Komunikasi Penyuluhan Penyuluh sebagai agen perubahan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Pengembangan Organisasi
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN PARTISIPATIF
Konseling.
Fungsi-ungsi kepemimpinan
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
By kelompok 10 : Ryan Giantara Elia Yohanes Fendi Muhamad Effendi
Pengaruh Konsumen Dan Penyebaran Inovasi
OTORITAS, PENDELEGASIAN WEWENANG, SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
SOSIALISASI POLITIK DAN KEHIDUPAN BERPOLITIK
Wawancara Dalam Proses Keperawatan Wawancara/Interview merupakan bagian dari komunikasi interpersonal, bukan komunikasi interpersonal bagian dari wawancara.
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
SESI 3. KONSEP MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Yudi Daherman, S.Sos, M.I.Kom. 1. STIMULASI minat terhadap kebutuhan akan ide-ide baru (oleh Stimulator) 2. INOSIATOR ide-ide baru dalam sistem sosial.
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI
HUMAS.
Fungsi-Fungsi kepemimpinan
FUNGSI PERENCANAAN.
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
2. Menentukan tujuan dan sasaran
Prinsip-prinsip Pemasaran
Komunikasi Antarpribadi (2)
PENGENALAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Pertemuan ke-12 KEPEMIMPINAN
PERILAKU KELOMPOK PERTEMUAN 6.
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI ( bahan ke-5 )
Bab 5 Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
MANAJEMEN PUBLIC RELATION
KONSELING KELOMPOK.
EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI
1. PERSIAPAN SOSIAL Bertujuan mengajak partisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan, perencanaan program, pelaksanaan,
KOMUNIKASI MEDIA MASSA & ANTAR PRIBADI Buku 1 bab 10 hal
MANAJEMEN PUBLIC RELATION
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
PENGINTEGRASIAN (INTEGRASI)
Manajemen Konflik Negosiasi.
Merumuskan Solusi Masalah
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
BIMBINGAN KONSELING.
MANAJEMEN PUBLIC RELATION
Pengertian Dasar Fasilitasi
DASAR-DASAR PRILAKU KELOMPOK
Konsep Teoretis Komunikasi Pembangunan
KOMPETENSI KOMUNIKASI PENYULUH
KEPEMIMPINAN Pertemuan ke XI - XII.
Melibatkan Orang Berpengaruh Dalam Sebuah Ide
PRAKTIK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PRAKTIKUM I Daftar Pustaka : Modul Wawancara Pertolongan.
PENDEKATAN-PENDEKATAN KEPEMIMPINAN
PRAKTIKUM I Daftar Pustaka : Modul Wawancara Pertolongan.
PEMBERDAYAAN.
PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN
KONSEP BERUBAH DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI Perubahan yang direncanakan (Planned Change) Perubahan yang direncanakan (Planned Change) usaha sistematik untuk.
1  Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengembangan potensi dan kemampuan sehingga tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah- masalah yang mereka.
By : Rohman Pujadi. Tim merupakan kumpulan beberapa orang yang bekerjasama secara solid dan terikat oleh sistem dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN II
Peranan Koperasi Dalam Pembangunan Sosial Dan Ekonomi Indonesia
Pendekatan direktif & non direktif
ADOPSI - DIFUSI INOVASI
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
KELOMPOK 4 : 1. NURSYAIFUDIN 2. MELITA SIADARI 3. ASNUR RIZKI SUSANTI 4. OLIVIA PERMATASARI 5. JERNI NUR.
Bab 5 Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Transcript presentasi:

Komunikasi Penyuluhan Penyuluh sebagai agen perubahan Dicko Bri Anoki 0810862030

Penyuluh Sebagai Agen Perubahan Penyuluh datang ke tengah suatu masyarakat membawa sejumlah ide dan gagasan. Tujuan penyebarluasan ide dan gagasan ini adalah untuk melakukan perubahan kehidupan masyarakat dari apa yang ada kini menuju keadaan yang lebih baik lagi. Usaha perubahan tersebut termasuk kedalam apa yang dikenal sebagai perubahan sosial (social change). Sedangkan orang – orang yang mempelopori perubahan sosial, seperti yang telah dilakukan ioleh para penyuluh, disebut sebagai agen perubahan (change agent).

Tugas dan Peran Agen Perubahan Ada tiga kualifikasi dasar yang utama sebagai agen perubahan, menurut Duncan dan Zaltman (19), yaitu : Kualifikasi teknis, yakni kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan. Misalnya pengetahuan dan keterampilan pertanian bagi seorang penyuluh pertanian.

Kemampuan administratif, yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu untuk persoalan – persoalan yang relatif detail. Maksudnya, para agen perubahan merupakan orang – orang yang menyediakan waktu dan tenaga mereka untuk secara sepenuh hati mengurus masyarakat yang dibinanya. Hubungan antar-pribadi. Suatu sifat agen perubahan yang paling penting adalah empathi, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada kedudukan orang lain, berbagi pandangan dan perasaan dengan mereka sehingga hal – hal tersebut akan dialami sendiri.

1. Seorang agen perubahan yang berhasil, menurut Havelock (1970) memiliki sejumlah karakteristik seperti berikut ini : Agen perubahan harus memiliki nilai – nilai dan sikap mental sebagai berikut : Pertimbangan utamanya mengenai manfaat dari inovasi bagi pengguna akhir. Pertimbangan utama mengenai manfaat inovasi yang disebarkannya bagi masyarakat secara keseluruhan. Respek terhadap nilai – nilai yang di anut dengan teguh oleh pihak lain. Kepercayaan bahwa perubahan harus menghasilkan sesuatu yang terbaik bagi yang terbanyak (mayoritas).

Percaya bahwa masyarakat yang diubah mempunyai suatu kebutuhan, dan juga hak untuk memahami mengapa perubahan dilakukan dan hak untuk berpartisipasi dalam memilih diantara alternative cara dan tujuan perubahan itu sendiri. Rasa yang kuat mengenai identitasnya sendiri dan dayanya untuk menolong orang lain. Pertimbangan yang kuat untuk membantu tanpa menyakiti perasaan, untuk membantu dengan resiko yang minimal untuk jangka pendek dan jangka panjang bagi ketenangan masyarakat, baik secara keseluruhan, maupun individu tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Respek terhadap institusi – institusi yang ada sebagai pencerminan concern yang sah terhadap watas kehidupan orang, keamanan, dan pengembangan identitas di balik diri masing – masing.

2. Agen perubahan harus mengetahui hal – hal berikut ini : Bahwa individu – individu, kelompok, dan masyarakat merupakan system – system terbuka yang saling berhubungan (open interrelating systems). Bagaimana peranan yang lain cocok dengan konteks sosial yang lebih luas dari perubahan. Konsepsi – konsepsi alternatif mengenai peranannya sekarang dan peranannya yang potensial di masa mendatang. Bagaimana orang lain memandang peranannya. Lingkup kebutuhan manusia, hubungan – hubungannya dan peringkat prioritas yang mungkin dalam berbagai tahap pada lingkaran kehidupan.

3. Agen perubahan harus memiliki keterampilan sebagai berikut ini : Bagaimana mengembangkan dan memelihara hubungan proyek perubahan dengan orang lain. Bagaimana membawa orang ke suatu konsepsi mengenai kebutuhan dan prioritas mereka dalam hubungan dengan kebutuhan dan prioritas orang lain. Bagaimana mengatasi kesalahpahaman dan konflik. Bagaimana membina jembatan nilai Bagaimana menyampaikan kepada orang lain perasaan berdaya untuk melaksanakan pembangunan.

Agen perubahan akan lebih efektif jika mereka : Merangsang berlangsungnya proses – proses pemecahan masalah di kalangan klien. Cukup berpengetahuan mengenai proses penelitian dan pengembangan yang menghasilkan solusi, sehingga mereka dapat membantu mendorong proses ini agar berfungsi lebih konsisten dengan kebutuhan klien. Mampu membina komunikasi dan kolaborasi yang mungkin di antara system – system klien dan di antara lembaga – lembaga perubahan. Mampu menghubungkan klien tertentu dengan suatu jumlah lembaga – lembaga perubahan yang optimal, dan menghubungkan lembaga perubahan tertentu dengan suatu jumlah klien yang optimal.

Agen – agen perubahan itu, menurut Rogers dan Shoemaker (1971), berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antar dua (atau lebih) sistem sosial. Hal itu tercermin dalam peranan utamaseorang agen perubahan (Havelock, 1973; hlm. 7) yaitu : Sebagai katalisator Sebagai pemberi pemecahan persoalan Sebagai pembantu proses perubahan Sebagai penghubung (linker)

Peran yang manifes Peranan agen perubahan yang manifes dapat dilihat dalam tiga perspektif, yaitu sebgai penggerak, perantara, dan penyelesai. Sebagai penggerak, peranan agen perubahan meliputi fungsi – fungsi fasilitator, penganalisis, dan pengembang kepempinan. Fasilitator adalah seseorang yang membangkitkan motivasi dan rangsangan dengan memprakarsai pengenalan isu yang berkembang dan keinginan masyarakat, agar masyarakat bergerak, serta mempengaruhi mereka melalui advis dan petunjuk – petunjuk.

Peran agen perubahan sebagai perantara meliputi fungsi-fungsi : pemberi informasi: dan penghubung. Fungsi pemberi informasi dilakukan dalam bentuk – bentuk : memperkenalkan fakta-fakta, menghubungkan klien dengan narasumber, menyiapkan bahan dan peralatan pendidikan, melaksanakan studi dan mendatangkan pengetahuan teknis bagi masyarakat setempat pada saat yang tepat. Dalam peranannya sebagai pencapai hasil, agen perubahan berfungsi sebagai : pengorganisir, pengevaluasi, dan yang menetapkan hasil. Fungsi pengorganisir dilaksanakan agar kegiatan dapat terlaksana. Sedangkan pengevaluasi mempersiapkan basis untuk mengevaluasi alternatif-alternatif melalui pengetahuan yang lebih luas, berbarengan dengan evaluasi terhadap proses yang berlangsung nyata, berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan oleh masyarakat dan hasil yang telah dicapai

Peranan yang Laten Agen perubahan juga memiliki fungsi-fungsi yang laten, yaitu : Sebagai pengembang kepemimpinan Sebagai penganalisa Sebagai pemberi informasi Sebagai penghubung Sebagai organizer kemungkinannya menjadi seorang yang berpandangan kuantitatif atau kualitatif Sebagai reinforce atau yang memantapkan hasil

Tugas – Tugas Agen Perubahan Ada tujuh tugas utama agen perubahan dalam melaksanakan difusi inovasi (Rogers dan Shoemaker, 1971) yaitu : Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melakukan perubahan Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan Mendiagnosa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien Menerjemahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang nyata Menjaga kestabilan perubahan dan mencegah terjadinya drop-out Mencapai suatu terminal hubungan.

Merintis Hubungan Baik dengan Masyarakat Ada 4 hal yang harus menjadi pertimbangan utama dan harus diperhatikan agen perubahan dalam menjalin hubungan dengan masyarakat (Havelock, 1973) yaitu : Sikap bersahabat Kesamaan Manfaat Responsif

Agen Perubahan dan Pemimpin Opini Konsep tentang pemimpin opini pada mulanya dikemukakan oleh Lazarsfeld (1962), seorang ahli komunikasi yang melakukan studi mengenai perangai politik masyarakat Amerika Serikat pada masa pemilihan presiden tahun 1940. Ketika itu ia mentimpulkan bahwa ternyata tak seorangpun pemilih yang secara langsung terpengaruh oleh media massa dalam menentukan pilihan masing – masing. Yang terjadi sesungguhnya adalah, bahwa masyarakat menentukan pilihan setelah mendapat “pengaruh” dari orang – orang yang disebut pemimpin opini tersebut.

Karakteristik Pemimpin Opini Para pemimpin opini merupakan orang – orang yang : Mempunyai posisi yang memiliki kewenangan Mempunyai hubungan dengan sumber-sumber informasi dari luar Berkemampuan mencapai ayau pun menjangkau masyarakat yang menjadi pengikutnya, dan berkemauan untuk hidup di tengah orang banyak.

Terima kasih >>