PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNA RUNGU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Advertisements

Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
JENIS-JENIS KESULITAN BELAJAR
Dampak Psikologis Bencana terhadap kelompok rentan
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
Bioakustik.
PENJAS ADAPTED BAGI TUNARUNGU
AUTISME Presented by Oleh Erwin Setyo Kriswanto
Perkembangan Komunikasi Aktif-Pasif
Kesulitan Membaca Winanti S. Respati winsr-rev2008.
POKOK BAHASAN Pertemuan 5 Matakuliah: Psikologi Pendidikan Tahun: 2009.
BIOAKUSTIK Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
Oleh : Sihabudin At-Thoubani
PENDIDIKAN ANAK LUAR BIASA (PLB)
Upaya Pendidikan Membantu Anak Autistik
Mengenal TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
PROSES MENDENGARKAN AKTIF
Getaran dan bunyi.
REMAJA SEBAGAI SUBKULTUR
Perkembangan Kognitif & Bahasa
PENGKAJIAN OFTALMIK.
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
Etiket Berinteraksi dengan penyandang disabilitas
Observasi Mengamati Tingkah laku individu.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA (GG KOMUNIKASI)
TUNAGRAHITA Citra Dewi, M.Psi., Psi.
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNA RUNGU
BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN
PRAKTIKUM HIPERKES TEST PENDENGARAN.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA
TES PENDENGARAN.
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.Psi, Psi
BAB II PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Belajar Efektif dan Efisien
TES PENDENGARAN.
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
KOMUNIKASI PADA KLIEN ANAK
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA (GG KOMUNIKASI)
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KEBISINGAN
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
PENDIDIKAN ANAK LUAR BIASA (PLB)
PERKEMBANGAN BAHASA.
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENGKAJIAN UMUM PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN Oleh:
PASIEN DG GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
TUNAGRAHITA Citra Dewi, M.Psi., Psi.
Kelompok“AYAN” -Ibnu E. T -Luthfi N -M. Deva -M
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 Thn)
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG
Blindness (Gangguan Penglihatan)
PRAKTIKUM HIPERKES TEST PENDENGARAN.
Perkembangan anak Usia SD
GANGGUAN BELAJAR Kemampuan membaca, berhitung atau menulis jauh (2 SD) di bawah: Kemampuan rata-rata anak seusianya Kelayakan berdasarkan tingkat pendidikan.
Intelectual Disability
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
Mengembangkan Kompetensi Komunikasi
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Sistem Indera Pendengaran
Transcript presentasi:

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNA RUNGU Citra Dewi, S.Psi., M.Psi., Psi

Frekuensi Frekuensi Kepekaan pendengaran Intensitas Intensitas cps atau Hertz (Hz) 18-18.000 Hz Frekuensi Frekuensi Kepekaan pendengaran desibel (dB) Intensitas Intensitas

Definisi Individu yg kehilangan pendengaran baik sebagian (hard of hearing) maupun seluruhnya (deaf) yg menyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan sehari-hari. Penderitaan anak tunarungu: kesulitan mendengar  pembentukan bahasa terhambat

Klasifikasi Tunarungu (Bds saat mulai terjadinya) Prelingual deafness: kondisi ssorg dimana ketulian sdh ada sejak lahir atau terjadinya sebelum dimulainya perkemb.bicara & bahasa Postlingual deafness: kondisi dimana seseorang mengalami ketulian setelah ia menguasai wicara atau bahasa

Klasifikasi Tunarungu (Scr Kuantitatif) Klp I (Ringan) : 20-30 dB  borderline antara orang yg sulit mendengar dg orang normal. Klp II (Marginal) : 30-40 dB  mengalami kesulitan utk mengikuti pembicaraan pd jarak beberapa meter. Klp III (Sedang) : 40-60 dB  butuh alat bantu dengar dan bantuan mata. Klp IV (Berat) : 60-75 dB  tuli secara edukatif tdk bisa belajar bicara tanpa menggunakan teknik2 khusus. Klp V (Parah) : >75 dB

Klasifikasi bds letak kerusakan organ pendengaran Tunarungu Periferal Tunarungu konduktif (Conductive deafness) Tunarungu krn kerusakan sensorineural (Sensorineural deafness) Tunarungu campuran (Mixed hearing loss) Tunarungu Auditoris Sentral (Central hearing loss)

Penyebab tunarungu periferal Konduktif : kerusakan krg gg.transmisi suara dr sal.auditoris ke telinga dalam. Masih dpt diperbaiki (scr medis/ pembedahan) & dg alat bantu dengar Mis: tjd malformasi, penyumbatan, pecah/ rusaknya gendang telinga. Sensorineural: kerusakan pd kokhlea atau pd syaraf pendengaran yg membawa suara ke otak. Tdk dpt diperbaiki scr medis, tp dg alat bantu dengar. Mis: meningitis, infeksi virus, campak, dll

Penyebab tunarungu auditoris sentral Kerusakan atau malfungsi sistem syaraf pusat antara otak bawah dg selaput otak. Kerusakan ringan, yg bersifat neurologis pd cerebral cortex, yg berdampak pd persepsi, kemampuan organisasi & pemahaman thd suara. Bukan krn kehilangan kemampuan utk mendengar bunyi. Penderita salah melakukan interpretasi pd apa yg didengar  gg. belajar

Karakteristik Ketunarunguan (Menurut Telford & Sawrey) Ketidakmampuan memusatkan perhatian yg sifatnya kronis Kegagalan merespon apabila diajak bicara Terlambat berbicara atau melakukan kesalahan artikulasi Mengalami keterbelakangan di sekolah

Gejala dalam kehidupan sehari-hari Reaksi lambat thd instruksi; prestasi lebih rendah dari potensi Melihat siswa lain utk mengikuti apa yg mereka lakukan Meminta orang lain utk mengulangi apa yg mereka katakan Salah menginterpretasi informasi, pertanyaan & pembicaraan Mengeluhkan adanya suara bising di telinganya Bingung dengan kata-kata yg bunyinya hampir sama Melihat wajah pembicara dari dekat atau membaca bibir pembicara Perkemb. bhs terlambat; bahasa tdk gramatikal utk usianya Suka menarik diri dari teman2nya

Etiologi Masalah kromosom yg diturunkan Malformasi kongenital Infeksi kronis Tulang tengkorak yg retak Dampak mendengar suara yg sgt keras Penyakit virus spt rubella pd saat kehamilan ibu Sifilis kongenital

Identifikasi Indikator perilaku : ketidakmampuan memberikan perhatian, mengarahkan kepala/ telinga ke arah pembicara, gagal mengikuti instruksi lisan, meminta pengulangan terutama utk pertanyaan, memiliki masalah wicara, menarik diri, sgt fokus pd wajah atau mulut lawan bicara, respon2 tidak sesuai atau inkonsistensi

Tanda2 fisik: telinga mengeluarkan cairan bernafas melalui mulut sering menggunakan kapas pd telinga ekspresi tampak letih & tertekan 3. Keluhan yg dikemukakan anak: sakit pd telinga / telinga luka mendengar dengungan/ deringan ada “suara” di dlm kepala merasa ada benda di dlm telinga sering deman/ sakit tenggorokan/ tonsilitis

Dampak ketunarunguan Perkembangan bahasa Perkembangan intelektual dan prestasi akademik Perkembangan sosial dan emosional

Intervensi Pendidikan Komunikasi TKLB / TKKh Tunarungu Tingkat rendah Latihan Pendengaran SDLB / SDKh Tunarungu Kelas tinggi Oralism Manualism SLTPLB / SMPKh Tunarungu Komunikasi Total SLTPLB / SMPKh Tunarungu

1. Lat. pendengaran  meningkatkan ketrampilan anak mendengar. Kemampuan mendengar  penerimaan & keinginan anak utk memakai alat bantu dengar  anak mjd pemakai alt bantu dengar yg baik. Lat. Mengembangkan kemamp.anak utk menyadari & membedakan: Suara2 yg mencolok; suara lingkungan Pola iram berbicara & irama musik Pengenalan huruf hidup & mati Bicara dlm situasi yg ramai/ bising

2. Oralism: Sist. kom menggunakan bicara & membaca ujaran. Anak tunarungu mampu mengembangkan ketramp.berbicara & membaca ujaran yg baik, asal diberikan wktu cukup & latihan. Pengajaran oralism harus disesuaikan dg minat & kebutuhan anak. Guru bicara dg jelas, namun artikulasi tetap wajar; lampu juga harus terang

3. Manualism: Sist.kom yg menekankan pd manual alfabet (ejaan jari) & bhs isyarat. Relatif mudah, shg tdk mengalami frustrasi krn mampu mengungkapkan keinginan & isi hati melalui bhs isyarat & ejaan jari.

4. Komunikasi Total: Sist 4. Komunikasi Total: Sist.kom yg berusaha menggabungkan berbagai bentuk komunikasi utk mengembangkan konsep & bahasa pd anak tunarungu. Gerakan2, suara yg diperkeras, berbicara, membaca ujaran, ejaan jari, bhs isyarat, membaca & menulis. Utk meningkatkan kom. 2 arah & mengembangkan potensi anak scr maksimal.

Intervensionis / Guru yg datang ke rumah, sebaiknya.... Suportif, memahami & menguatkan Ingat bahwa orangtua menginginkan yg terbaik bagi anak & keluarganya Menjadi sumber daya bagi keluarga Kenali anak