Assalamualaikum Wr.Wb
CIREBON SEBAGAI BANDAR JALUR SUTRA Oleh: Ahsanul Alfan – 12040284014 Maulana Hanif R. – 12040284023
Kajian cirebon dan kajian jalur sutra Penamaan jalur sutra atau Silk Roads dilontarkan dari sebuah progam UNESCO dalam rangka World Decade for Cultural Development 1988-1997. Kajian “sutra” diambil sebagai metamorfosa dari kelembutan dan kehalusan jalinan-jalinan hubungan antar manusia dan antar budaya yang terbawa serta melalui rute-rute perdagangan yang bersejarah itu. Tujuannya adalah untuk memobilisasi masyarakat ilmiah diseluruh dunia untuk meningkatkan penelitian mengenai jalur sutra tersebut
Salahsatu yg menjadi sorotan dalam kajian tersebut adalah Cirebon Salahsatu yg menjadi sorotan dalam kajian tersebut adalah Cirebon. Cirebon merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar bangsa. Lokasinya diantara Jawa Tengah dan Jawa Barat membuatnya berperan sebagai jembatan antara kebudayaan Jawa dan Sunda
Bandar cirebon dalam jaringan pasar dunia Sejak islam masuk, bandar cirebon dalam jaringan pasar dunia mempunyai peran penting dgn kedatangan orang2 dari arab, persi, india, dan cina. dan juga dilakukan perdagangan dengan bandar2 di pesisir Jawa. Pada masa pengaruh kolonial belanda, bandar cirebon berada dalam penguasaan kolonial. Hal ini terjadi sejak perjanjian VOC dengan kesultanan cirebon 30 April 1681.
terlepas dari itu pada awal abad 20 bandar cirebon merupakan bandar nomor 4 setelah tanjung priok, semarang, dan surabaya yang digunakan sebagai jalur kapal-kapal asing dari berbagai negeri Adapun komoditi ekspor yang paling banyak adalah gula, beras, kopi, dan indigo terutama dari daerah pedalaman
Pasang surut perkembangan kota cirebon sampai awal abad xx Kota cirebon memiliki tahap2 perkembangan sejarah yang karakteristik. Pada awalnya kota cirebon merupakan kota pusat perdagangan maritim yang ramai. Selanjutnya VOC berhasil menganeksasi dan mengembangkan wilayah sekitar pelabuhan sebagai pusat kekuatan ekonimi politik.
Namun selama abad XIX belanda belum melakukan pembangunan yang berarti terhadap kota cirebon, baru setelah awal abad XX dilakukan pembenahan dan akhirnya dijadikan sebagai gemeente. Mulai saat itu cirebon menjadi kota kolonial (colonial town).
Hubungan Pelabuhan Cirebon dengan Daerah Pedalaman : Suatu Kajian dalam Kerangka Perbandingan dengan Pelabuhan Cilacap 1880-1940 oleh Susanto Zuhdi Sampai akhir abad ke-19 daerah pedalaman pelabuhan Cirebon tidak seluas pelabuhan Cilacap. Namun demikian ekspor Cirebon diatas Cilacap. Sejak tahun 1900 terutama sesudah tahun 1920-an, jaringan transportasi pelabuhan Cirebon semakin luas-kereta api dan jalan raya-tetapi ekspor lebih rendah dari pelabuhan Cilacap. Impor pelabuhan Cirebon lebih tinggi dari pada pelabuhan Cilacap ( 1900-1937 )
Lanjutan… Sejak tahun 1920-an terdapat gejala persaingan antara jaringan jalan raya kereta api. Pelabuhan dan kota Cirebon sangat diuntungkan dengan perkembangan itu. Sebaliknya perkembangan itu merugikan pelabuhan dan juga kota Cilacap. Terlebih lagi oleh karena letak Cilacap yang t idak berada di tengah-tengah jalur lalu lintas ramai, seperti Cirebon.
Pelestarian Peninggalan Bersejarah di Cirebon oleh Hari Untoro Drajat Cirebon merupakan kota pantai memiliki peninggalan sejarah yang beragam Secara garis besar peninggalan tersebut menjadi dua kategori : Pertama cagar budaya yang dapat bergerak yang tidak akan rusak jika dipindahkan. Example : Gamelan dll Kedua adalah cagar budaya yang tidak dapat bergerak, dan rusak jika dipindahkan. Example : Keraton, Candi, rumah Berdasarkan sumber-sumber sejarah yang ada mengatakan bahwa peninggalan bersejarah di Cirebon sudah berasal dari jaman prasejarah, islam hingga prakemerdekaan
Tinjauan Konsepsi Seni Bangunan Istana Peninggalan Masa Islam di Kesultanan Cirebon dalam Konteks Kesinambungan Budaya oleh W.Anwar 1. Pembuka Penelitian dibatasi pada budaya ( benda ) yang tak bergerak, khususnya bangunan Penelitian dikhususkan pada kasus peninggalan seni bangunan komplek bangunan sunyaragi,yaitu bangunan peninggalan Kesultanan Cirebon awal abad 18 M 2. Tinjauan Konnsepsi Seni Bangunan I Adanya beberapa kesamaan bangunan di Cirebon dan Majapahit Menurut F.D.K Bosch bahwa telah terjadi kekosongan dalam ilmu bangunan pada masa transisi Hindhu Islam.Hal ini tentunya masih kita pertanyakan kebenaranya. Lalu bagaimana menurut kalian ?
Lanjutan… 3. Sekilas Tinjauan Kegunaan Kompleks Bangunan Sunyaragi Islamisasi di pulau jawa pada awalnya memang benar seperti pendapat para ahli, sama sekali menyelaraskan diri dengan kondisi perkembangan apresiasi budaya masyarakat setempat, dalam hal ini terutama masyarakat tradisi besar.Di dalamya meliputi dukungan atas mitos-mitos, filsafat dan seni, serta mistik yaitu dengan merubah mainset kerajaan atas tradisi kebudayaan jawa-Hindhu menjadi mainset ajaran-ajaran islam.
Wayang Cirebon oleh Saini KM. Wayang sebagai ritus dan Teater Wayang Cirebon dan Ritual Gejala Abyor
Topeng Cirebon :Tinjauan Sosio Kultural Kini oleh Endo Salah satu hal vital atau yang paling penting dalam pertunjukan tari topeng ini adalah tariannya, buka ceriteranya. Topeng Cirebon tak berdiri sendiri, hal ini yang membedakan dengan topeng-topeng lainya Topeng Cirebon mempunyai hubungan kekerabatan dengan kesenian lainya, peta penyebaranya serta hubunganya antara daerah yang satu dengan daerah lainya, serta kedudukanya dalam masyarakat. Para seniman topeng mempunyai hubungan talian keluarga satu sama lain. Ada semacam kepercayaan, keyakinan, bahwa topeng hanya akan bisa dibawakan secara sempurna oleh seniman turunan Perkawinan sesama turunan dianggap suatu hal yang sangat ideal, karena mereka akan menghasilkan keturunan yang murni Regenerasi topeng secara tradisional hanya ada di lakukan oleh keluarga tertentu, yakni keluarga seniman ( dan yang menggabung dengan keluaga seniman ), adan atau yang hidup ( ikut makan ) dari hasil panggungan.
Lanjutan… Sedangkan kelestarian dan kelangsungan kehidupan seni topeng bergantung pada dua hal, yaitu pewarisan kesenimanya dan dukungan masyarakatnya.seniman yang bisa mewarisi kemampuan seninya ( dari satu generasi ke generasi berikutnya ), dan masyarakat yang bisa memberi jaminan pada kehidupan senimanya itu.
TERIMAKASIH Wassalamualaikum Wr.Wb