Merebus Herbal Pun Ada Aturannya Merebus tanaman obat merupakan cara pengolahan herbal yang praktis dan banyak dipraktikkan untuk konsumsi rumahan. Perebusan bertujuan memindahkan zat-zat berguna dari herbal ke dalam larutan air. Kendati sederhana, teknik merebus herbal pun tidak bisa dilakukan sembarangan. Menurut Prof Leonardus Broto Kardono, ahli ekstraksi bahan alam dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penting untuk memerhatikan wadah yang akan dipakai untuk merebus. "Gunakan wadah yang terbuat dari gerabah, keramik, atau stainless steel," katanya di acara Teknologi Ektraksi Herbal Terkini yang diadakan oleh PT Deltomed Laboratories di Jakarta, Kamis (16/6/2011). Merebus herbal memakai wadah dari besi dan aluminium cukup membahayakan karena saat merebus wadah tersebut akan mengeluarkan kontaminan berupa zat besi dan aluminium. Kontaminan ini akan mencemari ramuan yang sedang dibuat. "Reaksi yang timbul itu akan membuat airnya jadi terlihat biru," imbuhnya. Ia menambahkan, selain praktis, merebus juga efektif untuk membunuh bakteri atau mikroba yang ada dalam tanaman herbal. Kendati begitu, menurutnya, tidak semua tanaman obat bisa diolah dengan cara direbus. "Ada beberapa tumbuhan yang bahan aktifnya akan keluar jika diolah dengan direbus atau tumbuhan yang senyawa kimianya akan larut dalam air, terutama tumbuhan yang memiliki minyak astiri seperti kunyit, jahe, atau daun sirsak," katanya. Salah mengolah tanaman herbal bisa menyebabkan herbal tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena khasiatnya tidak terasa. Karena itu, ia menyarankan masyarakat mengikuti pengalaman empirik dalam mengolah herbal untuk mencegah efek samping. Bila ingin praktis lagi, saat ini sudah cukup banyak perusahaan pembuat jamu dan obat herbal yang memproduksi herbal secara modern sehingga menghasilkan produk dengan kualitas lebih baik. Contoh terbaik adalah herbal kategori herbal terstandar dan fitofarmaka.