KEWIRAUSAHAAN (Pengolahan) Firqih Eka Iswara,S.Pd KELAS XI Semester Ganjil Materi 2
KOMPETENSI DASAR 3.2. Menganalisis sistem pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat 4.2 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Firqih Eka Iswara,S.Pd
Lingkup Materi Jenis dan karakteristik bahan dan alat Pengolahan Macam-macam makanan khas daerah Teknik Pengolahan dan Pengawetan Tahapan proses Pengolahan dan Pengawetan Teknik penyajian dan pengemasan Firqih Eka Iswara,S.Pd
Pendahuluan Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Firqih Eka Iswara,S.Pd
....Lanjutan Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti: sayur sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti: telur ,ayam, daging, ikan, dan susu. Firqih Eka Iswara,S.Pd
Pengertian Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayurmayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. Firqih Eka Iswara,S.Pd
Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah Firqih Eka Iswara,S.Pd
a. Masakan dari Jawa Barat Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah yang disantap bersama sambal. Sedikit pedas dan asam. Dominan masakan yang terbuat dari ikan. Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok. Firqih Eka Iswara,S.Pd
b. Masakan Jawa Tengah Bawang putih sering jadi bumbu dominan. Banyak ditemukan masakan bersantan. Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya. Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg. Firqih Eka Iswara,S.Pd
c. Masakan Jawa Timur Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan. Agak pedas. Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar. Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur Firqih Eka Iswara,S.Pd
d. Masakan Sumatra Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat. Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas. Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya. Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng. Waktu memasaknya relatif lama. Firqih Eka Iswara,S.Pd
....Lanjutan Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental. Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. Contoh makanan khas dari Sumatra ialah rendang Firqih Eka Iswara,S.Pd
Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah Firqih Eka Iswara,S.Pd
Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses pengolahan untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut. Firqih Eka Iswara,S.Pd
a. Persiapan Bahan Menimbang Menyiang Mencuci Memotong Mengocok Merendam dalam cairan bumbu Menggiling Memanir Firqih Eka Iswara,S.Pd
Menggiling melumatkan (memipihkan) sesuatu dengan anak batu giling dan batu giling; melumatkan dengan mesin giling (tt kopi dsb); mengupas kulit dengan mesin penggiling (tt padi); Firqih Eka Iswara,S.Pd
Memanir Memanir yaitu memberi lapisan tepung yang kering pada masakan sebelum digoreng. Maksudnya untuk memperoleh hasil kering dan berwarna kuning kemerah-merahan. Bahan-bahan yang digunakan untuk memanir adalah bahan makanan yang akan dipanir, tepung panir, putih telur, dan minyak goreng panas. Cara memanir dibedakan menjadi dua yaitu panir tunggal dan panir ganda. Firqih Eka Iswara,S.Pd
b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering Memanggang (baking dan roasting) Memanaskan dengan udara panas dan kering disekelilingnya, biasanya di dalam oven. Menggoreng dalam minyak (deep frying) Menggoreng dengan wajan dangkal (shallow frying/pan frying) Memasak dengan sedikit minyak (Saute/ Menumis) Firqih Eka Iswara,S.Pd
c. Memasak Dengan Pemanasan Basah Perebusan/Boiling : Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu mendidih, yaitu pada suhu100 derajat C sampai matang. Blanching : Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak panas dalam waktu pendek (sebentar). Simmering : Memasak dengan mendidihkan secara perlahan- lahan. Firqih Eka Iswara,S.Pd
...Lanjutan Braising : Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat. Setup (stewing) : Memasak makanan secara perlahan (95-99 derajat C) dengan sedikit air dan dihidangkan dengan air rebusannya. Merebus (poaching) : Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 derajat C Mengukus (steaming) : Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih. Firqih Eka Iswara,S.Pd
Penyajian dan Kemasan Firqih Eka Iswara,S.Pd
Penyajian dan Kemasan Firqih Eka Iswara,S.Pd
Penyajian dan Kemasan Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun kelapa, kelobot jagung, dll. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional. Firqih Eka Iswara,S.Pd
...Lanjutan Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya dan memakannya. Oleh karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Teknik yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas makanan khas daerah tetap baik, digunakan teknik pengemasan vacuum dan disimpan dalam suhu rendah. Firqih Eka Iswara,S.Pd
Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar. Bahan kemasan tidak berbau. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. Firqih Eka Iswara,S.Pd
KELAS XI Semester Ganjil Materi 3 KEWIRAUSAHAAN Firqih Eka Iswara,S.Pd KELAS XI Semester Ganjil Materi 3
KOMPETENSI DASAR 3.3. Memahami perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha pengolahan makanan khas asli 4.3. Menghitung titik impas (Break Even Point) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani Firqih Eka Iswara,S.Pd
Lingkup Materi Pengertian BEP Biaya tetap Biaya variabel Perhitungan BEP Firqih Eka Iswara,S.Pd
Pengertian BEP Firqih Eka Iswara,S.Pd
Pengertian BEP BEP atau Break Event Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. Firqih Eka Iswara,S.Pd
....Lanjutan BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah ; Alat perencanaan untuk hasilkan laba. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti. Firqih Eka Iswara,S.Pd
Biaya Tetap dan Biaya Variabel Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/penjualan. Firqih Eka Iswara,S.Pd
Perhitungan Break Event Point Berdasarkan unit: Firqih Eka Iswara,S.Pd
....Lanjutan Berdasarkan penjualan dalam Rupiah: Firqih Eka Iswara,S.Pd
Contoh Soal : Dalam usaha aneka jus buah, biaya tetap yang harus dikeluarkan adalah Rp. 250.000,- dan biaya variabelnya sebesar Rp. 3.000,- per unit. Direncanakan produk dijual dengan harga Rp. 5.000,- per gelas. Maka titik-impas atau BEP usaha tersebut adalah: Firqih Eka Iswara,S.Pd
Atau: Jadi, harus bisa menjual 125 gelas atau menjual jus buah sebesar Rp. 625.000,- supaya usaha aneka jus buah tersebut mencapai titik-impas (BEP). Maksudnya adalah laku 125 gelas atau hasil Rp. 635.000,- tersebut sudah dapat digunakan untuk menutup semua pengeluaran tanpa harus merugi. Ketika mampu menjual 126 gelas, maka 1 gelas itu merupakan keuntungan yang diperoleh. Firqih Eka Iswara,S.Pd