B. Overshoot Loader adalah alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket ke dalam tumpukan material hingga penuh, kemudian bucket di angkat ke.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aplikasi Hukum Newton.
Advertisements

Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Analisa beban dan tenaga
Teknik Kendaraan Ringan
Berkelas.
PEMBEBANAN PADA STRUKTUR JALAN REL
FASILITAS PELABUHAN.
4. DINAMIKA.
Pengenalan Alat dan Mesin
4. DINAMIKA.
10 TENAGA GERAK DAN KENDARAAN
Pertemuan 01 PENDAHULUAN
SISTIM KEMUDI Fungsi : Mengarahkan jalannya kendaraan. Ada dua tipe :
Peralatan Konstruksi Prodi Teknik Sipil Unsoed
MATERIAL HANDLING Azizah Aisyati.
SUMBER DAYA DI BIDANG PERTANIAN
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH
PEMBAGIAN ALAT BERAT.
10. Biaya, Tarif Angkutan dan
Penyimpanan dan Transportasi Bahan
BAB FLUIDA.
Sistem Transportasi Pertemuan 5 Transportasi Darat 04 –
KONVEYOR.
Manual Material Handling
ANALISIS TEMPAT KERJA.
EKO NURSULISTIYO USAHA DAN ENERGI.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat
DAMPAK YANG MENGUNTUNGKAN
SELAMAT DATANG DI Singkole Primary School
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
KDK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FT. UNDA
Uji Kompetensi Sabtu, 2 Maret 2013
PesawatSederhana-FD/HarlindaSyofyan/PGSD/UEU/P-7
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
Ketentuan Umum Jalan Rel
Soal dan Pembahasan EBAS Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011
Pengenalan dan Pengoperasian
TRAKTOR PERTANIAN.
Wheel Alignment (Keselarasan Roda)
METODE TAMBANG BAWAH TANAH
TUGAS PERENCANAAN KONTRUKSI MESIN I
Pertemuan 05 PERALATAN PENGANGKUT
ALAT – ALAT ANGKAT
BUCKET WHEEL EXCAVATOR
Teknik Kendaraan Ringan
Lanjutan.
HYDRAULIC EXCAVATOR.
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DOZER
PENGEMBANGAN TAMBANG BAWAH TANAH
PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH
Earth Moving & Produksi
Kuliah 3 Transportasi Darat.
6 PROYEK CIVIL – DAM TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Peralatan Konstruksi Teknik sipil, Unsoed
RODA & BAN.
2 PROYEK CIVIL – GEDUNG TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Bulldozer ALAT PENGGUSUR TANAH
Pemindahan Tanah Mekanik DISUSUN KELOMPOK : Richsan MaiilNovri Ricky Maspaitella Wahyu A. P MoukoMelki SriyantoAbdul Rasul.
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Tambang bawah tanah adalah tambang dimana kegiatan penambangnya tidak langsung berkaitan dengan alam terbuka atau udara bebas. Metode pengambilan bahan.
Bajak Putar (Rotary Plow) Dengan menggunakan bajak putar: Pekerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh Dapat digunakan pada tanah kering maupun tanah.
Pengertian material handling  Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai.
Transcript presentasi:

B. Overshoot Loader adalah alat muat yang bekerja dengan cara mendorong bucket ke dalam tumpukan material hingga penuh, kemudian bucket di angkat ke belakang hingga melewati mesinya dan menumpahkan muatan ke alat angkut alat angkut yang berada dibelakang tanpa memutar alat muat. - Digerakkan dengan udara bertekanan udara - Overshoot loader bekrja di drift heading sempit - Ukuran bucket bervariasi dari 0.14 – 0.60 m3.

Type Overshoot - Rail Mounted Loader : Rel - Crawler Loader : Track - Rubber Tired Loader : Ban Karet Rail Mounted Loader Digunakan pada kondisi lantai kerja lunak atau bila alat angkutnya bergerak diatas rel kemiringan jalan maksimum 2% Crawler dan Rubber Tire Overshoot Loader Digunakan tergantung kondisi lantai kerja kasar. Mempunyai kemampuan kerja tidak terbatas. Kemiringan jalan maksimum 20% dan 10% Prouktivitas : Bervariasi tergantung kondisi kerja untuk kondisi optimum tail mampu berproduksi 25 – 30 m3/jam dengan kapasitas bucket 0.14 m3. Overshoot loader besar (0.59 m3), produksi 110 – 120 m2.

Produktivitas tergantung pada : - Teknik Pemutaran ke alat angkut - Ukuran material - Tekanan udara C. Gathering Arm Loader Seiring digunakan pada tambang batubara. Pada bagian depan di lengkapi dengan alat pengumpul. Material yang terkumpul didorong menuju belt conveyor yang berada di belakang, selanjutnya ke alat angkut berikutnya. Dilengkapi dengan crawler dan digerakkan dengan tenaga listrik. D. SLUSHER Slusher atau guru digerakkan dengan udara dimana efek penggaruanya diperoleh melalui sebuah garu yang dihubungkan dengan kawat masuk ke dalam tumpukan material lepas yang terletak di dasar lantai dan membawa material ke tempat penumpahan. sering digunakan pada scram drift dari dasar stope menggelinding memanfaatkan gaya gravitasi.

Alat muat –agkut tambang bawah tanah, merupakan kombinasi front- E. Load Haul Dump Alat muat –agkut tambang bawah tanah, merupakan kombinasi front- end loader dengan dump truck. Mempu memuat, mengangkut dan menumpahkan material pada alat angkut berikutnya. Tenaga penggerak adalah tenaga diesel dan jarak pengangkutan dekat

3. ALAT ANGKUT - Untuk pengangkutan jarak dekat < 5  Truck berukuran kecil – sedang, LHD. - Untuk pengangkutan jarak sedang 5 – 20 km  Truck besar, belt conveyor, Cable Way - Untuk pengangkutan jarak jauh > 20 km  Locoinotif, pompa + pipa a. Truck (mine Truck) Truck yang digunakan pada tambang bawah tanah, hampir sama yang digunakan pada tambang terbuka. Berdasarkan roda penggerakanya (Wheel drive) 1. Roda penggeraknya roda depan (front wheel drive) 2. Roda penggeraknya roda belakang (rear wheel drive) 3. Roda penggeraknya roda depan dan belakang (four whee drive) 4. Roda penggeaknya semua roda belakang (double rear wheel drive).

Berdasarkan mengosongkan muatanya : 1. End – dump atau rear dump mengosongkan muatan ke belakang. 2. Side dump  mengosongkan muatan ke samping 3. Bottom dump  mengosongkan muatan ke bawah Berdasarkan ukuranya : 1. Ukuran kecil  kapasitas 25 ton 2. Ukuran sedang  kapasitas 25 – 100 ton 3. Ukuran besar  kapasitas > 100 ton Pada tambang bawah tanah mine truck yang digunakan di lihat dari dumping adalah : 1. …... Dumper 2. Telescoping dumper 3. Push – Plate dumper Kapasitas antara 5 – 35 ton Tenaga Penggeraknya – two wheel drive - four wheel drive

Keuntungan : 1. Jarak angkut bisa mencapai 2 km 2. Flexible dalam menambah alat tanpa mengganggu produksi 3. Kecepatan relative tinggi Kerugian : 1. Kondisi jalan harus baik dan tidak licin 2. Jumlah operator banyak 3. Ventilasi harus baik 4. Jalan harus lebar dan tidak boleh menyudut Hambatan – hambatan yang terjadi pada pengangkutan dengan truck : 1. Grade Resistance  hambatan pada tanjakan 2. Rolling Resistance  hambatan akibat ban dan jalan

Diinginkan (maksimum) Faktor – faktor yang perlu diketahui dalam memilih jenis truck/jumlah: 1. Kapasitas : - Normal : 22, 30, 35, 40, 45, 55, 85, 200, 130 ton - Besar : 150, 175, 250, 300, 350 ton 2. Faktor operasi - Jam kerja - Jumlah pengisian . Normal : 4 – 6 swing/truck . Besar : 5 – 8 swing/truck - Waktu siklus - Faktor Bucket  - Cadangan alat Kondisi Pemuatan Faktor Bucket Diinginkan (maksimum) 120 % Rata – rata (medium) 90 % Rata – rata (rendah) 60 %

b. LOKOMOTIF + LORI (Mine Cars) Pemilihan penggunakan loco + lori didasarkan pada pertimbangan : - Jalan relative datar Keuntugan lokomotif 1. Diperlukan man power lebih sedikit 2. Fleksibel dan mudah diperpanjang 3. Pengangkutan dapat dilakukan bersama – sama 4. Mempunyai kecepatan tinggi 5. Gradientnya 6. Lebih mudah menyesuaikan dengan belokan Kekurangan lokomotif : 1. Mempunyai kemiringan terbatas 2. Kondisi lantai harus kuat 3. Bahaya kebakaran, kebocoran arus dan gas – gas beracun menjadi meningkat.

Hambatan – hambatan yang terjadi pada pengangkutan dengan loko + lori (Dari’s Formula) 1. Tram Resistance 29 0,0024 AV2 Loc Resis lb/ton = 1,3 + ___ + 0,03V + _______________ W WN 29 0,0034AV2 Hambatan – hambatan untuk gerbong = 1,3 + −− + 0,03 V + −−−−−−−− W WN 29 0,005 AV2 Hambatan untuk gerbong barang = 1,3 + −− + 0,045 V + −−−−−−− W WN W = Rata – rata ton/as roda N = Jumlah As roda V = Kecepatan ( mph ) A = Luas Area

2. Grade Resistance 20 lb/ton 3. Curve Resistance 0,8 lb per ton 10 kelengkungan 4. Percepatan

PERHITUNGAN TENAGA LOKOMOTIF Hal – hal yang mempengaruhi dalam perhitungan lokomotif : 1. Adhesi (A) Material adhesi atau static frition diantara roda lokomotif dengan rel tergantung pada : - Materialyang menyusun roda dan rel - Kondisi rel (basah, kering, dan berpasir) - Pusat gravitasi lokomotif - Kemiringan maksimum 5 % - Jarak angkut panjang - Tonase relative besar - Umur pekerjaan panjang

Nilai Koofesien Adhesi Berdasarkan tenaga lokomotif dibedakan menjadi 6 macam : 1. Lokomotif uap (steam locomotif) 2. Lokomotif motor bakar (benzine/gosoline loc) 3. Lokomotif diesel (diesel loc) 4. Lokomotif udara bertekanan tinggi (Compressive air loc) 5. Lokomotif listrik (electric trolley loc) 6. Lokomotif batere (storage battery loc) Berdasarkan mengosongkan muatan lori dibedakan menjadi : 1. Real dumper 2. Bottom dumper 3. Side dumper 4. Overturned dumper Koofisien adhesi mempengaruhi ‘’Pulling Power (kekuatan tarik)’’ atau Tractive effort lokomotif. Jenis Roda Kondisi Rel Nilai Koofesien Adhesi Roda Baja Rel Kering 0,25 Rel basah atau greasy 0,15 Rel berpasir 0,30

2. Tractive Effort (TE) Adalah tenaga tarik yang ditimbulkan lokomotif untuk menggerakkan lokomotif beserta rangkaian dan muatanya TE diperoleh melalui roda-roda lokomotif, sehingga tenaga tersebut tergantung pada berat lokomotif dan koofisien adhesinya. Untuk lol omotif diesel dan trolley TE = WL = 0,25 x 2240 WL = Berat lokomotif A = Koofisien adhesinya (0,25) Untuk Batherey TL = WL x 0,15 x 2240 3. Draw Bar Pull (DBP) Daya Tarik Beban (DBP) adlah besarnya tarik yang dibutuhkan untuk menarik : - Lokomotif itu sendiri - Rangkaian beserta muatanya

Besar DBP tergantung pada : 1. Tahanan Tarik = W x 2240 x Koofisien gesek = W x R x 2240 W = Berat R = Rollong Resistance 2. Resistance akibat gravitasi = W x 2240 x sinα = W x 2240/X = W x 2240 x G/100 A = Sudut kemiringan X = Naik atau turun G = Gravitasi dalam % Untuk 1 ton = 1 x 2240 x 1/100 = 22,4 lb/ton 3. Percepatan  Leneal dan Rotary acceleration F = m x a F = W/q x f = 2. 240/32,2 = 0,2 x 5280/60 x 60 = 10,2 lb/ton

W = Berat G = Percepatan gravitasi 32,3 ft/det2 F = Percepatan 0,1 mph/det  1 mile = 5280 ft Rotary acceleration = 0,6 lb/ton (yang umum) jadi leneal dan rotary Acceleration pada percepatan 0,1 mph/det = 10,2 + 0,6 = 10,8 lb/ton Besarnya DBP yang diperlukan lokomotif dan rangkaianya : DBP = W (R + G + L) + L (RL + G + F) W = Berat rangkaian kereta (ton) R = Rolling resistance (lb/ton) G = Grade resistance 22,4 lb/ton unruk setiap kemiringan 1% F = Gaya yang di[erlukan untuk percepatan 10,8 lb/ton atau percepatan 0,1 mph/detik L = Berat lokomotif RL = Rolling Resistance Lokomotif (lb/ton)

Dari perhitungan diatas diperoleh 2 persamaan TE 1. TE diperlukan dari loko untuk menggerakkan kereta + rangkain : = L (RL + G + F) – W (R + G + F) 2. TE yang dihasilkan lokomotif = L x 2240 x A Maka L x 2240 x A = L (RL + G + F) + W (R + G + F) L = W (R + G + F) 2240 A – (RL + G + F) 4. Horse Power HP dibutuhkan oleh loco untuk menggerakkan rangkaian dan muatan HP = TE(lb) x kec.mph x 5280 33.000 x gear.eff x 60 HP = TE(lb) x kecepatan 375 x gear.eff GE = 90% electrical drive 85% diesel driven

D. HOISTING Hoisting adalah salah satu jenis pengangkutan tambang bawah tanah yang menggunakan sistem kerekan pada vertikal shaft maupun inclined shaft. Berdasarkan sistem pengangkutan hoisting terdiri dari : a. Rope Haulage b. Wending sistem Alat – alat yang digunakan pada Hoisting : 1. Wire Rope - Rope Wire - Strand - Rope Lay - Cage/Skip 2. Jenis – jenis Drum Hoist - Singe Cylindrical Drum - Double - Conical Drum - Real Drum dan Cylindro – Conical Drum 3. Cage/skip

Wire Rope Terdiri dari sejumlah kawat yang dianyam menjadi sejumlah strand, kemudian kawat dianyam kembali pada sebuah inti. Komponen wire rope dari rope wire strand dan inti. Rope Wire Bentuk kawat yang digunakan menyusun rope : 1. Round : Merupakan penampang melintang lngkaran 2. Half – Lock : masing – masing lengkungan pada kedua sisinya diisi dengan round wire. 3. Triangular : mempunyai penampang melintang segitiga 4. Full – Lock : mempunyai penampang yang saling mengunci Strand Suatu strand dibentuk dengan memintal satu atau lebih lapisan disekeliling strand core terdiri dari kawat tunggal

Tipe dan bentuk strand : 1. Round 2. Triangular 3. Oval 4. Flat atau Ribbon Berdasarkan pada strandnya wire rope dikelompokkan menjadi : 1. Strand Rope - Round Stround - Triangular Strand - Multi Strand - Flat Rope - Lock Coil 2. Non Stranded Rope atau single strand rope - Half – Lock - Road Guide Rope Lay Pada stranded rope strand yang dibentuk seperti ulir skrup.

Macam- macam rope Haulage : - Endless – Rope Haulange Rope Haulege Adalah sistem pengangkutan tambang bawah tanah yaitu sistem pengangkutan rel dengan menggunakan wire rope dan satu hoist yang yang dilengkapi motor penggerak untuk menarik rangkaian lori + muatan. Macam- macam rope Haulage : - Endless – Rope Haulange kontruksi terdiri dari : - Sebuah motor penggerak - Surge Wheel - Sebuah Rope - Return Wheel - Spreader Wheel - 2 buah track Keuntungan Kerugian Dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kemiringan Sukar dalam transport buruh dan material 2. Dapat berkompromi dengan tanjakan Kec. Rendah, banyak kereta yang dibutuhkan Mudah dioperasikan dan diperpanjang Bukaan harus cukup besar HP rendah, kec. Rendah, rope balance Sering terjadi kereta keluar rel Karena kec. Rendah, kereta dapat dilepas dari rope tanpa menghentikan rope

2. Main – and Trail rope Haulage Kontruksi : - Sebuah drum - Sebuah motor penggerak - Sebuah Return Wheel - Sebuah Main Rope - Sebuah Trail Rope - Sebuah Track - Sebuah Rangkaian kereta Keuntungan : - Dapat dioperasikan pada lantai bergelombang - Hanya satu rel, mengurangi dimensi bukaan - Mudah diperpanjang - Kecepatan tinggi Kerugian : - HP besar

3. Main or Direct Rope Haulage Kontruksi : - Sebuah track - Sebuah Rope - Sebuah Drum - Sebuah motor penggerak - Rangkaian kereta Keuntungan : - Sederhana dan fleksibel - Mudah diperpanjang - Hanya memerlukan single track - Ventilasi mudah - Pergantian material yang diangkut mudah diatur - Kecepatan tinggi Kerugian : - Mempunyai sistem unbalance - - HP Besar - Diperlukan penyiraman saat menurunkan rangkaian kereta kosong

4. Balance Main Rope Haulage 2 model Kontruksi 1 : - 2 Track - 2 Drum - 2 rope - Sebuah motor penggerak Kontruksi 2 : - 1 Drum - 1 rope

Perhitungan Gradient Suatu sistem pengangkutan tambang bawah tanah mempunyai spesifikasi pekerjaan sebagai berikut : - Berat batubara setiap rangkaian 70 ton, berat lokomotif 10 ton - Berat kereta kosong = setengah dari berat muatan yang dibawahnya - Rolling Resistance kereta kosong 25% >dari kereta bermuatan - Berat muatan setiap kereta 15cwt - Koofisien gesekan 1/40 Ditanyakan : - Ideal Gradient, bila cooficient of friction 1/40 - Ideal Gradient, bila coofocoent of friction 10lb/ton 1. Koofisient gesekan = 1/40 = 2.240 = 56lb/ton 20lb/ton W = Berat rangkaian kereta kosong + berat muatan = 1 x 70 + 70 = (35 + 70) ton 2 L = 10 ton

7 x W x R 7 x (70 + 35) x 56 12 12 IG (%) = = 44,8 (L + 2 x W) 44,8 {10 + 2 x (70 + 35)} 3 3 = 0,957 atau 1 dalam 104 ½ Gradient Haulage = 100/0,957 = 104 ½ 2. Rolling Resistance = 10 lb/ton 7 x W x R 12 IG (%) = 44,8 ( L + 2 x W) 3 7 x (70 + 35) x 10 = 44,8 {10 + 2 x (70 + 35 )} = 0,171 atau 1 dalam 584

Perhitungan Stopping Distance Suatu Pengangkutan tambang bawah tanah mempunyai spesifikasi pekerjaan sebagai berikut : - Barat Lokomotif 10 ton - Berat rangkaian dan muatannya 103,5 ton - RL = 1,5 lb/ton dan R = 10 lb/ton - G = ½ % - V = 9 mph Ditanyakan : Stoping Distance 358 x L + L x RL + W x R ± (W + L) x 22,4 x G F = ________________________________________ 108 x (L + W) 358 x 10 + 10 x 15 + 103,5 x 10 + (103,5 + 10) x 22,4 x 1 2 F = _______________________________________________________________________ 108 x (10 + 103,5)

6.036,2 F = _________ = 0,492 mphper det 12,258 1,467 x V2 SD = _____________ 2 x F 1,467 x 92 SD = ________________ 2 x 0,492 SD = 121 ft

Berat rangkaian beruatan : Berat rangkaian kosong = W : 1/3 W TE kereta bermuatan = L (RL – 22,4 IG) + W (R – 22,4 IG) TE kereta kosong = L (Rl + 22,4 IG) + 1/3W (125/100 R + 22,4 IG) TE kereta kosong = TE kereta bermuatan W 125 L (RL + 22,4 IG) + ___ ( ____ R + 22,4 IG) = L (RL – 222,4 IG) + W (R – 22,4 IG) 3 100 4 22,4 LxRL + 22,4 IG) + ____ WxR+ _____ IGxW = LxRL – 22,4IG x L+ W x R-22,4IG x W 100 3

22,4 22,4 x IG x L + ____ x IG x W +22,4 x IG x L = 22,4 x IG x W = 3 125 7 W x R - ____ W x R x IG x {44,8 x L + ( __ x 22,4 x W)} = ___ x W x R 100 12 7 __ x W x R 12 IG (%) = ____________________________ 4 44,8 L ( __ x 22,4 x W ) ___ x W x R IG (%) = ______________________ 2 44,8 ( L + __ x W)

Perhitungan Tenaga Lokomotif Diketahui suatu sistem pengangkutan bawah tanah menggunakan lokomotif mempunyai spesifikasi sebagai berikut : - Output 1000 ton/shift - Panjang pengangkutan = 1500 yard - Gradient 1 dalam 200 menuju shaft - Andhesi 0,25 - Rolling resistance RL = 15lb/ton dan R = 10lb/ton - Berat kereta tambang 30 cwt ( 1 ton = 20 cwt ) - Berat muatan setiap kereta 3 ton - Starting resistence RL = 20 lb/ton dan R = 15lb/ton - Kecepatan 9 mph - Pik loading periode 160% dari output rata – rata - Percepatan 0,15 mph per detik - Gearing efficiency 85 % - Waktu pergantian kereta masing – masing 3 menit Ditanyakan : - Berat lokomotif - HP yang harus disediakan oleh lokomotif

Jawab : 1000 160 Kapasitas jam yang diperlukan = ______ x ______ = 228,57 ton ≈ 230 ton 7 100 Waktu PP termasuk pergantian kereta 2 x 1500 x 60 1 = __________________ + (3+3) = 17 __ menit 9 x 1.760 2 230 1 Berat batubara per-rangkaian = _____ x 17 ___ = 67 ton 60 2

Jumlah kereta setiap rangkaian = ___ = 23 kereta 3 1 1 67 Jumlah kereta setiap rangkaian = ___ = 23 kereta 3 1 1 Berat rangkaian = 23 x (3 + 1 ___) = 103 ___ ton 2 2 2.240 Jika Gradient 1 dalam 100, maka  jika Gradient resistance = ________ atau 200 1 _____ x 100% x 22,4 lb/ton = 11,2 lb/ton Sehingga : W (R ± G + F) L = ___________________________ 2.240 A – (R1 ± G + F) 1 103 __ (15 + 11,2 + 16,2) 2 L = ______________________________ = 8,6 ton ≈ 10 ton 560 – (20 + 11,2 + 16,2)

b. TE yang diperlukan saat bergerak = L (RL ± G + F) + W (R ± G + F) 1 = 10 (20 + 11,2 + 16,2 + 103 ___ (15 + 11,2 + 16,2) = 4.862,4 lb/ton 2 TE yang diperlukan saat bergerak = L (RL ± G) + W (G + F) = 10 (15 + 11,2) + 103 ___ (10 + 11,2) = 2.456,2 lb/ton TR (lb) x Kec.(mph) 2.456,2 x 9 HP = _______________________________ = __________________ = 69,35 ≈ 70 375 x Gearing Ef ficiency 375 x 0,85