ASUHAN KEPERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI SISTEM NEUROLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Space Occupying Lession
Advertisements

FARMAKOTERAPI MENINGITIS
Askep Keganasan Kulit Melani Kartika Sari.
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
ENCEPHALITIS.
DOSEN PEMBIMBING : Ns.HANI RUH DWI, S.Kep
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
ASKEP DEPRESI PD LANSIA
Migrain.
STROKE Ns. Janny Erika, S.Kep.
Keperawatan Pada Klien Stroke Berbasis Psikoneuroimunologi
Bebas Nyeri Kebutuhan Rasa Nyaman Tri Ws 2011.
NURSING MANAGEMENT of HIDROCHEPALUS
POLIOMIELITIS.
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Asuhan keperawatan pada klien dengan infeksi hiv – aids
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Riwanti Estiasari, Darma Imran
VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa. VIRUS ??? By : Sri Wahyunisa.
VARISELA (chickenpox)
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK (OMSK)
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
Comparison of Real Time IS6110-PCR, Microscopy, and Culture for Diagnosis of Tuberculous Meningitis in a Cohort of Adult Patients in Indonesia Nama :
Neurobehavior II Stephanie D. A.
FARMAKOTERAPI MENINGITIS
KEJANG DEMAM Rahma Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNTAD
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Pielonefritis
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
5.
Sindrom Guillain–Barré
M.SABIR MIKROBIOLOGI FKIK UNIVERSITAS TADULAKO
INFEKSI SUSUNAN SARAF PUSAT
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
Cidera Kepala Sholihin.
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
KELOMPOK 4 NI PUTU MITHA DEWI NI LUH GEDE ARIYANTI PUTRI NITYARI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
Asuhan keperawatan hipoglikemia
ENCEPHALITIS.
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
ASKEP ASFIKSIA NEONATORUM
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
CRYPTOCOCCUS NEOFOMANS
BRONKITIS OLEH : NINIS INDRIANI.
By : Revi Anggita. Definisi Perforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membrane timpani yang menyebabkan hilanggnya sebagian atau seluruh fungsi.
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Oleh : ERIKA NUR SAPFUTRI NPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANJARMASIN,
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
VARICELLA Marina. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa. Disebabkan oleh virus varisela-zoster, menyerang kulit dan mukosa.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PNEUMONIA Keperawatan Anak.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Transcript presentasi:

ASUHAN KEPERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI SISTEM NEUROLOGI Ns. Muhammad Ardi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B Staf Pengajar Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar Bidang Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan : SSP adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan beregenerasi rendah sehingga jika terjadi kerusakan pada SSP, biasanya bersifat permanen. SSP tidak berhubungan langsung dengan dunia luar, sehingga infeksi yang terjadi umumnya sekunder dari tempat lain. Jika sudah terjadi infeksi: SSP mempunyai kemampuan mekanisme pertahanan tubuh baik seluler maupun humoral minim sekali Adanya Blood Brain Barrier menyulitkan masuknya antibiotika/khemotherapika, sel radang dan antibody. LCS, media yang baik berkembangnya MO

ASKEP MENINGITIS Meningitis adalah inflamasi meningen yaitu membran yang membungkus otak dan spinal cord yang dapat disebabkan oleh beberapa agen infeksi termasuk virus dan bakteri. Klasifikasi: - Akut dan kronis - Aseptik dan sepsis (Bakteri) virus seperti measles, mumps, herpes simpleks dan herpes zoster; Meningitis ini lebih banyak disebabkan oleh Neisseria meningitidis, Hemophilus influenzae dan Streptococcus pneumonia. Neisseria meningitidis lebih banyak ditemukan pada komunitas yang padat. Penyebab lain meningitis bakteri adalah Mycobacterium tuberculosis.

Patofisiologi Infeksi dari tempat lain atau perluasan infeksi langsung setelah cedera tulang wajah atau sekunder dari prosedur invasif. Masuk melalui aliran darah dan melintasi sawar darah otak Reaksi radang pada meningen. MO di ruang subarachnod menimbulkan inflamasi pada piamataer, arachnoid, CSF dan ventrikel Pembentukan eksudat dan menyebar ke saraf kranial dan spinal Gangguan neurologis, hidrosefalus dan PTIK

Manifestasi Klinik Gejala triad meningitis: nyeri kepala, demam dan meningism (rigiditas nukal atau kaku leher). Gejala meningitis akut sama dengan meningitis kronik meliputi nyeri kepala, demam, muntah dan gangguan mental. Nyeri kepala dan demam merupakan gejala awal yang sering.

Tanda iritasi meningen

Penatalaksanaan Antibiotik dosis tinggi parenteral selama 2 minggu MTB: isoniazid oral (5 mg/kg), rifampicin (10 mg/kg), pyrazinamide (25 mg/kg, maksimal 2 g/hari) dan streptomycin intramuskuler (20 mg/kg, maksimal 1 g/hari) selama 3 bulan isoniazid, rifampicin dan pyrazinamid oral dengan dosis yang sama selama 6 bulan. Ethambutol (20 mg/kg, maksimal 1.2 g/hari) diganti dengan streptomycin pada pasien yang terinfeksi HIV dan diberikan selama 3 bulan jika sebelumnya mendapatkan pengobatan tuberculosis Dexamethason dosis tapering (12-16 mg/hari) selama 4-6 minggu. Manitol hanya digunakan pada dekompensasi akut. Diuretik: Acetazolamide (100 mg/kg) dan furosemide (1 mg/kg) dapat diberikan dalam periode lama hingga 1 bulan

ASKEP ENSEFALITIS Ensefalitis adalah inflamasi jaringan otak sering terjadi pada hemisfer serebral, batang otak dan serebellum, lebih sering disebabkan oleh virus meskipun juga dapat terjadi karena bakteri, jamur atau infeksi parasit.

Etiologi Virus Bakteri Jamur dan parasit Herpes simpleks, herpes zoster, virus polio, EBV, paramyxovirus (campak, mumps). Bakteri Penyakit lyme, sifilis dan tuberkulosis Jamur dan parasit ditemukan pada pasien yang (immunocompromised) termasuk penderita AIDS. Jenis jamur (cryptococcus neoformans), parasit (toksoplasmosis)

Insiden ensefalitis virus 3. 5-7. 4 kasus per 100 Insiden ensefalitis virus 3.5-7.4 kasus per 100.000 orang setiap tahun. Faktor risiko ensefalitis virus termasuk influenza berat, campak, chickenpox, rubella, mumps, herpes kompleks dan demam kelenjar. Sistem immun yang menurun seperti infeksi HIV, anak-anak dan lansia juga merupakan faktor risiko. Meningitis kriptokokus merupakan infeksi jamur yang paling banyak pada pasien AIDS. Pasien dapat mengalami sakit kepala, mual, muntah, kejang, konfusi akibat respon radang.

Manifestasi Klinik Terjadi tiba-tiba Perubahan status mental ringan sampai koma Gejala neurologis terjadi dalam 24-48 jam setelah onset Kejang, kelumpuhan nervus cranialis Perubahan pola napas, demam, nyeri kepala, kaku leher dan muntah Kesulitan berbicara, penurunan pergerakan dan sensasi pada ekstremitas, refleks tendon tidak ada atau mengalami peningkatan

Penatalaksanaan Acyclovir 10 mg/Kg BB/8 jam IV Kortikosteroid Antiepilepsi Terapi oksigen Ventilasi mekanik jika terjadi gangguan pertukaran gas Perawat dan dokter perlu melakukan pengkajian neurologis terus menerus

Komplikasi Dimensia Lebih sering terjadi pada infeksi yang disebabkan oleh virus herpes, HIV, toksoplasmosis, kriptokokus, cytomegalovirus

Asuhan Keperawatan Pengkajian Anamnese: pada infeksi akut pasien melaporkan adanya nyeri kepala hebat, diikuti muntah, disorientasi, atau delirium. Pasien juga melaporkan adanya fotophobia, menggigil, demam dan aktivitas kejang. Riwayat adanya infeksi ditempat lain. PE: Pasien dapat menunjukkan perubahan status mental dari konfusi ringan sampai koma, gangguan fungsi neurologi. Psikososial: kaji kemampuan koping pasien dan keluarga, ansietas dan stress.

Diagnosa Keperawatan Nyeri akut Hipertermi Defisit perawatan diri: total (mandi, makan, berpakaian dan toileting) Risko perfusi jaringan serebral tidak efektif Risiko cedera Catatan: Diagnosa keperawatan dapat ditambahkan sesuai dengan hasil pengkajian.

Berikan penurun nyeri dengan analgetik yang diresepkan Tujuan: Melaporkan nyeri terkontrol NOC: Tingkat nyeri (melaporkan nyeri berkurang, ekspresi wajah terhadap nyeri, tidak gelisah) NIC: Managemen nyeri Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan faktor presipitasi Berikan penurun nyeri dengan analgetik yang diresepkan Berikan terapi nonfarmakologik (latihan napas dalam, massage, distraksi, imajinasi terbimbing) Kontrol faktor lingkungan yang dapat meningkatkan respon ketidaknyamanan (suhu kamar, pencahayaan dan kegaduhan)

EBN (Evidence Based Nursing): Pengkajian nyeri menggunakan skala seperti numeric rating scale, visual analog scale atau verbal descriptor scale. Systematic review pada 164 artikel pengkajian nyeri melaporkan penggunaan single-item rating, valid dan reliable untuk menilai intensitas nyeri (Jensen, 2003). Massage terapy untuk mengatasi nyeri Massage terapi dan aromaterapy dapat memberikan kesejahteraan psikologis (Fellowes et al., 2004).