Elvira Amanda Riantika 292013232 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS IV SD N TENGGER BLORA SEMESTER II Elvira Amanda Riantika 292013232
Latar Belakang Tujuan Pembelajaran Hasil & Pembahasan Kesimpulan
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi tentang gaya mempengaruhi suatu benda melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV SD N Tengger semester II tahun pelajaran 2016/2017.
Pembelajaran Menurut Supriyadi (20011:11) pembelajaran IPA akan berlangsung efektif jika kegiatan belajar mengajarnya mampu mengkondisikan kepada siswa bahwa kelas adalah tempat untuk bermain, aman dari segala bentuk ancaman dan hambatan psikologis, serta memfasilitasi siswa untuk mengemukakan dan mencobakan ide-idenya. Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry).
Model Pembelajaran Pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah siswa (Depdiknas, 2010:3). Salah satu model pembelajaran yang dapat mengarahkan kepada siswa untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (Huda, 2013:203). Model pembelajaran Numbered Heads Together itu sendiri memiliki tujuan yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
Langkah-langkah penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together adalah : Tahap pertama, Siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok Tahap kedua, Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor. Tahap ketiga, Guru memberi tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok untuk mengerjakannya. Tahap keempat, Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Tahap kelima, Guru memanggil salah satu nomor secara acak. Tahap keenam, Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka.
Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan hasil nilai tes yang diberikan guru setiap selesai memberi materi pelajaran pada suatu pokok bahasan (Nasution, 2006:36). Berbeda dengan Purwanto (2011:46) yang sependapat dengan Sudjana (2003:3) dan Hamalik (2003:155) yang mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku pada diri seseorang akibat tindak belajar yang mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di SD N Tengger Kabupaten Blora pada semester II tahun pelajaran 2016/2017 yaitu pada tanggal 20 – 27 Maret 2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD N Tengger Blora dengan jumlah siswa 20 anak terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Perencanaan Tindakan Dalam tahap perencanaan ini meliputi : 1. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA kelas IV semester II dengan KD 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan atau tarikan) dapat mengubah gerak suatu benda. 7.2 Menyimpulkan bahwa gaya (dorongan atau tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda.2. Membuat dan merancang lembar observasi.3. Membuat soal tes.4. Melakukan kolaborasi dengan guru untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Metode Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dirancang sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model PTK menurut Kemmis & McTaggart.
Pelaksanaan Tindakan & Observasi Dalam pelaksanaan tindakan ini yang di lakukan adalah mengimplementasikan RPP yang sudah disusun dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran IPA. Bersamaan dengan pengimplementasian RPP akan dilakukan juga observasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Observasi pada setiap siklus diamati oleh satu orang observer.
Hasil & Pembahasan Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi siswa kelas IV SD N Tengger Blora diperoleh data bahwa sebagian besar siswa masih belum mencapai KKM untuk mata pelajaran IPA. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SD N Tengger Blora terdapat 10 siswa (50%) yang mencapai KKM dan 10 siswa (50%) belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata 60,3. Nilai tertinggi pada pra siklus yaitu 82 dan nilai terendah yaitu 30. KKM SD N Tengger adalah ≥65.
Siklus I Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT mengalami peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM terdapat 14 siswa (70%) dan 6 siswa (30%) yang belum mencapai KKM. Rata-rata pada siklus I adalah 68,5. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 85 dan nilai terendahnya 40. Pada siklus I masih terdapat kegiatan yang belum dilakukan oleh guru diantaranya memberikan batasan waktu pengerjaan, kemudian guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanta, dan guru tidak memberikan kesimpulan.
Siklus II Pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran NHT, kembali meningkat jumlah siswa yang telah mencapai KKM terdapat 16 siswa (80%) dan 4 siswa (20%) yang tidak mencapai KKM. Rata-rata pada siklus II adalah 77,5. Nilai tertinggi pada siklus ini juga mengalami peningkatan menjadi 95 dan nilai terendahnya 50. Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran guru yang direncanakan sudah dilaksanakan dengan baik. Siswa juga sangat aktif saat proses pembelajaran berlangsung.
Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II
Kesimpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan ditemukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD N Tengger Blora pada mata pelajaran IPA.
Terima Kasih