320.000 gugus depan dan 20 juta anggota
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Pendidikan kepramukaan adalah pendidikan non formal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai kepramukaan dan diselenggarakan menurut metoda kepramukaan Nilai-nilai kepramukaan : Tri Satya dan Dasa Darma Metoda kepramukaan : Belajar interaktif dan progresif
TUJUAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Membentuk karakter kaum muda sehingga memiliki watak, kepribadian dan akhlak mulia Menanamkan semangat kebangsaan agar kaum muda cinta tanah air dan memiliki semangat bela negara Membekali kaum muda dengan berbagai keterampilan hidup (life skill) TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANG SAAN KETERAM PILAN
MATERI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Terkait pembentukan karakter dan semangat kebangsaan Nilai-nilai Satya pramuka Nilai-nilai Darma pramuka Terkait pembekalan kaum muda dengan berbagai keterampilan Materi keterampilan dasar (survival) Materi keterampilan pengembangan (jobs creation) MATERI NILAI KETERAM PILAN KARAK TER KEBANG SAAN DASAR PENGEM BANGAN
NILAI-NILAI KEPRAMUKAAN Satya Pramuka Darma Pramuka Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh: Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan RI dan mengamalkan Pancasila Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat Menepati dasadarma Pramuka itu Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia Patriot yang sopan dan kesatria Patuh dan suka bermusyawarah Rela menolong dan tabah Rajin, terampil dan gembira Hemat, cermat dan bersahaja Disiplin, berani dan setia Bertanggung jawab dan dapat dipercaya Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
METODA PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Metoda pendidikan kepramukaan adalah metoda belajar mengajar yang interaktif dan progresif yang dilaksanakan di A lam terbuka, dalam bentuk P ermainan yang menantang, menarik dan menyenangkan sesuai dengan perkembangan kaum muda, secara ber- 4. K elompok dalam satuan terpisah, bersifat 5. K ompetitif, dan menerapkan sistem 6. T anda kecakapan (APK2-T)
PROSES PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Belajar mengetahui (learning to know) Belajar berbuat (learning to do) Belajar hidup bersama (learning to live together) Belajar menjadi seseorang (learning to be) Belajar mengetahui Pro ses Belajar menjadi seseorang Belajar berbuat Belajar hidup bersama
PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Pendidikan kepramukaan karena mendidik nilai-nilai pada dasarnya adalah pendidikan karakter Karena dilaksanakan secara ekstrakurikuler termasuk dalam model pendidikan subplemen Pendidikan kepramukaan Pendidikan Karakter Nilai-nilai Ekstra kuriku ler Subplemen
MATERI PENDIDIKAN Materi Pendidikan Kepramukaan adalah nilai-nilai kepramukaan yakni Tri Satya dan Dasa Darma Identik dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Keduanya merupakan nilai-nilai pokok yang membentuk karakter Tri Satya dan Dasa Darma Pendidikan Karakter Nilai-nilai karakter Nilai-nilai luhur budaya bangsa
PROSES PENDIDIKAN Proses Pendidikan Kepramukaan adalah learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be Identik dengan proses pendidikan karakter yakni knowing the good, doing the good, loving the good Keduanya tidak hanya mementingkan pengetahuan tetapi sikap dan perbuatan Learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be Pendidikan karakter Mengutamakan tidak hanya pengetahuan, tetapi sikap dan perbuatan Knowing the good, doing the good, loving the good,
PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN MATERI PROSES PENDIDIKAN KARAKTER Nilai-nilai luhur budaya bangsa Knowing, doing the good and Loving the good Terbentuk manusia berkarakter PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Nilai-nilai luhur Trisatya dan Dasa Darma Learning to know, to do, to live together, to be Nilai-nilai Pengetahuan, sikap, perbuatan
KEBIJAKAN GERAKAN PRAMUKA Dilaksanakan disemua jenjang peserta didik: tingkat siaga, penggalang, penegak dan pandega Menerapkan metoda pendidikan kepramukaan Mencakup semua nilai-nilai kepramukaan (trisatya dan dasa darma) Dilaksanakan secara terpadu dengan pendidikan keterampilan
Kaum muda yang terampil dan berkarakter Trisatya Dasa darma Nilai-nilai Pembentukan karakter Gerakan pramuka Kaum muda yang terampil dan berkarakter Siaga Peng galang Pene gak Pandega Peningkatan keterampilan (survival, jobs creation)
KESIMPULAN Pada saat ini karena pengaruh pelbagai faktor ditemukan pelbagai masalah di kalangan kaum muda yang terkait karakter Upaya mengatasinya perlu dilakukan pendidikan karakter antara lain melalui pendidikan kepramukaan Terkait materi pendidikan yakni nilai-nilai luhur yang berperan dalam pembentukan karakter Terkait proses pendidikan yang tidak hanya mementingkan pengetahuan tetapi juga sikap dan perbuatan Dilaksanakan secara terpadu dengan pendidikan keterampilan
TERIMA KASIH