KEKUATAN MAGNET PADA PIRAMID DAN KA’BAH Disusun oleh : Nindy Elsera Wati ( A 410 080 007 ) Warsito ( A 410 080 010 ) Arlina Agung ( A 410 080 265 ) Ratih Septiana ( A 410 080 270 ) Dwi Amelia Irawati ( A 410 080 286 )
LANDASAN TEORI Materi Pembelajaran Sesuatu yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi dikatakan mempunyai tiga dimensi. z x y D(x,y,z) O(0,0,0)
Suatu titik D yang berada dalam ruang memerlukan tiga koordinat untuk menentukan kedudukannya dari titik pangkal O, maka dikatakan bahwa ruang mempunyai tiga dimensi. Kubus, balok, prisma, dan limas merupakan contoh obyek tiga dimensi.
Kekuatan magnet pada piramid dan ka’bah ini digunakan untuk mempermudah mengetahui bentuk irisan dan luasnya dari suatu kubus dan limas. Untuk dapat memahami sebuah irisan (bidang penampang) dengan bangun ruang, terlebih dahulu perlu diingat beberapa hal berikut ini : 1. sebuah bidang dibentuk melalui 3 titik yang tidak segaris . . .
2. Sebuah bidang dapat dibentuk melalui sebuah garis dan sebuah titik yang tidak terletak pada garis tersebut .
3. Sebuah bidang dapat dibentuk melalui dua garis yang sejajar atau berpotongan
A. KUBUS Luas permukaan kubus = 6 x s x s =6s2 1. Sifat- sifat Kubus 3. Volum kubus Volum kubus = s2 x s =s3 Ket: S :sisi Luas permukaan kubus = 6 x s x s =6s2
A B F G C D E H S
Luas permukaan Limas= La.+ D. Limas 1. Sifat-sifat Limas 2. Luas Permukaan Limas Luas permukaan Limas= La.+
3. Volume limas
Sumbu Afinitas
Cara yang sangat efektif untuk melukis irisan bidang adalah dengan sumbu afinitas. Pada gambar di atas kubus ABCD.EFGH yang alasnya pada bidang H. Bidang V memotong kubus pada bidang H. Bidang V memotong kubus tersebut sehingga terjadi irisan bidang PQR. Bidang V juga memotong bidang alas H sepanjang garis XY tersebut dinamakan dengan sumbu afinitas
Penerapan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-banyak dan beberapa segitiga yang alasnya berimpit dengan segibanyak tersebut dan bertemu pada satu titik di luar bidang alas. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam segiempat atau persegi beratuan. Contoh penerapan pada irisan: 1. Titik P, Q dan R masing-masing terletak pada rusuk-rusuk BC, FG, dan EH sebuah kubus ABCD-EFGH. Jika , dan , maka perbandingan luas irisan bidang melalui P, Q, dan R dan luas permukaan kubus adalah . . .
Penyelesaian : Perhatikan gambar. Misalkan : Rusuk kubus ABCD Penyelesaian : Perhatikan gambar ! Misalkan : Rusuk kubus ABCD.EFGH perhatikan ▲PQQ’ PQ’=BC-BP-Q’C = dan Perbandingan luas PQRS dengan luas permukaan kubus ABCD.EFGH :
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA Bentuk Alat Peraga Alat peraga yang dibuat adalah
B. Alat dan Bahan Dalam pembuatan alat peraga Kekuatan Magnet pada Piramid dan Ka’bah dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut: a.Alat : 1. Gergaji Besi 2. Gunting besi 3. Kapur 4. Palu 5. Mistar 6. Las listrik 7. Tang 8. Gerenda listrik
b. Bahan :. 1. Kawat besi( 500 cm). 2. Besi ( 600 cm). 3 b. Bahan : 1. Kawat besi( 500 cm) 2. Besi ( 600 cm) 3. Magnet (50 cm) 4. Mur dan baut ( 8 unit) 5. Lakban (1 unit ) 6. Plat besi ( 8 unit) 7. Bola dari plastic (1 unit) 8. Cat besi secukupnya
C. Estimasi Dana Dalam pembuatan alat peraga alat peraga Kekuatan Magnet pada Piramid dan Ka’bah dibutuhkan anggaran dana sebagai berikut: 1. Besi Rp 35.000, 00 2. Kawat besi Rp 15.000, 00 3. Magnet Rp 10.000, 00 4. Plat besi Rp 15.000, 00 5. Bola dari plastic Rp 1.000 , 00 6. Lakban Rp 4.000, 00 7. Cat besi Rp 20.000, 00 8. Mur dan baut Rp 5.000, 00 9. Brose las Rp 25.000, 00 10. Brose cat semprot Rp 20.000, 00 Jumlah Rp 150.000, 00
D. Cara pembuatan Adapun cara pembuatan alat Kekuatan Magnet pada Piramid dan Ka’bah adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan seluruh alat-alat yang akan digunakan yaitu 1. Gergaji Besi 2. Palu 3. Mistar 4. Gunting besi 5. Las listrik 6. Tang 7. Gerenda listrik
b. Menyiapkan seluruh bahan - bahan yang akan digunakan :. 1 b. Menyiapkan seluruh bahan - bahan yang akan digunakan : 1. Kawat besi 2. Besi 3. Magnet 4. Mur dan baut 5. Lakban 6. Plat besi 7. Bola dari plastik 8. Cat besi
c. Membuat desain gambar sesuai rencana. d c. Membuat desain gambar sesuai rencana. d. Memotong besi, kawat besi, magnet, lakban dan plat besi sesuai ukuran. e. Mengelas bahan-bahan potongan tadi sesuai rencana yang dibutuhkan. f. Merangkai besi, kawat besi, dan mur untuk mendapatkan bangun yang diinginkan. g. Melakukan pemasangan magnet untuk membeerikan kekuatan pada besi dan kawat besi. h. Melakukan penggrendaan supaya menghasilkan hasil yang rapi, rajin dan memuaskan. i. Memberikan cat pada besi dan kawat besi untuk mendapatkan hasil yang optimal. j. Finishing: pengecekan semua alat peraga apakah sudah dapat beroperasi dengan tepat atau belum. k. Alat peraga Kekuatan Magnet pada Piramid dan Ka’bah siap untuk digunakan.
E. Cara Penggunaan / Petunjuk Kerja Cara membuat irisan Kubus:. 1 E. Cara Penggunaan / Petunjuk Kerja Cara membuat irisan Kubus: 1. Hubungkan P dengan Q dan P dengan R yang masing-masing memotong perpanjangan AB di X dan AC di Y. 2. Hubungkan X dengan y (sumbu afinitas). 3. Perpanjangkan DC sehingga memotong XY di K. 4. Hubungkan K dengan R, sehingga memotong di DH di S. 5. Hubungkan P, Q, R dan S. PQRS merupakan irisan bidang dengan kubus.
SOAL Diketahui limas A.BCDEF, ttitik P pada garis A, titik Q pada garis AD, dan titik R pada garis EF. Lukislah irisan bidang dengan limas A.BCDEF melalui titik P, Q, dan R. Jawab : Perhatikan langkah-langkah berikut ini Langkah 1: Tariklah garis yang melalui titik P dan Q sehingga memotong perpanjangan garis BD di titik X. Langkah 2: Buatlah garis (sumbu afinitas) yang melalui titik X dan R (kita namakan garis l). Garis l memotong DE di titik M. Langkah 3: Perpanjangan garis CD hungga memotong garis l di titik Y dan hubungkan titik Y ke titik Q, kemudian diperpanjang hingga memotong garis AC di titik N. Langkah 4: perpanjang garis BF hingga memotong garis l di titik Z dan hubungkan titik Z ke titik P hingga memotong garis AF di titik O.
Langkah 5: Lukiskan bidang yang melalui titik P, N, Q, M, R dan O Langkah 5: Lukiskan bidang yang melalui titik P, N, Q, M, R dan O. Bidang tersebut merupakan irisan bidang dengan limas A.BCDEF 2. Pada limas beraturan T.ABCD,AT = Luas irisan bidang datar melalui A dan tegak lurus TC dengan limas adalah…
Perhatikan gambar di atas T Perhatikan gambar di atas T.ABCD = limas beraturan Sedangkan AT = TC = Maka Δ ATC sama sisi, sehingga
Z = titik berat Δ BDT → TZ : ZS = 2 : 1
Penampang APQR merupakan segi empat layang-layang, maka luas APQR :
2. ABCD. EFGH sebuah kubus dengan rusuk , P adalah titik tengah AE 2. ABCD.EFGH sebuah kubus dengan rusuk , P adalah titik tengah AE. Luas irisan bidang datar yang melalui B, H dan P dengan kubus adalah . . .
Perhatikan gambar ! Irisan bidang datar yang melalui B, H dan P dengan kubus adalah belah ketupat BPHQ Karena P titik tengah AE dan titik tengah GC, maka PQ // AC, sehingga PQ = AC Luas bidang BPHQ :
BAB IV HASIL Diskripsi Alat Peraga Alat peraga kami yang berjudul “KEKUATAN MAGNET PADA PIRAMID DAN KA’BAH”. Alat ini berbahan dasar besi, magnet dan kawat-kawat besi. Besi-besi tersebut disusun menjadi kerangka bangun ruang kubus dan limas dengan mengelas ujung-ujung besi dan dihubungkan hingga menjadi kerangka kubus dan limas. Alat peraga ini membantu siswa dalam menentukan bentuk irisan bangun ruang. Untuk membuat irisan bangun ruangnya, kami menggunakan magnet untuk menghubungkan kerangka besi bangun ruang dengan kawat-kawat besi yang ukurannya lebih kecil dari besi kerangka untuk membentuk suatu irisan bangun ruang.